Lidah
Lidah memiliki papilla lingunalis yang bentuk dan ukuran dan fungsi berbeda-beda:
Esofagus
Ventrikulus Tunggal
A. Tunika mukosa, terbagi atas:
1. Lamina epitalialis mukosa, epitel kulomner simpleks
2. Lamina propia mukosa
3. Lamina muscularis mukosa
Pada daerah A dapat dijumpai juga voveola gastrica/gastripid, dan sepanjang garis tepi (kiri)
merupakan plica gastrica.
B. Tunika submukosa
4. Plexus meiseners
C. Tunika muskularis
5. Lamina muscularis sirkularis interna
6. Lamina muskularis longitudinalis externa
D. Tunika serosa
Zonasi Lambung
1. Zona esofagus
Nonglanduler
Dibatasi oleh epitelium skuamus kompleks yang mengalami kornifikasi tergantung
pada spesies dan pakan yang diberikan
2. Zona kardiaka
Permukaan ditandai dengan transisi dari epitelium skuamus kompleks ke epitelium
kolumner simpleks
Lekukan gastica dibatasi epitelium kolumner yang tinggi dan tidak ada sel piala
3. Zona fundika
Terbagi menjdi ismus, kolum, korpus, dan basal
Sel-sel penyusun utamanya sel mukosa leher, sel principal, sel parietal, dan sel
agrentavin/ sel endokrin gastrointestinal.
4. Zona pilorika
Glandula pilorika yang tubuler pendek, simpleks atau bercabang
Rumen
Perbesaran dari Pilaerumminis, yang merupakan lipatan besar dari seluruh dinding dengan
poros otot dari tunika muskularis
Retikulum
Lingkaran no. 1 Papilla primer, disebut papilla primer karena tunika mukosanya lengkap
(tersusun dari lamina epitalialis mukosa, dengan epitel skuamus kompleks dengan kornivikasi
(4)
2. Papilla sekunder (tidak ada lamina muskularis mukosa, hanya lamina epitellialis
mukosa dan lamina propia submukosa)
9. Plexus mientericus
C. Tunika Serosa
Omasum
Abomasum
A. Tunika mukosa
1. Lamina epitellialis mukosa, epitelium kolumner simpleks
2. Lamina propia mukosa
3. Lamina muskularis mukosa (segaris)
B. Tunika submukosa
C. Lamina muskularis
4. Lamina muscularis sirkularis interna
5. Lamina muscularis longitudinalis externa
D. Tunika serosa
E. Plica
Organ pencernaan intestinum tenue yang terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum
Duodenum
1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet atau sel
piala
1b. Lamina propia mukosa, terdapat kripte lieberkuhn pada basal dari lamina propia mukosa
Duodenum
6. Tunika muskularis
9. Tunika serosa
Jejenum
1a. lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet/sel piala
Ileum
1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet/sel piala
2. Tunika submukosa, terdapat lempeng peyer/nodus limfatikus agregasi yang dikelilingi oleh
septum
Organ dari Intestinum Crasum yang terdiri dari Sekum dan Colon.
Sekum
1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet/sel piala
Colon/Kolon
Pada preprat ini tidak terlihat tunika serosa
1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yg terdapat sel goblet
Proventrikulus/Lambung Kelenjar
12. Duktus ekskretorius, tempat bermuaranya sekret-sekret dari adenomer dan kelenjar
submukosa.
Ventrikulus/Lambung Muskuler
2. Tunika muskularis, menciri pada tunika muskularis karena tebal
3. Tunika Serosa
4. Lamina epitelialis mukosa, epitelium kolumner simpleks yang pendek
Jalan Sekret
Penjelasan: dihasilkan oleh adenomer (sel mukosa) – ductus intercalatus – ductus striatus
(akan berstria) – ductus intralobularis – oral cavity (cavum oral)
Glandula Mukosa
Glandula Seromukosa
4. Demilunae Serosa, bangunan berbentuk setengah bulan yang didominasi oleh sel mukosa
dimana di perifernya ada sel serosa.
Ketiga glandula diatas tidak hanya ada di glandula saliva biasanya juga ada pada
lamina propia mukosa di usus dan saluran pencernaan yang lain.
Dustus Intercalatus, Ductus Striatus
Hepar babi
Lobulasi di babi terlihat jelas, sedangkan di kelinci lobulasi tidak terlihat jelas.
Lempeng hepatosit, berada di antara sinusoid hepar yang saling beranatomose dengan vena
sentralis (seharusnya penunjukan didekat no. 11)
4.Lobuli (jelas) karena septa interlobularisnya membagi jelas antara satu lobuli dengan lobuli
yang lain
Hepar Kelinci
A. LIDAH
● Lidah merupakan penjuluran lantai rongga pipi ke kranial ditutupi oleh membrana
mukosa kutanea dengan otot skelet
● Lamina epitelialis mukosae = epitelium skuamus kompleks mengalami kornifikasi
● Di lidah banyak ditemukan papiladermis dan pancang epidermis
● Lamina propria mukosae dan tela submokosa tipikal dan melekat dengan epimisium otot
lidah ekstrinsik dan intrinsik
● Lyssa karakteristik pada karnivora, pada anjing tersusun jaringan kolagen padat, jaringan
lemak, otot skelet, pembuluh darah, saraf, dan terkadang kartilago tetapi pada kucing
hanya berisi jaringan lemak. Pada babi tersusun jaringan lemak dan jaringan ikat. pada
kuda dan ruminansia tidak berkembang
● Papila lingualis adalah membrana mukosa menjulur ke rongga pipi, terbatas di dorsal
lidah dan mengalami kornifikasi. Papila lingualis berbeda ukuran, bentuk, distribusi,
fungsi, dan spesies variabel
- papila filiformis : jumlahnya banyak, berkembang baik pada kucing dan
ruminansia. Fungsi : mekanis, punya kornifikasi, berbentuk seperti duri mawar
melengkung ke kaudal, porosnya tersusun dari lamina propria mukosae
2. Jaringan ikat
13. Otot skelet
14. Epitelium skuamus berstatifikasi
BATAS ESOFAGUS-VENTRIKULUS
Perhatikan terutama perubahan di tunika mukosa dan tunika muskularis
● Lamina epitelialis: skuamus kompleks di esofagus, kolumner simpleks di
ventrikulus
● Lamina propria: tanpa glandula di esofagus, glandula kardiaka di ventrikulus
● Nodulus limfatikus di kardia
● Sfingter kardia tebal, terbentuk dari lamina muskularis sirkularis internus
C. LAMBUNG TUNGGAL
Lapisan dinding lambung
terdiri dari:
1. Tunika mukosa
Tunika mukosa dan sebagian submukosa mempunyai plika gastrika. Permukaan
epitelium terbagi-bagi oleh banyak lekukan kecil dalam unit tak teratur disebut area
gastrika. Area gastrika memiliki banyak lekukan ke bawah disebut foveola gastrika
yang menjadi muara glandula gastrika.
● Lamina epitelialis mukosae, termasuk foveola gastrika, berbentuk kolumner
simpleks, ke arah muara glandula menjadi semakin kuboid simpleks. Sel permukaan
menghasilkan mukus, inti berbentuk oval atau bulat. Sel permukaan lambung tidak
mempunyai tepi sikat tetapi terdapat beberapa mikrovili.
● Lamina propria mukosae, tipikal. Banyak limfosit, makrofag, sel plasma dan
ditemukan folikel limfe tersebar. Ketebalan lamina propria mukosae bervariasi
tetapi jaringan ikat jarang karena terinterdigitasi di antara banyak kelenjar lambung.
Lamina propria terkagang mempunyai stratum kompaktum (lamina subglandula,
stratum granulosum) pada perbatasan lamina propria dan lamina muskularis
mukosae. Stratum kompaktum tersusun dari jaringan kolagen padat, sangat
berkembang pada karnivora.
● Lamina muskularis mukosae, ada tepi susunanya bervariasi, tersusun dari 2-4
lapis dan arahnya longitudinal dan sirkuler
2. Tela submukosa
Tela submukosa tipikal, serabut-serabut saraf dan badan sel ganglion membentuk pleksus
submukosa/pleksus Meissner’s
3. Tunika muskularis
Tunika muskularis tipikal, neuron dan prosesus sel saraf membentuk pleksus
meinterikus di antara lamina muskularis internus dan eksternus
4. Tunika serosa tipikal
Zonasi lambung
Secara histologi, lambung dibedakan menjadi zona esofagus, zona kardiaka, zona fundika,
zona pilorika.
1. Zona esofagus
● Bagian lambung yang nonglanduler
● Dibatasi oleh epitelium skuamus kompleks mengalami kornifikasi tergantung
pada spesies dan pakan
2. Zona kardiaka
● Permukaannya ditandai dengan transisi dari epitelium skuamus kompleks ke
epitelium kolumner simpleks
● Lekukan gastrika dibatasi epitelium kolumner tinggi, tidak ada sel piala
● Glandula kardiaka tbuler simpleks bercabang menggulung: dibatasi oleh sel-
sel kuboid penghasil mukus. Sel lain berbentuk kolumner menghasilkan mukus.
Beberapa sel parietal pada anjing ditemukan dan beberapa sel prinsipal pada
babi. Sel argentafin berbentuk piramid kecil, sitoplasma terang terletak antara
sel-sel kelenjar dalam membrana basalis, merupakan sel endokrin
gasrtointestinalis, melepaskan sekretnya ke lamina propria mukosae untuk
diteruskan ke pembuluh darah.
1.Glandula kardiaka
8.Gastric pit
10.Nodul limfatikus
11.Tunika muskularis mukosa
3. Zona fundika
● Glandula fundika, dibandingkan glandula kardiaka, kurang bercabang tetapi
lebih panjang dan berbentuk tubular. Panjang glandula fundika dan sangat padat
membuat lamina propria mukosae tebal
● Glandula fundika dibagi menjadi: ismus, kolum, korpus, dan basal
● Sel-sel penyusun utama: sel mukosa leher, sel principal, sel parietal, dan
ditemukan sel argentaffin/sel endokrin gastrointestinal.
● Sel transisi ditemukan di ismus, berbentuk kuboid dan merupakan sel-sel yang
tumbuh menjadi sel permukaan dan sel kelenjar.
● Sel mukosa leher: membatasi leher kelenjar dan terselip diantara sel parietal.
Bentuk kuboid atau kolumner pendek, sitoplasma tercat pucat, mengandung
glikosaminoglikan asam. Sekresi sel mukosa leher melindungi glandula fundika
dari aktivitas hidrolitik protease dan HCL. Sel mukosa diperkirakan dapat
terdiferensiasi menjadi sel permukaan dan sel kelenjar.
● Sel prinsipal (chief cell, sel utama) bentuk piramid, inti bulat terletak di basal. di
bagian basal terdapat banyak RER dan ribosom bebas, mengakibatkan bagian ini
tercat basofil. Sel prinsipal mensintesis dan mensekresi enzim lambung pepsin,
renin, dan lipase lambung
● Sel parietal: sitoplasma tercat asidofil terang, sel besar tersebar dari serviks
dampai basis, bentuk piramid, inti jelas bulat. Sel parietal terdapat diantara sel-sel
prinsipal. Sel ini menghasilkan HCL dan faktor intrinsik (suatu faktor yang
penting untuk absorbsi vitamin B12/faktor ekstrinsik) pada manusia tetapi tidak
butuh untuk karnivora
6.Tunika mukosa
8.Tunika muskularis eksterna
11.Tunika serosa
15.Tunika submukosa
4. Zona pilorika
● Foveola gastrika lebih dalam dibanding zona lain tetapi kelenjarnya sama dengan
glandula kardiaka
● Glandula pilorika: tubuler pendek, simpleks atau bercabang
● Sel kelenjar didominasi sel penghasil mukus
● Pada perbatasan gasrto-duodenum, lamina muskularis sirkuler internus menyolok
tebalnya, membentuk sfingter pilorus atau muskularis sphincter pyroricus pada
perbatasan gastro-duodenum.
2.Gastric pit
5.Tunika subglandularis
8.Tunika muskularis eksterna
9.Tunika muskularis mukosa
11.Glandula pyloric
12.Tunika serosa
15.Tunika submukosa
D. LAMBUNG GANDA
Lambung ruminansia tersusun dari rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Lambung muka terdiri dari 3 lambung pertama dan berasal dari bagian esofagus lambung,
dilapisi skuamus kompleks tanpa kelenjar. Lambung ini menghancurkan ingesta secara
mekanis dan kimiawi. Rumen merupakan kantung fermentasi besar, mikroorganisme
memecah pakan dan menghasilkan asam lemak volatil (VFA) kemudian diabsorpsi melewati
lamina epitelialis mukosae ke pembuluh darah di lamina propria mukosae. Secara mekanis,
retikulum dan omasum mengubah ingesta yang mengalami fermentasi menjadi bahan yang
lebih kecil, absorpsi metabolit melintasi epitelium lambung muka. Di abomasum, ingesta
didigesti secara enzimatik.
1. Rumen
● Ciri utama berupa papila panjang berbentuk konus menyembul ke arah lumen dari
membrana mukosa kutanea. Porosnya terdiri dari jaringan ikat kaya vaskularisasi
dengan serabut-serabut kolagen halus dan elastis.
● Lamina epitelialis mukosae terdiri dari epitelium skuamus kompleks dengan kornifikasi.
Tebal epitelium bervariasi dan lapisan epitelium tidak berbatas jelas. Sel-sel stratum
korneum biasanya membengkak dan pada ujung vili pipih.
● Lamina propria mukosae melekat pada tela submukosa. Kondensasi serabut jaringan
ikat di lamina propria-submukosa memanjang ke arah papila. Lamina propria-
submukosa tidak mempunyai nodulus limfatikus dan aglanduler
● Tunika muskularis menciri. Pilae ruminis merupakan lipatan besar dari seluruh dinding
dengan poros otot dari tunika muskularis.
● Tunika serosa menciri.
2. Retikulum
● Morfologinya sama dengan rumen
● Membrana mukosa mempunyai lipatan-lipatan (papila primer) yang saling anastomose
yang dari atas seperti rumah lebah. Dari papila primer yang arahnya tegak lurus
terbentuk papila sekunder dan tertier.
● Suatu massa otot polos lamina muskularis mukosae terdapat pada ujung papila dan
merentang sepanjang papila dan melanjutkan diri ke lamina muskularis mukosae.
● Lamina muskularis mukosae hanya terbatas di retikulum
● Lamina propria-submukosa, tunika muskularis dan tunika serosa menciri.
3. Omasum
● Dilapisi oleh epitelium skuamus kompleks dengan kornifikasi.
● Memiliki papila (lamina) primer membentuk bangunan seperti buku, juga terdapat
lamina lebih kecil.
● Lamina muskularis mukosae dalam papila ada 3 lapis dan kontinyu. Dua lapis yang
lateral dan jalannya kontinyu, berasal dari lamina propria mukosae, sedangkan yang di
sentral berasal dari tunika muskularis. Pada puncak lamina ke-3 lapisan otot
membentuk massa otot yang tebal.
● Lamina propria, tunika submukosae, tunika muskularis dan tunika serosa menciri
4. Abomasum
● Merupakan bagian glanduler perut ruminan.
● Ciri-cirinya sama dengan lambung pars glandula lainnya.
E. INTESTINUM TENUE
● Intestinum tenue terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum.
● Untuk memperluas permukaan absorpsi dan sekresi, intestinum tenue punya banyak
modifikasi: panjang, plika sirkularis, vili, mikrovili (tepi striata).
● Plika gastrika diganti plika sirkularis dilengkapi dengan vili.
● Plika adalah lipatan tunika mukosa dan sebagian tunika submukosa sehingga menjadi
tonjolan ke lumen.
● Vili adalah lipatan lamina epitelialis mukosa dan lamina propia mukosa.
● Muara kelenjar intestinal (kripte intestinal) terdapat pada basis setiap villus.
Lapisan dinding duodenum
1. Tunika mukosa
● Lamina epitelialis mukosa: sel permukaan, sel piala, sel endokrin gastrointestinal, sel M.
Sel permukaan: epitel kolumner simpleks, tepi apikal mempunyai banyak mikrovili
tersusun teratur membentuk tepi striata. Sitoplasma bergranula halus, dan asidofil, inti
bentuk memanjang terletak basal.
Sel piala: ke arah rektum sel ini jumlahnya meningkat, produk sekresinya melindungi sel
permukaan. Di kaudal, berfungsi sebagai lubrikan, memperlancar gerakan isi lumen ke
anus.
Sel endokrin gastrointestinal: lihat sel argentafin.
Sel M: modifikasi sel epitel, permukaan apikalnya mempunyai plika besar, terdapat di
lamina epitelialis mukosa yang melingkungi folikel limfoid GALT (gut associated
lymphatic tissue), berperan dalam sistem imun untuk menghadapi antigen yang berasal dari
lumen usus.
● Lamina propia mukosa: tersusun jaringan kolagen longgar dengan banyak serabut
retikuler, granulosit, agranulosit, kripte Lieberkuhn (kelenjar intestinal), nodulus
limfatikus.
Kelenjar intestinal: bermuara pada setiap basis vilus, merupakan invaginasi berbentuk
tubuler simpleks bercabang, epiteliumnya terdiri dari sel epitelium permukaan berbentuk
kolumner, sel piala, sel argentafin, dan sel bergranula asidofil (sel Paneth).
Sel Paneth: berbentuk piramid, granula asidofil supranukleus, inti terletak basal, bagian
basal basofil. Sel ini terdapat pada manusia, ruminan, dan kuda. Menghasilkan enzim
bakterisidal (lisozim) untuk fagositosis.
Nodulus limfatikus ke arah kaudal makin banyak, terdapat di lamina propia mukosa dan
tunika submukosa sebagai agregasi nodulus yang padat disebut GALT. Serabut-serabut
otot polos dan serabut-serabut jaringan ikat terdapat diantara kripta dan posos vili.
● Lamina muskularis mukosa menciri.
2. Tunika submukosa
● Glandula intestinalis submukosa (kelenjar Brunner) terdapat di duodenum, berbentuk
tubulo asiner bercabang dan bermuara di kripta. Bersifat mukosa pada ruminan dan anjing,
campuran pada kucing, serosa pada kuda dan babi. Pada manusia, karnivora dan ruminan
kecil, terbatas pada bagian permulaan dan tengah duodenum. Pada kuda, babi dan ruminan
besar meluas sampai jejenum.
● Nodulus limfatikus: makin ke kaudal makin padat meluas dari lamina propia mukosa ke
submukosa membentuk lempeng Peyer.
3. Tunika muskularis
Terdiri dari lamina muskularis sirkularis di dalam dan lamina muskularis longitudinal di luar.
Di antaranya terdapat pleksus mienterikus.
4. Tunika serosa: menciri.
DUODENUM
Tunika mukosa duodenum mempunyai banyak vili dan plika sirkularis. Kripte Lieberkuhn
mencolok. Kelenjar Brunner di tunika submukosa bervariasi tergantung spesies. Nodulus
limfatikus mungkin ada tetapi jarang. Vili teratur, tumpul, dan lebar.
3. Kripte Lieberkuhn
6. Muskularis eksterna
7. Muskularis mukosa
9. Serosa
10. Tunika submukosa
11. Villi
JEJENUM
Pada beberapa spesies, kelenjar Brunner ada, tetapi terdapat pada bagian permulaan jejenum. Vili
lebih kurus, kecil, dan jumlahnya lebih sedikit dibanding duodenum. Nodulus limfatikus di
lamina propia mukosa dan submukosa terutama pada babi. Plika paling mencolok.
4. Kripte Lieberkuhn
8. Lumen
9. Lamina propia
11. Muskularis eksterna
16. Tunika Submukosa
17. Villi
ILEUM
Sel piala mencolok. Lempeng Peyer (nodulus limfatikus agregati) di mukosa dan submukosa,
biasanya lebih padat, sering menyebabkan vili memendek. Vili berbentuk tongkat, lebih pendek
dibandingkan vili jejenum, lebih panjang dibanding vili duodenum. Plika kurang ditemukan,
plika paling banyak di jejenum, ke oral dan kaudal berkurang.
1. Kripte Lieberkuhn
3. Sel goblet
8. Muskularis eksterna
9. Muskularis eksterna
11. Serosa
12. Tunika submukosa
13. Villi
F. INTESTINUM KRASUM
Terdiri dari sekum, kolon, rektum, dan anus. Ciri-ciri intestinum krasum: tidak bervili, tidak
bervili, kripte Lieberkuhn panjang dan lurus, dan bermuara di permukaan pada lumen, sel
piala banyak, tidak ada sel Paneth, plika sirkuler pada intestinum tenue diganti dengan plika
longitudinal, jaringan limfatik difus dan nodulus limfatikus mencolok.
SEKUM
Modifikasi usus pada herbivora dengan perut tunggal (kuda, kelinci, marmut). Nodulus limfatikus
mencolok pada permulaan sekum ruminan, babi, dan anjing, sedangkan kuda dan kucing lebih ke
belakang. Taenia ceci (seki) adalah penebalan dari lapisan luar otot (tunika muskularis lateral
longitudinalis) yang merata, arahnya longitudinal, tersusun dari otot polos bercampur serabut
elastis, terdapat pada babi dan kuda.
1. Jaringan adiposa
3. Kripte Lieberkuhn
6. Nodulus limfatikus
9. Muskularis eksterna
10. Muskularis mukosa
KOLON
Diameter kolon lebih lebar dibandingkan usus halus. Membrana mukosa kolon licin dan
mempunyai tanda-tanda spesifik sperti usus besar. Lamina muskularis longitudinalis lateral pada
babi, kuda, dan manusia mengalami modifikasi membentuk pita tebal, rata, arah longitudinal yang
merupakan campuran antara otot polos dan serabut yang disebut taenia coli. Suatu lapisan tipis
otot polos tersusun longitudinal terdapat di antara penebalan tadi.
1. Jaringan adiposa
6. Kripte Lieberkuhn
12. Tunika mukosa
13. Muskularis eksterna
14. Muskularis eksterna
Lapisan dinding usus besar relatif sama antara kolon, rektum. Ke arah posterior, sel piala diantara
epithelium kolumner simpleks meningkat jumlah. Perhatikan perubahan rektum dengan anus.
Keterangan Kolon-Rektum Anus
KELENJAR PENCERNAAN
B. KELENJAR LUDAH
Kelenjar ludah ditinjau ukuran, lokasi, dan jarak dari permukaan rongga pipi, dibagi
kelenjar ludah mayor dan minor. kelenjar ludah mayor berukuran besar dan terletak agak
jauh dari rongga pipi dan duktus ekskretorius panjang. Kelenjar ludah minor berukuran kecil
dan adenomernya tidak jauh dari rongga pipi. Kelenjar ludah besar mempunyai sel mukosa
dan sel serosa. Suatu adenomer hanya berisi sel mukosa atau sel serosa, dan lainnya memiliki
satu atau sekelompok sel satu tipe campuran.
Penyusun kelenjar ludah mayor adalah alveoli, duktus interkalatus dan duktus
striatus.
- Duktus interkalatus adalah tubulus kecil dibatasi oleh epitelium kuboid simpleks
pendek, bersifat non sekretorik, menghubungkan alveolus dengan duktus striatus.
- Duktus striatus dibatasi epitelium kolumner simpleks, dan terdapat striasi di bawah inti.
Suatu kelenjar yang tidak mempunyai duktus striatus maka duktus intralobularis
dibatasi oleh epitelium kolumner simpleks. Duktus intralobularis dan duktus lobularis
dibatasi oleh epitelium kuboid atau kolumner 2 lapis. Duktus intralobaris dan duktus
lobaris dibatasi oleh epitelium pseudokompleks kolumner. Duktus ekskretorius dibatasi
oleh epitelium epitelium skuamus kompleks.
C. KELENJAR MUKOSA
- Kelenjar besar berbentuk alveolar atau tubuloalveoler kompleks
- Sel adenomer berbentuk apokat tercat basofil, menghasilkan cairan viskosa kaya protein
- Nukleus hiperkromatik, bentuk pipih terletak di basal.
- Jalan yang dilalui sekret berturut-turut : alveolus > ductus interkalatus > ductus
striatus/tubulus sekretorius > ductus intralobularis > ductus lobularis > ductus
intralobaris > ductus lobaris > ductus eksktretorius.
8. Kelenjar mukosa
D. KELENJAR SEROMUKOSA
Kelenjar besar berbentuk alveoler atau tubuloalveoler kompleks.
1. Sel serosa
berbentuk apokat, tercetak asidofil, inti bulat terletak sentral atau parasentral, batas
antar sel kurang jelas, produk enzim.
2. Sel mukosa
Demilunae serosa : satu adenomer terdiri dari sel mukosa (mayoritas) dan di
perifernya terdapat sel serosa berbentuk bangunan setengah bulan.
Jalan yang dilalui sekretmi berturut-turut : alveolus > ductus interkalatus > ductus
striatus/tubulus sekretorius > ductus intralobularis > ductus lobularis > ductus
intralobaris > ductus lobaris > ductus ekskretorius.
HATI (HEPAR)
● Hepar diselubungi kapsula fibrosa yang disusun oleh jaringan ikat kolagen padat kaya
serabut elastis. Jaringan ikat kapsula melanjutkan diri ke jaringan ikat interstisial.
● Pada daerah interlobular yang disebut trias hepatika (Segitiga portal, trigonum Kiernan)
tersusun jaringan ikat kolagen longgar. Segitiga portal adalah daerah perbatasan tiga
lobuli atau lebih. Di dalamnya dapat ditemukan cabang arteria bepatika, cabang vena
portae, duktus biliverus dan saluran limfe.
● Lempeng lempeng hepatosit yang terletak antara sinusoid hepar yang saling beranastomose
tersusun radier dengan sentral vena sentralis.
● Hepatosit berbentuk polihedral dan batasnya jelas. Inti vesikuler, nukleolus jelas terletak di
sentral dan sitoplasma asidofil dan kadang-kadang ditemukan binukleus.
● Antara deretan sel terdapat sinusoid dibatasi sel endotelium dan sel Kupffer (makrofag
srelat, anggota makrofag). Sel Kupffer menempel di atas sel endotelium, juga dapat
melintang di lumen sinusoid atau dapat juga membentuk bagian dari dinding sinusoid.
A. HEPAR BABI
Lobulasi jelas karena jaringan ikat septa interlobarisnya tebal
4. Vena centralis
5. jaringat ikat septa interlobaris
10. segitiga portal
B. HEPAR KELINCI
Lobulasi kurang jelas
Jaringan ikat tidak terlihat dengan jelas
PANKREAS
Merupakan kelenjar tubuloalveolar kompleks, dan tumbuh dari divertikulum epitelium usus.
Bagian Eksokrin berbentuk tubuloalveoler kompleks mirip kelenjar serosa. Bedanya:
pankreas punya bagian endokrin, tidak punya sel keranjang, tidak punya duktus striatus, punya sel
sentro•asiner. Sel-sel pankreas eksokrin berbentuk konus atau piramid dan inti terletak parabasal.
Bagian basal sel tercat lebih basofil (kaya RER) dibanding bagian apeks (kaya vesikel sekretorik).
Bagian endokrin tercat lebih pucat dibandingkan bagian eksokrin, lebih kaya kapiler.
Dengan pengecatan floksin Gomori dapat dibedakan sel Beta dengan sel-sel yang lain. Distribusi
sel endokrin yang tidak merata.
1. A cell
2. Asinus
3. B cell
4. sel sentroasiner
8. duktus interkalatus
9. pulau Langerhans
SISTEM PENCERNAAN UNGGAS
A. INGLUVIES (TEMBOLOK)
1. Lamina epitelialis mukosae: epiteliurn skuamus kompleks dengan kornifikasi yang lebih
tebal di banding esofagus.
Kelenjar mukosa tubuloalveoler simpleks bcrcabang pada burung anserifonnis (angsa,
bebek), tetapi tidak ditemukan pada columbiformes (burung dara) dan galiformis (kalkun).
Pada columbiformes, sel-sel superfisial lamina epiteliaJis mukosae mengalami perubahan
melemak menjadi suaru substansi disebut susu ingluvies (susu tembolok).
2. Lamina propria mukosae tersusun dari jaringan kolagen longgar dengan jaringan limfatik
difus dan beberapa nodulus limfatikus. Akumulasi jaringan limfatik mencolok di kaudal
ingluvies.
3. Lamina muskularis mukosae terdiri dari otot polos tersusun longitudinal dan berombak.
4. Tunika submukosa, tunika muskularis, tunika adventitia/serosa menciri
5. Sel Kelenjar
7. Plika
9. Ductus primer (gambar atas)
9. Ductus sekunder (gambar bawah)
10. Lumen proventriculus
11. Ductus sekunder
12. Ductus tersier
15. Sulkus
17. Ductus tersier
2. Chief cell
3. gastric gland
4. sel kelenjar
6. keratinoid
7. Lamina propia
8. Muskularis eksterna
10. Submukosa
11. Epitelium
13. Lumen
D. INTESTINUM TENUE
lntestinum tenue unggas tidak terbagi pada zona yang jelas.
1. Tunika mukosa
- Lamina epithelialis mukosae: selapis kolumner
panjang terdiri dari sel prinsipal, selGoblet dan sel
enterochromaffin.
- Tunika propria: vili besar, banyak dan panjang. Kripte
Lieberkuhn pendek dan simpleks,dan bermuara di
antara vili
- Lamina muskularis mukosae tidak berkembang
2. Tunika submukosa
Hampir tidak berkembang. Lapisan tipis sekali terdiri dari jaringan ikat
dan serabut elastis
3. Tunika muskularis
Lamina muskularis longitudinal tidak banyak berkembang
dan lamina muskularis sirkularislebih tebal. Di antara
lamina tersebut terdapat pleksus saraf.
4. Tunika serosa
Lapisan tebal membentuk mesenteri.