MODUL III
KALIBRASI MIKROMETER DAN MENENTUKAN UKURAN SEL
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUH IHSAN APRIASNYAH
NIM : G 401 20 013
KELOMPOK : 5 (LIMA)
ASISTEN : MOH YUSUF
MARET, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Mikrometer merupakan alat bantu ukur yang terbuat dari kaca dan terdapat
skala yang menggunakan satuan mikron. Ada dua jenis mikrometer yaitu
mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler adalah
mikrometer yang terdapat di lensa okuler skala mikrometer okuler berupa
kumpulan garis-garis sejajar yang belum diketahui jarak antara garis.
Sedangkan mikrometer objektif yang terdapat pada meja preparat, skala
objektif yang sudah diketahui jarak antara masing-masing garisnya,
biasanya jarak antar garis Mikrometer objektif adalah 0,01 mm atau 10 µm
(Chaeri, 2010).
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Maret 2021 pada pukul
13.00 sampai dengan 17.00 WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Sel
dan Molekul Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako
Pembesran 4x10
Kalibrasi 25
Pembesaran 10x10
Kalibrasi 10
: 10 x 6 : 10 x 11
: 60 mm : 110 mm
Pembesaran 40x10
Kalibrasi 2,5
Panjang : 28 Lebar : 21
: 2,5 x 28 : 2,5 x 21
: 70 mm : 52,5 mm
4.3 Pembahasan
Pada pengamtan sel didaptkan akurasi data dari hasil kalibrasi 25, 10 dan
2,5 dengan pembesaran berbeda. Pada pembesaran 4x10 dengan kalibrasi
lensa okuler 25 hasil yang didapatkan panjang sel 200 mm dan lebar sel 75
mm, sedangkan pada pembesaran 10x10 dengan kalibrasi lensa okuler 10
panjang sel 60 mm dan lebar 110 mm, dan pada pembesaran 40x10 dengan
kalibrasi 2,5 panjang dan lebar sel berturut-turut 70 mm dan 52,5 mm.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mikrometer merupakan alat bantu ukur yang terbuat dari kaca dan terdapat
skala yang menggunakan satuan mikron. Ada dua jenis mikrometer yaitu
mikrometer okuler dan mikrometer objektif.
Pada praktikum yang kita lakukan dengan menggunkaan daun adam hawa
kita mendapatkan hasil pengamtan pembesaran 4x10 dengan kalibrasi lensa
okuler 25 hasil yang didapatkan panjang sel 200 mm dan lebar sel 75 mm,
sedangkan pada pembesaran 10x10 dengan kalibrasi lensa okuler 10
panjang sel 60 mm dan lebar 110 mm, dan pada pembesaran 40x10 dengan
kalibrasi 2,5 panjang dan lebar sel berturut-turut 70 mm dan 52,5 mm.
5.2 Saran
Praktikum kali ini sudah berjalan baik, walaupun dilakukan dalam kedua
cara yaitu online dan offline tapi tidak meyurutkan semangat teman-teman
praktikan dan asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Chaeri, Ahmad (2010). Penggunaan Mikroskop Serta Alat Bantu Ukur, Surabaya : Universitas
Terbuka Surabaya, Hal 13-14.
Campbell, N,A. and Reece, J,B. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Rudyatmu, Ely (2014). Bahan Ajar mikrotenik, Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES
Lembar Asistensi