Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Chrisanti Naibobe


No Absen : 06
Nim : 2104551063
SOAL
1. Hasil yang ingin dicapai oleh penelitian adalah kebenaran ilmiah. Jelaskan ciri-
ciri kebenaran ilmiah.
2. Ilmu hukum sebagai ilmu yang suigeneris dan bersifat preskriptif memiliki
metode penelitian tersendiri yang khas, yaitu Metode Penelitian Hukum.
Pertanyaan:
a. Apa yang dimaksud bahwa ilmu hukum adalah ilmu yang suigeneris?
b. Mengapa ilmu hukum disebut bersifat preskriptif?
c. Apa yang dimaksud penelitian hukum?
d. apa yang hendak dicapai sebagai hasil dari penelitian hukum?
3. Ada dua tipologi penelitian hukum, yaitu penelitian hukum normatif dan
penelitian hukum empiris. Jelaskan perbedaan-perbedaan antara keduanya,
dilihat dari:
a. Objek penelitiannya.
b. Bahan penelitian yang digunakan.
c. Hasil/manfaat penelitiannya.
4. Apa yang Saudara ketahui tentang: a. Data primer dan bahan hukum primer. b.
Data sekunder dan bahan hukum sekunder?
5. Jelaskan argumentasi Peter Mahmud Marzuki mengapa dia tidak setuju
sosiolegal research dimasukkan sebagai bagian penelitian hukum.
JAWAB :
1. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan atau kebenaran ilmiah adalah suatu
pengetahuan yang sudah jelas dan pasti kebenarannya menurut norma - norma
atau prinsip-prinsip keilmuan. Kebenaran ilmiah juga agak memiliki sifat yang
objektif,karena di dalamnya mengandung beberapa pengetahuan menurut sudut
pandang yang berbeda-beda, tetapi tetap saling bersesuaian.
Kebenaran ilmiah memiliki tiga sifat dasar, yaitu yang pertama, struktur yang
rasional-logis, kedua isi empiris, ketiga dapat diterapkan (pragmatis).
Kebenaran yang didapatkan dengan cara ilmiah yang digunakan dengan logika
dan bukti-bukti empiris untuk menemukan suatu kesimpulan sebagai sebuah
kebenaran merupakan kebenaran yang ilmiah. Salah satu contoh cara mencari
kebenaran menurut ilmu pengetahuan adalah dengan melakukan penyelidikan
dan penelitian untuk mencari dan menemukan data empiris dengan
menggunakan cara dan prosedur yang ilmiah.
Teori kebenaran korespondensi merupakan teori yang memiliki pandangan
bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi (
berhubungan ) terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang
dituju kepada pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan
benar apabila ada kesesuaian di antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat
dengan sebuah kebenaran (fakta). Berfikir korespondensi yaitu adalah berfikir
mengenai terbuktinya sesuatu itu adalah relevan ( hal-hal yang berkaitan)
dengan sesuatu yang lain. Korespondensi relevan dibuktikan dengan adanya
kejadian yang searah/sejalan atau berlawanan arah antara kenyataan dengan
fakta yang sudah diharapkan.
2. Ilmu hukum sebagai ilmu yang suigeneris dan bersifat preskriptif memiliki
metode penelitian tersendiri yang khas
a. Ilmu hukum adalah ilmu yang suigeneris artinya tidak ada bentuk ilmu
lain yang dapat dibandingkan dengan ilmu hukum. Sui Generis (Latin)
artinya hanya satu untuk jenisnya sendiri
b. Ilmu hukum disebut bersifat preskriptif karena ilmu hukum mempelajari
tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-
konsep hukum dan norma-norma hukum. Sebagai ilmu terapan ilmu
hukum menetapkan standar perosedur, ketentuan-ketentuan, rambu-
rambu dalam melaksanakan aturan hukum
c. Penelitian hukum ialah Penelitian Hukum adalah proses analisa yang
meliputi metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan
untuk mempelajari gejala hukum tertentu, kemudian mengusahakan
pemecahan atas masalah yang timbul
d. Yang hendak dicapai sebagai hasil dari penelitian hukum untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan
menganalisisnya, oleh sebab itu diadakan pemeriksaan yang mendalam
terhadap fakta hukumtersebut untuk kemudian mengusahakan suatu
pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam
gejala bersangkutan.
3. Objek penelitiannya normatif dan empiris antara lain
a. normatif : objek penelitian hukm normatif yakni sistem norma
b. empiris : penerapan norma dan perilaku hukum masyarakat
bahan penelitian yang digunakan
a. normatif :
a. Bahan yang digunakan dalam penelitian hukum normatif terbagi
menjadi dua yakni:
a) Bahan Hukum
i. Bahan hukum primer : semua bahan hukum yang mempunyai
otoritas sehingga mempunyai kekuatan mengikat seperti :
Peraturan Perundang-Undangan, Keputusan Pengadilan,
Kontrak, Peraturan-peraturan Hukum Adat (awig-awig)
ii. Bahan hukum sekunder : semua bahan hukum yang dapat
menjelaskan materi/konsep yang ada dalam bahan hukum
primer seperti : literatur hukum, RUU/RANPERDA/NA, Surat
Gugatan, Eksepsi/Pledoi
b) Bahan non hukum/bahan hukum tersier : bahan-bahan yang dapat
membantu menjelaskan/memberi argumentasi terkait bahan-bahan
hukum, seperti kamus, statistik, dll
b. Bahan yang digunakan dalam penelitian hukum empiris yakni
i. Data primer : data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari
suatu peristiwa hukum atauu dari orang yang
mengetahui/mengalami peristiwa hukum tertentu.
ii. Data sekunder : Bahan hukum dan Bahan non-hukum
Hasil atau manfaat penelitian
Perbedaan mengenai manfaat penelitian hukum normatif yakni :
a. Menentukan hubungan hukum dan status hukum para pihak dalam
sebuah peristiwa hukum
b. Memberikan penilaian hukum (justifikasi) terhadap suatu peristiwa
hukum
c. Meluruskan, menjaga konsistensi dari sistem norma
Sedangkan manfaat penelitian hukum empiris yakni :
a. Memberikan gambaran/masukan kepada legislator/regulator
bagaimana seharusnya peraturan dibuat agar sesuai dan melindungi
masyarakat
b. Mengetahui hambatan-hambatan bekerjanya hukum dalam
masyarakat supaya dapat dilakukan perbaikan
c. Mengetahui pengaruh diterapkannya suatu kebijakan peraturan
terhadap perilaku masyarakat, agar tercipta masyarakat yang tertib
dan berdaya
4. Yang saya ketahui tentang:
a.Data primer : data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari suatu
peristiwa hukum atauu dari orang yang mengetahui/mengalami
peristiwa hukum tertentu.
a. bahan hukum primer : Bahan Hukum Primer, yakni bahan hukum utama
yang bersifat mengikat secara umum, seperti Peraturan Perundang-
undangan, ataupun mengikat dalam halnya bagi para pihak yang
berkepentingan seperti: kontrak, konvensi,
b. Data sekunder : Data sekunder : Bahan hukum dan Bahan non-hukum
c. bahan hukum sekunder : bahan hukum yang mencerahkan bahan hukum
primer; seperti laporan hukum buku ilmu hukum, artikel jurnal hukum
doktrin, dsb
6. Argumentasi Peter Mahmud Marzuki mengapa dia tidak setuju sosiolegal
research dimasukkan sebagai bagian penelitian hukum karena ia menegaskan
bahwa socio-legal research atau penelitian sosiolegal bukan merupakan
penelitian hukum. Beliau berpendapat bahwa apabila dilihat dari segi keilmuan
hukum yang bersifat preskriptif, sosio-legal research berada di luar penelitian
hukum karena objek kajiannya adalah masalah hukum sebagai gejala sosial dan
bukan hukum sebagai norma sosial. Menurut Peter Mahmud Marzuki, segala
penelitian yang berkaitan dengan hukum (legal research) adalah selalu
normatif.1 Sebagaimana ilmu hukum sebagai ilmu sui generis karena memiliki
sifat khas, yakni karakter normatif. Peter Mahmud Marzuki, menegaskan bahwa
penelitian yang non dogmatik adalah bukan penelitian hukum melainkan
penelitian ilmu sosial, sehingga dalam ilmu penelitian hukum tidak dikenal
adanya hipotesis dan tidak dikenal adanya data. Oleh karena itu, sumber data
yang digunakan dalam penelitian adalah sumber hukum sekunder yang terdiri
dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
Penelitian hukum normatif menurut Peter Mahmud Marzuki ialah langkah untuk
menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum maupun doktrin-
doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang di hadapi.

Anda mungkin juga menyukai