Anda di halaman 1dari 33

ACARA 4 HSOH

Histologi system pencernaan

✓ System pencernaan mamalia

Lidah

1. Tunika mukosa, terbagi atas:


a. Lamina epitialis mukosa, epitelium skuamus kompleks dengan kornivikasi
b. Lamina propia submukosa
c. Kelenjar serosa
2. Tunika muskularis, tunika serosa berada di bawah tunika muskularis tapi pada
preparat tidak terlihat
3. Papilla sircum palatae
4. Sulcus papilaris
5. Gema gustatoria

Lidah memiliki papilla lingunalis yang bentuk dan ukuran dan fungsi berbeda-beda:
Esofagus

A. Tunika mukosa, terbagi atas:


1. Lamina epitalialis mukosa, epitel skuamus kompleks
2. Lamina propia mukosa
3. Lamina muskularis mukosa, di anjing dan babi tidak ditemukan di area leher
tetapi mendekati lambung
B. Tunika submukosa, dapat dijumpai kelenjar submukosa
4. Kelenjar submukosa
C. Tunika muscularis, terbagi atas:
5. Lamina muskularis sirkularis interna
6. Lamina muskularis longitudinalis externa
D. Tunika serosa
E. Lumen

Ventrikulus Tunggal
A. Tunika mukosa, terbagi atas:
1. Lamina epitalialis mukosa, epitel kulomner simpleks
2. Lamina propia mukosa
3. Lamina muscularis mukosa

Pada daerah A dapat dijumpai juga voveola gastrica/gastripid, dan sepanjang garis tepi (kiri)
merupakan plica gastrica.

B. Tunika submukosa
4. Plexus meiseners
C. Tunika muskularis
5. Lamina muscularis sirkularis interna
6. Lamina muskularis longitudinalis externa
D. Tunika serosa

Perbesaran dari gastricpid yang ditunjuk panah

Zonasi Lambung
1. Zona esofagus
Nonglanduler
Dibatasi oleh epitelium skuamus kompleks yang mengalami kornifikasi tergantung
pada spesies dan pakan yang diberikan
2. Zona kardiaka
Permukaan ditandai dengan transisi dari epitelium skuamus kompleks ke epitelium
kolumner simpleks
Lekukan gastica dibatasi epitelium kolumner yang tinggi dan tidak ada sel piala
3. Zona fundika
Terbagi menjdi ismus, kolum, korpus, dan basal
Sel-sel penyusun utamanya sel mukosa leher, sel principal, sel parietal, dan sel
agrentavin/ sel endokrin gastrointestinal.
4. Zona pilorika
Glandula pilorika yang tubuler pendek, simpleks atau bercabang

Rumen

A. Tunika mukosa, terbagi atas:


1. Lamina epitalialis mukosa, epitel skuamus kompleks dengan kornivikasi
2. Lamina propia submukosa
B. Tunika muscularis, terbagi atas:
3. Lamina muscularis sirkularis interna
4. Lamina muskularis longitudinal externa
5. Lamina epitellialis (diantara 3 dan 4)
C. Tunika serosa
6. Pilaerumminis
7. Lumen

Perbesaran dari Pilaerumminis, yang merupakan lipatan besar dari seluruh dinding dengan
poros otot dari tunika muskularis

Retikulum

Papila primer, sekunder, dan tersier;

Lingkaran no. 1 Papilla primer, disebut papilla primer karena tunika mukosanya lengkap
(tersusun dari lamina epitalialis mukosa, dengan epitel skuamus kompleks dengan kornivikasi
(4)

2. Papilla sekunder (tidak ada lamina muskularis mukosa, hanya lamina epitellialis
mukosa dan lamina propia submukosa)

3. Papila tersier (hanya tersusun atas lamina epitalialis mukosa)


4. Lamina epitelialis mukosa, epitel skuamus kompleks

5. Lamina propina submukosa


6. Lamina muskularis mukosa (hanya ada di papilla primer)
A. Tunika mukosa

B. Tunika Muscularis, terbagi atas:

7. Lamina muscularis sirularis interna

8. Lamina muscularis longitudinalis externa

Diantara 7 dan 8 ada yang namaya plexus mientericus

9. Plexus mientericus

C. Tunika Serosa

Omasum

A. Tunika mukosa, terbagi atas:


1. Lamina epitellialis mukosa, epitel skuamus kompleks dengan kornivikasi
2. Lamina propia mukosa
3. Lamina muskularis mukosa
B. Tunika Submukosa
C. Tunika muskularis

Abomasum
A. Tunika mukosa
1. Lamina epitellialis mukosa, epitelium kolumner simpleks
2. Lamina propia mukosa
3. Lamina muskularis mukosa (segaris)
B. Tunika submukosa
C. Lamina muskularis
4. Lamina muscularis sirkularis interna
5. Lamina muscularis longitudinalis externa
D. Tunika serosa
E. Plica

Organ pencernaan intestinum tenue yang terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum

Duodenum

1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet atau sel
piala
1b. Lamina propia mukosa, terdapat kripte lieberkuhn pada basal dari lamina propia mukosa

2. Tunika submukosa, terdapat kelenjar brunner

Duodenum

11.Tunika mukosa dengan 3 lapis lamina

o Lamina epitellialis mukosa


o Lamina propia mukosa
o Lamina muskularis mukosa

3.Kripte Lieberkuhn (basal lamina propia mukosa)

10. Tunika mukosa

6. Tunika muskularis

9. Tunika serosa

Jejenum
1a. lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet/sel piala

Ileum

1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet/sel piala

2. Tunika submukosa, terdapat lempeng peyer/nodus limfatikus agregasi yang dikelilingi oleh
septum

Organ dari Intestinum Crasum yang terdiri dari Sekum dan Colon.

Sekum

1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yang terdapat sel goblet/sel piala

Colon/Kolon
Pada preprat ini tidak terlihat tunika serosa

1a. Lamina epitelialis mukosa, epitel kolumner simpleks yg terdapat sel goblet

3.Tunika Muskularis (pembagian tdk terlihat)

o Lamina muskularis sirkularis interna


o Lamina muskularis longitudinalis externa

Sistem Pencernaan Unggas

Ingluvies/Tembolok (berada di daerah sesudah esophagus dari ayam)

4. Lamina epitelialis mukosa, epitelium skuamus komples dengan kornivikasi


5. Lamina propia mukosa, berisi jaringan kolagen longgar dengan jaringan
limfatikus dan nodus limfatikus yang beragregasi.
6. Lamina muskularis mukosa, tersusun dari otot polos secara longitudinal dam
berombak
10. Kelenjar mukosa, berbentuk tubulo alveluler kompleks

Proventrikulus/Lambung Kelenjar

14. Vasa darah

7. Lamina muskularis mukosa, terdiri dari otot polos longitudinal

12. Duktus ekskretorius, tempat bermuaranya sekret-sekret dari adenomer dan kelenjar
submukosa.

3. Tunika muskularis (menciri, karena terdapat 3 lamina)

Ventrikulus/Lambung Muskuler
2. Tunika muskularis, menciri pada tunika muskularis karena tebal
3. Tunika Serosa
4. Lamina epitelialis mukosa, epitelium kolumner simpleks yang pendek

Kelenjar Pencernaan/Sistem Digesti Accesoria

Glandula Saliva (kelenjar ludah)

Jalan Sekret
Penjelasan: dihasilkan oleh adenomer (sel mukosa) – ductus intercalatus – ductus striatus
(akan berstria) – ductus intralobularis – oral cavity (cavum oral)

Glandula Mukosa

Sekret: Kental karena mengandung Glicoprotein


Galndula Serosa

Glandula Seromukosa

2. Sel mukosa, inti pipih

3. Sel serosa, inti bulat

4. Demilunae Serosa, bangunan berbentuk setengah bulan yang didominasi oleh sel mukosa
dimana di perifernya ada sel serosa.

Ketiga glandula diatas tidak hanya ada di glandula saliva biasanya juga ada pada
lamina propia mukosa di usus dan saluran pencernaan yang lain.
Dustus Intercalatus, Ductus Striatus

Hepar babi

Lobulasi di babi terlihat jelas, sedangkan di kelinci lobulasi tidak terlihat jelas.

Lempeng hepatosit, berada di antara sinusoid hepar yang saling beranatomose dengan vena
sentralis (seharusnya penunjukan didekat no. 11)

4.Lobuli (jelas) karena septa interlobularisnya membagi jelas antara satu lobuli dengan lobuli
yang lain

Septa interlobularis (tebal) terlihat jelas


Isi Trias Hepatica

o Cabang vena portae


o Ductus biliverus
o Cabang arteri hepatica
o Saluran limfe

Hepar Kelinci

Septa interlobularis (tipis) tdk terlihat jelas


ACARA IV
SISTEM PENCERNAAN

A. LIDAH
● Lidah merupakan penjuluran lantai rongga pipi ke kranial ditutupi oleh membrana
mukosa kutanea dengan otot skelet
● Lamina epitelialis mukosae = epitelium skuamus kompleks mengalami kornifikasi
● Di lidah banyak ditemukan papiladermis dan pancang epidermis
● Lamina propria mukosae dan tela submokosa tipikal dan melekat dengan epimisium otot
lidah ekstrinsik dan intrinsik
● Lyssa karakteristik pada karnivora, pada anjing tersusun jaringan kolagen padat, jaringan
lemak, otot skelet, pembuluh darah, saraf, dan terkadang kartilago tetapi pada kucing
hanya berisi jaringan lemak. Pada babi tersusun jaringan lemak dan jaringan ikat. pada
kuda dan ruminansia tidak berkembang
● Papila lingualis adalah membrana mukosa menjulur ke rongga pipi, terbatas di dorsal
lidah dan mengalami kornifikasi. Papila lingualis berbeda ukuran, bentuk, distribusi,
fungsi, dan spesies variabel
- papila filiformis : jumlahnya banyak, berkembang baik pada kucing dan
ruminansia. Fungsi : mekanis, punya kornifikasi, berbentuk seperti duri mawar
melengkung ke kaudal, porosnya tersusun dari lamina propria mukosae
2. Jaringan ikat
13. Otot skelet
14. Epitelium skuamus berstatifikasi

- papila lentiformis/papila konikalis : Fungsi : mekanis, berbentuk bikonveks,


banyak ditemukan ⅓ kaudal dorsum lidah
- papila fungiformis : berbentuk jamur. Fungsi : mekanis dan pengecap,
kornifikasi tidak setebal tipe-tipe lain, papila primer lamina propria mukosae
tipikal, juga terdapat papila sekunder
4. Papila filiformis
5.Papila fungiformis
7. Otot skelet
8. Papila kecil

- papila sirkumvalatae: papila terbesar, jumlah sedikit, tidak menonjol di atas


lamina epitelialis mukosae tetapi di sekitar lekukan dalam (sulkus papila),
banyak kuncup pengecap (gema gustatoria) di dinding lateral, lamina propria
mukosae tipikal, glandula-glandula gustatoriae bermuara di lekukan dan
membersihkan daerah-daerah itu dari bahan-bahan makanan
- papila foliatae: berbentuk daun dipisahkan oleh invaginasi membrana mukosa,
mempunyai gema gustatoria, epitelium non-kornifikasi, papila sekunder
berbentuk jari-jari, kelenjar tuboloalveoler bercabang bersifat serosa yang
terdapat di lamuna propria sumbukosa bermuara di sulkus papilaris

● Kuncup pengecap merupakan bangunan interepitelial, ditemukan pada dinding papila


foliatae, papila fungiformis, papila sirkumvalatae
6. Sel sensori
10. Stratum spinosum
11.Supporting sel
12. taste pore

● kelenjar serosa dan mukosa di antara serabut otot skelet


B. ESOFAGUS
1. Tunika mukosa
● Lamina epitelialis mukosae berbentuk epitelium squamous kompleks. Pada
spesies yang makanannya keras dan kering, epiteluim squamous kompleks
berkornifikasi tebalnya bervariasi
● Lamina propria mukosae tipikal, mengandung nodulus limfatikus, dan jaringan
limfatik tersebar yang mencolok pada perbatasan esofagus dan lambung pada
manusia dan kuda
● Lamina muskularis mukosae tipikal tetapi keberadaannya bervariassi. pada
manusia, tebal dan lengkap. Pada ruminan, kuda, dan kucing tersusun dari berkas-
berkas otot tersebar yang menyatu pada perbatasan faring dan esofagus. Pada
anjing dan babi, tidak ditemukan lamina muskularis mukosae di daerah leher
tetapi mendekati lambung menjadi lengkap
2. Tunika submukosa tipikal, dan terdapat banyak kelenjar mukosa berbentuk
tubuloalveoler bercabang. Kelenjar terdapat pada : anjing lengkap sepanjang esofagus,
babi terdapat pada daerah leher tetapi jarang pada dada, dan ruminan, kuda, dan kucing
terdapat pada daerah leher. Tunika mukosa dan tela submukosa mempunyai plika-plika
longitudinal yang memungkinkan esofagus membesar
3. Tunika muskularis tersusun dari otot skelet dan atau otot polos. Di kaudal lamina
interna dan eksterna jelas. Pada ruminan dan anjing seluruhnya tersusun dari otot skelet.
Pada babi, di daerah leher otot skelet, di dada campuran sedangkan di bagian kaudal otot
polos. Pada kuda dan kucing, setengah bagian depan otot skelet, sisanya otot polos
4. Tunika serosa dan adventisia: menciri.

BATAS ESOFAGUS-VENTRIKULUS
Perhatikan terutama perubahan di tunika mukosa dan tunika muskularis
● Lamina epitelialis: skuamus kompleks di esofagus, kolumner simpleks di
ventrikulus
● Lamina propria: tanpa glandula di esofagus, glandula kardiaka di ventrikulus
● Nodulus limfatikus di kardia
● Sfingter kardia tebal, terbentuk dari lamina muskularis sirkularis internus

C. LAMBUNG TUNGGAL
Lapisan dinding lambung
terdiri dari:
1. Tunika mukosa
Tunika mukosa dan sebagian submukosa mempunyai plika gastrika. Permukaan
epitelium terbagi-bagi oleh banyak lekukan kecil dalam unit tak teratur disebut area
gastrika. Area gastrika memiliki banyak lekukan ke bawah disebut foveola gastrika
yang menjadi muara glandula gastrika.
● Lamina epitelialis mukosae, termasuk foveola gastrika, berbentuk kolumner
simpleks, ke arah muara glandula menjadi semakin kuboid simpleks. Sel permukaan
menghasilkan mukus, inti berbentuk oval atau bulat. Sel permukaan lambung tidak
mempunyai tepi sikat tetapi terdapat beberapa mikrovili.
● Lamina propria mukosae, tipikal. Banyak limfosit, makrofag, sel plasma dan
ditemukan folikel limfe tersebar. Ketebalan lamina propria mukosae bervariasi
tetapi jaringan ikat jarang karena terinterdigitasi di antara banyak kelenjar lambung.
Lamina propria terkagang mempunyai stratum kompaktum (lamina subglandula,
stratum granulosum) pada perbatasan lamina propria dan lamina muskularis
mukosae. Stratum kompaktum tersusun dari jaringan kolagen padat, sangat
berkembang pada karnivora.
● Lamina muskularis mukosae, ada tepi susunanya bervariasi, tersusun dari 2-4
lapis dan arahnya longitudinal dan sirkuler
2. Tela submukosa
Tela submukosa tipikal, serabut-serabut saraf dan badan sel ganglion membentuk pleksus
submukosa/pleksus Meissner’s
3. Tunika muskularis
Tunika muskularis tipikal, neuron dan prosesus sel saraf membentuk pleksus
meinterikus di antara lamina muskularis internus dan eksternus
4. Tunika serosa tipikal

Zonasi lambung
Secara histologi, lambung dibedakan menjadi zona esofagus, zona kardiaka, zona fundika,
zona pilorika.
1. Zona esofagus
● Bagian lambung yang nonglanduler
● Dibatasi oleh epitelium skuamus kompleks mengalami kornifikasi tergantung
pada spesies dan pakan
2. Zona kardiaka
● Permukaannya ditandai dengan transisi dari epitelium skuamus kompleks ke
epitelium kolumner simpleks
● Lekukan gastrika dibatasi epitelium kolumner tinggi, tidak ada sel piala
● Glandula kardiaka tbuler simpleks bercabang menggulung: dibatasi oleh sel-
sel kuboid penghasil mukus. Sel lain berbentuk kolumner menghasilkan mukus.
Beberapa sel parietal pada anjing ditemukan dan beberapa sel prinsipal pada
babi. Sel argentafin berbentuk piramid kecil, sitoplasma terang terletak antara
sel-sel kelenjar dalam membrana basalis, merupakan sel endokrin
gasrtointestinalis, melepaskan sekretnya ke lamina propria mukosae untuk
diteruskan ke pembuluh darah.
1.Glandula kardiaka
8.Gastric pit
10.Nodul limfatikus
11.Tunika muskularis mukosa

3. Zona fundika
● Glandula fundika, dibandingkan glandula kardiaka, kurang bercabang tetapi
lebih panjang dan berbentuk tubular. Panjang glandula fundika dan sangat padat
membuat lamina propria mukosae tebal
● Glandula fundika dibagi menjadi: ismus, kolum, korpus, dan basal
● Sel-sel penyusun utama: sel mukosa leher, sel principal, sel parietal, dan
ditemukan sel argentaffin/sel endokrin gastrointestinal.
● Sel transisi ditemukan di ismus, berbentuk kuboid dan merupakan sel-sel yang
tumbuh menjadi sel permukaan dan sel kelenjar.
● Sel mukosa leher: membatasi leher kelenjar dan terselip diantara sel parietal.
Bentuk kuboid atau kolumner pendek, sitoplasma tercat pucat, mengandung
glikosaminoglikan asam. Sekresi sel mukosa leher melindungi glandula fundika
dari aktivitas hidrolitik protease dan HCL. Sel mukosa diperkirakan dapat
terdiferensiasi menjadi sel permukaan dan sel kelenjar.
● Sel prinsipal (chief cell, sel utama) bentuk piramid, inti bulat terletak di basal. di
bagian basal terdapat banyak RER dan ribosom bebas, mengakibatkan bagian ini
tercat basofil. Sel prinsipal mensintesis dan mensekresi enzim lambung pepsin,
renin, dan lipase lambung
● Sel parietal: sitoplasma tercat asidofil terang, sel besar tersebar dari serviks
dampai basis, bentuk piramid, inti jelas bulat. Sel parietal terdapat diantara sel-sel
prinsipal. Sel ini menghasilkan HCL dan faktor intrinsik (suatu faktor yang
penting untuk absorbsi vitamin B12/faktor ekstrinsik) pada manusia tetapi tidak
butuh untuk karnivora
6.Tunika mukosa
8.Tunika muskularis eksterna
11.Tunika serosa
15.Tunika submukosa

4. Zona pilorika
● Foveola gastrika lebih dalam dibanding zona lain tetapi kelenjarnya sama dengan
glandula kardiaka
● Glandula pilorika: tubuler pendek, simpleks atau bercabang
● Sel kelenjar didominasi sel penghasil mukus
● Pada perbatasan gasrto-duodenum, lamina muskularis sirkuler internus menyolok
tebalnya, membentuk sfingter pilorus atau muskularis sphincter pyroricus pada
perbatasan gastro-duodenum.
2.Gastric pit
5.Tunika subglandularis
8.Tunika muskularis eksterna
9.Tunika muskularis mukosa
11.Glandula pyloric
12.Tunika serosa
15.Tunika submukosa

D. LAMBUNG GANDA
Lambung ruminansia tersusun dari rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Lambung muka terdiri dari 3 lambung pertama dan berasal dari bagian esofagus lambung,
dilapisi skuamus kompleks tanpa kelenjar. Lambung ini menghancurkan ingesta secara
mekanis dan kimiawi. Rumen merupakan kantung fermentasi besar, mikroorganisme
memecah pakan dan menghasilkan asam lemak volatil (VFA) kemudian diabsorpsi melewati
lamina epitelialis mukosae ke pembuluh darah di lamina propria mukosae. Secara mekanis,
retikulum dan omasum mengubah ingesta yang mengalami fermentasi menjadi bahan yang
lebih kecil, absorpsi metabolit melintasi epitelium lambung muka. Di abomasum, ingesta
didigesti secara enzimatik.

1. Rumen
● Ciri utama berupa papila panjang berbentuk konus menyembul ke arah lumen dari
membrana mukosa kutanea. Porosnya terdiri dari jaringan ikat kaya vaskularisasi
dengan serabut-serabut kolagen halus dan elastis.
● Lamina epitelialis mukosae terdiri dari epitelium skuamus kompleks dengan kornifikasi.
Tebal epitelium bervariasi dan lapisan epitelium tidak berbatas jelas. Sel-sel stratum
korneum biasanya membengkak dan pada ujung vili pipih.
● Lamina propria mukosae melekat pada tela submukosa. Kondensasi serabut jaringan
ikat di lamina propria-submukosa memanjang ke arah papila. Lamina propria-
submukosa tidak mempunyai nodulus limfatikus dan aglanduler
● Tunika muskularis menciri. Pilae ruminis merupakan lipatan besar dari seluruh dinding
dengan poros otot dari tunika muskularis.
● Tunika serosa menciri.

2. Retikulum
● Morfologinya sama dengan rumen
● Membrana mukosa mempunyai lipatan-lipatan (papila primer) yang saling anastomose
yang dari atas seperti rumah lebah. Dari papila primer yang arahnya tegak lurus
terbentuk papila sekunder dan tertier.
● Suatu massa otot polos lamina muskularis mukosae terdapat pada ujung papila dan
merentang sepanjang papila dan melanjutkan diri ke lamina muskularis mukosae.
● Lamina muskularis mukosae hanya terbatas di retikulum
● Lamina propria-submukosa, tunika muskularis dan tunika serosa menciri.

3. Omasum
● Dilapisi oleh epitelium skuamus kompleks dengan kornifikasi.
● Memiliki papila (lamina) primer membentuk bangunan seperti buku, juga terdapat
lamina lebih kecil.
● Lamina muskularis mukosae dalam papila ada 3 lapis dan kontinyu. Dua lapis yang
lateral dan jalannya kontinyu, berasal dari lamina propria mukosae, sedangkan yang di
sentral berasal dari tunika muskularis. Pada puncak lamina ke-3 lapisan otot
membentuk massa otot yang tebal.
● Lamina propria, tunika submukosae, tunika muskularis dan tunika serosa menciri

4. Abomasum
● Merupakan bagian glanduler perut ruminan.
● Ciri-cirinya sama dengan lambung pars glandula lainnya.

E. INTESTINUM TENUE
● Intestinum tenue terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum.
● Untuk memperluas permukaan absorpsi dan sekresi, intestinum tenue punya banyak
modifikasi: panjang, plika sirkularis, vili, mikrovili (tepi striata).
● Plika gastrika diganti plika sirkularis dilengkapi dengan vili.
● Plika adalah lipatan tunika mukosa dan sebagian tunika submukosa sehingga menjadi
tonjolan ke lumen.
● Vili adalah lipatan lamina epitelialis mukosa dan lamina propia mukosa.
● Muara kelenjar intestinal (kripte intestinal) terdapat pada basis setiap villus.
Lapisan dinding duodenum
1. Tunika mukosa
● Lamina epitelialis mukosa: sel permukaan, sel piala, sel endokrin gastrointestinal, sel M.
Sel permukaan: epitel kolumner simpleks, tepi apikal mempunyai banyak mikrovili
tersusun teratur membentuk tepi striata. Sitoplasma bergranula halus, dan asidofil, inti
bentuk memanjang terletak basal.
Sel piala: ke arah rektum sel ini jumlahnya meningkat, produk sekresinya melindungi sel
permukaan. Di kaudal, berfungsi sebagai lubrikan, memperlancar gerakan isi lumen ke
anus.
Sel endokrin gastrointestinal: lihat sel argentafin.
Sel M: modifikasi sel epitel, permukaan apikalnya mempunyai plika besar, terdapat di
lamina epitelialis mukosa yang melingkungi folikel limfoid GALT (gut associated
lymphatic tissue), berperan dalam sistem imun untuk menghadapi antigen yang berasal dari
lumen usus.
● Lamina propia mukosa: tersusun jaringan kolagen longgar dengan banyak serabut
retikuler, granulosit, agranulosit, kripte Lieberkuhn (kelenjar intestinal), nodulus
limfatikus.
Kelenjar intestinal: bermuara pada setiap basis vilus, merupakan invaginasi berbentuk
tubuler simpleks bercabang, epiteliumnya terdiri dari sel epitelium permukaan berbentuk
kolumner, sel piala, sel argentafin, dan sel bergranula asidofil (sel Paneth).
Sel Paneth: berbentuk piramid, granula asidofil supranukleus, inti terletak basal, bagian
basal basofil. Sel ini terdapat pada manusia, ruminan, dan kuda. Menghasilkan enzim
bakterisidal (lisozim) untuk fagositosis.
Nodulus limfatikus ke arah kaudal makin banyak, terdapat di lamina propia mukosa dan
tunika submukosa sebagai agregasi nodulus yang padat disebut GALT. Serabut-serabut
otot polos dan serabut-serabut jaringan ikat terdapat diantara kripta dan posos vili.
● Lamina muskularis mukosa menciri.
2. Tunika submukosa
● Glandula intestinalis submukosa (kelenjar Brunner) terdapat di duodenum, berbentuk
tubulo asiner bercabang dan bermuara di kripta. Bersifat mukosa pada ruminan dan anjing,
campuran pada kucing, serosa pada kuda dan babi. Pada manusia, karnivora dan ruminan
kecil, terbatas pada bagian permulaan dan tengah duodenum. Pada kuda, babi dan ruminan
besar meluas sampai jejenum.
● Nodulus limfatikus: makin ke kaudal makin padat meluas dari lamina propia mukosa ke
submukosa membentuk lempeng Peyer.
3. Tunika muskularis
Terdiri dari lamina muskularis sirkularis di dalam dan lamina muskularis longitudinal di luar.
Di antaranya terdapat pleksus mienterikus.
4. Tunika serosa: menciri.

DUODENUM
Tunika mukosa duodenum mempunyai banyak vili dan plika sirkularis. Kripte Lieberkuhn
mencolok. Kelenjar Brunner di tunika submukosa bervariasi tergantung spesies. Nodulus
limfatikus mungkin ada tetapi jarang. Vili teratur, tumpul, dan lebar.
3. Kripte Lieberkuhn
6. Muskularis eksterna
7. Muskularis mukosa
9. Serosa
10. Tunika submukosa
11. Villi

JEJENUM
Pada beberapa spesies, kelenjar Brunner ada, tetapi terdapat pada bagian permulaan jejenum. Vili
lebih kurus, kecil, dan jumlahnya lebih sedikit dibanding duodenum. Nodulus limfatikus di
lamina propia mukosa dan submukosa terutama pada babi. Plika paling mencolok.

4. Kripte Lieberkuhn
8. Lumen
9. Lamina propia
11. Muskularis eksterna
16. Tunika Submukosa
17. Villi

ILEUM
Sel piala mencolok. Lempeng Peyer (nodulus limfatikus agregati) di mukosa dan submukosa,
biasanya lebih padat, sering menyebabkan vili memendek. Vili berbentuk tongkat, lebih pendek
dibandingkan vili jejenum, lebih panjang dibanding vili duodenum. Plika kurang ditemukan,
plika paling banyak di jejenum, ke oral dan kaudal berkurang.

1. Kripte Lieberkuhn
3. Sel goblet
8. Muskularis eksterna
9. Muskularis eksterna
11. Serosa
12. Tunika submukosa
13. Villi

F. INTESTINUM KRASUM
Terdiri dari sekum, kolon, rektum, dan anus. Ciri-ciri intestinum krasum: tidak bervili, tidak
bervili, kripte Lieberkuhn panjang dan lurus, dan bermuara di permukaan pada lumen, sel
piala banyak, tidak ada sel Paneth, plika sirkuler pada intestinum tenue diganti dengan plika
longitudinal, jaringan limfatik difus dan nodulus limfatikus mencolok.
SEKUM
Modifikasi usus pada herbivora dengan perut tunggal (kuda, kelinci, marmut). Nodulus limfatikus
mencolok pada permulaan sekum ruminan, babi, dan anjing, sedangkan kuda dan kucing lebih ke
belakang. Taenia ceci (seki) adalah penebalan dari lapisan luar otot (tunika muskularis lateral
longitudinalis) yang merata, arahnya longitudinal, tersusun dari otot polos bercampur serabut
elastis, terdapat pada babi dan kuda.

1. Jaringan adiposa
3. Kripte Lieberkuhn
6. Nodulus limfatikus
9. Muskularis eksterna
10. Muskularis mukosa

KOLON
Diameter kolon lebih lebar dibandingkan usus halus. Membrana mukosa kolon licin dan
mempunyai tanda-tanda spesifik sperti usus besar. Lamina muskularis longitudinalis lateral pada
babi, kuda, dan manusia mengalami modifikasi membentuk pita tebal, rata, arah longitudinal yang
merupakan campuran antara otot polos dan serabut yang disebut taenia coli. Suatu lapisan tipis
otot polos tersusun longitudinal terdapat di antara penebalan tadi.

1. Jaringan adiposa
6. Kripte Lieberkuhn
12. Tunika mukosa
13. Muskularis eksterna
14. Muskularis eksterna

Lapisan dinding usus besar relatif sama antara kolon, rektum. Ke arah posterior, sel piala diantara
epithelium kolumner simpleks meningkat jumlah. Perhatikan perubahan rektum dengan anus.
Keterangan Kolon-Rektum Anus

Epitelium Kolumner simpleks yang kaya sel Membrana mukosa kutanea


piala (skuamus kompleks)

Lamina propia Kelenjar intestinal, nodulus Batas rektum-anus, kelenjar


mukosa limfatikus, jaringan limfatik rektal pendek dan menghilang
Lamina muskularis Ada Menghilang
mukosa

Tunika submukosa Jaringan ikat longgar Jaringan ikat padat ireguler

Tunika muskularis Lamina muskularis sirkularis di Lamina muskularis sirkularis


dalam dan lamina muskularis dalam tebal menjadi otot sfingter
longitudinal di luar, tersusun otot anal dalam, yang diselubungi
polos jaringan fibroelastis. Otot
sfingter anal dalam (otot skelet)
dan otot sfingter anal luar
melingkari secara sirkularis.
Lamina muskularis longitudinal
luar menghilang.

Tunika Tunika adventisia Tunika adventisia


serosa/adventisia

KELENJAR PENCERNAAN

A. KELENJAR PADA ANUS


1. Glandula analis
Merupakan modifikasi kelenjar keringat yang berbentuk tubuloalveoler dan terdapat di
tunika submukosa kanalis analis anjing kucing dan babi.
2. Sinus perianalis
Terdapat pada karnivora dan mungkin rodensia
sinus perianalis merupakan divertikulum dibatasi epitelium kompleks dengan kornifikasi
anus, berpasan dan terletak lateral.
Lamina propia mukosae kaya serabut fibroelastis dan terdapat banyak serabut otot skelet
dan polos. Pada anjing, kelenjar bersifat apokrin dan berbentuk tubuler. Pada kucing,
bersifat apokrin tubuler dan sebasea.
3. Glandula sirkumanalis
Merupakan kelenjar sebasea. Sitoplasma bergranula halus dan tercat asidofil, inti pucat,
sel poligonal atau kolumner tinggi.

B. KELENJAR LUDAH
Kelenjar ludah ditinjau ukuran, lokasi, dan jarak dari permukaan rongga pipi, dibagi
kelenjar ludah mayor dan minor. kelenjar ludah mayor berukuran besar dan terletak agak
jauh dari rongga pipi dan duktus ekskretorius panjang. Kelenjar ludah minor berukuran kecil
dan adenomernya tidak jauh dari rongga pipi. Kelenjar ludah besar mempunyai sel mukosa
dan sel serosa. Suatu adenomer hanya berisi sel mukosa atau sel serosa, dan lainnya memiliki
satu atau sekelompok sel satu tipe campuran.
Penyusun kelenjar ludah mayor adalah alveoli, duktus interkalatus dan duktus
striatus.
- Duktus interkalatus adalah tubulus kecil dibatasi oleh epitelium kuboid simpleks
pendek, bersifat non sekretorik, menghubungkan alveolus dengan duktus striatus.
- Duktus striatus dibatasi epitelium kolumner simpleks, dan terdapat striasi di bawah inti.
Suatu kelenjar yang tidak mempunyai duktus striatus maka duktus intralobularis
dibatasi oleh epitelium kolumner simpleks. Duktus intralobularis dan duktus lobularis
dibatasi oleh epitelium kuboid atau kolumner 2 lapis. Duktus intralobaris dan duktus
lobaris dibatasi oleh epitelium pseudokompleks kolumner. Duktus ekskretorius dibatasi
oleh epitelium epitelium skuamus kompleks.

C. KELENJAR MUKOSA
- Kelenjar besar berbentuk alveolar atau tubuloalveoler kompleks
- Sel adenomer berbentuk apokat tercat basofil, menghasilkan cairan viskosa kaya protein
- Nukleus hiperkromatik, bentuk pipih terletak di basal.
- Jalan yang dilalui sekret berturut-turut : alveolus > ductus interkalatus > ductus
striatus/tubulus sekretorius > ductus intralobularis > ductus lobularis > ductus
intralobaris > ductus lobaris > ductus eksktretorius.

8. Kelenjar mukosa

D. KELENJAR SEROMUKOSA
Kelenjar besar berbentuk alveoler atau tubuloalveoler kompleks.
1. Sel serosa
berbentuk apokat, tercetak asidofil, inti bulat terletak sentral atau parasentral, batas
antar sel kurang jelas, produk enzim.
2. Sel mukosa
Demilunae serosa : satu adenomer terdiri dari sel mukosa (mayoritas) dan di
perifernya terdapat sel serosa berbentuk bangunan setengah bulan.
Jalan yang dilalui sekretmi berturut-turut : alveolus > ductus interkalatus > ductus
striatus/tubulus sekretorius > ductus intralobularis > ductus lobularis > ductus
intralobaris > ductus lobaris > ductus ekskretorius.

HATI (HEPAR)
● Hepar diselubungi kapsula fibrosa yang disusun oleh jaringan ikat kolagen padat kaya
serabut elastis. Jaringan ikat kapsula melanjutkan diri ke jaringan ikat interstisial.
● Pada daerah interlobular yang disebut trias hepatika (Segitiga portal, trigonum Kiernan)
tersusun jaringan ikat kolagen longgar. Segitiga portal adalah daerah perbatasan tiga
lobuli atau lebih. Di dalamnya dapat ditemukan cabang arteria bepatika, cabang vena
portae, duktus biliverus dan saluran limfe.
● Lempeng lempeng hepatosit yang terletak antara sinusoid hepar yang saling beranastomose
tersusun radier dengan sentral vena sentralis.
● Hepatosit berbentuk polihedral dan batasnya jelas. Inti vesikuler, nukleolus jelas terletak di
sentral dan sitoplasma asidofil dan kadang-kadang ditemukan binukleus.
● Antara deretan sel terdapat sinusoid dibatasi sel endotelium dan sel Kupffer (makrofag
srelat, anggota makrofag). Sel Kupffer menempel di atas sel endotelium, juga dapat
melintang di lumen sinusoid atau dapat juga membentuk bagian dari dinding sinusoid.

A. HEPAR BABI
Lobulasi jelas karena jaringan ikat septa interlobarisnya tebal

4. Vena centralis
5. jaringat ikat septa interlobaris
10. segitiga portal

B. HEPAR KELINCI
Lobulasi kurang jelas
Jaringan ikat tidak terlihat dengan jelas

KANTUNG EMPEDU (VESICA FELLEA)


1. Tunika mukosa
Pada anjing dan kucing terdapat kripta mukosa yaitu tunika mukosanya sangat berlipat-
lipat. Terdiri dari:
- Lamina epitelialis mukosae berbentuk epitelium kolumner simpleks dan
mernpunyai tepi sikat. Pada sapi dan kambing ditemukan sel goblet.
- Lamina propria mukosae berisi jaringan ikat longgar. Kelenjar mukosa, serosa
dan campuran berbentuk kelenjar tubuloalveolar simpleks tergantung spesies,
terutama pada ruminansia.
- Lamina muskularis mukosae tidak ada.
2. Tunika submukosa: ada dan tipikal
3. Tunika muskularis: terisi otot polos dengan arah acak.
4. Tunika serosa: ada dan tipikal
3. Lamina epitelialis mukosae
4. Lumen
9. Tunika Mukosa
11. Tunika Muscularis

PANKREAS
Merupakan kelenjar tubuloalveolar kompleks, dan tumbuh dari divertikulum epitelium usus.
Bagian Eksokrin berbentuk tubuloalveoler kompleks mirip kelenjar serosa. Bedanya:
pankreas punya bagian endokrin, tidak punya sel keranjang, tidak punya duktus striatus, punya sel
sentro•asiner. Sel-sel pankreas eksokrin berbentuk konus atau piramid dan inti terletak parabasal.
Bagian basal sel tercat lebih basofil (kaya RER) dibanding bagian apeks (kaya vesikel sekretorik).
Bagian endokrin tercat lebih pucat dibandingkan bagian eksokrin, lebih kaya kapiler.
Dengan pengecatan floksin Gomori dapat dibedakan sel Beta dengan sel-sel yang lain. Distribusi
sel endokrin yang tidak merata.
1. A cell
2. Asinus
3. B cell
4. sel sentroasiner
8. duktus interkalatus
9. pulau Langerhans
SISTEM PENCERNAAN UNGGAS

A. INGLUVIES (TEMBOLOK)
1. Lamina epitelialis mukosae: epiteliurn skuamus kompleks dengan kornifikasi yang lebih
tebal di banding esofagus.
Kelenjar mukosa tubuloalveoler simpleks bcrcabang pada burung anserifonnis (angsa,
bebek), tetapi tidak ditemukan pada columbiformes (burung dara) dan galiformis (kalkun).
Pada columbiformes, sel-sel superfisial lamina epiteliaJis mukosae mengalami perubahan
melemak menjadi suaru substansi disebut susu ingluvies (susu tembolok).
2. Lamina propria mukosae tersusun dari jaringan kolagen longgar dengan jaringan limfatik
difus dan beberapa nodulus limfatikus. Akumulasi jaringan limfatik mencolok di kaudal
ingluvies.
3. Lamina muskularis mukosae terdiri dari otot polos tersusun longitudinal dan berombak.
4. Tunika submukosa, tunika muskularis, tunika adventitia/serosa menciri

3. Lamina propia mukosae


6. Lamina muskularis mukosae
5. Muskularis eksterna
13. Lamina epitelialis mukosae
14. Tunika submukosa

B. PROVENTRIKULUS (LAMBUNG KELENJAR)


1. Tunika mukosa sangat berlipat-lipat, membentuk tonjolan disebut plika lekuk (papila), di
antara plika didapat sulkus/rugae.
- Lamina epitelialis mukosa berbentuk kolurnner simpleks pada plika, pada basis
sulkus berbentuk kuboid simpleks.
- Lamina propria mukosae tipikal dan mengandung jaringan limfatik difus dan
nodulus limfatikus. Glandula mukosa (rugosa) tubuler simpleks bercabang
bermuara di basis sulkus.
- Lamina muskularis mukosae tersusun berkas otot polos longitudinal terselip di
antara kelenjar mukosa.
2. Tunika submukosa: menciri dan didominasi oleh kelenjar submukosa (subrugosa)
bentuk tubuler kompleks. Sel kelenjar berbentuk kuboid atau piramid, sitoplasma
asidofil dan granuler, inti sentral atau parasentral, Adenomernya tersusun memutar 360°
di sekitar duktus ekskretorius yang dibatasi epitelium pseudokompleks dan kelenjar
ini bemuara di poros papila.
3. Tunika muskularis : terdiri dari 3 lapis yaitu lamina longitudinal internal, lamina
sirkuler dan lamina longitudinal eksternal.
4. Tunika serosa : menciri.

5. Sel Kelenjar
7. Plika
9. Ductus primer (gambar atas)
9. Ductus sekunder (gambar bawah)
10. Lumen proventriculus
11. Ductus sekunder
12. Ductus tersier
15. Sulkus
17. Ductus tersier

C. VENTRIKULUS (LAMBUNG MUSKULARIS)


Merupakan lambung otot yang dihubungkan kc proventrikulus oleh isthmus sempit dan
tidak ada kelenjar submukosa. Permukaan lumen dilapisi oleh sekresi kornifikasi dari kelenjar
mukosa disebut keratinoid atau kutikel atau koilen. Lapisan dinding :
1. Tunika mukosa
Dilapisi oleh sel kolumner pendek (epitelium kolumner simpleks pendek) dengan
inti bulat terletak di basal. Sel permukaan melanjutkan diri ke kelenjar dan masuk ke dalam
lamina propria mukosae diganti dengan sel mirip sel piala. Kelenjar mukosa berbentuk tubuler
lurus. Lamina propria-submukosa menciri.
2. Tunika muskularis
Tersusun dari otot polos dan jaringan kolagen padat.
Tepi lateral empedal terdiri dari jaringan kolagen padat
tersusun teratur. Otot polos muncul dari jaringan kolagen
padat dan menyebar ke tunika muskularis.
3. Tunika serosa tipis.

2. Chief cell
3. gastric gland
4. sel kelenjar
6. keratinoid
7. Lamina propia
8. Muskularis eksterna
10. Submukosa
11. Epitelium
13. Lumen

D. INTESTINUM TENUE
lntestinum tenue unggas tidak terbagi pada zona yang jelas.
1. Tunika mukosa
- Lamina epithelialis mukosae: selapis kolumner
panjang terdiri dari sel prinsipal, selGoblet dan sel
enterochromaffin.
- Tunika propria: vili besar, banyak dan panjang. Kripte
Lieberkuhn pendek dan simpleks,dan bermuara di
antara vili
- Lamina muskularis mukosae tidak berkembang
2. Tunika submukosa
Hampir tidak berkembang. Lapisan tipis sekali terdiri dari jaringan ikat
dan serabut elastis
3. Tunika muskularis
Lamina muskularis longitudinal tidak banyak berkembang
dan lamina muskularis sirkularislebih tebal. Di antara
lamina tersebut terdapat pleksus saraf.
4. Tunika serosa
Lapisan tebal membentuk mesenteri.

Duodenum, jaringan limfatikus difus dan noduler di


tunika mukosa banyak sekali. Tunikasubmukosa tipis sekali atau
tidak ada. Kelenjar duodenal atau kelenjar Burnner tidak ada.
Lamina muskularis sirkularis lebih tebal sedangkan lamina
muskularis longitudinal tidak banyak berkembang. Tunika
serosa tebal.

Anda mungkin juga menyukai