TANIN
Akri Sanjani
D14135001
Latar Belakang
Tannin merupakan suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan yang
bereaksi dengan protein dan berbagi senyawa-senyawa organic lainnya yang termasuk
asam amino dan alkaloid. Tannin berasal dari bahasa inggris “tannin”, dari bahasa Jerman
Hulu Kuno tanna, yang berarti “pohon ek” atau “pohon berangan”. Tanin merupakan
substansi yang tersebar luas dalam tanaman , seperti daun, buah yang belum matang ,
batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum matang, tanin digunakan sebagai
energi dalam proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tanin.Tanin yang dikatakan
sebagai sumber asam pada buah.
Senyawa tannin bagi tumbuhanmemiliki peran yang sangat pernting karna
senyawa tannin berfungsi melindungi tanaman dari herbivore pemangasa dan hama.
Tanin yang terkandung dalam buah muda menimbulkan rasa kelat (sepat). Tannin
dalam skala yang cukup dapat memberikan efek yang positif bagi ternak. Tanin
bermanfaat untuk mencegah oksidasi kolesterol LDL di dalam darah sehingga dapat
mengurangi risiko stroke., dan sebaliknya jika dikonsumsi dalam jumlah yang
berlebih maka tannin dapat memberikan efek negative sebagai zat anti nutrisi karena
tanin memiliki kemampuan untuk berikatan dengan protein dan zat besi, sehingga
kedua zat gizi tersebut menjadi kurang tersedia di dalam tubuh (Astawan dan
Andreas, 2008). Tannin memiliki sifat dalam air membentuk larutan koloidal yang
bereaksi asam dan sepat, mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid, tidak
dapat mengkristal. larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen, mengendapkan
protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak
dipengaruhi oleh enzim protiolitik.
Pengaruh tannin dalam pakan ternak tergantung dari jenis tanin yang
terkandung pada hijauan pakan ternak tersebut dan konsentrasi tanin yang
dikonsumsi oleh ternak. Tingkat keberadaan bahan yang mengandung tannin dapat
diketahui denagn melihat condensed tannin terutama pada testanya. Warna testa
makin gelap menandakan kandungan tannin makin tinggi. Oleh sebab itu analisis
kimia yang tepat diperlukan untuk mengetahui jenis dan konsentrasi tanin yang
terdapat pada hijauan pakan ternak sangat penting untuk dapat menggambarkan
mekanisme dan pengaruhnya pada ternak.
Tujuan
Materi
Metode
Dalam praktikum uji tannin dilakukan bebrapa pengujian. Hal yang pertama yang
perlu dilakukan adalah tahap prsiapan sampel, kemudian beberapa pengujian seperti
uji tannin, uji kuinon, uji pengikatan atau pengendapan.
Persiapan Sampel
Daun kaliandra digiling dengan menggunakan pestel dan mortar, kemudian
ddimasukan 2 g sampel gerusan kedalam gelas piala dan ditambahkan 150 ml air
panas lalu diaduk. Tunggu bebrapa saat untuk didinginka pada suhu ruangan yang
kemudian disaring menggunakan corong dengan kapas. Ambil filtrat yang sudah
disaring dan ampasnya dapat dibuang.
Uji Tannin
Tabung reaksi disiapkan sebanyak 6 buah, kemudian dimasukkan masing-
masing filtrat (kaliandra, singkonng, kembang sepatu, gamal, lamtoro,dan air ekstrak
teh) ssebanyak 5 ml kedalam tabung reaksi. Tambahkan sebanyak 1 ml larutan FeCl 3
kedalam masing-masing tabung yang berisi filtrat. Kemudian dilihat timbulnya
warna kehijauan senagai tanda keberadaan tannin pada tiap sample filtrate.
Bandingkan hasil dari hijauan dengan hasil filtrate teh.
Uji Kuinon
Tabung reaksi disiapkan sebanyak 6 buah, kemudian dimasukkan masing-masing
filtrat (kaliandra, singkonng, kembang sepatu, gamal, lamtoro,dan air ekstrak teh)
ssebanyak 5 ml kedalam tabung reaksi. Tambahkan sebanyak 1 ml larutan NaOH 1N
kedalam tiap-tiap tabung reaksi yang berisi sampel filtrate. Kemudian lihat
perubahan atau terbentuknya warna merah sebagai tanda adanya senyawa kuinon.
Uji pengikatan atau pengendapan.
Uji ikatan tannin dengan potenin telur dan susu. Disiapkan 6 buah tabung reaksi
untuk uji ikatan tannin dengan protein telur dan 6 buah tabung reaksi untuk uji ikatan
tannin dengan protein susu. Kemudian masukkan 5 ml filtrate (kaliandara, singkong,
kembang sepatu, gamal, lamtoro , dan ekstak teh) pada 6 tabung untuk uji ikatan
tannin dengan protein susu dan 5 ml filtrate untuk uji ikatan tannin denga protein
susu. Ditambahkan sebanyak 1 ml susu sapi untuk 6 tabung yang berisi filtrate
pertama, dan 1m untuk 6 tabung kedua yang berisi filtrate. Diamati proses yang
terjadi dan hasilnya dicatat dan amati perbedaan yang ada antar tannin hijauan dan
sumber protein.
Ikatan tannin dengan karbohidrat (glukosa 1 %, fruktosa 1 %, sukrosa 1 %, pati 1
%, selobiosa 1 %, dan carboxymethylcellulose 1 %). Disiapkan sebanyak 30 buah
tabung reaksi yang masing-masing 6 tabung untuk tiap sampel karbohidrat.
Kemudian dimsukkan filtrate(kaliandra, singkong, kembang sepatu, gamal,
lamtoro,dan the) sebanyak 5 ml untuk masing-masing sample karbohidrat yang ada
di tabung reaksi. Tambahkan larutan glukosa 1 % sebanyak 1 ml untuk 6 tabung
pertama, kemudian 1 ml larutan fruktosa 1 % untuk 6 tabung ke 2, 1ml larutan
ssukrosa 1 % untuk 6 tabung ke 3, 1ml larutan pati 1 % untuk 6 tabung ke 4, 1ml
larutan selobiosa 1 % untuk 6 tabung ke 5, dan 1ml larutan carboxymethylcellulose 1
% untuk 6 tabung ke 6. Kemudian amati apa yang terjadi dan hasilnya dicatat, amati
perbedaan antar tannin hijauan dan sumber karbohidat. Haislnyan dibandingkan
antara percobaan 2 ( ikatan dengan karbohidrat) dengan percobaan 1 (ikatan dengan
protein).
Hasil
Keterangan :
(-) : Tidak ada reaksi
+ : Sangat sedikit reaksi
++ : Sedikit reaksi
+++ : Cukup bereaksi
++++ : Sangat Bereaksi
+++++ : Sangat Bereaksi Sekali
Pembahasan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Katie E. Ferrell; Thorington, Richard W. (2006). Squirrels: the animal answer guide.
Baltimore: Johns Hopkins University Press. hlm. 91. ISBN 0-8018-8402-0.
McGee, Harold (2004). On food and cooking: the science and lore of the kitchen.
New York: Scribner. hlm. 714. ISBN 0-684-80001-2.
Astawan, Made dan Andreas Leomitro Kasih. 2008. Khasiat Warna-warni Makanan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yellia, Mangan. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Nahrowi.2008. Pengetahuan Bahan Pakan. Nutri Sejahtra Press. Bogor.
Purwanto, Imam. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Hermana.W. 2007. Pengantar Ilmu Nutrisi. Institut Pertanian Bogor, Bogor
S, Emma Wirakusumah. 2005. Menikmati Telur Bergizi, Lezat, dan Ekonomis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rohman, A. Aktivitas antioksidan subfraksi-subfraksi hasil fraksinasi lanjut
ekstrak etil asetat buah Mengkudu (Morinda citrifolia L), Artocarpus,, vol.
7(2), pp. 99 – 105, 2007.
Najib, ahmad. 2010. Hijauan-hijauan tannin. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.