Anda di halaman 1dari 23

(Filsafat Hukum dan Kajian Filosofis

Terhadap Hukum)
Dr. Achmad Arifulloh, S.H., M.H.
NIDN. 0121117801
 HP/ WA : 081 390 111117 / 085 856 111117

FAKULTAS HUKUM UNISSULA


SEMESTER ANTARA 2021/2022
‫ـاو ْر ُز ْقنِـ ْي فَ ْه ًمـا‬
َ ‫ب ِز ْد نِ ْي ِع ْل ًم‬
ِ ِّ ‫َر‬

Artinya:
"Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan
berikanlah aku rizki akan kepahaman."
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN

Setelah mengikuti materi ini diharapkan


MAHASISWA
mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Filsafat Hukum
2. Menjelaskan Faktor-faktor Penyebab
Adanya Filsafat Hukum
3. Menjelaskan Tujuan Filsafat Hukum
4. Menjelaskan Fungsi dan Peran Filsafat
Hukum
5. Menjelaskan Dimensi Filsafat Hukum
6. Menjelaskan Kajian Filosofis terhadap
Hukum.
APA PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM?
PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM
ARTI FILSAFAT HUKUM
a. Menurut Van Apeldoorn
Filsafat Hukum adl ilmu yg menjawab pertanyaan apakah hukum
itu? Ilmu hukum tidak dapat memberi jawaban yg memuaskan, krn
jawabannya sebatas ada fenomenanya, gejala. melahirkan
hukum yg bersifat formalistic belaka
b. Menurut Utrecht
Filsafat hukum merupakan ilmu yg menjawab pertanyaan apakah
hukum itu, apa sebab orang mentaati hukum, keadilan manakah
yg dpt dijadikan sbg ukuran baik-buruknya hukum.
c. Secara Umum
Filsafat Hukum is ilmu yg mempelajari asas / pendirian yg paling
mendasar tentang hukum  ilmu yg mempelajari hakikat terdalam
dari hukum  ilmu yang mencari / menemukan “ruh”-nya hukum .
APA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
ADANYA FILSAFAT HUKUM?
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
ADANYA FILSAFAT HUKUM
 Adanya kebimbangan tentang kebenaran dan keadilan
dr hukum yg berlaku, dan adanya ketidakpuasan
terhadap aturan hukum yg berlaku, krn tidak sesuai dg
keadaan masy. Yg diatur hukum tsb.
 Adanya kesangsian terhadap nilai peraturan hukum yg
berlaku
 Adanya aliran yg berpendapat bahwa satu-satunya
sumber hukum adalah hukum positif (hukum yg berlaku
saat itu)
 Adanya pendirian bahwa hukum adalah suatu gejala
masyarakat yang harus meladeni kepentingan
masyarakat, shg landasan hukum adalah penghidupan
sendiri.
APA TUJUAN FILSAFAT HUKUM?
TUJUAN FILSAFAT HUKUM

• Menjelaskan nilai-nilai dan dasar-dasar


hukum sampai pada dasar filosofisnya 
ditemukan hakikat, esensi, substansi, ruh-
nya hukum  shg hukum mampu hidup
dalammasyarakat,
(kejujuran,kemanusiaan,keadilan,equity)
APA FUNGSI DAN PERAN
FILSAFAT HUKUM?
FUNGSI DAN PERAN FILSAFAT HUKUM

– Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya


hukum dalam hidup bersama
– Menumbuhkan ketaatan pada hukum
– Menemukan ruhnya hukum
– Menghidupkan hukum dalam masyarakat
– Memacu penemuan hukum baru
APA SAJA DIMENSI
FILSAFAT HUKUM?
DIMENSI FILSAFAT HUKUM

1. Dimensi 0ntologi Hukum


 Sebagai hasil penerapan ciri berfikir filosofis
radikal.
 Hal yang dibahas didalamnya adalah:
‒ Objek kajian ilmu hukum, termasuk objek
kajian sesungguhnya
‒ Asumsi dasar ilmu hukum.
 Objek yang dikaji ilmu hukum : produk-produk
hukum, asas hukum, sumber hukum, sistem
hukum, subjek hukum.
lanjutan
• Dalam objek hukum tersebut tidak akan ada
berbagai masalah apabila di dlmnya sudah ada
kesadaran hukum. Jadi objek sesungguhnya ilmu
hukum adalah kesadaran hukum masyarakat.
• Berbagai objek ilmu hukum tersebut agar
berkembang perlu kajian, kajian tersebut biasanya
diawali dengan meragukan kebenaran asumsi
dasarnya . Asumsi dasar dapat dipahami sebagai
asas-asas hukum. Misal : Asas praduga tak
bersalah. Pengertian dr asas ini adl jika seseorang
belum terbukti bersalah tidak dapat diperlakukan sbg
tersangka. Tingkat pemahaman dan perwujudan
asas ini masih membutuhkan kajian, tidak boleh
diterima begitu saja. Kajian yg dilakukan akan
mengembangkan ilmu kita.
2. Dimensi Epistemologi
Dimensi epistemologi ada sebagai
konsekuensi penerapan ciri berfikir filosofis
,integral.
Setelah ditemukan berbagai faktor/ sebab dr
suatu persoalan, maka kemudian dpt
ditentukan sumber persoalan, metode
mengatasinya, ukuran kebenaran hasil
pemikirannya/ solusinya.
.
 Jd dimensi epistemologi ilmu hukum membahas ttg sumber
hukum, metodenya ilmu hukum, baik metode menemukan
maupun metode analisisnya,dan ukuran kebenaran produk-
produk hukum.
a. Sumber hukum adalah sesuatu yg dpt menimbulkan
hukum. Terdapat bbrp pendapat ttg sumber hukum, sbb:
– Glastra Van Loon: Sumber hukum adalah keputusan-
keputusan pemerintah,jurisprudensi,kebiasaan.
– Utrecht, sumber hukum ditentukan dr aspek sejarah,
sosiologi, antropologi, dan filsafat.
– Muchsan: sumber hukum material dan sumber hukum
formal, yg pertama menentukan isi kaidah hukum,yg
kedua menentukan bentuk kaidah hukum.
– scr substansial: sumber hukum ideal dan sumber hukum
faktual.yg pertama berupa cita-cita,nilai, yang dpt
berasal dr masyarakat dan penguasa. Yg kedua berupa
ketentuan-ketentuan konkrit untuk mewujudkan cita-cita
tadi.
……………………………..Lanjutan
b. Metode perumusan hukum
– Metode yang diambil biasanya disesuaikan dg
sumber kajian / objeknya. Sumber materi hukum
yang ideal adl hasil konfirmasi/ dialog antara rakyat
dengan penguasa.
– Metode yang sesuai dengan sumber / objek kajian
spt tsb menurut Mudzakkir adalah metode
interpretasi. Dalam pelaksanaannya metode ini akan
mempertimbangkan empat aspek, yaitu aspek ideal
(ke atas), aspek kontekstual (ke bawah), aspek
historis ( ke belakang), dan aspek teleologis (ke
depan). Konsekuensinya setiap produk apapun pada
saat perumusannya harus dipertimbangkan dengan
cita-cita negara, cita-cita rakyat, latar belakang
sejarah, dan tujuan bersama yg bersifat progresif.
Proses perumusan hukum tidak boleh tergesa-gesa,
gegabah.
……………..Lanjutan
‒ Metode Pengumpulan data: Studi pustaka,
wawancara, angket, observasi, angket, studi
dokumen, interview
‒ Metode Analisis data :Analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Yang banyak dipakai adalah
analisis kualitatif. Jenis analisis kualitatif, a.l :
deskriptif yuridis, sosiologis, filosofis, historis,
dan kualitatif komparatif
‒ Metode penemuan hukum: Interpretasi
(interpretasi gramatikal, sistematis, historis,
teleologis/ sosiologis, komparatif, futuristis),
Analogi, a contrario, penyempitan hukum,
eksposisi.
…………lanjutan
c. Ukuran kebenaran produk hukum
Ada 4 (empat) teori kebenaran (dlm filsafat) :
1) Teori kebenaran koherensi  tdk boleh ada
contradictio interminis
2) Teori kebenaran korespondensi  sesuai
fakta dlm masy.
3) Teori kebenaran pragmatis  manfaat bg
masy
4) Teori kebenaran perfomatis  merubah
masy (cara berfikir, sikap, perilaku, motivasi)
3. Dimensi Aksiologi
Dimensi aksiologi diakibatkan dr penerapan ciri
berfikir komprehensif dan sistematik.
Apabila telah dihasilkan produk-produk hukum
yang sudah terukur tingkat kebenarannya, maka
dapat diterapkan dan dikembangkan dengan
tetap mempertimbangkan berbagai nilai yg
melingkupinya, yaitu nilai yuridis, etis, estetis,
religius.
Konsekuensinya, setiap produk hukum akan
dapat mengangkat harkat martabat manusia dan
bermanfaat bagi kemaslahatan umat (sesuai
dengan visi dan misi diciptakan dan
dikembangkannya ilmu)
KAJIAN FILOSOFIS TERHADAP
HUKUM?
KAJIAN FILOSOFIS TERHADAP HUKUM

• Agar ruh-nya hukum dapat ditemukan


maka hukum harus dikaji dengan
menerapkan ciri-ciri berfikir filosofis, dan
dalam menyelesaikan setiap persoalan
hukum dengan menggunakan prinsip-
prinsip berfikir filosofis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai