Abstract
1. PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan lingkungan di tanah, air, dan udara, serta penumpukan
dunia pada umumnya dan di Indonesia pada sampah plastik [Marbun, 2012].
khususnya adalah limbah plastik. Kebutuhan Setiap tahun sekitar 100 juta ton plastik
plastik sebagai kantong plastik, kemasan diproduksi di dunia, dari jumlah tersebut maka
pangan atau barang semakin lama semakin dapat dilihat bahwa sampah plastik setiap
meningkat. Ini dikarenakan plastik mempunyai tahun mengalami peningkatan. Begitu pula di
keunggulan dibandingkan dengan media lain Indonesia, kebutuhan plastik meningkat
seperti logam atau gelas, yaitu jauh lebih menjadi 2,3 juta ton [Setiawan, dkk., 2014]. Di
ringan, harga lebih murah, kemudahan dalam sisi lain, minyak bumi sebagai bahan baku
proses pembuatan dan aplikasinya, dan tidak plastik konvensional yang sulit didegradasi
mudah pecah. Selain itu, peningkatan jumlah juga merupakan sumber daya alam yang
penduduk di dunia ditambah dengan terbatas dan tidak dapat diperbaharui
penggunaan sumber energi yang tidak dapat (unrenewable). Sulitnya proses penguraian
diperbaharui untuk memproduksi plastik plastik konvensional menyebabkan
semakin menambah penumpukan sampah penumpukan sampah terus meningkat dan
plastik. Plastik konvensional yang masih semakin mengganggu lingkungan. Sehingga
sering digunakan saat ini berasal dari bahan diperlukan solusi alternatif bahan plastik yang
polimer sintetis yang terbuat dari petroleum, aman bagi lingkungan dan makhluk hidup. Hal
atau gas alam yang sulit didaur ulang dan tersebut, memberikan gambaran mengenai
diuraikan oleh pengurai. Plastik konvensional potensi pengembangan kemasan plastik
yang dihasilkan dapat mengakibatkan biodegradable dengan kemampuan yang dapat
pencemaran lingkungan berupa pencemaran diuraikan kembali oleh mikroorganisme
Pada gambar 3.6 diatas terjadi peningkatan Gambar 3.4 Mikrograf SEM perbesaran 500x
%pengurangan massa seiring dengan
penambahan selulosa dan semakin kecilnya 4. Kesimpulan
ukuran serat selulosa. Namun terjadi Penambahan selulosa dan semakin kecil
penurunan %pengurangan massa pada ukuran ukuran seratnya mengakibatkan nilai kuat tarik,
serat 200 mesh dan penambahan selulosa 15%. modulus young dan water uptake semakin
Hal tersebut dapat diakibatkan karena semakin meningkat namun menurunkan elastisitas dari
banyaknya selulosa yang ditambahkan, dimana bioplastik yang dihasilkan.
selulosa merupakan polimer alam yang dapat Bioplastik dengan karakteristik terbaik
terdegradasi di alam. Menurut Wypich [2003], diperoleh pada bioplastik dengan variasi
pada uji biodegradabilitas air dapat menetrasi ukuran serat selulosa 150 mesh dan kadar
struktur material dan membantu aktivasi selulosa 15% dimana diperoleh nilai kuat tarik
biologi (mikroba) pada material tersebut. Pada 7,595 MPa, elongasi 11,379%, modulus young
penelitian Behjat, dkk., [2009] menyatakan
Jom FTEKNIK Volume 4 No.1 Februari 2017 6
66,465 MPa, water uptake 37,50% dan Selulosa, Skripsi Sarjana, Fakultas
biodegradasi 36,11%. Teknik, Universitas Indonesia,
Depok.
Daftar Pustaka Ratnayake, W.S., Jackson, D.S. (2008). Starch
Adryani, R., Maulida. (2014). Pengaruh Gelatinization, Journal Advances in
Ukuran Partikel Dan Komposisi Abu Food and Nutrition Research, 55,
Sekam Padi Hitam Terhadap Sifat 221-258.
Kekuatan Tarik Komposit Poliester Septiosari, A., Latifah., & Kusumawati, E.
Tidak Jenuh. Jurnal Teknik Kimia (2014). Pembuatan dan Karakterisasi
USU, 3 (4), 31-36. Bioplastik Limbah Biji Mangga
Bahmid, N.A., Khaswar, S., & Akhiruddin, M. dengan Penambahan Selulosa dan
(2014). Pengaruh Ukuran dan Serat Gliserol. Indonesian Journal of
Selulosa Asetat dan Penambahan Chemical Science. 3 (2): 157-162.
Dietilen Glikol (DEG) Terhadap Setiawan, H., Musthofa, L., Masruroh. (2014).
Sifat Fisik dan Mekanik Bioplastik. Optimasi Plastik Biodegradable
Jurnal Teknologi Industri Pertanian, Berbahan Jelarut (Marantha
24 (3), 226-234. Arundinacea L) dengan Variasi
Behjat, T., Rusly, A.R., Luqman, C.A., Yus, LLDPE untuk Meningkatkan
A.Y., & Azowa I.N. (2009). Effect of Karakteristik Mekanik, Jurnal
PEG on the Biodegradability Studies Keteknikan Pertanian Tropis dan
of Kenaf Cellulose-Polyethylene Biosistem, 2 (2), 124-130.
Compsites. International Food Sinaga, R.F., Ginting, G., Ginting, M.H &
Research Journal. 16 (2): 243-247. Hasibuan, R. (2014) Pengaruh
Darni, Y., Utami, H., & Asriah, S.N. (2009). Penambahan Gliserol terhadap Sifat
Peningkatan Hidrofobisitas dan Sifat Kekuatan Tarik dan Pemanjangan
Fisik Platik Biodegradabel Pati saat Putus Bioplastik dari Pati Umbi
Tapioka dengan Penambahan Talas, Jurnal Teknik Kimia,
Selulosa Residu Rumput Laut Universitas Sumatera Utara Medan, 3
Euchema spinossum. Seminar Hasil (2), 19-24
Penelitian & Pengabdian Kepada Whistler, R.L. (1993). Methode in
Masyarakat, 126-139 Carbohydrate Chemistry, Academic
Febriyani, E.P. (2014). Selulosa Mikrobifril Press Publishing, New York and
dari Batang Pisang Sebagai Bahan London, Vol. 3.
Baku Film Plastik. Skripsi Sarjana. Wypich, G. (2003). Plasticizer Use and
Fakultas Matematika Dan Ilmu Selection for Specific Polymers.
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Toronto: ChemTec Laboratories.
Bogor, Bogor.
Ginting, M., Hasibuan, H.S., Rosdanelli,
Sinaga, R.F., & Ginting, G. (2014).
Pengaruh Variasi Temperatur
Gelatinisasi Pati terhadap sifat
Kekuatan Tarik dan Pemanjangan
pada saat Putus Bioplastik Pati Umbi
Talas, Jurnal Seminar Nasional
Sains dan Teknologi, ISSN : 2407-
1846.
Gunawan, Y., Aksar, P., Irfan, L.O. (2016).
Analisa Pengaruh Ukuran Diameter
Serat Tangkai Sagu Terhadap Sifat
Mekanik Pada Material Komposit.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik
Mesin, 2 (2), 62-67.
Marbun. (2012). Sintesis Bioplastik dari Pati
Ubi Jalar Menggunakan Penguat
Logam ZnO dan Penguat Alami