Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Iqbal Khakim

Nim : 11000118140190
Matkul : Filsafat Hukum kelas A

Ringkasan Materi 1 dan Materi 2


Materi 1
FILSAFAT HUKUM
Filsafat dan Filsafat Hukum
A. Filsafat dan Landasan Berpikir Baru
Dalam perubahan kehidupan, kebutuhan juga berubah seiring dengan
perubahan situasi dan kondisi kehidupan. Manusia akan senantiasa berusaha untuk
memenuhi kebutuhannya dan selalu adanya rasa ingin tahu, maka manusia mau tidak
mau harus mengembangkan ilmu pengetahuannya dengan landasan berpikir yang
baru, salah satu landasan berpikir baru yaitu gagasan di bidang filsafat terutama
filsafat hukum. Salah satu upaya untuk menciptakan landasan berpikir yang baru
dengan memasukkan “paradigma” berpikir ke dalam kategori filsafat dan filsafat
hukum.
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophie. Philosophie berasal
dari kata philos artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan. Maka dapat dikatakan
philosophie itu cinta kepada ilmu, suka kepada kebijaksanaan atau teman
kebijaksanaan, cinta akan kebijaksanaan yakni kebijaksanaan hidup, dan pada tataran
teknis yaitu cinta akan kebijaksanaan hidup yang berkaitan dengan pikiran-pikiran
rasional. Pemahaman dari filsafat adalah usaha untuk memperoleh (ilmu)
pengetahuan, semata-mata untuk kepentingan (ilmu) pengetahuan itu sendiri.
Secara sederhana sebenarnya bisa dikatakan bahwa ‘berfilsafat adalah
berpikir’ namun tidak semua kegiatan ‘berpikir’ itu dapat dikatakan sebagai
‘berfilsafat’. Hanya kegiatan berpikir tentang hakikat segala sesuatu yang dilakukan
secara sungguh-sungguh dan mendalamlah yang bisa dikatakan sebagai ‘berfilsafat’.
B. Filsafat Hukum dan Klasifikasi
Keterkaitan filsafat dan filsafat hukum dilihat pada :
- Klasifikasi yang membagi filsafat menjadi 3 bagian yaitu filsafat sitemastis, filsafat
khusus, dan filsafat keilmuan.
- Klasifikasi yang memilah kecabang filsafat kedalam 11 bidang seperti, filsafat politik,
filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, dan filsafat hukum.
- Klasifikasi yang memasukan filsafat hukum (karena hukum berkaitan dengan norma
norma untuk mengatur perilaku manusia) ke dalam apa yang disebut sebagai filsafat
tingkah laku atau etika, yang adalah bagian dari filsafat manusia. Melalui klasifikasi
tersebut filsafat hukum itu dipahami sebagai bagian dari filsafat, bukan bagian dari
ilmu hukum, tetapi cabang dari filsafat.
C. Ciri Filsafat Hukum
- Hanya membahas permasalahan yang sifatnya umum, sehingga obyek pembahasan
filsafat hukum adalah bagian yang umum dari hukum.
- Kesimpulan-kesimpulan filsafat hukum dengan demikian berlaku umum bagi setiap
hukum.
- Filsafat hukum bukan semata-mata mengenai hukum Belanda atau hukum Romawi,
bukan pula tentang hukum pidana atau hukum perdata saja, melainkan dengan hukum
seluruhnya.

Materi 2
FILSAFAT HUKUM
Memahami Filsafat Hukum
A. Filsafat Hukum dan Pendapat Para Pakar
- Radbruch
Cabang filsafat yang mempelajari hukum yang benar.
- Kelsen
Ilmu yang mencari pengetahuan tentang hukum yang benar serta hukum yang adil.
- Stammler
Ilmu dan ajaran tentang hukum yang adil.
- Longmeyer
Pembahasan secara filosofis tentang hukum.
- Darbellay
Ilmu yang mencari pengetahuan tentang struktur hubungan antara hukum dan moral,
nilai-nilai yang berperan dalam ketertarikan antara hukum dan keadilanserta hakikat
dan sifat dari keadilan.
- Meuwissen
Pemikiran sistematis tentang masalah-masalah fundamental yang berhubungan
dengan fenomena hukum, atau hakekat pernyataan hukum, sebagai realisasi dari cita
hukum.
- Von Schid
Suatu perenungan metodis mengenai hakekat dari hukum.
B. Filsafat Hukum : Spekulatif dan Kritis
- Muchsin
Secara spekulatif, filsafat hukum berupaya untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai hakekat hukum.
Secara kritis, filsafat hukum berusaha untuk memeriksa gagasan-gagasan tentang
hukum yang sudah ada, melihat koherensi, korespondensi dan fungsinya.
- Tamello
Filsafat hukum pada dasarnya merupakan disiplin spekulatif yang berkenaan dengan
penalaran-penalaran yang tidak dapat di uji secara rasional.
C. Filsafat Hukum dan Jurisprudence
Mengistilahkan filsafat hukum sebagai jurisprudence, yang acapkali dikonotasikan
sebagai penelitian mendasar tentang pengertian hukum secara abstrak.
- Anthoni D’Amato
Mendefinisikan jurisprudence sebagai suatu studi tentang filsafat hukum.
- Bruce D. Fischer
Kata juriprudence berasal dari bahasa latin, yang berarti kebijaksanaan (prudence)
yang berkenaan dengan hukum (juris).
D. Filsafat Hukum, Teori Hukum, Ilmu Hukum, dan Praktek Hukum
Ilmu hukum diyakini hanya melihat apa yang dapat diamati oleh panca indra manusia
yakni gejala-gejala hukum yang berkenaan dengan perbuatan manusia atau
masyarakat, pertimbangan nilai di balik gejala-gejala hukum karenanya bukan
merupakan bagian dari pengamatan ilmu hukum tetapi melainkan filsafat hukum.
norma atau kaidah hukum yang pada dasarnya juga tidak termasuk dunia kenyataan,
sehingga norma hukum pun bukan dunia penyelidikan ilmu hukum melainkan filsafat
hukum.
E. Filsafat Hukum dan Permasalahan
Permasalahan menurut Rasyid yaitu hukum dan kekuasaan, hak negara untuk
menghukum, kepatuhan hukum, pertanggungjawaban hukum, hak milik, kontrak,
hukum dan nilai-nilai sosial budaya, peranan hukum sebagai sarana pembaruan
masyarakat.
Permasalahan menurut Apeldoorn yaitu pengertian hukum yang berlaku umum, dasar
kekuatan mengikat dari hukum, pemahaman hukum kodrat.
Sedangkan permasalahan menurut Duguit yaitu tujuan tujuan masyarakat, hak asasi
manusia, kodrat alam.
F. Filsafat Hukum dan Tugas
Menjelaskan nilai dasar hukum secara filosofis dengan berpijak pada renungan
manusia adalah Pelopor. Memformulasikan kita tidak kebenaran, ke pecahan,
keadilan dan ketertiban di dalam kehidupan. Berubah secara radikal dengan dorongan
hasrat manusia sebagai subjek hukum dan filsafat. Membangun dan mengembangkan
hukum pada suatu massa dan tempat tertentu. Menjamin kelangsungan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di masa depan.

Pertanyaan berkaitan tentang materi 2 :


1. Menurut Apeldoorn tidak lain karena hukum hanya memberikan jawaban yang
sepihak. Bagaimana yang dimaksud jawaban sepihak tersebut?
2. Filsafat hukum pada dasarnya merupakan disiplin spekulatif yang berkenaan dengan
penalaran-penalaran yang tidak dapat di uji secara rasional. Apa yang menyebabkan
tidak dapat di uji secara rasional?

Anda mungkin juga menyukai