Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
“MIKROMETRI”

NAMA : VERA YUNIAR


NIM : 1711013220016
KELOMPOK : II (Dua)
ASISTEN : NOVITA HERNANI MAULINDA

I. TUJUAN
Mengukur panjang/lebar sel atau bagian sel.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,
ataupun dimensi dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku (Alonso, 2007).
Preparat merupakan salah satu objek yang dapat diukur. Akan tetapi,
pengukuran preparat sedikit berbeda dengan pengukuran pada umumnya. Hal
tersebut dikarenakan preparat merupakan objek kecil yang tidak bisa dilihat secara
langsung melainkan harus menggunakan mikroskop terlebih dahulu. Oleh sebab
itu digunakan alat ukur bantu untuk mengetahui panjang ataupun lebar preparat
yang diamati. Alat ukur tersebut adalah micrometer. Mikrometer yang banyak
digunakan ada 2 macam yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif
(Moebadi, 2000).
Teknik pengukuran prepara histologi dikenal sebagai mikrometri. Mikrometri
adalah pengukuran benda-benda mikroskopis yang telah diamati dengan
menggunakan mikroskop. Pengamatan terhadap preparat terkadang memerlukan
ukuran. Pengukuran dapat dikerjakan dengan menggunakan mikrometer okuler
yang telah dikalibrasi. Mikrometer okuler diletakkan di bawah lensa okuler serta
gamabaran ukuran dapat dilihat saat diamati pada lensa okuler mikroskop.
Mikrometer okuler dapat dibesarkan oleh signifikasi dari ukuran mikroskop dan
micrometer. Dimensi sel dinyatakan dalam ukuran mikrometer (µm) yang
merupakan satuan pengukuran dan besarnya 1/1000 mm (Wheeler, 1993).
III. PROSEDUR KERJA

Mikrometer okuler diletakkan pada


3
lensa okuler mikroskop, sedangkan
1
mikrometer objektif diletakkan pada
2 meja preparat mikroskop.

Skala pada kedua mikrometer


disejajarkan

Garis yang berhimpit diamati


angkanya (kalibrasi mikrometer
okuler)

Mikrometer objektif diganti dengan


kaca objek berisi preparat, kemudian
diamati ukuran preparat di
mikroskop dengan bantuan
mikrometer okuler.
IV. HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai
berikut.
Tabel 1. Pengukuran Mikrometri Preparat Testis
No. Gambar Keterangan
1. 1. Lensa okuler
2. Lensa objektif

