Anda di halaman 1dari 3

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) FILSAFAT HUKUM

DOSEN : DR. H. LUKMAN FADLUN, SH. MH

SEMESTER IV/ 4 MEI 2021

FAKULTAS HUKUM UNISKA MAB

1. DALAM KITA MEMPELAJARI FILSAFAT HUKUM, APA YANG SAUDARA KETAHUI TENTANG
PENGERTIAN FISAFAT HUKUM ITU ?
2. APA PENTINGNYA KITA MEMPELAJARI FILSAFAT HUKUM, KHUSUSNYA BAGI MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM?
3. COBA SEBUTKAN OBYEK FILSAFAT HUKUM
4. APA SIFAT FILSAFAT HUKUM YANG BERSIFAT KRITIS?
5. DALAM PENEGAKKAN HUKUM SEKARANG APAKAH FILSAFAT HUKUM DI PAKAI OLEH PARA
PENEGAK HUKUM ITU?
Nama : Muhammad Alfi Firdaus
Npm : 19810049
Kelas : 4a reg PAGI bjm

JAWAB

1. Filsafat hukum adalah cabang dari filsafat yaitu filsafat etika atau tingkah laku yang mempelajari
hakikat hukum. Filsafat hukum memiliki objek yaitu hukum yang dibahas dan dikaji secara
mendalam sampai pada inti atau hakikatnya. Pertanyaan yang mungkin tidak dapat dijawab oleh
cabang ilmu hukum lainnya merupakan tugas dari filsafat hukum untuk menemukannya.

2. filsafat memiliki kar akteristik yang bersifat menyeluruh. Dengan cara berpikir yang holistik
tersebut, mahasiswa atau siapa saja yan g mempelajari filsafat hukum diajak untuk berwawasan
luas dan terbuka. Mereka diaj ak untuk menghargai pemikiran, pendapat dan pendirian orang lain.
itulah sebabnya dalam filsafat hukum pun diajarkan berbagai aliran pemikiran tentang hukum.

Disamping itu juga memacu untuk berpikir kritis dan radikal atas sikap atau pendapat orang lain.
Sehingga siketahui bahwa manfaat mempelajari filsafat hukum adalah kreatif, menetapkan nilai,
menetapkan tujuan, menentukan arah, dan menuntun pada jalan baru.

3. >Pengertian Filsafat Ilmu

Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Yunani "philosophia" , philos (philia) yang berarti cinta
dan sophia yang berarti kebijaksanaan (meletakkan sesuatu pada tempatnya). Sehingga dapat
diartikan sebagai suatu gagasan yang penuh kebijaksanaan dan kebenaran.

Sedangkan secara terminologi, Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan proses
perenungan/pemikiran untuk mencari hakikat kebenaran segala sesuatu.

Filsafat berarti berfikir sedalam-dalamnya, bersifat kritis (membahas sesuatu dari segala aspeknya),
bersifat universal (menyeluruh), dan tersusun secara sistematis.

Filsafat ilmu merupakan salah satu bagian dari filsafat. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat,
asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.
Filsafat ilmu adalah filsafat yang mempelajari & menyelidiki seluas mungkin segala sesuatu tentang
ilmu.

Objek Kajian Filsafat

Setiap cabang ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek yang akan ditelaah atau dipelajari. Dalam
hal ini filsafat mempunyai dua objek kajian yaitu objek material dan objek formal.

1. Objek material

Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan).
Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji adalah sesuatu yang dapat dirasionalkan yang
bersifat empiris dan ilmiah. Sesuatu yang dianggap ada bukan hanya yang hanya dirasakan indera
saja tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dirasakan langsung oleh indera misalkan sejarah.

Sesuatu yang "ada" kemudian disebutkan sebagai berikut:

a. Thinkable, hal rasional yang berdasarkan pada inderawi dalam artian selama panca indera bisa
mengenali atau merasakan hal tersebut maka itulah hakikat ada dalam objek material.

b. Unthinkable, sesuatu yang tidak terfikirkan oleh kita namun bisa jadi sedang atau telah difikirkan
oleh orang lain. Hal tersebut juga merupakan hakikat ada yang bisa menjadi objek kajian dalam
filsafat bagian dari objek material karena hal yang difikirkan oleh orang lain bisa diteliti oleh kita.

contoh : Mahasiswa belum memikirkan tentang bagaimana ia akan bekerja, tetapi orang lain sudah
atau telah memikirkan bagaimana nanti ia akan bekerja.

c. Unthoughtable, sesuatu yang tidak pernah terfikirkan namun diyakini ada. Satu-satunya hal
tersebut adalah adanya Tuhan. Tuhan diyakini ada namu pemikiran kita tidak akan sampai pada
esensi pertanyaan-pertanyaan tentang adanya Tuhan. Pada akhirnya apapun tentang Tuhan tidak
bisa terpikirkan oleh akal.

Dengan tiga hal tersebut orang Islam menyatakan bahwa semua hal bisa dikaji dengan filsafat.

2. Objek formal

Objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Hal yang dijadikan dalam
objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus.

Contoh: Penelitian tentang pohon kelapa khususnya fungsi air kelapa. Pohon kelapa merupakan
objek material, sedangkan air kelapa merupakan objek formalnya.

Cara pemahamannya ada dua yaitu:

a. Spesifikasi, yaitu hal yang menjadi fokus kajian bukan sesuatu yang umum melainkan sesuatu
yang khusus.

b. Perspektif, yaitu objek dikaji dengan sudut pandang tertentu.

4. 4.menganalisis perbuatan-perbuatan kita, mengoreksi penilaian, dan mempertimbangkan


ukuran-ukuran (standar) yang kita buat sendiri serta membatasi hubungan kita, baik dengan alam
maupun orang lain. Sepanjang kita memahami filsafat sebagai sebuah proses kritik, analisis, dan
evaluasi terhadap kehidupan, kehidupan kita sesungguhnya nyaris tidak pernah terpisah dari
filsafat.

5. Untuk untuk penegakan hukum diperlukan pemikiran yang mendalam “apakah keadilan, dimana
letak keadilan serta bagaimana membangun keadilan itu? Keadilan dibentuk oleh pemikiran yang
benar, dilakukan secara adil dan jujur serta bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Rasa
keadilan dan hukum harus ditegakkan berdasarkan Hukum Positif untuk menegakkan keadilan
dalam hukum sesuai dengan realitas masyarakat yang menghendaki tercapainya masyarakat yang
aman dan damai. Nah makanya filsafat hukum dipakai oleh penegak hukum itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai