Oleh :
Nama : Aisyah Putri Andriyani
NIM : 205100600111015
Kelompok : H3
Nama Asisten : Reydita Claudy Islami
Asam asetat
Ditambahkan sebanyak 3 ml sebagai pelarut dan
katalis
Gliserol
Campuran
Diaduk sampai menggumpal, lalu dipanaskan
sampai suhunya 40oC
Plat kaca
Plastik biodegradable
3.3. DHP
3.2.1. Tabel Presentase Perpanjangan
Bahan Panjang Awal Panjang Akhir Presentase Pemanjangan
Talas 5 6,9 38%
Sagu 5 6,2 24%
Talas :
6,9 − 5
Persentase perpanjangan : × 100% = 38%
5
Sagu :
6,2 − 5
Persentase perpanjangan : × 100% = 24%
5
5.1. Kesimpulan
Prinsip dari pembuatan bioplastik termodifikasi yaitu proses
gelatinisasi. Proses gelatinisasi dilakukan dengan melarutkan pati dengan
sejumlah air, lalu dipanaskan dengan temperatur tertentu sehingga
kandungan air didalamnya menguap dan meninggatkan lapisan film yang
bersifat kaku dan stabil. Suhu gelatinisasi berbeda-beda pada tiap jenis
patinya, yang mana terjadi pada saat granola pati pecah. Ketika suhu dan
jumlah air meningkat maka, granola akan membengkak dan terjadi
gelatinisasi. Tujuan dari praktikum ini yaitu agar praktikan mengetahui
proses pembuatan bioplastik dari pati talas atau sagu dan mengetahui fungsi
penambahan CMC. Hasil dari praktikum ini didapatkan hasil pada
bioplastik berbahan pati talas memiliki panjang awal sebesar 5 cm, panjang
akhir sebesar 6,9 cm, persentase perpanjangan sebesar 38%. Kemdian
kenampakan tanpa mikroskop terlihat berwarna coklat, terdapat banyak
gelembung, dan permukaannya tidak rata. Selanjutnya, kenampakan dengan
menggunakan mikroskop pada perbesaran 4x terlihat memiliki bercak dan
gelembung yang berukuran besar dan kecil. Lalu, kenampakan dengan
menggunakan mikroskop pada perbesaran 10x terlihat memiliki gelembung
berukuran besar disekitar pinggirannya. Pada bioplastik berbahan pati sagu
memiliki panjang awal sebesar 5 cm, panjang akhir sebesar 6,2 cm,
persentase pemanjangan sebesar 24%. Kemudian kenampakan tanpa
mikroskop terlihat berwarna putih, permukaan halus, terdapat sedikit
gelembung. Selanjutnya, kenampakan dengan menggunakan mikroskop
pada perbesaran 4x terlihat memiliki sedikit gelembung dan berukuran
kecil. Lalu, kenampakan dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran
10x terlihat memiliki bercak berukuran besar.
5.2. Saran
Pada pembuatan bioplastik termodifikasi masih diperlukan
komponen tambahan untuk menyempurnakan hasil dari bioplastik.
Komponen tambahan itu berupa filler yang digunakan sebagai penguat
plastik atau penambahan matriks jenis polimer alam untuk membaiki
elastisitas plastik. Kemudian pada percobaan nantinya bisa dimodifikasi
bahan untuk pembuatan bioplastik dengan bahan-bahan lain agar dapat
diketahui peran atau pengaruh dengan adanya modifikasi dengan bahan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aliu, A. O., Guo, J., Wang, S., dan X. Zhao. 2016. Hydraulic Fracture Fluid for Gas
Resevoirs in Potreleum Engineering Applications Using Sodium Carboxy
Methyl Cellulose as Gelling Agent. Journal of Natural Gas Science and
Engineering. 32(2016): 491-500.
Angelina, V. L., Sijabat, E. E., Widjaja, A. C., dan L. H. Rahayu. 2019. Studi Awal
Pembuatan Bioplastik dari Pati Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) dengan
Penambahan Linseed Oil dan Sorbitol. 2019. Prosiding Seminar Nasional
Sains & Teknologi Ke-10 Tahun 2019 Fakultas Teknik Universitas Wahid
Hasyim. Semarang, 31 Juli 2019.
Aryandiah, C. N. 2016. Penggunaan Tepung Talas Sebagai Bahan Substitusi
Tepung Terigu pada Taro Putu Ayu dan Tepung Beras pada Taro Fortune
Crackers. Skripsi. Program Studi Teknik Boga, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Auliah, A. 2012. Formulasi Kombinasi Tepung Sagu dan Jagung pada Pembuatan
Mie. Jurnal Chemica. 13(2): 33-38.
Herawati, H. 2011. Potensi Pengembangan Produk Pati Tahan Cerna Sebagai
Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian. 30(1): 31-39.
Herlina, Purnomo, B. H., Fauzi, M., dan F. A. Rambe. 2016. Penggunaan α-Amilase
dan Variasi Lama Hidrolisis pada Pembuatan Tepung Glukomanan dari Umbi
Gembili (Dioscorea esculenta L.). Jurnal Agroteknologi. 10(1): 73-86.
Kamsiati, E., Herawati, H., dan E. Y. Purwani. 2017. Potensi Pengembangan Plastik
Biodegradable Berbasis Pati Sagu dan E. Y. Purwani. 2017. Jurnal Litbang
Pertanian. 36(2): 67-76.
Melani, A., Herawati, N., dan A. F. Kurniawan. 2017. Bioplastik Pati Umbi Talas
Melalui Proses Melt Intercalation (Kajian Pengaruh Jenis Filler, Konsentrasi
Filler dan Jenis Plasticiezer). Distilasi. 2(2): 53-67.
Ningsih, E. P., Ariyani, D., dan Sunardi. 2019. Pengaruh Penambahan
Carboxymethyl Cellulose Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Pati Ubi
Nagara (Ipomoea batatas L.). Indonesian Journal of Chemical Research.
7(1): 77-85.
Nurindra, A. P., Alamsjah, M. A., dan Sudarno. 2015. Karakterisasi Edible Film
dari Pati Propagul Mangrove Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dengan
Penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC) Sebagai Pemlastis. Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 7(2): 125-132.
Rahmawati, A. Y. dan A. Sutrisno. 2015. Hidrolisis Tepung Ubi Jalar Ungu
(Ipomea batatas L.) Secara Enzimatis Menjadi Sirup Glukosa Fungsional:
Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(3): 1152-1159.
Selpiana, Riansya, J. F., dan K. Yordan. 2015. Pembuatan Plastik Biodegradable
dari Tepung Nasi Aking. Seminar Nasional Added Value of Energy Resources
Avoer VII Proceeding, VII. Palembang, 21-22 Oktober 2015.
Sulityo, H. W. dan Ismiyati. 2012. Pengaruh Formulasi Pati Singkong-Selulosa
Terhadap Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas pada Pembuatan Bioplastik.
Konversi. 1(2): 23-30.
Sumarni, S., Muzakkar, M. Z., dan Tamrin. 2017. Pengaruh Penamabahan CMC
(Carboxy Methyl Cellulose) Terhadap Karakteristik Organoleptik, Nilai Gizi
dan Sifat Fisik Susu Ketapang (Terminallia catappa L.). Jurnal Sains dan
Teknologi Pangan. 2(3): 604-614.
Wibowo, N. A. dan Isrof. 2015. Potensi In-Vivo Selulosa Bakterial Sebagai Nano-
Filler Karet Elastomer Thermoplastics (ETPS). Perspektif. 14(2): 103-112.
Wiradipta, I. D. G. A. 2017. Pembuatan Plastik Biodegradable Berbahan Dasar
Selulosa dari Tongkol Jagung. Skripsi. Departemen Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Wulandari, R. 2017. Pengaruh Suhu, pH, Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi H2SO4
Terhadap Kadar Glukosa yang Dihasilkan dari Limbah Kulit Kakao. Skripsi.
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
2.1 Paragraf 1
2.1 Paragraf 2
2.2 Paragraf 1
2.2 Paragraf 2
2.2 Paragraf 3
2.3 Paragraf 1
2.3 Paragraf 2
2.3 Paragraf 3
2.4 Paragraf 1
2.4 Paragraf 2
2.4 Paragraf 3
2.5 Paragraf 1
2.5 Paragraf 2
2.5 Paragraf 3
2.6 Sitasi 1 Paragraf 1
2.6 Sitasi 2 Paragraf 1
2.6 Paragraf 2
2.7 Paragraf 1
2.7 Paragraf 2
SCREENSHOOT SITASI TAMBAHAN
4.1 Paragraf 1
4.1 Paragraf 2
4.2 Sitasi 1 Paragraf 1
4.2 Sitasi 2 Paragraf 1
4.3