Nim : E2B022004
Kelas : A/Mkn
Keputusan Kongres IV IPPAT di Surabaya tanggal 31 Agustus – 1 September 2007 pada Pasal 4
huruf (r) menyebutkan bahwa setiap PPAT, baik dalam rangka melaksanakan tugas jabatan
maupun dalam kehidupan sehari-hari, dilarang melakukan perbuatan-perbuatan lain yang
secara umum disebut sebagai pelanggaran terhadap kode etik PPAT, antara lain namun tidak
terbatas pada pelanggaran-pelanggaran terhadap: 1. Ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
Jabatan PPAT; 2. Isi sumpah jabatan; 3. Hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan atau Keputusan-keputusan lain yang telah ditetapkan oleh
organisasi IPPAT tidak boleh dilakukan oleh anggota. PPAT dalam kasus Nirina Zubir ini dinilai
tidak professional dalam menjalankan tugas dan kewenangannya karena membantu dalam hal
pemalsuan akta tanah yang dimiliki keluarga Nirina Zubir. PPAT yang membantu pelaku
penggelapan pada kasus ini tentunya telah melanggar kode etik profesi sebagai seorang PPAT.
Berdasarkan uraian di atas terdapat hal yang menarik bagi peneliti untuk dikaji yakni berkaitan
dengan bagaimana tanggung jawab pejabat pembuat akta tanah yang melakukan pelanggaran
kode etik profesi.
Teori: Teori:
1. Pengertian PPAT 1. Tugas dan Kewenangan PPAT
2. Kode Etik PPAT 2. Kewajiban dan Larangan PPAT
3. Tanggung Jawab 3. Sanksi PPAT
4. Undang-undang Tindak Pidana Pencucian
Uang
Metode Penelitian:
1. Tipe penelitian, Tipe penelitian Normatif, penelitian hukum normatif
atau penelitian perpustakaan ini merupakan penelitian yang
mengkaji studi dokumen, yakni menggunakan berbagai data
sekunder seperti peraturan perundang-undangan, keputusan
pengadilan, teori hukum, dan dapat berupa pendapat para ahli.
2. Metode Pendekatan, Pendekatan undang-undang yaitu penelitian
terhadap produk-produk hukum dan Pendekatan konseptual,
penelitian terhadap konsep-konsep hukum seperti sumber hukum,
fungsi hukum, lembaga hukum, dan sebagainya. Pendekatan ini
beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin yang berkembang
di dalam ilmu hukum. Pandangan atau doktrin akan memperjelas
ide-ide dengan memberikan pengertian hukum, konsep hukum,
maupun asas hukum yang relevan dengan permasalahan.
B. Metode Penelitian :
1. Tipe Penelitian
2. Metode Pendekatan
a. Pendekatan undang-undang yaitu penelitian terhadap produk-produk hukum.
b. Pendekatan konseptual, penelitian terhadap konsep-konsep hukum seperti
sumber hukum, fungsi hukum, lembaga hukum, dan sebagainya. Pendekatan ini
beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin yang berkembang di dalam
ilmu hukum. Pandangan atau doktrin akan memperjelas ide-ide dengan
memberikan pengertian hukum, konsep hukum, maupun asas hukum yang
relevan dengan permasalahan.
3. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi Penelitian yaitu deskriptif analisis, deskriptif analisis adalah mengambil
masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya
saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis untuk
diambil kesimpulannya.
4. Sumber dan jenis data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang terdiri dari :
Bahan hukum primer:
Norma dasar,
Peraturan dasar,
Peraturan perundang-undangan
Bahan hukum yang dikodifikasikan,
Yurisprudensi, traktat,
Dan bahan hukum lainnya.
Kamus hukum
Indek kumulatif hukum
Register hukum
Penyajian data yaitu dengan reduksi yaitu suatu kegiatan memilih, menerangkan,
dan memfokuskan hal-hal yang pokok dan penting dari sekumpulan bahan
hukum, sehingga menjadi ringkas dan yang disusun secara sistematis dan mudah
dipahami.
7. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif yang
merupakan cara menginterpretasikan bahan hasil penelitian berdasarkan pada
pengertian hukum, norma hukum, teori hukum serta doktrin yang berkaitan
dengan pokok permasalahan.