Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN 2019-2020

Nama : Lukman Harun NIM : 171010200705


Fakultas : Hukum Hari : Sabtu
Semester : 5 (Lima) Tanggal : 4 Juli 2020
Dosen : Naib, SH., MH Waktu : 90 Menit
Mata Kuliah : Metode Penelitian Hukum Kelas/ Ruang : 05HUKE001/V.216

Jawaban !

1. A. Pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah


atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan
menerapkan metode ilmiah. Mialnya, kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu
(objek/lapangan) yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan
yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggung
jawabkan dengan menunjukan sebab-sebab hal/kejadian itu.
B. Pengetahuan non-ilmiah ialah hasil serapan indra atau hasil intuisi terhadap
pengalaman hidup yang diperoleh dari keadaan lingkungan sekitar yang tidak perlu dan
tidak mungkin diuji kebenarannya ataupun dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah.
Misalnya, pengetahuan nenek moyang tentang adanya jin penunggu pohon beringin di
sudut jalan, atau keampuhan jimat warisan leluhur

2. A. Sebagai sumber datanya hanyalah data sekunder, yang terdiir dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder, dan bahan tersier.

- Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari :
Norma atau kaidah dasar, peraturan dasar, peraturan perundang-undangan, bahan
hukum yang tidak dikodifikasi seperti hukm adat, dan yurisprudensi.

- Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelaan mengenai


bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian
atau pendapat para pakar.
- Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum dan
ensiklopedia.

B. Penyusunan kerangka teoritis bersifat tentatif (skema) dapat ditinggalkan, tetapi


penyusunan kerangka konsepsional mutlak diperlukan, dapat dipergunakan perumusan-
perumusan yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
penelitian.

C. Tidak diperlukan hipotesis, kalaupun ada hanyalah hipotesis kerja.

D. Konsekuensi dari menggunakan data sekunder, maka pada penelitian hukum normatif
tidak diperlukan sampling, karena data sekunder (sebagai data utamanya) memiliki bobot
dan kualitas tersendiri yang tidak bisa diganti dengan data jenis lainnya. Biasanya
penyajian data dilakukan sekaligus dengan analisanya.

3. Karakteristik melakukan hukum empiris atau disebut juga penelitian hukum sosiologis,
yaitu dengan cara mengonsepkan hukum tersebut sebagai pranata sosial yang secara riil
dikaitkan dengan variabel-variabel sosial yang lain. Sebagai mana menurut Erlies
Septiana Nurbani mendefinisikan penelitian hukum empiris sebagai “penelitian hukum
yang mengkaji dan menganalisis tentang perilaku hukum individu atau masyarakat dalam
kaitannya dengan hukum dan sumber data yang digunakannya berasal dari data
primer”.Yang apabila hukum sebagai gejala sosial yang empiris sifatnya, dikaji sebagai
variabel bebas/sebab (independent variabel) yang menimbulkan pengaruh dan akibat
pada berbagai aspek kehidupan sosial.

4. a. Pendekatan Sosiologi Hukum. Pendekatan sosiologi hukum merupakan pendekatan


yang menganalisis tentang bagaimana reaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem
norma itu bekerja didalam masyarakat. Disamping itu, dikenal juga pendekatan sosiologi
tentang hukum. pendekatan ini dikonstruksikan sebagai sesuatu perilaku masyarakat yang
ajek, terlembagakan serta mendapatkan legitimasi secara sosial.
b. Pendekatan Antropologi Hukum. Pendekatan antropologi hukum merupakan
pendekatan yang mengkaji cara-cara penyelesaian sengketa, baik dalam masyarakat
modern maupun masyarakat tradisional. Hoboel mengemukakan tiga alur dalam kajian
antropologi hukum, yaitu : ideologi, deskriptif, dan mengkaji ketegangan, perselisihan,
keonaran, dan keluhan-keluhan, yang meliputi : jenis-jenis sengketa, motif dari orang
yang melakukan, dan cara yang dilakukan untuk mengatasinya atau menyelesaikannya.

c. Pendekatan Psikologi Hukum. Pendekatan psikologi hukum merupakan pendekatan


didalam penelitian hukum empiris, dimana dilihat pada kejiwaan manusia. Kejiwaan
manusia tentu menyangkut tentang kepatuhan dan kesadaran masyarakat tentang hukum.
yang dikaji disini, yaitu dengan faktor-faktor penyebab masyarakat melakukan perbuatan
yang melanggar hukum.

5. A. Filsafat hukum merupakan induk dari semua disiplin yuridik,karena membahas


masalah masalah fundamental yang yang tidak akan pernah berakhir. Filsafat ukum
tersusun atas proposisi proposisinormative dan evaluative,walaupuninformative juga ada
didalamnya. Karakteristik filsafat hukum yaitu mendasar/radikal,
menyeluruh/holistic/totalistic, spekulatif.

B. Teori hukum mempunyai makna ganda yaitu :


Teori hukum sebagai produk, sebab rumusan merupakan hasil kegiatan teoritik bidang
hukum. Teori hukum sebagai proses, Karena teori hukum merupakan kegiatan teoritik
tentang hukum atau bidang hukum. Teori hukum adalah jalan ilmiah metodikal untuk
memperoleh pemahaman teoritikal dan memberikan penjelasan secara global tentang
gejala gejala hukum.
Ruang lingkup teori hukum menurut (otjesalman dan anthon f. susanto) yaitu :
Mengapa hukum berlaku?
Apa dasar kekuatan mengikatnya?
Apa yang menjadi tujuan hukum?
Bagaimana seharusnya hukum itu dipahami?
Apa hubungan dilakukan oleh hukum?
Bagimana hukum yang adil

Persamaan dan Perbedaan Teori Hukum Dengan Filsafat Hukum :


- Antara teori hukum dan filsafat hukum sangat berdampingan erat,bahkan ada kalanya
sangat sulit dibedakan.
- Tugas teori hukum adalah untuk membuat jelas nilai nilai hukum dan postulat
postulatnya hingga dasar dasar filsafatnya yang paling dalam
- Filsafat hukum juga membicarakan teori hukum, tetapi filsafat hukum tidak mengajukan
suatu teori hokum
- Filsafat hukum dan teori hukum sama sama tidak membatasi diri pada iusconstitutum,
melainkan juga pada iusconstituendum
- Teori hukum bertitik tolak dari suatu teori (hypothesis) filsafat hukum merupakan
diskursus terbuka yang tidak membatasi diri pada postulat,premis atau metode.

C. Dogmatik Hukum
Mempelajari aturan aturan hukum dari sudut pandang technical dan methodicalBertujuan
untuk praktik hokum Objek kajian pada hukum positif Mempelajari asas asas dan
pengertian hukum.

Anda mungkin juga menyukai