Literatur
1. Dasar-dasar filsafat hukum (lilarisidi)
2. Filasafat Hukum (Sutisno)
3. Dialektika Hukum Dan moral
Filsafat adalah
Phylos = Cinta
Sofia = Kebijaksanaan
Phyloshopya
Cinta kebijaksanaan,
Filsafat
mencintai kebijaksanaan,
Filosof
Orang sufi
3. Koheren
Dia mempunyai keterkaitan- keterkaitan
Dari ketiga sifat filsafat tersebut diatas maka filsafat menjadi ilmu yang universal
Dalam Arti Pandangan hidup Filsafat Adalah :
Petunjuk arah kegiatan aktifitas manusia dalam segala bidang kehidupan.
Oleh Karena itu filsafat memiliki paling tidak 3 sifat pokok dan 1 sifat tambahan :
Menyeluruh (universal)
1.
Ketika berfikir filsafat tidak hanya melihat dari satu sisi tapi melihatnya dari berbagai
aspek.
Sifat menyeluruh mengandung arti bahwa cara berfikir filsafat tidaklah sempit dan selalu
melihat suatu persoalan atau permasalahan dari tiap sudut yang ada/ segala aspek.
Mendasar
2.
Tidak hanya melihat dari kulit luar tapi juga secara mendasar dan mendalam, setiap aspek
dianalisis secara mendalam sampai keakar - akarnya
Spekulatif
3.
Kajian dalam filsafat tidak dapat langsung di temukan dalam sekali kajian tapi melalui
beberapa hal seperti :
a.
eksperimen-eksperimen.
b.
Beberapa kesalahan-kesalahan.
c.
d.
Spekulatif yang dilakukan dalam filsafat hukum harus memiliki dasar-dasar yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah
Sifat atau ciri Tambahan Adalah :
4.
Refleksi Kritis
Yang
Artinya
pengendapan
dari
apa
yang
dipikirkan
secara
berulang-ulang
dan
Filsafat Timur :
Cara Berfikirnya bersifat Sekolatif yang artinya Pasrah, terbatas, menerima apa adanya
Filsafat Barat
Cara Berfikirnya bersifat spekulatif yang artinya tiada batasnya dan berani mencoba .
Filsafat Adalah cara berfikir yang kritis dan mendalam
Filsafat hukum dalam pelajaran atau ilmu pengetahuan yang ada sangat di perlukan apalagi
disaat timbul suatu pertanyaan dimana teori dari ilmu pengetahuan tersebut tidak mampu
menjawab.
Filsafat Adalah
Ilmu yang akan membantu setiap ilmu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan yang tidak
terjawab oleh ilmu itu sendiri jadi dapat diartikan filsafat merupakan dewa penyelamat
dari ilmu2 yang ada, krn disaat teori-teori dari ilmu-ilmu yang ada tidak mampu menjawab
maka filsafat lah yg akan membantu menjawabnya. Filsafat ada pada setiap ilmu-ilmu yg
ada.
Filsafat hukum dan ilmu-ilmu yang lain merupakan bagian dari ilmu filsafat
Buktinya :
Umum
Ada
Ada Mutlak
Ada Khusus
Alam
Ada Nisbi
Antropologi
Manusia
:
:
Sifatnya fenomena
bersifat mendasar dan mendalam.
Filsafat hukum mengkaji tingkah laku manusia yang berasal dari fenomena2 yang terjadi
didalam kehidupan manusia.
Objek filsafat hukum adalah hukum
Filsafat hukum dengan ilmu hukum
Persamaan
Terletak pada objek materianya yaitu tingkah laku manusia
Perbedaan
Terletak pada Objek forma yaitu nilai-nilai dan hakekat
Ilmu hukum hanya memberikan jawaban sepihak dan hanya melihat gejala - gejala
hukum sebatas yang dapat dilihat oleh panca indra mengenai perbuatan - perbuatan manusia
dan kebiasaan - kebiasaan manusia sementara itu pertimbangan nilai dari hakekat tsb luput
dari penilaian penilaian.
Norma hukum Tidak termasuk dunia kenyataan tapi masuk ke dalam sains (realita) atau
solen (idealita).
Jadi dalam kajian ilmu hukum sain masuk dalam realita ilmu pengetahuan
sedangkan Solen masuk dalam realita filsafat.
Sain harus mengacu pada sollin
llmu hukum dapat dibedakan menjadi :
1. Ilmu tentang Norma (Norm Wissenchaft)
Ilmu tentang norma antara lain membahas tentang perumusan norma hukum kemudian apa
yang dimaksud dengan norma hukum
2. Ilmu tentang pengertian Hukum (Kampushesyen)
Antara lain membahas tentang Masyarakat hukum, subjek hukum
Keduanya disebut dengan ilmu Dogmatig
Filsafat yang diselenggarakan di dalam setiap ilmu pengetahuan yang terikat atau melekat
pada hasil - hasil ilmu pengetahuan oleh karena itu sering disebut sebagai filsafat yang
hanya mempunyai sifat konstruksi artinya memberi dasar- dasar yang umum dari setiap ilmu
pengetahuan yang bersangkutan
Aspek Filsafat
- orang takut hukum karena butuh hukum
Aspek teori ilmu hukum
- orang takut hukum karena takut dihukum
Batas antara filsafat yang khusus kongkrit dengan filsafat yang khusus abstrak seringkali
tidak diingat oleh sarjana yang bersangkutan, terutama oleh para sarjana yang keahliannya
terletak di dalam ilmu pengetahuan yang besangkutan saja.
Filsafat hukum yang pada pokoknya didasarkan pada ilmu hukum merupakan filsafat yang
hanya bersifat konstruksi
Kajian terhadap ilmu hukum ada 2 :
1. ilmu hukum ( konstruksi )
-
Lingkungan yang merupakan dasar dari hukum Positif atau hukum dalam arti kongkrit dengan
demikian hal - hal yang merupakan kesimpulan yang diperoleh melalui abstraksi yaitu
abstraksi dari hal- hal sebagai hasil yang umum kolektif maka metoda filsafat hukum disini
adalah Induktif
2.
Lingkungan yang tidak melalui Induksi tetapi yang didasarkan atas pokok pangkal yang
abstrak umum, Universal yang diambil dari hasil filsafat yang doperoleh dengan jalan
deduksi.
Filsafat hukum yang termasuk dalam lingkungan yang kedua diatas baru berhadapan dengan
:
Hukum positif sebagai penjelmaan yang khusus yang terikat pada waktu dan ruang tertentu
dan hubungan antara objek ilmu hukum yang positif itu dengan objek filsafat hukum yang
abstrak yaitu hukum kodrat dan asas keadilan maka disini jelas terlihat adanya hubungan
antara hukum kodrat dengan hukum positif, antara asas keadilan dengan hukum positif baik
melalui hukum kodrat atau tidak dengan demikian secara jelas dapat kita lihat objek
Masa Yunani
Di tandai dengan belum adanya pengaruh filsuf socrates. Filsafat hukum belum ada karena
para filsuf baru bicara tentang filsafat alam. Objek kajiannya adalah mempertanyakan
bagaimana kejadian alam dan berusaha mencari apa yang menjadi inti alam.
a. Filsuf Thales mengemukakan
Bahwa alam ini terjadi dari air
b. Anaximandros
Bahwa inti alam ini adalah suatu zat yang tidak tentu sifatnya disebut To apeiron
c. Anaximenes
Sumber dari alam semesta adalah Udara
d. Phitagoras (532 SM)
Bilangan adalah dasar dari segala-galanya.
Filsuf yang hanya menyinggung tentang manusia sebagai salah satu sub sistem alam
semesta. Hal ini merupakan tonggak sejarah dari filsafat.
Phitagoras berpendapat :
- Bahwa
setiap
manusia
memiliki jiwa
yang
selalu
berada
dalam
proses
katharsis
Uraiannya :
mengatakan alam semesta terbentuk dari api dengan slogan yang terkenal phantarei yang
berarti semua mengalir sesuai dengan keadaan jadi bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak
henti - henti ada perubahan
- Masa Socrates, plato, aristoteles
Masa Socrates
- Manusia sebagai objek filsafat
- Mengkaji manusia dari berbagai segi aspek kehidupan
- Tugas utama negara adalah mendidik warga negara agar taat pada hukum.
Uraiannya :
Socrates mengkaji manusia dari berbagai sudut sehingga diperkirakan filsafat hukum lahir
pada masa Socrates dan mengalami masa operkembangan di masa plato dan aristoteles.
Masa Plato
- Orang-orang yang melanggar hukum harus dihukum.
Aristoteles
- Bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri (Zoon Politicon)
- Hukum terbagi :
a. Hukum alam
Tidak mengalami perubahan
b. Hukum Positif
Hukum negara
- Ibi ius ubi societes
Dimana ada manusia di situ ada hukum.
Uraiannya :
Yang terkenal hingga sekarang dari Aristoteles adalah Zoon politicon karena menurut
aristoteles manusia tidak bias hidup sendiri
- Masa Stoa
Kaum stoa yakin akan persamaan akan manusia dalam persekutuan universal dan menolak
doktrin perbudakan dari aristoteles mereka memandang alam semesta sebagai suatu
substansi organic yang tunggal, mereka juga telah menjalankan pengaruh abadi terhadap
pemikiran hukum, alam yang memperlihatkan struktur dan ketertiban dan manusia keduaduanya mengambil bagian dalam intelijensi atau akal budi, akal budi adalah pendorong naluri
tindakan - tindakan manusia dapat dievaluasi hanya dalam kerangka alam sebagai suatu
keseluruhan hukum alam merupakan standart yang paling dasar bagi aturan2 hukum dan
institusi - institusi yang dibuat manusia digabungkan dengan gagasan aristoteles dan
Kristen yang diwujudkan dalam tradisi hukum alam dari filsafat hukum pada abad
pertengahan
Jadi zaman yunani, merupakan zaman dari kota kecil yang aman, dimana adanya masyarakat
filosof dan tidak ada intimidasi sehingga lahir demokrasi
Masa Romawi
Pada masa romawi perkembangan filsafat hukum tidak segemilang masa yunani karena ahli
fakir atau filosof romawi banyak mencurahkan perhatiannya pada masalah bagaimana
hendak mempertahankan ketertiban diseluruh kawasan kekaisaran romawi. Orang romawi
berfikir secara diktator.
Pada masa Romawi ini :
Masa yang semuanya ditujukan pada Tujan, dimana perkembangan filsafat terfokus pada
filsafat ketuhanan.
Banyak pemikiran yang lahir tapi corak yang khusus yaitu didasarkan semuanya pada Tuhan
sesuai dengan corak pemikiran ketuhanan sehingga dinamakan Scholastics
c. Zaman Renaisance
Pada abad ini pusat perhatian pemikiran adalah Allah, baru kemudian ciptaannya yaitu
manusia sehingga manusia jadi titik tolak pemikiran. Pada Zaman ini sikap hidup religius
terpisah dengan kehidupan lainnya, para filsuf umumnya memisahkan urusan yang berkaitan
agama dengan non agama yang disebut Adanya dikotomi antara urusan dunia dengan urusan
akhirat.
Jean Bodin mengatakan :
Hukum adalah perintah dari penguasa yang berdaulat, namun kekuasaan raja tidak
melampaui hukum alam yang didekritkan Tuhan
d. Zaman Baru
Filsuf zaman ini adalah Thomas Hobes (abad-17 tahun 1588-1679)
Ia menggunakan istilah hak alamiah (law of nature) dan akal benar (Right Reason)
Yang utama baginya adalah :
1. Kemerdekaan yang dimiliki tiap orang untuk menggunakan kekuasaan sendiri menurut
kehendaknya sendiri
2. Asas2 kepentingan sendiri
3. Kondisi alamiah dari umat manusia adalah peperangan abadi yang didalam nya tidak ada
standart perilaku yang berlaku umum.
Selain itu juga muncul paham bahwa manusia tidak mampu mengetahui mana yang adil dan
mana yang tidak adil dan juga manusia tidak mampu mengetahui apa yang dikehendaki oleh
tuhan dan tuhan di atas segala-segalanya.
e. Zaman Modern
Pada zaman ini filsafat hukum berdasarkan rasionalitas pemikiran manusia dan empirisme
dan kedaulatan berada di tangan rakyat dan nilai manusia pribadi diakui sebagai subjek
hukum. Zaman ini melahirkan aspirasi revolusi perancis 1789 yaitu lahirnya pengetahuan
manusia tentang kedaulatan rakyat. Kemudian zaman modern lahir pemikiran tentang
demokrasi (Kedaulatan rakyat), sehingga lahirlah revolusi Perancis yang menggugat
kedaulatan Raja.
Empirisme : melihat kenyataan dulu baru kemudian dirasionalkan
Filsuf di zaman ini yang dikenal adalah :
1. Rudolf Von Jhering (1818)
Menolak beberapa teori antara lain :
a. Teori Hegel
Hukum adalah ekspresi dari kemauan umum (general will)
b. Teori Von savigny
Hukum adalah ekspresi spontan dari kekuatan bawah sadar serta pendapatnya yang
mengatakan mengabaikan secara sadar untuk melindungi kepentingan warga masyarakat.
Aliran2 nya bercirikan :
a. Aliran positivisme
Hukum sebagai sejumlah aturan yang memaksa berlaku dalam suatu negara
b. Aliran sosiological dan hukum bebas
2. Eugen erich (1862-1922)
Mengungkapkan pusat dari bobot perkembangan hukum tidak terletak dalam legalitas dan
keputusan yudisial, tetapi dalam masyarakat itu sendiri
3. Gustav radbruch (1878-1949)
Berpendapat bahwa hukum merupakan suatu gejala kultural yang dapat dipahami melalui
hubungan pada nilai-nilai yang diperjuangkan manusia untuk diwujudkan melalui hukum
4. Rescoe pound (1870-1964)
Filsuf dari amerika serikat yang beralirkan sosiologi hukum, mengemukakan bahwa hukum
itu berbeda antara law in books dengan law in action selanjutnya mengemukakan bahwa
hukum berisi perintah dan unsur ideal.
Kajian tentang asal mula filsafat manusia akan mengantar kita tentang kajian
filsafat hukum, karena filsafat hukum ada pada filsafat manusia
Dalam Filsafat ada 4 Mazhab
1.
Mazhab Plato
2.
Mazhab Aristoles
3.
Mazhab Stoa
4.
Mazhab epicurus
Dari ajaran2 tersebut, maka orang berfikir sehungga lahir suatu aliran baru yang
merupakan kombinasi dari aliran yang ada yang bernama ecletesisme. Setelah itu muncul
masa Neoplatonisme (plato Baru). Ajarannya plato tapi ajaran plato yang telah
dikombinasikan dengan ajaran-ajaran yang lain.
Neoplatonisme
Mula-mula membangun suatu tata filsafat yang bersifat ketuhanan. Menurut pendapatnya
Tuhan itu hakekat satu2nya yang paling utama dan luhur yang merupakan sumber dari
segala-galanya.
Dengan dasar filsafat plato yang mengajarkan orang harus berusaha mencapai pengetahuan
yang sejati. Oleh karena itu maka kita harus berikhtiar melihat Tuhan, sebab melihat tuhan
itu tidak dapat hanya berfikir saja, akan tetapi harus dengan jalan beribadah, jadi ajaran
neoplatonisme masih dipengaruhi oleh ajaran Ecletesisme.
1.
asli
2.
Suka
Filsafat Barat
1. Buatan
hidup
damai
2.
Konflik
3.
Pasif
4.
5.
Lambat
5. Cepat.
6.
Meneruskan
6. Menciptakan.
7.
Konservatif
7. Progresif.
8.
Intuitif
8. Rasional.
9.
Teoritis
9. Expremental.
10.
Artistik
10. ilmiah.
11.
Kerohanian
11. Mareialistik.
12.
Psikis
13.
Mengutamakan ukrawi
14.
15.
Orang Barat
3. Aktif
4. Mandiri.
12. Fisik
13. Mengutamakan Duniawi.
14. Alam Dikuasai oleh manusia
15. Individualistis
Suka
Irrasional
Rasional
Code Justianus
Code Justianus diambil dari nilai2 masyarakat romawi yang condong pada hukum agama
yaitu nilai2 islam
Sistim hukum umum yang bersifat universal : Prinsip2 hukum umum yang berlaku sama di
dunia/negara2 lain didunia
Ex :
Hukum perjanjian harus ada 2 saksi, maka ini juga ditetapkan oleh negara lain
Prinsip2 hukum perdata yang dibuat itu berdasarkan atau berasal dari hukum agama agama
yang mana ? agama Islam
Keadilan yang universal : keadilan yang berdasarkan lex naturalis dan lex devina
2. Dipergunakan sebagai senjata perebutan kekuasaan antara gereja maupun pihak kerajaan
3. Dipergunakan sebagai hukum dasar international dan dasar kebebasan pemerintahan
4. dipakai oleh para hakim AS dalam menafsirkan konstitusi/UUD
2. ....
3. Aliran utilitar
4. .....
5. ....
6. .....
Sumber hukum Alam
1.
Irrasional
d. Lex positivis
Hukum yang berlaku merupakan pelaksanaan dari hukum alam oleh manusia berhubung
dengan syarat khusus yang diperlukan oleh keadaan dunia, hukum positif terdiri dari hukum
positif yang diciptakan oleh tuhan seperti yang terdapat dalam kitab suci dan hukum positif
buatan manusia
2.
Rasional
1.
Prinsipia Prima
Adalah Asas yang dimiliki oleh manusia semenjak ia lahir dan bersifat mutlak dan tidak
dapat dipisahkan dari diri manusia, oleh karena itu prinsipia prima tidak dapat berubah
ditempat manapun dan dalam keadaan apapun.
2.
Prinsipia Sekunder
Merupakan Asas yang diturunkan dari Prinsipia prima tidak berlaku mutlak dan dapat
berubah menurut tempat dan waktu oleh karena itu dapat dikatakan bahwa prinsipia itu
adalah merupakan penafsiran manusia dengan menggunakan rationya terhadap prinsipia
prima.
ahli filsafat, Selanjutnya pengertian hukum sebagai suatu bentuk kaidah/norma sosial akan
dibedakan dengan pengertian sistim hukum kemudian dengan hukum dan etika, dan kemudian
dibedakan pula etika sebagai suatu sistim nilai yang mengatur tingkah laku individu dan
moralitas sosial sebagai suatu sistim kaedah/norma yang mengatur tingkah laku sosial dari
suatu masyarakat tertentu.
Pengertian Hukum
Kalau diperhatikan definisi dan semua uraian tentang hukum maka berkisarantara 2 sikap
atau pandangan yang extrim yaitu :
1. Pandangan yang mengutamakan sifat memaksa dari hukum.
Aspek memaksa dari kaedah hukum itu berdasarkan atas sumber kekuasaan yaitu perintah
tertinggi atau tata hirarki dan didasarkan atas paksaan melalui sanksi.
2. Pandangan yang menitik beratkan pada diterimanya oleh masyarakat dan kepatuhan atas
hukum. (ket Tgl 19/5)
Jhon Austin dan Hans Kelsen adalah aliran yang beraliran Positivisme.
Austin Membedakan hukum dengan apa yang dinamakan dengan :
a.
Law of God
Hukum Yang diciptakan oleh Tuhan yang dapat dilihat dalam kitab suci
b.
Human Of law
1.
Hukum yang sesungguhnya yang disebut dengan hukum positif yang terdiri dari 4 unsur
yaitu :
- Perintah
- Kewajiban
- Sanksi
- Kekuasaan Tertinggi
Law In Proferly So colled
2.
Jika hal ini tidak ada, maka keadilan hukum tidak akan pernah ada.
- Keadilan
Walaupun sebagian ahli menyamakan istilah etika, kesusilaan, moralitas sosial, namun
sebagian
ahli
yang
lain
selalu
membedakan
kedua
istilah
tersebut, Misalnya
Strawson membedakan 2 arti dari istilah itu, menurutnya Moralitas sosial atau moral
etika kedua terminologi itu bukan hanya sekedar masalah terminologi sebab dengan
perbedaan itu akan menjelaskan hubungan nilai2 individu dengan nilai2 sosial dan dengan
nilai2 hukum.
Catatan :
- Norma Hukum yang baik harus mampu mencerminkan nilai2 moralitas dan etika sosial.
- Hukum itu harus mampu membentuk suatu nilai2 moral yang bersifat universal dalam
masyarakat.
Di
dalam
subuah
bahwalingkungan
etika
adalah merupakan lingkungan yang beraneka ragam merupakan citra atau gambaran ideal
dari kehidupan manusia yang tertentu saja, saling tidak sesuai dan kadangkala
bertentangan. Dengan demikian etika merupakan lingkungan aturan hidup yang ideal yang
ditetapkan oleh individu bagi dirinya sendiri.
Selanjutnya etika itu harus dipahami, tentu tidak sama antara individu yang satu
dengan individu yang lain, Berbeda dengan lingkungan moralitas atau kesusialaan yang
merupakan aturan2 atau prinsip2 yang mengatur tingkah laku manusia yang berlaku
universal dalam masyarakat atau golongan tertentu.
Manfaat Perbedaan Etika dan moralitas sosial
Manfaat pendekatan ini adalah bahwa dengan demikian akan melenyapkan hubungan antara :
1.
Nilai2 yang ditetapkan oleh individu untuk mereka sendiri sebagai manusia yang
bertanggung jawab.
2.
Norma2
atau
kaedah2
moral
atau
moralitas
yang
mengatur
masyarakat
mencerminkan perimbangan sosial dan pilihan antara nilai individu yang bertentangan .
3.
Tata Hukum/Norma Hukum yang harus mencerminkan moralitas sosial yang umum
diterima walaupun sama sekali tidak identik sama dengan tata hukum.
Penggolongan teori2 etika banyak sekali terdapat dalam leteratur tetapi pembagian atau
penggolongan yang sering diadakan dan terpenting adalah Pembagian berdasarkan sumber
darimana nilai2 etika itu di temukan.
Berdasarkan sumbernya maka nilai2 etika dapat digolongkan :
1.
Teori Naturalis
Berarti setiap pandangan yang berpendapat bahwa sifat etika bisa dijelaskan atau dibatasi
dari sudut sifat2 kodrat.
2.
Teori Intuisionistis
Berpendirian bahwa etika adalah disiplin yang bersifat otonom yang berlawanan
dengannaturalistis. Penganut Intiuisionistis percaya bahwa ketentua2 pokok dari etika
normatif adalah pandangan atau pengertian yang bersifat intiutif yang tidak bisa
disimpulkan dari suatu disiplin lainnya.
3.
Yaitu suatu teori yang mengganggap nilai2 etika tidak bisa dijelaskan atau diketahui secara
objektif sebab nilai2 etika itu semata2 menyangkut emosi atau perasaan sehingga tidak
bisa diteliti dengan mudahnya
Dilihat dari nilai tujuan ada 2 teori :
1.
Teori Teologis
Menurut teori ini bahwa etika itu adalah kebaikan merupakan nilai tujuan, sedangkan
kewajiban dan hak merupakan nilai Derivatif atau sekunder. Teori ini dianut oleh aristoteles
2.
Teori Deontis
Hak dan kewajiban itu adalah primer dan kebaikan itu adalahDerevatif/sekunder. Teori ini
dianut oleh Immanuel Kant
Hubungan Teori Hukum dengan teori etika
Semua jenis2 teori etika tersebut diatas sangat mempengaruhi terhadap teori hukum,
susut tinjauan darimana teori etika itu sebaiknya ditinjau dari sudut teori hukum ialah dari
sudut faliditasnya atau kekuatan berlakunya sebagai titik tolak untuk untuk mengambil
batasan atau definisi faliditas baik dari teori formil maupun materil yaitu dengan
memperoleh faliditas dari tata hukum itu berdasarkan unsur hakekat norma dasrnya.
1.
a.
Teori2 yang menerima dan mengakui faliditas objektif dari dalil2 etika yaitu :
Teori etika yang didasarkan atas nilai2 meta positif baik dari ketentuan yang
Teori yang mengakui dan menerima nilai2 etika yang mempunyai sifat atau
b.
corak objektif dan karena itu bersifat memaksa walaupun dirasakan secara instinktif.
Teiru empiris, ada 3 empirisme yang penting
c.
- Sistim/Approach yang mencari dalil2 dari etika, dari pengalaman historis dan pengalaman
sosial
- Sistim yang menguji nilai etika itu berdasarkan fakta dan moralitas sosial
- Positivisme Logika.
2.
Teori2 yang menyangkal atau menolak faliditas objektif dari dalil2 atau nilai
a.
Relativisme.
b.
Non Kognitive
seperti
ini
adalah
pengertian
hukum
sebagaimana
yang dikemukakan
oleh
teori Savigny dan Eugen Ehrlich yang mengutamakan kepatuhan, kebiasaan dan hukum yang
hidup dalam masyarakat sebagai unsur yang menentukan. Hukum yang demikian itu mungkin
saja memperoleh penegasan dari penguasa tetapi hukum itu tidak diciptakan oleh penguasa.
Keterangan :
Hukum adalah kebiasaan yang tumbuh dari masyarakat yang kadangkala ada kebiasaan
tersebut yang diformalkan, tumbuh dari bawah.
Walaupun demikian menurut Freidmann Perbedaan kedua pandangan di atas tidaklah
absolut tetapi hany bersifat relatif sebab perbedaan itu pada hakekatnya ialah masalah
titik berat definisi positivisme, sebab definisi pisitivisme dari austin dan kelsen tentu
membutuhkan diterima dan dipatuhinya hukum itu oleh masyarakat, sebaliknya definisi dari
Von Savigny dan Ehrlich setidaknya di dalam sistim hukum modern tidak ada tingkah laku
sosial betapapun berakarnya dalam masyarakat atau mantapnya dan diperkuat oleh golongan
yang mematuhi/dipatuhi.
Keterangan :
Kata fredmen hanya perbedaan menafsirkan atau pemahaman mengenai positivisme yaitu :
1. austin dan hans kelsen positivisme aturan yang dilegalkan oleh penguasa
2. erlih dan vonsav menafsirkan positivisme sebagai apa yang lahir dari masyarakat.
Jadi menurut fredmien antara austin dan hans serta erlih dan von tidak ada perbedaan
Contoh :
Hukum pidana ada penguasa yang menindak secara paksa tapi di hukum adat tidak bisa
menindak inilah yang dinamakan positivisme.
Di dalam masyarakat primitif jangkauan hukum masih lemah sebagian perkembangan sistim
hukum tidak berkembang.
Keterangan :
Karena masyarakat primitif kehidupannya sangat lemah dapat dilihat pada ciri masyarakat
primitif yaitu kepatuhannya serta kesederhanaannya. Oki dlm masy prim teori hukum tidak
berkembang karena dlm masy prim hidupnya sanagt sederhana.
Didalam Masyarakat yang lebih maju dan komplek perkembangan sistim hukum melaju
dengan pesat.
Keterangan :
Pada masyarakat maju hukum harus terus berkembang mengikuti perkembangan sosial
masyarakat, karena tehnologi terus berkembang pada masyarakat maju, untuk itu hukum
harus mampu mengantisipasi perkembangan ini karena persoalan mekin hari semakin
komplek.
Analisa tentang sayart minimum apa yang harus dimiliki oleh suatu sistim hukum
Misalnya menurut :
Prof Al Hart
1.
Membedakan antara hukum primitif prim legal sistim dengan sistim hukum maju (advance
legal systim).
dari tata hukum itu berdasarkan unsur hakekat norma dasar, tetapi hal ini tidak mutlak
tergantung dimana ahli itu memandangnya sehingga terjadilah keberagaman dari teori2
para ahli.
Kenapa orang patuh pada hukum karena hukum dibuat secara spesifik yang
ditentukan oleh norma dasar yang dianggap ada sebelumnya.
Ex :
Suatu norma diformalka misal penghinaan pasal 310,311. kalau kita tidak melakukan berarti
kita patuh, tapi kita tidak melakukan bukan karena takut pada ancaman pasalnya hukumnya
tapi memangtidak mau berbuat karena memang tidak mau bukan karena pasal, atau aturan
hukumnya.
Alf Ross
Sistim keseluruhan dlam masyarakat sehingga dari batas2nya kita dapat meramalkan atau
memprediksi kalau hal tersebut dibiarkan akibatnya akan menjadi buruk.
Contoh :
Mengapa orang dilarang zinah karena akan terjadi kekacauan2 dalam masyarakat
Teori2 validitas objektif etika tersebut ada yang menerima dan ada yang tidak menerima.
1. Teori2 yang menerima
Yang menerima teori validitas etika adalah kelompok yang bercirikan teologis dan teori yang
bercorak rasionalistis, Alasan kedua kelompok ini menerima adalah : 1. kelompok teologis
mengatakan bahwa manusia pada dasarnya baik atau beretika oki segala nilai kebaikan yang
ada dalam norma hukum adalah merupakan perwujudan dari nilai2 kabaikan yang ada pada
diri manusia., 2.teori rasional menerima karena etika itu merupakan salah satu unsur dari
norma hukum
2. Orang patuh menerima nilai etika sebagai norma hukum secara terpaksa walaupun tidak ada
yang memaksa. Berarti dibatasi paksaan dalam diri manusia yang dirasakan secara instingtif
atau rasa keadilan yang ada dalam diri manusia itu sendiri.
3. Dianut oleh kaum empiris, mereka mau menerima karena menurut kenyataan dapat
dibuktikan,
30 Mei 2008
Antinomi2 terpenting dalam teori hukum
Freidmen mencba membuat klasifikasi mengenai antinomi yang terpenting dalam filsafat
hukum dan teori hukum yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
HUKUM KEKUASAAN
Recht staat not Macht Staat
Hukum tanpa kekuasaan bukan berarti apa2
Kekuasaan tanpa hukum adalah kesewenangan
Hubungan Hukum dan kekuasaan
Kenapa orang patuh pada hukum ?
Karena :
a. Hukum itu adalah nilainya sendiri.
b. Teori kekuasaan, takut akan kekuasaan yang ada dalam hukum.
Hukum itu sendiri adalah kekuasaan, karena hukum dapat memberikan kekuasaan pada
seseorang.
Contoh :
Polisi
Sumber hukum adalah :
- Hukum mrupakan pembatas dari kekuasaan agar tidak terjadi kesewenangan atau
penyelahgunaan dari kekuasaan itu sendiri (power To corrupt)
- Kekuasan merupakan sifat yang buruk, karena keinginan untuk mempunyai kekuasaan yang
lebih dan disalahgunakan.
Baik buruknya sesuatu kekuasaan adalah tergantung dari bagian mana kekuasaan itu
dipergunakan atau dengan kata lain baik buruknya kekuasaan senantiasa harus diukur
dengan kegunaannya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan atau disadari oleh
masyarakat terlebih dahulu.. Yang menjadi ukurannya adalah apakah kekuasaan di gunakan
untuk mencapai apa yang sudah kita rencanakan ? jika berhasil berarti kekuasaan digunakan
dan jika gagal berarti kekuasaan tidak dijalankan/kekuasaan disalah gunakan.
Kekuasaan merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupan masyarakat karena unsur
pemegang kekuasaan adalah merupakan faktor yang penting untuk menggunakan kekuasaan
yang dimilikinya yang sesuai dengan kehendak masyarakat, dimana kekuasaan tanpa
digunalkan oleh manusia itu sama artinya tidak ada, karena itu disamping keharusan adanya
hukum sebagai alat pembatas juga bagi pemegang kekuasaan ini diperlukan sayarat2 lain
seperti :
isalnya :
1.
Dalam teori ilmu hukum dapat dibedakan antara 3 hal mengenai berlakunya hukum sebagai
faedah yakni sbb :
a. Kaedah hukum berlaku secara yuridis, apabila penentuannya berdasarkan kaedah yang lebih
tinggi tingkatannya atau dasar yang telah ditetapkan.
b. Kaedah Hukum berlaku secara sosiologis, apabila kaedah tersebut efektif artinya kaedah
itu dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa walaupun tidak diterima oleh warga
masyarakat (teori kekuasaan) atau kaedah itu berlaku karena adanya pengakuan dari
masyarakat.
c. Kaedah hukum berlaku secara filosofis yaitu sesuai dengan cita2 hukum sebagai nilai positif
yang tertinggi
Oleh karena itu agar hukum berfungsi secara efektif maka terhadap norma hukum harus
memenuhi ke 3 unsur kaidah tersebut diatas.
2.
Mencakup ruang lingkup yang sangat luas yakni seluruh strata masyarakat.
3.
Merupakan sesuatu yang penting dalam rangka menegakkan efektifitas hukum, terutama
sarana dalam bentuk fisik
4.
Warga Masyarakat.
Yakni kesadaran masyarakat untuk mematuhi suatu peraturan per-UU-an atau dengan kata
lain tingkat kepatuhan oleh kesadaran hukum masyarakat.
NOTE
1.
Comperative Law
2. Code Yustianus
: Perbandingan Hukum
: Kodifikasi hukum
Tugass
1.Perbandingan filsafat hukum barat dengan filsafat hukum timur
2.Sejarah perkembangan filsafat zaman kuno dan zaman pertengahan
3.Aliran hukum alam
4.Aliran positivisme hukum
5.Moral dan agama
6.Kebebasan dan tanggung jawab
Makalah dikumpulkan paling lambat kuliah terakhir
Cari literaturnya yang berkisar pada filsafat hukum lila rasyidi, sidharta, friedmen
jilid 1 saja, zainudin ali.
Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi
dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan putusannya di pengadilan
untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.
Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi
juga hakim.
Karl Max
Suatu pencerminan dari hubungan hukum ekonomis dalam masyarakat pada suatu tahap
perkembangan tertentu.
Thomas Aquinas
Hukum berasal dari Tuhan, maka dari itu hukum tidak boleh dilanggar.
Plato
Hukum merupakan peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat
masyarakat.
Grotius
Suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus menerus dalam keadaan
berbenturan tanpa henti dari gejala-gejala lain.
Hugo de Grotius
Peraturan tentang tindakan moral yang menjamin keadilan pada peraturan hukum tentang
kemerdekaan (law is rule of moral action obligation to that which is right).
Van Kan
Keseluruhan aturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia
di dalam masyarakat.
Leon Duguit
Semua aturan tingkah laku para angota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya
pada saat tertentu diindahkan oleh anggota masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan
bersama dan jika yang dlanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan
pelanggaran itu.
Immanuel Kant
Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum
tentang kemerdekaan.
E Utrecht
Himpunan petunjuk-petunjuk hidup tata tertib suatu masyarakat dan seharusnya ditaati
oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.
Eugen Ehrlich
Sesuatu yang berkaitan dengan fungsi kemasyarakatan dan memandang sumber hukum
hanya dari legal story and jurisprudence dan living law.
Roscoe Pound
Sebagai tata hukum mempunyai pokok bahasan hubungan antara manusia dengan
individulainnya, dan hukum merupakan tingkah laku para individu yang mempengaruhi
individulainnya. Adapun hukum sebagai kumpulan dasar-dasar kewenangan dari putusanputusan pengadilan dan tindakan administratif Law as a tool of social engineering
Hans Kelsen
Suatu perintah terhadap tingkah laku manusia. Hukum adalah kaidah primer yang
menetapkan sanksi-sanksi.
John Austin
Seperangkat perintah, baik langsung maupun tidak langsung dari pihak yang berkuasa
kepada warga rakyatnya yang merupakan masyarakat politik yang independen dimana pihak
yang berkuasa memiliki otoritas yang tertinggi.
Karl Von Savigny
Aturan yang terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui
pengoperasian kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada sejarah manusia, dimana
akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan, dan kebiasaan warga masyarakat.
Llywellin
Suatu petunjuk tentang apa yang layak dilakukan dan apa yang tidak layak dilakukan,
yang bersifat perintah.
Thomas Hobbes
Sebuah kata seseorang yang dengan haknya telah memerintah pada yang lain.
M J Van ApelDorn
Hukum adalahakal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk
menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Hugo Grotius (Hugo de Grot) dalam De Jure Belli Pacis (Hukum Perang dan Damai),
1625:
Hukum adalah aturan tentang tindakan moral yang mewajibkan apa yang benar.
J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH mengatakan bahwa :
Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah
dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.
Rudolf von Jhering dalam Der Zweck Im Recht 1877-1882:
Hukum adalahkeseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu Negara.
E. Utrecht
Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup perintah dan larangan yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat
oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah/penguasa itu.
R. Soeroso SH
Hukum adalah himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan
untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan
melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang
melanggarnya.
Abdulkadir Muhammad, SH
Hukum adalah segala peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mempunyai sanksi yang
tegas terhadap pelanggarnya.
Mochtar Kusumaatmadja dalam Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional
(1976:15):
Pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu
perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi
harus pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan
hukum itu dalam kenyataan.
Itulah sekelumit tujuan hukum menurut pemikiran para ahli. Sesungguhnya masih banyak lagi
pendapat mengenai tujuan hukum menurut pemikiran para ahli, namun hal tersebut akan diurai
lebih jauh dalam artikel-artikel yang selanjutnya.