Anda di halaman 1dari 14

SISTEM RANGKA PADA

HEWAN AMPHIBI

Disusun Oleh :
1. Sri Maryati 201541500002
2. Anisa Nurul Diniah 201541500012
3. Ricka Setia Pratiwi 201541500021
4. Siti Masitoh 201541500028
STRUKTUR TULANG PADA AMPHIBI

Ordo Anura

Kelas
Ordo Urodela
Amphibi
Ordo Apoda

A.ORDO ANURA (Katak)

Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang di sokong oleh


bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi
bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna
untuk bergerak dan berjalan.
STRUKTUR TULANG PADA AMPHIBI

1. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak. Kemudian pada fase
dewasa menjadi keras. Tapi sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak,
dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala, vertebrae dan sternum
merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare .
2. Pada fase katak dewasa tulang-tulang menjadi keras.

Carnium yang sempit

Pasangan capsula
Tempurung kepala terdiri dari : sensoris dari hidung
camsula pendengaran

Tulang rahang.os hyoid


dan tulang rawan dari
larynx (skeleton viceral)
STRUKTUR TULANG PADA AMPHIBI

 Bagian atap cranium sebagian besar tersusun oleh os fronto


parientalis os nasalis menutupi capsula nasalis, os prootic sebagai
pelindung bagian dalam dari telinga, sedang disebelah posteriornya
kita jumpai os exooccipicondylus occipitalis. Kedua condylus tertanam
kokoh pada vertebrae yang pertama dan memungkinkan kepala dapat
digerakkan ke suatu arah. Diantara condy lus terdapat lubang yang besar
yang disebut foramen magnum. Melalui foramen ini terhubunglah
otak dengan sumsum t ulang belakang (nervecord). Masing-masing
tulang rahang atas (archus maxillaries) yang terdiri atas
premaxillaris, maxillae yang bergigi dan os quadrato jugularis. Semua
bagian tersebut bersatu dengan cranium.

 Rahang bawah (archus mandibularis) pada masing-masing setengah


bagian tersusun atas batang tulang rawan (mento mackelian) sebelah
anterior, bersambung dengan os dentary dan os angulosplenial.
Tulang rawan yang terakhir mempunyai hubungan sendi dengan
tulang rawan quadrate pada cranium.
STRUKTUR TULANG PADA AMPHIBI

 Amphibi mempunyai tengkorak yang tebal dan luas secara


proporsional.
 Tengkorak amphibi modern mempunyai tulang-tulang
premaksila,nasal,frontal,pariental,dan skuamosa.
 Jumlah vertebra atau ruas tulang belakang pada amphibi bervariasi
dan 10 ruas pada salientia sampai 200 pada gymnophiona.
 Tengkorak bersendi dengan tulang tekuk,jumlah vertebrata
kaudalnya bervariasi.
 Pada amfibi, terdapat 1 vertebra cervicalis (=atlas), vertebra
abdominalis dan vertebra caudalis. Persatuan beberapa vertçbra
caudalis membentuk urostylus.
 Pada katak skeleton appendiculae, cingulum pectorale (gelang
bahu)terdiri atas: clavicula,epicoracoid,coracoid,scapula,dan
suprascapula.
 Pada katak Costa mereduksi dan tidak berhubungan dengan sternum.
 Pada Anura, sternum berkembang baik, terdiri dari:
* Omosternum (berupa tulang) dengan perluasan ke
anterior membentuk epistemum (berupa tulang rawan)
* Mesosternum (berupa tulang) dengan perluasan ke arah
posterior membentuk xypisternum (berupa tulang rawan)
Lacertilia memiliki sternum terdiri dari lempeng tulang
rawan pipih bersatu dengan pars sternalis costa thoracalis.
STRUKTUR TULANG PADA AMPHIBI

 Kelas amphibi merupakan vertebrata yang pertama mempunyai sternum


(tulang dada) tetapi perkembangannya kurang sempurna.

 Tulang iga hanya pendek dan kurang berkembang sehingga tidak


berhubungan dengan sternum seperti yang terjadi pada reptil,burung
ataupun mamalia .Se bagian besar amphibi mempunyai 2 pasang tungkai
dengan 4 jari kaki depan & 5 jari kaki belakang.

