I. Pendahuluan
keunggulan seperti lebih ringan, harga lebih murah, praktis, dan dapat mengawetkan
suatu produk. Sekitar 60% dari polietilen dan 27% dari poliester diproduksi untuk
didaur ulang dan tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroba di dalam tanah.
Hal tersebut disebabkan oleh bahan baku utama yang berasal dari minyak bumi dan
memiliki struktur molekul yang sangat kompleks sehingga sulit terdegradasi secara
manusia terutama untuk kemasan, mempunyai sifat ringan, mudah digunakan dan
harganya terjangkau. Di dunia lebih dari 30 juta ton digunakan untuk bahan
kemasan. (Fang dan Fowler,2003). Plastik dengan bahan baku minyak bumi
bahan baku plastik dengan bahan yang mudah terurai oleh pengurai, yang disebut
1|Page
dikembangkan salah satunya dengan memanfaatkan polimer alam seperti pati.
Bioplastik merupakan salah satu bentuk plastik yang berasal dari bahan alami dan
organik yang mengandung banyak pati didalamnya, misalnya pati pada jagung,
Bahan baku untuk bioplastik berasal dari unsur alami seperti polisakarida
(mis. Pati, selulosa, kitin dan lignin), protein (mis. Gelatin, kasein dan gluten
gandum) dan lipid (mis. Minyak nabati dan lemak hewan). Di Indonesia,
pengembangan bioplastik berbasis pati memiliki potensi besar, karena pati dapat
dengan mudah diperoleh oleh sebagian besar tanaman di Indonesia. Salah satu
sumber paling banyak untuk produksi pati di Indonesia adalah dari singkong.
tinggi.
melimpah dan dapat terbiodegradasi seperti selulosa. Tujuan dari dari makalah ini
2|Page
adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan bioplastik berbasis pati
kulit singkong.
II. Pembahasan
II.1Defenisi Bioplastik
salah satu jenis plastik yang hampir keseluruhannya terbuat dari bahan yang dapat
Bahan yang dapat diperbarui ini memiliki biodegradabilitas yang tinggi sehingga
Bioplastik dapat dibuat dengan berbagai teknik dan metode sesuai dengan
tujuannya. Menurut Sri Widia (2010), bioplastik diproduksi pada skala industri
butilena suksinat), dan PLA (polilactic acid). Bahannya pun dapat berupa bahan
yang dapat diperbarui seperi pati dalam pembuatan PLA atau minyak bumi seperti
pada pembuatan PCL (Pusporini, 2011). Cara lain yang lebih mudah adalah
dengan membuat bioplastik dari nata. Pembuatan bioplastik dengan cara ini
membutuhkan bahan dasar seperti dari air cucian beras (Budi Haryono, 2011), air
kelapa (Lisbeth Tampubolon, 2009), air limbah tahu dan sari buah (Ani S., Erliza
Bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara alamiah dapat dengan
3|Page
dengan cara pencampuran pati dengan selulosa, gelatin dan jenis biopolimer
lainnya yang dapat memperbaiki kekurangan dari sifat plastik berbahan pati
(Ben, 2006). Bioplastik adalah salah satu jenis plastik yang terbuat dari sumber
biomassa terbarukan seperti minyak nabati, pati jagung,pati kacang polong dan
mikrobiota.
laju perpindahan uap air, gas, dan senyawa volatil lainnya. Berdasarkan
mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri, baik sebagai kemasan
adalah tidak tahan panas sehingga produk dapat tercemari oleh partikel plastik
plastik saat ini adalah penggunaan bahan baku dari minyak bumi yang
4|Page
Berdasarkan pada berbagai kelemahan yang ada pada plastik, maka
perlu dicari alternatif bahan baku yang berbasis bahan alami dan mudah
terurai. Alternatif dari plastik yang berbahan baku minyak bumi atau plastik
plastik yang dapat terurai kembali secara alami oleh aktivitas mikroba, karena
bahan dasarnya terbuat dari senyawa alami yang diambil dari tumbuhan yaitu
berupa pati atau selulosa.Tumbuhan penghasil pati yang banyak juga terdapat
paku yang pas akan menghasilkan plastik dengan sifat mekanik terbaik.
kitosan 2% dan gliserol 3%. Selama ini bioplastik yang dikembangkan terbuat
dari bahan dasar pati. Penggunaan tepung kulit singkong memiliki kendala
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, magnektic stirrel, gelas
ukur, thermometer, neraca analitik, ball mill, SEM, alat kuat tarik, alumanium
foil dan lain-lain. Bahan yang digunakan yaitu, pati kayu, nano serat jerami,
5|Page
Pembuatan plastik biodegradable dari pati ubi kayu dengan penambahan ZnO
dan nano serat jerami pada penelitian ini hampir sama dengan bioplastik yang
dibuat dengan bahan baku pati lainya, namun demikian yang membedakan secara
fisik adalah pada kecerahan warna terutama pada pelakuan penambahan nano serat
jerami lebih bening dan lembut dipermukaan plastik bila dibandingkan dengan
di bawah ini :
6|Page
Bioplastik dari ubi kayu dengan penambahan penguat seperti ZnO dan
Proses ini akan menghasilkan senyawa- senyawa organik berupa asam amino,
asam laktat, gula, alkohol, vitamin, protein dan senyawa organik lainya yang
pendeknya rantai ikatan yang dimiliki semakin rendah berat melekul maka
mikroba pengurai, kelembaban tanah dan suhu bahkan faktor kimia/fisika lain.
Secara kimiawi, film plastik yang dihasilkan jelas bersifat biodegradable, hal
itu disebabkan oleh bahan baku yang digunakan adalah bahan baku organik
dan alami yang mudah berinteraksi dengan air dan mikroorganisme lain bahkan
pengadukan dan p r o s e s p e n c e t a k a n b i o p l a s t i k y a n g m e m p e
baik proses pencetakannya maka uap air yang terkandung dalam bahan akan
7|Page
tersebut partikel-partikel b a h a n a k a n b e r g e r a k k e a t a s d a n
menyebabkan lapisan antar sel menyatu. Pada foto SEM tampak pula bahwa
masih terdapatnya struktur granula pati didalamnya meskipun sudah tidak utuh.
Besarnya ukuran granula yang masih bisa diamati memiliki diameter 30 μm. Pati
yang berasal dari biji, umbi, akar, dan batang tanaman memiliki diameter granula
didapatkan hasil plastik berwarna transparan, terdapat pori (rongga) dan elastis.
pada bioplastik ini mudah terisi air sehingga menyebabkan bioplastik dengan
formula ini paling banyak menyerap air dibandingkan dengan bioplastik dengan
terlihat lebih rapat (dense), hal ini yang menyebabkan bioplastik dengan formulasi
ini memiliki persen perpanjangan yang bagus, namun kurang dalam penyerapan
air.
terurai jika dicelupkan ke dalam air. Sehingga jumlah air yang diserap oleh
daya serap air bioplastik, karena amilosa banyak mengandung gugus hidroksil
8|Page
daya tahan maksimum terhadap air yaitu pada formulasi dengan kandungan
gelatin 10%.
struktur plastik lebih fleksibel, licin, dan elastis. Sehingga didapatkanlah plastik
yang bersifat transparan, elastis, hidrofilik (sifat suka air), dan mudah terurai yang
dinamakan sifat mekanik plastik. Sifat mekanik plastik dipengaruhi oleh besarnya
plastik) yang dalam hal ini ialah pati, gelatin serta gliserol.
terdegradasi sempurna dan harganya relatif murah. Secara ekonomi, pati lebih
kompetitif dibandingkan dengan minyak bumi karena berasal dari bahan nabati
yang dapat diperbaharui. Proses produksi bioplastik dari pati lebih sederhana
beberapa metode menjadi bioplastik. Jenis pati yang banyak digunakan adalah
pati jagung dan pati ubi kayu (Sriroth et al. 2000; Lu et al. 2009). Bioplastik
berbahan dasar pati merupakan jenis bioplastik yang paling banyak diproduksi
9|Page
Di Indonesia, pati menjadi pilihan sebagai bahan baku bioplastik karena
bahan baku bioplastik di antaranya pati ubi kayu, pati sagu, dan pati jagung.
Pati dari sumber karbohidrat lain maupun limbah pertanian yang dapat
pati biji durian, dan pati dari kulit ubi kayu. Sagu dan ubi kayu merupakan
tapioka. Tapioka merupakan pati yang diambil dari ubikayu. Tapioka dapat
dimanfaatkan untuk bahan pangan maupun industri non pangan. Sebagai bahan
food ingredient. Tapioka juga dapat digunakan sebagai bahan baku bioplastik.
Selain tapioka, limbah kulit ubi kayu dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku
10 | P a g e
meningkatkan sifat mekanis. Bahan tambahan lain yang banyak digunakan
adalah kitosan, gelatin, dan selulosa yang berfungsi memperkuat sifat mekanis.
Modifikasi pati juga dapat dilakukan untuk mengubah sifat mekanis dari pati
11 | P a g e
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bioplastik
Plastik Biodegredable ini yang dapat terurai dalam waktu lebih singkat dari
plastik pada umumnya bisa membantu kita mengatasi permasalahan sampah plastic
yang kian menumpuk.
Plastik konvensional biasanya terbuat dari pengolahan bahan bakar fosil yang
mengandung berbagai zat berbahaya pencemar lingkungan. Dan Plastik
Biodegredablek di sini terbuat dari bahan – bahan organik yang tidak mengandung
zat pencemar lingkungan.
12 | P a g e
Plastik Biodegredable yang mampu terurai dalam waktu yang lebih singkat daripada
lastik Konvensional mampu mengurangi problem sampah plastik yang menggunung.
b. Hanya terurai pada suhu 122 derajat Fahrenheit atau sekitar 35.
Suhu sekian hanya terjadi di daratan, sehingga bila berada di laut sulit untuk terurai.
Jika ada di laut akan tenggelam, dan tidak akan terkena UV untuk terurai.
III. Penutup
lingkungan. Bioplastik dapat diproduksi dari bahan dasar pati yang banyak tersedia di
Indonesia, salah satunya pati ubi kayu. Teknologi produksi bioplastik relatif
sederhana dan produk yang dihasilkan memiliki karakteristik yang menyerupai jenis
kemasan plastik yang banyak digunakan. Teknologi produksi bioplastik dalam skala
yang lebih besar masih perlu dikembangkan untuk menghasilkan produk yang secara
ekonomi menguntungkan. Bioplastik adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
13 | P a g e
dirancang untuk memudahkan proses degradasi oleh reaksi enzimatis mikroorganisme
seperti bakteri dan jamur. Bioplastik yang terbuat dari pati akan menghasilkan
bioplastik yang bisa terurai dengan mikroorganisme. Hal ini sangat berpengaruh baik
untuk lingkungan.
14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Anita, Z., Akbar, F., & Harahap, H. (2013). Pengaruh Penambahan Gliserol
Terhadap Sifat Mekanik Film Plastik Biodegradasi dari Kulit Singkong.
Jurnal Kimia Universitas Sumatra Utara, 2(2), 37-41.
Ben, E., & Z., H. A. (2007). Studi Awal Pemisahan Amilosa dan
Amilopektin Pati Singkong Dengan Fraksinasi Butanol-Air. Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi, 12, 1-11.
Evi, Maryanti, dkk. 2016. Pembuatan Bioplastik Berbahan Pati Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L.), Gliserin Dan Penambahan Nanopartikel Zno Dengan
Menggunakan Metode Melt-Intercalation. Jurnal Gradien Vol. 12 No. 2
Juli 2016: 1175-1180
https://altindo.co.id/kelebihan-dan-kelemahan-plastik-biodegradable/, diakses 24
November 2019)
Maulida dkk. 2016. Production of Starch Based Bioplastic from Cassava Peel
Reinforced with Microcrystalline Celllulose Avicel PH101Using
Sorbitol as Plasticizer. Journal of Physics: Conference Series 710 (2016)
012012
Sanjaya, I. G. (2011). Pengaruh Penambahan Khitosan dan Plasticizer Gliserol pada
Karakteristik Bioplastik dari Pati Limbah Kulit Singkong (Skripsi).
Institut Teknologi Surabaya. Indonesia.
Stephen, Bresnick. 2002. Istilah Kimia Umum. Jakarta: Erlangga
15 | P a g e