Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE

DENGAN PEMANFAATAN PATI BIJI ALPUKAT,


DAN KITOSAN DENGAN PLASTICIZER DARI
MINYAK JELANTAH

JULIANDARI ARRUAN BONE


4521044003
01 02
TINJAUAN
PENDAHULUAN PUSTAKA

03
METODE
PENELITIAN
01 PENDAHULUAN

● LATAR BELAKANG

Sampah plastik menjadi masalah lingkungan


berskala global yang harus diatasi, hal ini karena
plastik merupakan bahan yang terbuat dari
minyak bumi berbasis polimer sintetik yang
dapat mencemari lingkungan.
● RUMUSAN MASALAH

1. Berapakah rasio pati biji alpuka:kitosan yang


optimal untuk menghasilkan bioplastik
dengan karakteristik terbaik?
2. Berapakah penambahan plasticizer gliserol
yang optimal untuk menghasilkan bioplastik
dengan karakteristik terbaik?
3. Bagaimana karakteristik bioplastik hasil
sintesis yang diuji ?
● TUJUAN
1. Mengetahui rasio pati biji alpukat : kitosan
optimal untuk menghasilkan bioplastik dengan
karakteristik terbaik.
2. Mengetahui penambahan plasticizer gliserol
optimal untuk menghasilkan bioplastik dengan
karakteristik terbaik.
3. Mengetahui karakteristik bioplastik hasil sintesis
yang diuji
● MANFAAT
1. Dapat dijadikan sebagai salah satu plastik
alternatif yang ramah lingkungan sebagai
pengganti plastik sintetik.
2. Meningkatkan nilai ekonomi biji alpukat karena
pemanfaatannya yang belum maksimal.
3. Menjadi dasar penelitian selanjutnya untuk
dikembangkan
02 TINJAUAN PUSTAKA

 Biji alpukat mengandung pati sebesar 80,1%  Kitosan merupakan turunanan zat
dengan kadar amilosa 43,3% dan amilopektin kitin yang diasetilitas secar
36,8%. Kandungan pati yang tinggi pada biji alami,bersifat biodegradable yang
alpukat memungkinkan untuk biji alpukat berfungsi sebagai bahan pengawet
digunakan sebagai bahan pembuatan  Gliserol adalah senyawa golongan
bioplastic. alkohol polihidrat dengan 3 buah
 Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam gugus hidroksil dalam satu molekul
tumbuh-tumbuhan dan merupakan (alkohol trivalen). berperan untuk
karbohidrat utama yang dimakan manusia. meningkatkan sifat plastisitasnya,
Komposisi amilosa dan amilopektin berbeda yaitu sifat mekanis yang lunak, ulet,
dalam berbagai makanan yang mengandung dan kuat
pati. Amilopektin pada umumnya terdapat
dalam jumlah yang lebih besar.
03 METODE PENELITIAN

 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan


dilaboratorium Teknik Kimia Universitas Bosowa Makassar
dengan rentan waktu 4-8 Januari 2024.
 Alat Dan Bahan:
1. Peralatan Yang Digunakan
Alat yang digunakan Yaitu pemanas Hot Plate Magnetic Stirrer
SH-2, oven, hotplate magnetic stirrer SM-22 termoline, alat uji
kuat tarik Texture Analyser tipe TA Plus, jangka sorong digital.
2. Bahan Yang digunakan
Bahan yang di gunakan yaitu Metanol, Minyak Jelantah,Biji
Alpukat, asam asetat dengan grade pro analyst buatan Merck,
akuades,dan kitosan.
 Prosedur Penelitian
1. Pembuatan Gliserol dari minyak Jelantah Pembuatan 2. Pembuatan Pati Dari Biji Alpukat Pembuatan Pati ini
Gliserol dari minyak jelantah Minyak jelantah yang dilakukan dengan metode ekstraksi. Ekstraksi pati dari biji
digunakan merupakan limbah dari rumah tangga alpukat dilakukan dengan merendam irisan biji alpukat dalam
dengan ciri fisik mempunyai warna coklat kehitaman. larutan natrium metabisulfit 3000 ppm pada pH netral selama
Kotoran yang terdapat di minyak jelantah disaring 24 jam. Selanjutnya diblender hingga terbentuk slurry,
dengan menggunakan kertas whatman. Lalu kemudian diperas, disaring, dan filtratnya didiamkan selama
dicampurkan dengan metanol dengan perbandingan 1 12 jam. Endapan dikeringkan menggunakan oven pada suhu
dan 3. Larutan tersebut dipanaskan dengan suhu 50°C selama 6 jam. Serbuk pati dikarakterisasi kadar airnya
60oC selama 12 jam dan dihomogenkan dengan (metode oven; AOAC, 1995), kadar pati total (metode Direct
menggunakan stirrer,lalu dihentikan ketika Acid Hydrolysis; AOAC 1970), kadar amilosa dan amilopektin
terbentuknya dua lapisan campuran. Campuran yang (IRRI; 1971).
terbentuk didekantasi atau dipisahkan. Dan didiamkan
sampai suhu ruangan. Lapisan yang berada di bawah
merupakan gliserol.
 Prosedur Penelitian

3.Pembuatan plastic Biodegradable

Pembuatan bioplastik dilakukan dengan rasio massa pati : kitosan yaitu


1:0, 0:1, 1:1, 2:3, dan 3:2. Pati dilarutkan dalam akuades, sedangkan
kitosan dilarutkan dalam asam asetat 1% dengan pengadukan selama ±
30 menit. Konsentrasi larutan pati dan larutan kitosan masing-masing 4
g/100 mL. Kedua larutan tersebut dicampur kemudian diaduk dan
dipanaskan pada suhu 70°C selama ± 25 menit tanpa penambahan
gliserol. Selanjutnya dilakukan variasi penambahan gliserol 40%
sebanyak 1, 2, 3, dan 4 mL setelah didapatkan rasio massa yang optimal
dari pati-kitosan. Larutan campuran dituang ke dalam cetakan kaca
berukuran 20×20 cm kemudian diangin-anginkan selama ± 48 jam
hingga bioplastik cukup mengering. Bioplastik dilepaskan dari cetakan
kemudian diuji kuat tarik, elongasi, uji daya serap air, dan uji degradasi.
 Pengujian Karakteristik Bioplastik
1. Uji Kuat Tarik
2. Uji Biodegradasi
3. Uji Elongasi
4. Uji Ketahanan Air
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai