Abstrak
Keywords: Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat
Bioplastik; biji dihindari, plastik sintetik sendiri menyebabkan pencemaran dan
alpukat; Sorbitol; kerusakan bagi lingkungan hidup, untuk mengatasi permasalahan
kitosan. tersebut dapat dilakukan dengan mensintesis plastik dari bahan-
bahan yang lebih ramah lingkungan atau biasa disebut bioplastik.
Dalam penelitian ini bahan yang akan digunakan adalah tepung pati,
kitosan, dan sorbitol. Tepung pati yang digunakan berasal dari
limbah biji buah alpukat. Penelitian ini menggunakan metode
rancangan acak lengkap 2 faktor yakni, 3 variasi massa kitosan yaitu
0,5; 1; 1,5 gram dan 3 variasi volume sorbitol yaitu 1,5; 2; 2,5 mL.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penambahan kitosan dan sorbitol terhadap karakteristik bioplastik
yakni nilai kuat tarik, elongasi, dan degradasi plastik. berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa penambahan
kitosan dan sorbitol berpengaruh terhadap karakteristik plastik.
Dengan hasil uji kualitas kuat tarik terbaik pada plastik dengan
komposisi massa kitosan 1,5 gram dan sorbitol 1,5 mL sebesar 1,55
Mpa. persentase elongasi terbaik pada plastik dengan komposisi
kitosan 0,5 gram dan Sorbitol 2,5 mL yakni sebesar 3,38%. Dan
kemapuan biodegradasi terbaik pada plastik dengan komposisi
kitosan 0,5 gram dan sorbitol 25 mL yakni selama 6 hari.
41
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
(OH) dan gugus karbonil (CO) (Utami Dalam proses analisis peneliti
dkk, 2014) . menggunakan data primer dan data
Biasanya, plastik konvensional berbahan sekunder, data primer diperoleh berdasarkan
dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. penelitian yang telah dilakukan, sedangkan
Sementara bioplastik terbuat dari material data sekunder diperoleh berdasarkan jurnal
yang dapat diperbaharui, yaitu dari dan hasil penelitian terdahulu.
senyawa-senyawa yang terdapat dalam
2.1 Pembuatan pati biji alpukat
tanaman misalnya pati, selulosa, kolagen,
kasein, protein atau lipid yang terdapat Biji alpukat dikupas kemudian dicuci
dalam hewan (Tyas Puspita., 2011). Pada hingga bersih dan dipotong. Setelah
penelitian ini digunakan bahan dasar dipotong biji alpukat diberi aquades dan
tepung pati yang berasal dari biji buah diblender. Setelah itu hasil dari proses
alpukat. blender di saring menggunakan kain
Pati merupakan biopolimer karbohidrat saring. Hasil proses saring kemudian
yang mudah terdegradasi di alam dan dapat didiamkan selama 24 jam kemudian air
dijadikan sebagai bahan utama pembuatan endapan di buang dan pati dicuci.
sintesis plastik biodegradable karena Kemudian pati dijemur hingga kering.
sumber-sumber pati sangat mudah dan Setelah kering pati kemudian dihaluskan
murah untuk didapatkan (Amni dkk, dengan cara ditumbuk menggunakan alu
2017). Biji buah alpukat sampai saat ini dan mortar lalu pati disaring menggunakan
hanya dibuang sebagai limbah. Padahal ayakan 100 mesh.
didalam biji alpukat mengandung zat pati 2.2 Pembuatan larutan kitosan
yang cukup tinggi. Hal ini memungkinkan Kitosan ditimbang sesuai variasi
biji alpukat sebagai alternatif sumber pati menggunakan neraca analitik. Kemudian
(Zohrotun, 2007). Menurut (Winarti dan dilarutkan kedalam gelas beker
Purnomo, 2006) biji alpukat mengandung mengunakan pelarut asam asetat 1%
pati sebesar 80,1% dengan kadar amilosa sebanyak 100 mL.
43,3% dan amilopektin 36,8%. Kandungan
pati yang tinggi pada biji alpukat 2.3 Proses pencampuran
memungkinkan untuk biji alpukat Pati ditimbang sebanyak 3 gram kemudian
digunakan sebagai bahan pembuatan dilarutkan dengan menggunakan aquades
bioplastik. sebanyak 40 mL dan diaduk menggunakan
magnetic stirrer selama 20 menit. Larutan
2. METODE kitosan yang sudah disiapkan diaduk
Bahan yang diguakan dalam penelitian menggunakan magnetic stirrer selama 30
ini adalah Asam Asetat, Aquades, Biji menit. Setelah semua larutan larut, Larutan
Alpukat, Kitosan dan Sorbitol pati dicampurkan ke dalam larutan kitosan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini dengan pengadukan dan pemanasan selama
adalah Ayakan, Blender, Cetakan, Corong, 25 meint dalam suhu 75°C. kemudian
gelas Beker, Gelas ukur, Kaca Arloji, Karet sorbitol 70% ditambahkan kedalam larutan
Hisap, Kompor Listrik, Labu Ukur, pati dan kitosan dan diaduk dengan
Magnetic Stirrer, Nerca Analitik, Oven, magnetic stirrer selama 15 menit.
Pengaduk Kaca, Pipet Ukur, Termometer, 2.4 Proses pencetakan
dan Universal Testing Machine. Larutan yang telah dipanaskan didinginkan
Metode yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu kemudian larutan dicetak
ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) diatas cetakan keramik. Cetakan kemudian
dua faktor. Faktor pertama yaitu volume dibiarkan selama 5 hari dalam suhu
sorbitol dengan konsentrasi 70% yang terdiri ruangan. Setelah kering, plastik diangkat
dari 3 variasi sebanyak (2,5 ; 2 ; dan 1,5 dari cetakan secara perlahan.
mL) dan faktor kedua yaitu berat kitosan
yang terdiri dari 3 variasi sebanyak 0,5 ; 1 ;
dan 1,5) gram.
42
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
43
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
44
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
pengaruh penambahan sorbitol terhadap sorbitol maka lama waktu yang diperlukan
kemampuan plastik untuk terdegradasi plastik untuk terdegradasi sempurna
sebagai berikut: menjadi semakin menurun. Hal ini
dikarenakan bioplastik yang dihasilkan
dihasilkan terbuat dari bahan-bahan alami
yang ramah lingkugan sehingga mudah
terurai. (Coniwanti, dkk 2014) Menyatakan
bahwa Kitosan sebagai Penguat alami
memiliki sifat yang tahan terhadap
serangan mikroorganisme pengurai yang
terkandung di dalam tanah.
Menurut (Muhammad, dkk 2018)
penambahan sorbitol dapat mempercepat
waktu penguraian plastik didalam tanah
Gambar 4. Pengaruh penambahan sorbitol karena berkaitan dengan kemampuan
terhadap degradasi plastik bioplastik dalam menyerap larutan bakteri
EM4. Semakin banyak sorbitol yang maka
berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bioplastik cenderung semakin mudah
bahwa penambahan sorbitol pada plastik terdegradasi. Sorbitol memiliki sifat
terhadap % terdegradasi memiliki hidrofilik sehingga mempunyai
kecenderungan untuk meningkat, artinya kemampuan untuk mengikat air. sehingga
penambahan sorbitol pada plastik menjadikan plastik lebih mudah
menyebabkan plastik lebih mudah terurai terdegradasi. Pada penelitian plastik
atau waktu yang diperlukan plastik untuk biodegradable ini waktu tertinggi yang
terdegradasi menjadi menurun. Pada diperlukan untuk plastik terdegradasi
penelitian tersebut nilai % plastik sempurna terdapat pada plastik dengan
terdegradasi tertingi terdapat pada plastik komposisi kitosan 1,5 gram dan sorbitol
dengan penambahan sorbitol sebanyak 4 2,5 mL yakni selama 16 hari, sedangkan
mL yakni sebesar 44,9%. untuk waktu terendah yang diperlukan
Sedangkan pada penelitian ini diperoleh untuk plastik mengalami degradasi
hasil sebagai berikut: terdapat pada plastik dengan komposisi
kitosan 0,5 gram dan sorbitol 25 mL yakni
selama 6 hari.
3.4. Perbandingan Standart Mutu Plastik
Berikut ini merupakan perbandingan antara
plastik yang dihasilkan dalam penelitian
ini dengan standard mutu bioplastik
berikut (Haryati dkk, 2017):
45
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
46
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
47