BUSINESS MODEL CANVAS

Produk: “Topshrimp” (Udang Asap Instan dalam Kemasan)

1. Customer Segment
Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau
sedang bidik untuk menjadi pelanggan. Hal yang harus diperhatikan dalam
segmentasi pelanggan adalah, kita harus benar-benar bisa mendefinisikan secara
spesifik siapa segment target pelanggan kita. Produk Topshrimp (Udang Asap
Instan dalam Kemasan) menargetkan konsumen Masyarakat umum (25%),
Wisatawan (25%), dan Reseller/toko (50%). Proporsi target Reseller/toko sebesar
50%, karena produk ini lebih bertujuan sebagai oleh-oleh dengan daya simpan
yang lama. Dikarenakan proses produksi yang higienis dan dikemas dengan botol
kaca. Sedangkan masyarakat umum dan wisatawan target pasar yang kedua,
karena kedua target ini akan mencari tempat yang terpercaya untuk membeli
produk ini, seperti Reseller/toko. Dibandingkan dijual atau ditawarkan secara
langsung, konsumen akan lebih memilih di tempat yang resmi.

2. Value Proposition
Value proposition atau mudahnya produk, adalah hal yang kita tawarkan
ke target konsumen kita atau nilai yang ditawarkan pada target konsumen.
Produk Topshrimp (Udang Asap Instan dalam Kemasan) memberikan kualitas
rasa sesuai dengan lidah masyarakat. Selain itu produk ini menggunakan bahan
udang pilihan, sehingga kesegaran dan nutrisinya tetap terjaga. Produk ini
dihasilkan dengan proses sterilisasi, sehingga tidak memerlukan bahan pengawet,
memiliki umur simpang panjang dan harga yang terjangkau. Konsumen akan
terjamin kualitas dari produk ini.

3. Channels
Sebagai suatu produk baru di pasaran tentu Topshrimp belum begitu
banyak dikenal oleh masyarakat luas. Karenanya strategi pemasaran yang tepat
sangat dibutuhkan untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Untuk
menjangkau konsumen dapat dilakukan secara online maupun offline, sehingga
dalam hal ini peran serta media sosial, distributor, agen dan reseller sangat
penting dalam memasarkan produk. Selain itu proses pemasaran produk secara
offline dilakukan dengan cara penjualan langsung (direct selling) melalui outlet
dan mengikuti beberapa event-event yang ada.

4. Customer Relationship
Pelanggan merupakan aspek penting dalam sebuah bisnis, dimana
kelangsungan dan keuntungan yang didapat dari suatu usaha dipengaruhi oleh
total penjualan produk serta loyalitas pelanggan akan produk. Oleh karena itu
komunikasi yang baik dengan pelanggan harus secara berkala dilakukan agar
tetap mampu menjaga kepercayaan pelanggan akan produk. Untuk menjaga
komunikasi yang baik dengan pelanggan kami akan berupaya untuk terus
memperbaiki sistem pelayanan kami. Usaha tersebut kami lakukan dengan
memberikan pelayanan terbaik melalui social media serta menerima saran,
masukan maupun keluhan yang dialami oleh pelanggan yang dapat disampaikan
melalui suara konsumen.

5. Revenue Streams
Pendapatan dari usaha ini diperoleh dari penjualan produk Topshrimp.
Dimana dari total produksi sebanyak 800 pcs dengan harga jual produk sebesar
Rp 18.000 per pcs didapatkan omset sebanyak Rp 14.400.000. Nilai harga pokok
produksi (HPP) dengan biaya produksi sebesar Rp 6.505.972 adalah sebesar Rp
9.157,5. Sehingga keuntungan/laba bersih yang diperoleh dari total penjualan 800
pcs per bulan adalah Rp 7.894.048.

6. Key Resources
Dalam sistem operasional produksi membutuhkan mesin peralatan yang
digunakan untuk menunjang usaha serta menghasilkan kualitas produk yang
bagus. Bahan baku yang digunakan merupakan bahan-bahan pilihan yang
diperoleh langsung melalui supplier maupun pedagang di pasar. Usaha
Topshrimp ini membutuhkan karyawan pada bagian produksi dan distribusi
produk. Untuk menjamin kualitas, higienitas dan profesionalitas usaha, kami
melengkapi dengan Standard Operating Procedure (SOP) dan membekali
karyawan dengan kemampuan melalui kegiatan training awal sebelum direkrut
menjadi tenaga kerja. Tenaga kerja yang direkrut merupakan masyarakat sekitar
melalui program pemberdayaan, hal ini kami lakukan sebagai salah satu upaya
perwujudan usaha kami yang tidak hanya menghasilkan profit tapi juga dapat
memberikan manfaat untuk sekitar. Kebutuhan akan media pemasaran juga
sangat penting bagi kami, hal ini dikarenakan agar mampu menjangkau
konsumen dan memperluas jaringan pemasaran.

7. Key Partners
Usaha ini tentu tidak dapat berjalan jika mengandalkan tim saja, oleh
sebab itu perlu dilakukan kerjasama dengan beberapa pihak yang dapat
menunjang bisnis. Usaha kami akan melakukan kerjasama dengan masyarakat
dalam pengadaan bahan baku khususnya petambak udang dan nelayan. Kami
juga akan menjalin konsinyiasi dengan pedagang di pasar untuk mendapatkan
bahan baku dengan harga yang murah dan berkualitas sehingga usaha kami akan
tetap bertahan, berkembang dan berkelanjutan. Untuk menjalankan aktivitas
marketing kami akan melakukan kerjasama dengan e-commerce, pedagang
retail, agen dan reseller.

8. Key Activities
 Sebagai langkah awal untuk memulai usaha ini, kami melakukan riset
pasar untuk menentukan segmen pasar dari produk kami. Kemudian melakukan
proses produksi dengan kapasitas yang telah ditentukan. Untuk menjamin
kepercayaan dari konsumen kami akan melakukan labelisasi produk dan
mendapatkan sertifikat HALAL dari Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) serta
mengurus ijin P-IRT Dinas Kesehatan untuk Topshrimp. Semua ini dilakukan
sebagai bukti bahwa produk kami akan memenuhi semua persyaratan kelayakan
untuk diproduksi dan dipasarkan secara professional. Usaha ini tidak hanya
bertujuan untuk mendapatkan profit, akan tetapi juga social enterprise yang
memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Sehingga kami juga melakukan
pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar dalam proses pengadaan bahan baku,
operasional produksi dan pendistribusian produk.

9. Cost Structure
Total biaya investasi mesin dan peralatan dari usaha ini adalah Rp
4.805.000 dengan total biaya penyusutan per bulan sebesar Rp 120.972. Biaya
produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi 800 pcs Topshrimp per bulan
sebesar Rp 6.385.000. Untuk biaya overhead terdiri dari biaya perjalanan,
promosi, perizinan dan pengelolaan website dengan total biaya sebesar Rp
820.000.