2
1

Gambar 1. Pengukuran Preparat Testis

V. PEMBAHASAN
Mikrometri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur
sesuatu (panjang/lebar sel atau bagian sel) secara mikroskopis dengan bantuan alat
mikrometer. Mikrometer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mikrometer objektif
dan mikrometer okuler. Mikrometer objektif (mikrometer panggung) biasanya
terbuat dari kaca benda yang di dalamnya terukir skala dengan ukuran tertentu.
Mikrometer jenis ini ditempatkan pada meja preparat mikroskop jika digunakan.
Skala pada mikrometer okuler biasanya terbagi menjadi 10 skala besar yang
masing-masing skala berukuran 0,1 mm atau 1 µm. Skala tersebut terbagi lagi
menjadi 10 skala yang lebih kecil yang berukuran 0,01 mm atau 0,1 µm.
Sedangkan mikrometer okuler merupakan keping kaca kecil dengan garis-garis
kecil yang jaraknya sama dan dapat ditempatkan dalam lensa okuler mikroskop.
Diameter mikrometer okuler sama dengan diameter lensa okuler mikroskop. Jarak
antar garis skala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa
objektif yang digunakan. Hal ini nantinya menentukan lapang pandang
mikroskop. Skala pada mikrometer okuler biasanya terukir kecil-kecil yang belum
diketahui ukurannya. Ukurannya tersebut dapat di ketahui apabila melakukan
kalibras terlebih dahulu dengan bantuan mikrometer objektif (Moebadi, 2000).
Menurut Ratnawati (2010), kalibrasi mikrometer okuler dapat dilakukan
dengan cara menghimpitkan skala mikrometer objektif dan okuler pada
perbesaran yang diinginkan. Kemudian, skala ke nol (garis pertama) dari kedua
mikrometer tersebut disimpulkan menjadi satu garis lalu dilihat pada skala ke
berapa mikrometer tersebut berhimpit kembali, dari hasil tersebut dapat diketahui
satu satuan panjang pada mikrometer okuler berdasarkan jumlah skala mikrometer
objektif yang berada pada garis berhimpit.
Praktikum kali ini menggunakan preparat testis tikus putih (Rattus
norvegicus), kalibrasi dilakukan pada perbesaran 10x. Menurut Riyani et al.
(2014), peneraan skala dilakukan sebelum melakukan pengukuran, yaitu dengan
cara menghimpitkan skala ke-0 objektif mikrometer dan skala okuler mikrometer,
setelah itu dilihat garis yang saling berhimpit lagi. Hasil kalibrasi skala
mikrometer okuler dan objektif yang berhimpitan adalah OB (skala pada
mikrometer objektif) = 10 µm, sedangkan OK (skala pada mikrometer okuler) =
41 µm. Setelah itu, dilakukan perhitungan untuk mengetahui panjang satu skala
mikrometer okuler. Menurut Chaeri et al. (2008), perhitungan tersebut dapat
menggunakan rumus (OB x 10 µm)/OK. Berdasarksn hasil perhitungan didapat
bahwa satu skala mikrometer okuler adalah 2,44 µm. Tahap berikutnya setelah
melakukan kalibrasi adalah melakukan pengukuran preparat histologi testis tikus
putih. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah mengganti mikrometer
objektif dengan kaca objek yang berisi preparat, kemudian mencari bayangan
preparat dengan kombinasi lensa objektif dan okuler, serta panjang tubus sama
dengan waktu mencari skala mikrometer okuler. Langkah berikutnya adalah
menempatkan bayangan skala okulermeter pada bayangan preparat, hingga arah
bayangan skala itu sesuai dengan panjang/lebar sel atau bagian sel yang diukur.
Panjang/lebar sel yang dicari meupakan hasil kali antara jumlah skala dengan nilai
skala (Chaeri et al., 2008). Jumlah skala yang teramati adalah 40, sehingga ukuran
sebenarnya preparat tikus putih adalah 97,6 µm.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapat dari praktikum mikrometri dapat diketahui
bahwa mikrometri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur
sesuatu (panjang/lebar sel atau bagian sel) secara mikroskopis dengan bantuan alat
mikrometer. Mikrometer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mikrometer objektif
dan mikrometer okuler. Hal yang pertama kali dilakukan untuk mengetahui
ukuran preparat yang akan diukur terlebih dahulu micrometer okuler dikalibrasi
dengan bantuan micrometer objektif. Hasil kalibrasi di dapat dari rumus (OB x 10
µm)/OK sedangkan hasil ukuran preparat dihitung dengan mengalikan hasil
kalibrasi dengan jumlah skala yang terbaca pada preparat.

VII. SARAN
Praktikum kali ini sudah memberikan gambaran mengenai bagaimana cara
mengukur panjang/lebar sel dari suatu jaringan. Akan tetapi, masih terdapat
kekurangan berupa adanya praktikan yang belum memahami secara keseluruhan
bagaimana cara pengukuran dan perhitungan mikrometri ini. Hal tersebut
dikarenakan tidak semuanya terlibat ketika penjelasan mengenai praktikum ini
dipaparkan. Oleh karena itu, diharapkan agar praktikum selanjutnya praktikum ini
lebih dijelaskan lagi secara detail agar seluruh praktikan memahami cara kerjanya.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Alonso, M. 2007. Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua Jilid 1. Erlangga,
Jakarta.
Chaeri, A., Kusbiyanto, & P. Susatyo. 2008. Penggunaan Mikroskop Alat Bantu
Ukur, Jaringan Hewan, dan Morfologi pada Hewan Vertebrata,
Universitas Terbuka.
Moebadi, 2000. Dasar-Dasar Mikroteknik. Universitas Negeri Malang, Malang.
Ratnawati. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. FMIPA UNY, Yogyakarta.
Riyani, T. M., Fatmawati, & D. Iriani. 2014. Efektivitas Perendaman terhadap
Nilai Kekuatan Uyung Sagu (Metroxylon sagu) Asal Pulau Padang
Berdasarkan Karakter Serat. Jurnal Online Mahasiswa FMIPA 1(2): 1-
9.
Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Nilai Paraf
LAMPIRAN PERHITUNGAN

Jumlah bagian skala mikrometer okuler yang berhimpit (OK) = 41


Jumlah bagian skala mikrometer objektif yang berhimpit (OB) =10

1 Skala okuler = (OB x 10 µm)/OK


= (10 x 10 µm)/ 41
= 2,44 µm
Maka ukuran panjang preparat tersebut, yaitu = 2,44 µm x 40
= 97,6 µm

Anda mungkin juga menyukai