 Tulang punggung bersambung dengan kepala dan extrimitas berfungsi


menyokong tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna
vertebralis dan urostyl yang silindris, masing-masing vertebrae
merupakan suatu segmen pendek yang fleksibel seperti vertebrae
pada vertebrata lainnya. Tiap -tiap vertebrae terdiri atas ce ntrum atau
corpus yang memiliki lengkung atas (archus neuralis) sebagai tempat
sumsum. Pada sebelah atasnya terdapat cuatan neuralis terdapat
processus articularis yang me nyebabkan vertebrae dapat sedikit bergerak
dan tidak mempunyai costae (tulang rusuk).
TEMPAT TUMPUAN EXTREMITAS
ANTERIOR
 Tempat tumpuan extremitas anterior berupa cingulum
cranialis (pectoral girdle) yang berbentuk seperti rangka
yang melingkari alat-alat dalam thorax.Cingulum cranialis ini
melekat pada vertebrae dengan otot daging.Masing-masing
setengahnya terdiri atas tulang rawan lebar.Supra scapula
sebelah dorsal,scapula kecil sebelah lateral dan clavicula
yang selindris dan coracoid yang lebar sebelah ventral.

 Coracoid bergabung dengan sternum yang berupa tulang


rawanbesar,tersusunatas:episternum,amosternum,mesostern
um,xiphisternum.Pada sternum bertemulah os scapula dan
coracoid,dan terbentuk mangkok cavitalis glenoidalis yang
merupakan sendi tempat kepala os humerus.
TEMPAT TUMPUAN EXTREMITAS
POSTERIOR
 Tumpuan extremitas posterior berupa cingulum posterior
(pelvic girdle) merupakan persatuan tulang yang mempunyai
bentuk yang terdiri atas os illium sebelah anterior, os
ischium sebelah posterior dan os pubis sebelah ventral.Pada
ketiga tulang tersebut bertemu terdapat mangkokan yang
disebut acetabulum tempat kepala os femur melekat.Tiap-
tiap bagian dari sepasang osillium yang merupakan tulang
yang memanjang sejajar dengan urostyl dan sejajar dengan
sacrum.
 Bentuk tulang mempunyai hubungan erat dengan
tugasnya.Tulang tempurung bersenyawa ,sedang cingulum
anterior dengan cingulum posterior merupakan tulang-tulang
yang terangkai menjadi satu.Tulang yang bersenyawa tidak
dapat digerak-gerakkan terhadap satu sama lain.

 Pada humerus dan femur terdapat satu hubungan bentuk bola


dan mangkokan yang menyebabkan gerak putar.Hubungan
engsel terdapat pada siku dan lutut.Gerakan-gerakan itu
dimungkinkan oleh adanya otot ligamen dari jaringan
ikat.kecuali itu juga disebabkan oleh otot-otot daging yang
dapat memanjang dan memendek,sebagai penggeraknya.
 Pada tulang yang panjang dibedakan atas bagian central yang
disebut diaphyse sedang kedua ujungnya disebut epiphyse.
 Pada tulang –tulang yang bersenyawa terdapat hubungan
satu sama lain dan masing-masing epiphyse dan diaphyse
juga terdapat hubungan tidak teratur dan terkunci oleh
sutura.
 Pada katak sutura masih berupa tulang rawan,sehingga
tulang itu dapat tumbuh terus.Pada burung dan sebagian
besar mamalia ,masing-masing sutura menjadi tulang keras
pada saat tertentu.Dengan demikian pertumbuhan menjadi
lebih besar lagi tidak mungkin terjadi.
 Dua pasang extremitas ukurannya berbeda tetapi mempunyai bagian-
bagian tulang yang mirip dan dapat dibandingkan sebagai berikut :
 Extremitas anterior
  Humerus
  Radio-ulna menjadi satu
  Carpus
  Metacarpus
  Phalangus
 Extremitas posterior
  Femur
  Tabia-fibula menjadi satu
  Tarsus
  Meta tarsus
  Phalangus
 Selain pada katak contoh skeleton pada kodok hijau juga
hampir menyerupai dimana tengkorak terdiri atas cranium
kecil, tulang muka yang lebar, pipih serta tulang orbital besar
dan rahang sangat lebar.Columna vetebralis terdiri dari 10
elemen yang pertama disebut tulang atlas, yang ke-9 tulang
sacral dan ke-10 tulang urostil (yang sangat memanjang).
Semua vertebrae, kecuali pertama, ke-9 dan ke-10
mempunyai prosessus transversal yang panjang yang
disebut rusuk.Ada tulang dada (sternum) yang
dihubungkan dengan sabuk pectoral (sabuk dada). Skeleton
kaki depan terdiri atas humerus, radio-ulna,kapal,
metacarpal, falang. Dan skeleton kaki belakang terdiri dari
femur, tibio-fibula, tarsal dan falang.
SISTEM RANGKA PADA KATAK

Anda mungkin juga menyukai