Anda di halaman 1dari 8

BUDAYA DAN ADAT DI MASYARAKAT DAERAH TEGAL

Nama : Niara Aisyah Maharani

Nim : 20170303009

Mata Kuliah :

Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan

Prodi Ilmu keperawatan

2017/2018
1. Tradisi ngeteh pada masyarakat kota tegal

Masyarakat kota tegal mempunyai tradisi yang unik setiap harinya yaitu tradisi ngeteh di pagi
hari. Sebenarnya tradisi ini sudah ada sejak zaman penjajahan orang-orang jepang dan cina.
Di kota tegal setiap pagi bapak-bapak bangun lalu langsung menuju dapur untuk membuat
teh, cara membuatnya dengan merebus airnya terlebih dahulu, lalu masukkan teh ke dalam
poci yang terbuat dari tanah liat, setelah air mendidih, tuangkan air tersebut ke dalam poci
lalu aduk menggunakan sendok kemudian tutup, di ujung poci biasanya ditutup menggunakan
bungkus teh tadi gunanya agar cita rasa teh pocinya tidak hilang. Adapun cara meminum
tehnya begitu unik yaitu dengan cara menyeruput, masyarakat kota tegal meminum tehnya
tidak langsung di minum habis melainkan di seruput sedikit demi sedikit. Bukan cuman
bapak-bapak saja yang melakukan tradisi ngeteh ibu-ibupun juga melakukan tradisi ngeteh di
rumah masing-masing. Teh yang di konsumsi masyarakat tegal merupakan teh asli dari kota
tegal, kebun teh terbesar di kota tegal berada di kabupaten slawi, di sana masih banyak
sawah-sawah yang membentang luas. Banyak buah dan sayuran yang di tanam di sana, akan
tetapi tehlah yang paling banyak di tanam di sana.

Kebun teh yang di tanam di sana sampai berhektar hektar luasnya. Tidak heran jika di
kabupaten slawi banyak terdapat pabrik-pabrik teh yang sangat terkenal seperti 2tang, tong tji,
teh botol sosro dan lain-lain.

2. Tradisi mudun lemah pada masyarakat kota tegal

Tradisi ini sudah ada sejak dahulu kala sampai sekarang masyarakat kota tegal masih tetap
melaksanakannya. Tradisi ini dilakukan pada saat bayi berusia satu tahun. Pada usia setahun
ibu dari anak tersebut membuat bubur sumsum dan bubur cadil untuk dibagikan kepada para
warga. Dan juga menyiapkan buku, kaca, emas, uang, padi, pulpen yang ditaruh di atas piring
dengan nasi kuning. Sebelum bubur tersebut di bagikan akan ada serangkaian acara.
Acaranya nanti si bayi akan di pangku dengan anggota keluarganya kecuali ibu dan bapak
kandung, nanti bayi tersebut di masukkan ke dalan kurungan ayam dengan posisi yang sudah
di pangku. Nanti di luar kurungan si nenek dari bayi tersebut memutari kurungan tersebut
dengan membawa ceplik dan sambil membacakan doa-doa, setelah itu kurungan di buka lalu
si bayi di perbolehkan untuk mengambil barang-barang yang sudah di sediakan ibunya tadi.
Barang-barang tadi mempunyai makna tersendiri buku dan pulpen bermakna bahwa nanti
kalau bayi tersebut tumbuh dewasa akan menjadi orang yang rajin membaca dan rajin belajar,
sedangkan kaca, emas, uang bermakna bahwa kalau bayi tersebut tumbuh dewasa akan
menjadi orang yang giat bekerja, sedangkan padi bermakna kalau bayi tersebut tumbuh
dewasa akan memiliki banyak sawah. Setelah si bayi mengambil barang-barang tersebut,
baru bubur sumsum dan bubur cadil tersebut dibagikan kepada warga sekitar. Kemudian
acaranya di tutup dengan penyebaran uang logam, jumlah uang logam tersebut tidak di
tentukan, terserah tuan rumah mau menyebar uang berapa. Tradisi ini dilakukan agar si bayi
cepat jalan dan cepat lari.

