Anda di halaman 1dari 3

BUDAYA SEDEKAH LAUT DULU DAN KINI

Letak geografis Indonesia yang terdiri dari


gugusan pulau, tak pelak menyebabkan munculnya
kelompok masyarakat yang tinggal di pesisir laut dan
bermata pencaharian sebagai nelayan. Penghasilan
kelompok masyarakat ini sangat bergantung pada
kondisi laut dan cuaca. Berkembangnya kepercayaan
Animisme dan Dinamisme dilingkungan masyakat
menyebabkan munculnya tradisi sedekah laut.
Pada awalnya upacara tradisi sedekah laut ini
dilaksanakan oleh masyarakat setempat, sebagai
permohonan perlindungan atas keselamatan mereka
ketika melaut dan memohon hasil tangkapan ikan
yang banyak kepada kekuatan besar yang
mengendalikan laut. Masuknya unsur agama yang
membuat tradisi ini berkembang menjadi upacara
perwujudan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan rejeki yang diterima.
Terkhusus untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya
bermula dari perintah Bupati Cilacap ke III
Tumenggung Tjakrawerdaya yang memerintahkan
kepada sesepuh nelayan Pandanarang. Bernama Ki
Arsa Menawi untuk melarung sesaji ke laut selatan
beserta nelayan lainnya pada hari jumat Kliwon
bulan Syura tahun 1875.
Sejak tahun 1983, Budaya turun temurun
upacara sedekah laut ini diresmikan menjadi atraksi
budaya oleh pemerintah Cilacap sebagai upaya
pelestarian budaya dan menarik minat wisatawan
untuk berkunjung kedaerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai