Abstrak-Biodegradable plastic dikenal juga sebagai bioplastik yang dapat digunakan seperti plastik
konvensional, kelebihan bioplastik dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme. Kualitas bioplastik ini
dapat dimodifikasi dengan bahan baku dari biomassa. Pemanfaatan kulit udang windu (Paneaus
monodon) sebagai kitosan dan kulit ubi Nagara (Ipomea batatas l) digunakan sebagai bahan baku
bioplastik. Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi optimum berdasarkan variasi konsentrasi kitosan
terhadap pati kulit ubi Nagara (w/v) (1:1 ; 1:2 ; 1:3 ; 2:1 ; 2:2 ; 2:3 ; 3:1 ; 3:2 ; 3:3) , penambahan
gliserol 12%, 20% dan 28% (v/v) serta pengujian terhadap sifat mekanik dari bioplastik yang dihasilkan.
Kitosan yang didapat dilarutkan dalam 1% asam asetat, selanjutnya ditambahkan pati sesuai dengan
variabel yang ditentukan. Larutan didiamkan selama 24 jam selanjutnya dicetak dan dikeringkan dalam
oven selama 26 jam pada suhu 80 oC, selanjutnya diperoleh bioplastik. Hasil percobaan memberikan
nilai yang optimum pada variasi 2:1 dengan 12% gliserol yang ditunjukkan nilai break elongation
adalah 110,98%, max force 0,53 kgf, maximum stress 7,5 Mpa dan maximum energy 15,19 N/cm. Untuk
uji bakteri terhadap E.coli memberikan uji positif bahwa bioplastik yang dihasilkan dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
Kata Kunci : kitosan, pati tepung, plastik biodegradable, bioplastik, ubi Nagara
Abstract-Biodegradable plastic is also known as bioplastic that can be used like conventional plastics,
bioplastics excess can be decomposed by microorganisms activity. The quality of these bioplastics can be
modified with raw materials from biomass. Utilization of black tiger shrimp shell (Paneaus monodon) as
chitosan and potato skins Nagara (Ipomea batatas l) is used as raw material for bioplastics. This study
aims to determine the optimal conditions by varying concentrations of chitosan to starch skin potato
Nagara (w / v) (1: 1, 1: 2, 1: 3; 2: 1; 2: 2; 2: 3; 3: 1; 3 : 2 ; 3: 3), the addition of glycerol 12%, 20% and
28% (v / v) and the testing of mechanical properties of bioplastics produced. Chitosan is obtained
dissolved in 1% acetic acid, then added starch in accordance with the specified variable. The solution
was allowed to stand for 24 hours subsequent printed and dried in an oven for 26 hours at a temperature
of 80 oC, then obtained bioplastics. The experimental results provide the optimum value on the variation
of 2: 1 with 12% glycerol indicated value is 110.98% break elongation, max force of 0.53 kgf, maximum
stress and maximum energy of 7.5 MPa 15.19 N / cm. To test the E. coli bacteria to give a positive test
that bioplastics produced to inhibit bacterial growth.
Keywords: chitosan, starch, biodegradable plastics, bioplastics, potato Nagara
PENDAHULUAN
Sampah plastik menjadi masalah lingkungan
berskala global sampai saat ini. Plastik banyak
dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena
mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,
ringan, ekonomis dan stabil. Namun plastik yang
beredar di pasaran saat ini adalah salah satu jenis
polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi
yang sulit untuk diuraikan oleh alam. Akibatnya,
apabila semakin banyak yang menggunakan
plastik, maka akan semakin meningkat pula
10
11
12
10
11
12
10
11
12
a)
.
b)
.
c)
.
d)
.
a)
.
b)
.
c)
.
d)
.
No
.
Sampel
Berat
Awal
(g)
Berat
Akhir
(g)
%
Ketahanan
Air
Sampel 4
0,0804
0,0904
12,44
Sampel 10
0,0639
0,0907
41,94
Sampel 11
0,2016
0,2287
11,85
Sampel 12
0,1565
0,1650
5,43
Berdasarkan
hasil
pengamatan
serta
pembahasan pembuatan plastik biodegradable
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Terbentuknya sampel plastik biodegradable
dengan komposisi kitosan dan pati yaitu
1%:0,25 g ; 1%:0,5 g ; 1%:0,75 g ; 2%:0,25 g
;2%:0,5 g ; 2%:0,75 g ; 3%:0,25 g ; 3%:0,5 g
dan 3%:0,75 g.
2. Sampel terbaik dengan komposisi 2%
kitosan; 0,25 g pati dan 3 mL gliserol.
3. Hasil uji mekanik sampel 4 dengan
komposisi 2% kitosan; 0,25 g pati dan 3 mL
gliserol merupakan sampel terbaik dengan
nilai kuat tarik 7,50 MPa; retak lentur
110,98%; terdegradasi oleh tanah pada
minggu ke-3; ketahanan terhadap air 12,44%;
dan mampu mencegah pertumbuhan bakteri.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. yang telah
mendanai penelitian ini melalui dana Hibah
Indofood Riset Nugraha tahun 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Bhuvana, G. D., Raghunathan, subramanlam.
2006.
STUDIES
ON
FRICTIONAL
BEHAVIOUR OF CHITOSANCOATED
FABRICS. Vol. 6(4)
Fachry , A. R., Adshestya Sartika. 2012.
PEMANFAATAN
LIMBAH
KULIT
UDANG DAN LIMBAH KULIT ARI
SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU
PEMBUATAN
PLASTIK
BIODEGRADABLE. Jurnal Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 18:1-9.
Gyliene, O., Inga Razmute, Rima Tarozaite, and
Ona
Nivinskiene.
2003.
Chemical
composition and sorption properties of
chitosan produced from fly larve shells.
Institute of Chemistry.
Hartoto, L., A. Suryani, and E. Hambali. 2005.
Rekayasa proses produksi asam polilaktat
(pla) dari pati sagu sebagai bahan baku