3. TRADISI MUTIH PADA MASYARAKAT KOTA TEGAL

Tradisi ini dilaksanakan pada saat akan melangsungkan pernikahan, tetapi yang melakukan
tradisi ini hanya calon pengantin wanitanya saja, calon pengantin pria tidak melakukan tradisi
ini. Tradisi mutih dilaksanakan sampai tiga hari, Calon pengantin wanita tidak di perbolehkan
makan dengan lauk yang enak, mereka hanya di perbolehkan makan dengan nasi putih dan
tahu yg tidak di goreng saja. bukan hanya mutih saja yang dilakukan tetapi calon pengantin
tidak boleh di pertemukan satu sama lain, mereka di perbolehkan berkomunikasi dengan
menggunakan hp saja tidak boleh berkomunikasi secara langsung. mereka dapat bertemu
kembali setelah ijab qobul dilaksanakan. Tujuan mutih oleh calon pengantin wanita supaya
bila di rias menjadi cantik jelita atau orang-orang jawa menyebutnya dengan manglingi dan
supaya calon pengantin laki-laki menjadi terpesona setelah melihat wajah calon pengantin
wanita.

4. TRADISI PITUNG WULANAN PADA MASYARAKAT KOTA TEGAL

Tradisi ini dilakukan oleh wanita yang sedang hamil, yang usia kandungannya tujuh bulan.
Biasanya pada usia tujuh bulan anggota keluarganya sudah mempersiapkan rujak buah untuk
dibagikan kepada warga sekitar, rujak buah.y sudah berbentuk cair, dengan cara buah-buah
seperti kedongdong, bengkuang, mangga muda, jeruk bali di parut terlebih dahulu lalu di
masak dengan menggunakan bumbu-bumbu. Setelah matang rujak-rujak tersebut di taruh di
cup plastik kecil dan segera di bagikan oleh warga sekitar. Tujuan di adakannya tradisi ini
sebagai wujud rasa syukur kepada allah s.w.t karena telah memberi kesehatan pada janin dan
ibunya.

5. TRADISI SEDEKAH BUMI PADA MASYARAKAT KOTA TEGAL

Tradisi ini dilaksanakan pada saat akhir tahun, warga berbondong-bondong membuat
gunungan sedekah bumi yang isinya buah-buahan dan sayur-sayuran. Buah-buahannya
seperti pisang, apel, jeruk, mangga, bengkuang, belimbing, jambu air dan sayur-sayurannya
berupa terong, kacang panjang, tomat, cabe, timun, pare. Lalu di tengah tengah gunungan
tersebut di taruh kepala sapi. Banyak warga yang membuat gunungan sedekah bumi, mereka
sangat antusias dalam melaksanakan tradisi tersebut. Lalu gunungan sedekah bumi tersebut di
angkut dengan menggunakan kapal-kapal besar, ada banyak kapal yang mengangkut,
gunungan sedekah bumi tersebut akan di buang di tengah laut dengan menggunakan kapal-
kapal tadi. Bapak-bapak, ibu-ibu serta anak-anakpun diperbolehkan untuk menaiki kapal-
kapal tersebut. Setelah kapal-kapal tersebut kembali biasanya di sambut dengan tanggapan
orjen-orjen dangdut. Banyak di sekitar pantai yang berjualan, ada yang berjualan pakaian,
mainan, makan an dan minuman. Biasanya pada acara ini ibu walikota tegal Bunda Sita hadir
dalam acara sedekah bumi tersebut. Tujuan dari tradisi ini merupakan wujud rasa syukur
kepada allah s.w.t yang telah melimpahkan rezekinya kepada masyarakat kota tegal.

6. TRADISI UNGGAH-UNGGAHAN PADA MASYARAKAT KOTA TEGAL

Tradisi ini dilaksanakan pada saat sebelum lebaran, warga biasanya memasak nasi dengan
lauk seperti telur, sayur kacang, tempe goreng, tahu goreng, kentang pedas, mie goreng untuk
di bagikan kepada warga sekitar, nasi tersebut di taruh kedalam capon, dan lauknya di taruh
ke dalam sudri, jadi diatasnya nasi ada lauk pauk yg sudah di tempatkan di sudri (sebuah
wadah kecil). orang jawa biasa menyebutnya dengan nama berkat, sebelum dibagikan kepada
para warga, berkat-berkat tersebut di doakan terlebih dahulu. Setelah di doakan baru boleh
langsung di bagikan kepada warga sekitar. Satu rumah mendapat satu berkat.
7. TRADISI NASI KUNING PADA MASYARAKAT KOTA TEGAL

Masyarakat kota tegal biasa membuat nasi kuning yang isinya telur dadar, urab (sayuran yang
di masak menggunakan bumbu kelapa), terong mentah, wortel mentah, cabe, pete, timun,
ikan gesek, tahu goreng, tempe goreng. Lalu di masukkan ke dalam mika plastic yang
berukuran sedang, masyarakat kota tegal biasa menyebutnya dengan sega onggal anggil.
tradisi ini dilaksanakan pada awal tahun, tidak ada doa-doa khusus di dalamnya, setelah
semuanya matang bisa langsung di bagikan kepada warga sekitar.

8. TRADISI HARI RAYA IDUL FITRI PADA MASYARAKAT KOTA TEGAL

Masyarakat kota tegal mempunyai tradisi dalam menyambut hari raya idul fitri, yaitu
sebelum datangnya hari raya idul fitri ada tradisi prebegan yang dilakukan oleh masyarakat
kota tegal. Jadi sehari sebelum hari raya biasanya masyarakat kota tegal beramai-ramai
datang ke pasar untuk membeli kue-kue kering, sirup-sirup, buah-buahan untuk menjamu
tamu pada saat hari raya. Masyarakat kota tegal memulai prebegannya dari mulai jam 5 pagi.
Di jam tersebut sudah banyak masyarakat yang berbelanja. Jalanan pasar sudah ramai,
bahkan untuk jalan saja harus berdesak-desakkan. Mereka ke pasar dengan berjalan kaki
tidak dengan kendaraan. Dari mulai ibu-ibu sampai anak-anakpun ikut dalam tradisi tersebut.
Pada saat hari rayanya masyarakat kota tegal biasanya silaturahmi ke rumah saudara-saudara
yang jauh tempat tinggalnya, tradisi ini biasa di sebut nyadran oleh orang jawa. Masyarakat
kota tegal biasa nyadran dengan membawa kue-kue kering dan sirup-sirup untuk di beri
kepada saudara yang lebih tua usianya. Di waktu hari rayanya biasanya masyarakat kota tegal
membuat kupat sayur dan opor ayam untuk sarapan pagi, tradisi ini sudah ada sejak zaman
dahulu dan sampai sekarang masih tetap dilakukan.

Bukan hanya tradisinya saja yang unik, kota tegal juga mempunyai makanan yang khas
diantaranya :

1. Tahu aci

Makanan ini merupakan makanan khas kota tegal, selain rasanya yang nikmat, cara
membuatnyapun begitu mudah, kita hanya perlu menyiapkan tahu, aci, serta bumbu-bumbu.
Cara membuatnya dengan di goreng. Sebenarnya yang membedakan tahu aci ini dengan
daerah lain terletak pada bumbunya saja. Tahu aci lebih nikmat jika di makan pada saat
panas-panas. Penjual tahu aci di kota tegal sangat banyak jumlahnya, bahkan setiap di pinggir
jalan selalu ada yang jual, namun tahu aci hanya dapat kita jumpai pada saat sore hingga
malam hari, para pedagang tahu aci menjual tahunya sekitar jam 4 sore hingga jam 9 malam.

2. Sega ponggol

Sega ponggol ini dapat kita temui pada saat pagi hari, biasanya masyarakat kota tegal
membeli sega ponggol untuk sarapan. Lauknya yang sederhana serta harganya yang
ekonomis membuat masyarakat kota tegal menggemarinya. Lauk dari sega ponggol
diantaranya yaitu sambal goreng tempe, mie goreng bihun, sayur kangkung, bawang goreng
dan kerupuk. Biasanya di sajikan di atas daun pisang lalu di bungkus.
3. Adep-adep

Adep-adep ini merupakan makanan yang biasa ada pada saat pernikahan. Nasinya
menggunakan nasi kuning, lauknya sama seperti nasi kuning, yang membedakan hanya pada
tempat penyajiannya saja, jika nasi kuning disajikan pada mika plastik, namun adep-adep di
sajikan pada daun pisang.

4. Kupat glabed

Makanan ini dapat kita temui pada malam hari saja, sekitar jam setengah tujuh malam, para
pedagang kupat glabed sudah ada di pinggir-pinggir jalan. Makanan ini banyak dijual di alun-
alun kota. Mengapa bisa dikatakan kupat glabed karena kuah kupatnya yang sangat kental,
yang dalam bahasa jawa ngglabed jadi masyarakat kota tegal menyebutnya dengan nama
kupat glabed. Kupat glabed biasa disandingkan dengan bebek goreng serta sate balungan
yang rasanya nikmat.

5. Soto

Soto khas kota tegal beda dengan soto dari daerah lain, soto khas kota tegal menggunakan
tauco untuk campuran kuahnya. Di dalamnya ada kol, tauge, daun bawang, ayam/babat, serta
bumbu-bumbu lainnya. Rasanya yang manis asin membuat makanan ini di gemari
masyarakat.

6. Olos

Makanan ini sangat digemari oleh para remaja, rasanya yang pedas tidak heran jika banyak
remaja yang menyerbunya. Makanan ini biasa di jual pada malam hari sekitar jam setengah
tujuh. Bentuknya yang bulat kecil serta isinya yang bermacam-macam membuat makanan ini
disukai oleh banyak usia. Olos ini terbuat dari tepung terigu dan aci yang di dalamnya di isi
sayuran pedes, sosis, ayam, kerang. Lalu di bentuk bulat kecil-kecil. Lalu digoreng. Untuk
menambah rasa biasanya di luarnya di kasih pilihan rasa ada rasa keju, sapi panggang, balado,
pizza, hingga pedas. Satu olos harganya Rp.500.

Selain makanan, kota tegal juga mempunyai minuman yang khas yaitu teh poci, teh yang di
sajikan di dalam poci tanah liat yang rasanya sangat khas.
TARIAN KHAS KOTA TEGAL

Kota tegal juga mempunyai tarian khas yaitu tari endel, tarian ini menggunakan topeng. Ada
enam gaya topeng tegal, diantaranya topeng endel, kresna, panji, patihan, lanyapan alus, dan
kelana. Topeng endel yaitu bentuk topeng wanita dengan kostum endel mirip penari
gambyong. Tariannya diiringi gending lancaran ombak banyu laras slendro manyuro. Topeng
kresna bermuka merah jambu dan berambut. Gending pengiringnya adalah lancaran
lelenderan naik lancaran praliman. Topeng panji bermuka menunduk. Mukanya berambut
putih mukanya mirip tokoh arjuna. Gending pengiringnya adalah lancaran gunung sari laras
slendro patet nem. Sedangkan topeng patihan memiliki mata terbuka lebar, mewakili tokoh
setiati dan patihan jawa. Berwarna merah tua. Gending pengiringnya lancaran
blendrang laras slendro patet manyuro. Sementara topeng lanyapan alus memiliki bentuk
muka menunduk dan berkumis. Warna muka kuning gading. Mirip tokoh bambangan dalam
warna kulit purwa. Gending pengiring tari topeng ini adalah lancaran lagon semarangan laras
slendro patet nem. Terakhir topeng kelana bermata terbuka lebar, hidung keatas dan panjang,
mulut dan gigi terbuka bertaring pendek dengan warna muka merah tua, mirip dengan tokoh
dasamuka. Gending pengiringnya, lancaran gonjing truntung laras slendro patet manyuro.
Terdapat pula bentuk topeng tambahan yakni punakawan dan topeng kelana yaksa serta
beberapa tokoh yang disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Tarian ini dipentaskan siang
maupun malam hari sesuai permintaan. Pentas topeng biasanya dipentaskan sekitar 3-4 jam
dengan diiringi 10 pangrawit, seorang sinden dan seorang dalang.

Selain tarian ada juga bahasa yang khas dari kota tegal, yaitu bahasa ngapak, orang tegal
berkomunikasi menggunakan bahasa ngapak, tetapi mereka menggunakan bahasa ngapak
untuk di rumah saja, jika di sekolahan mereka menggunakan bahasa Indonesia. Apabila ingin
berkomunikasi kepada orang yang lebih tua mereka juga menggunakan bahasa Indonesia.
Hubungan budaya yang ada di Tegal dengan kesehatan masyarakat

1.Budaya membawa gunting, pisau dan benda tajam lain bagi ibu yang sedang
hamil.
Kebudayaan ini tak asing lagi ditelinga kita,sering orang tua atau mbah buyut
kita memerintahkan kepada perempuan yang sedang hamil untuk membawa pisau,
gunting atau benda tajam lain untuk dibawa kemanapun pergi.Benda ini dianggap
akan menjadi penghlang atau sebagai penangkal bagi janin dari datangnya
marabahaya yang akan menimpanya,mereka meyakini roh halus atau jin jin
penggangu takut dengan benda tajam yang dibawa oleh si ibu. kebudayaan ini
memang tak terlalu berpengaruh bagi kesehatan,akan tetapi akan berakibat buruk
ketika si ibu teledor atau ceroboh benda tajam ini akan melaki si ibu. Maka dari itu
untuk mengatasi kebudayaan ini supaya tidak hilang dan tidak mengakibatkan resiko
berlebih kepada si ibu diperlukan menggunakan gunting lipat untuk bisa dibawa ibu
kemanapun pergi,dengan diberitahukan kepada ibu ibu hamil untuk dibawa dengan
posisi benda tak terlalu membahayakan.

2. Kebudayaan memakai gurita pada bayi yang baru lahir.

Memakaikan gerita pada bayi yang baru lahir juga salah satu budaya
masyarakat yang sering dilakukan,kebudayaan ini dianggap menjadi hal yang harus
dilakukan kepada bayi yang baru lahir.

Memakaikan gerita pada bayi dilakukan untuk mencegah bayi kembung dan
terhindar dari penyakit perut atau penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan,padahal ini sangat menyakitkan bayi, karena organ dalam tubuh malah
akan kekurangan ruangan. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk
pertumbuhan organ-organ seperti rongga dada dan perut serta organ lain akan
terhambat. Kalau mau tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas
dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang.dan gerita sekarang
juga sudah menggunakan dengan kain atau bahan yang sudah didesain untuk sibayi
dan baik untuk kesehatan.
3. Mandi disungai bagi perempuan yang habis keguguran.

Kebiasaan ini sering dilakukan oleh perempuan yang habis


keguguran.ini dianggap akan mempercepat proses kehamilan berikutnya,hal ini
memang tak terlalu berhubungan dengan kesehatan dan tidak berdampak terlalu buruk
bagi si pelaku apabila dilakukan pada masa sebelum air sungai tercemar dan
kotor.pada masa sekarang sungai sungai telah tercemar dan kotor,bahkan tidak baik
digunakan untuk mandi karena terlalu banyak virus dan bakteri yang terkandung
dalam air sungai tersebut. Berikut ini informasi perihal penyakit yang timbul akibat
kondisi air yang kurang higienis. Diantaranya:

1. Kolera. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang dan mengakibatkan infeksi
saluran usus.
2. Penyakit Hepatitis. Disebabkan virus yang menyerang hati.
3. Penyakit Trachome. Penyakit yang mengakibatkan kebutaan mata.
4. Penyakit malaria. Di sebabkan oleh nyamuk malaria yang ditumpangi oleh protozoa
parasit.
5. Penyakit diare. Penyakit yang mengakibatkan rangsangan untuk selalu buang air
besar. Penyakit ini sering terjadi karena air tanah yang tercemar akibat tidak
menggunakan

Kelima penyakit di atas disebabkan oleh bakteri, virus maupun kuman yang ada
pada air yang kotor. Sebenarnya masih banyak lagi penyakit, tetapi hanya 5 jenis ini
saja yang umum.

DAFTAR PUSTAKA
Edi Sedyawati, Prof, Dr., 2012. Warisan Budaya Tak Benda masalahnya kini di Indonesia
(disunting). Jakarta: Lembaga Penelitian UI.
http://prenagen.com/pantangan-pantangan-pasca-melahirkan.html
http://m.kompasiana.com/post/read/469174/2/ritual-dan-mitos-pada-masa-kehamilan-ala-
orang-jawa.html
http://www.muliabookmark.com/penyakit-yang-disebabkan-kondisi-air-kotor.html
http://blog.unnes.ac.id/aenunanisastuti/2017/12/03/kebudayaan-pada-masyarakat-kota-tegal/

Anda mungkin juga menyukai