BAB I
PENDAHULUAN
yang sama seperti plastik sintetis namun diperoleh dari bahan yang mudah didapat,
tersedia banyak, harganya murah dan tidak merusak lingkungan.
Saat ini sampah bahan plastik menjadi permasalahan yang serius di dunia. Metode
yang popular masa kini untuk menanggulangi sampah yaitu dengan mendaur ulang dan
membakarnya. Namun kedua metode ini kurang efektif. Daur ulang memerlukan biaya
sangat besar. Selain itu pada proses pembakaran plastik dapat menimbulkan gas yang
bersifat korosif dan beracun, pembakaran yang kurang sempurna akan menjadi dioksin
di udara. Dioksin ini manusia dapat menyebabkan penyakit bagi manusia diantaranya,
kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi. Oleh
karena itu untuk menanggulangi sampah plastik yang ramah lingkungan dengan biaya
murah yaitu dengan membuat plastik yang dapat diuraikan kembali oleh
mikroorganisme secara alami yaitu plastik biodegradable.
Plastik biodegradable adalah suatu bahan dalam kondisi tertentu, waktu tertentu
mengalami perubahan dalam struktur kimianya, yang mempengaruhi sifat-sifat yang
dimilikinya oleh pengaruh mikroorganisme (bakteri, jamur, algae) (Griffin (1994). Ada
beberapa jenis bioplastik antara lain polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-asam amino
yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang merupakan modifikasi asam laktat
hasil perubahan zat tepung atau jagung oleh mikroorganisme, dan poliaspartat sintesis
yang dapat terdegradasi. Untuk pembuatan plastik menggunakan bahan dasar yang
berasal dari selulosa, khitin, khitosan, atau tepung yang terkandung dalam tumbuhan
(www.wordpress.com).
Indonesia adalah salah satu penghasil tanaman pati yang melimpah. Bahan yang
mengandung pati misalnya padi-padian, jagung, gandum, kentang sorgum, malt,
beras,umbi kayu, dan lain-lain. Harga bekatul rendah sehingga dengan
memanfaatkannya sebagai bahan plastik akan memberi nilai tambah ekonomi yang
tinggi.
Bekatul adalah hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri dari
lapisan sebelah dalam padi dan sebagian kecil endosperm berpati. Sebutir gabah terdiri
atas pelindung luar, sekam, dan karyopsis (beras pecah kulit). Beras pecah kulit terdiri
dari lapisan luar (perikarp, selimut biji, dan badan bakal biji), lembaga (embrio) dan
endosperm. Selama ini yang dianggap layak dikonsumsi manusia hanyalah beras saja.
Sedangkan bekatul dan dedak dimanfaatkan terbatas untuk pakan ternak.
(www.wikipedia.org).
Plastik degradable adalah plastik yang dibuat dengan menggunakan bahan dari
tumbuhan sehingga mudah diuraikan kembali secara alami oleh mikroba dan alga.
Degradable artinya bisa dihancurkan oleh mahluk hidup menjadi substansi lain yang
berbeda struktur kimia dengan periode waktu tertentu (2-3 tahun di tempat pembuangan
sampah). Plastik biodegradable yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia
berbahaya. Selain itu dengan adanya plastik biodegradable, kualitas tanah akan
meningkat karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam
tanah (www.wordpress.com).
Penelitian tentang plastik biodegradable terus berkembang dari masa ke masa.
Bermacam – macam modifikasi dan alternatif lain yang digunakan untuk
menyempurnakan plastik biodegrable. Berdasarkan penelusuran pustaka, penelitian
pembuatan bioplastik atau plastik biodegrable dari bekatul beras dan gliserol sebagai
plastisizer belum pernah ada, sehingga penelitian ini layak untuk dilakukan. Pada
penelitian ini akan dibuat bioplastik dari bekatul beras – gliserol – gelatin dan bekatul
beras – gliserol - chitosan dengan berbagai variasi terhadap karakteristik ketebalan, kuat
tarik dan lamanya degradasi.
biodegrable yang meliputi ketahanan air, kuat tarik, morfologi dan sifat
biodegredablenya.
3. Mengetahui perbandingan komposisi dalam pembuatan bioplastik yang
memenuhi standart plastik biodegradable.