Anda di halaman 1dari 4

Nama : DESY AULIA ULFA SIREGAR

NIM : 2320020005
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Nama Dosen : Dr. Eka NAM Sihombing, SH, M.Hum

1. Sebutkan dan Jelaskan Ciri Ciri dari Filsafat Ilmu!


Jawab :
Ciri ciri dari filsafat ilmu meliputi beberapa aspek penting yang membedakannya dari
ilmu pengetahuan lain. Berikut ini adalah beberapa ciri ciri filsafat ilmu berdasarkan
sumber yang ada :
1. Universal: Filsafat ilmu harus luas dan tidak hanya aspek tertentu saja. Pemikiran
harus mencakup berbagai aspek dan tidak hanya ditinjau dari satu sudut pandang
saja.
2. Kritis: Filsafat ilmu memangku kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu
(termasuk hasil filsafat) dan tidak menerima begitu saja apa yang terlihat sepintas,
yang dikatakan dan yang dilakukan masyarakat.
3. Radikal: Filsafat ilmu mencari pemicu bagi manusia untuk berfikir, melakukan
pengamatan dan penelitian. Pemikiran dalam filsafat ilmu harus mencapai
kebenaran yang mencari pemicu bagi manusia untuk berfikir, melakukan
pengamatan dan penelitian.
4. Rasional: Filsafat ilmu menggunakan akal sehat sampai pada hakikatnya.
Pemikiran dalam filsafat ilmu harus menggunakan metode berpikir yang logis dan
sistematis untuk mencapai kebenaran yang esensial dan substansial.
5. Bertanggung Jawab: Filsafat ilmu memiliki tanggung jawab pada hasil
pemikirannya. Hal ini menunjukkan bahwa filsafat ilmu tidak hanya mengambil
konsep yang ada, tetapi juga bertanggung jawab atas hasil pemikirannya.
Dalam konteks zaman kekinian, filsafat ilmu menjadi semakin penting dan relevan,
karena membantu manusia menghadapi tantangan sosial, budaya, dan teks dalam
ajaran Islam. Oleh karena itu, pemahaman tentang ciri ciri filsafat ilmu sangat penting
untuk memperkuat pemahaman tentang ajaran Islam dan menghadapi tantangan yang
dihadapi oleh masyarakat.

2. Jelaskan Cabang Cabang Filsafat Ilmu!


Jawab :
Cabang-cabang filsafat ilmu mencakup beberapa aspek yang mempelajari berbagai
aspek pengetahuan dan keilmuan. Berdasarkan sumber yang ada, berikut adalah
beberapa cabang-cabang filsafat ilmu:
1. Epistemologi: Merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang teori,
karakteristik, dan sumber-sumber pengetahuan. Epistemologi membahas tentang
bagaimana manusia memperoleh pengetahuan, apa yang dapat diketahui, dan
bagaimana kebenaran pengetahuan dapat diuji.
2. Ontologi: Cabang filsafat ilmu yang mengkaji tentang keberadaan sesuatu.
Ontologi mempelajari tentang hakikat keberadaan, termasuk manusia, benda, dan
tumbuhan, serta hal-hal yang dapat ditangkap oleh indra.
3. Metafisika: Merupakan ilmu yang mengkaji tentang hal-hal yang ada, namun
secara inderawi tidak dapat dilihat. Metafisika membahas tentang hal-hal ghaib,
seperti Allah dan hal-hal yang bersifat metafisik.
4. Logika: Cabang filsafat yang menyelidiki kebenaran suatu pemikiran. Logika
membahas tentang asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan
sehat.
Selain itu, terdapat juga cabang-cabang lainnya seperti kritik ilmu, metodologi,
kosmologi, antropologi, dan etika yang juga merupakan bagian dari filsafat ilmu.
Cabang-cabang ini membantu dalam memahami aspek-aspek penting dalam ilmu
pengetahuan dan memberikan landasan filosofis yang mendalam dalam memahami
berbagai disiplin ilmu.

3. Jelaskan Hubungan antara Manusia dengan Keberadaan Tuhan dalam Perspektif


Filsafat Ilmu!
Jawab :
Dalam perspektif filsafat ilmu, hubungan antara manusia dengan keberadaan Tuhan
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dalam Islam, filsafat ketuhanan merupakan
pemikiran tentang Tuhan dengan menggunakan akal budi manusia. Hal ini merupakan
usaha untuk mencari kebenaran Tuhan dengan berbagai pertimbangan manusia.
Dalam pandangan pendidikan Islam, manusia dengan Tuhan tidak bisa dianggap
sebagai entitas yang tidak mempunyai hubungan. Manusia sebagai makhluk
theomorfis memiliki akal, kehendak yang bebas, dan kemampuan berbicara, yang
memungkinkan manusia membedakan antara baik dan buruk serta membawa manusia
ke arah kesadaran tentang kesatuan dzat. Dalam konstruk filsafat pendidikan Islam,
konsep alam, manusia, dan hubungannya dengan Tuhan merupakan unsur-unsur
sentral. Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk menghasilkan manusia beradab yang
dengan ilmunya dapat bersikap dan berinteraksi dengan berbagai macam realitas
dengan adil. Dari perspektif filsafat Barat, hubungan antara Tuhan dan manusia juga
menjadi fokus kajian. Dalam pandangan filsafat barat, manusia adalah zoon politikon,
hewan yang bermasyarakat. Ilmu filsafat mencoba untuk mendefinisikan kajian
tentang manusia, termasuk hubungannya dengan Tuhan.
Dengan demikian, dalam berbagai perspektif filsafat ilmu, hubungan antara manusia
dengan keberadaan Tuhan menjadi subjek kajian yang kompleks dan mendalam,
melibatkan akal budi manusia, hubungan moral, dan dimensi metafisik.

4. Uraikan dan Jelaskan Macam macam Teori kebenaran dalam Filsafat Ilmu!
Jawab :
Dalam filsafat ilmu, terdapat beberapa macam teori kebenaran yang umum dikenal, di
antaranya adalah:
1. Teori korespondensi: kebenaran suatu pernyataan tergantung pada hubungannya
dengan fakta atau realitas yang ada di dunia luar.
2. Teori koherensi: kebenaran suatu pernyataan tergantung pada hubungannya
dengan pernyataan-pernyataan lain yang sudah diterima sebagai benar.
3. Teori pragmatisme: kebenaran suatu pernyataan tergantung pada manfaat atau
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Teori konsensus: kebenaran suatu pernyataan tergantung pada kesepakatan
bersama atau konsensus di antara para ahli atau masyarakat yang terkait.
Pemilihan teori kebenaran yang tepat tergantung pada konteks dan tujuan
penggunaannya. Setiap teori kebenaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan cermat dalam penggunaannya.

5. Jelaskan pendapat saudara, apakah orang yang mempelajari filsafat ilmu akan
menjauhkan manusia dari agamanya?
Jawab :
Pendapat mengenai apakah belajar filsafat ilmu dapat menjauhkan seseorang dari
agamanya dapat bervariasi tergantung pada perspektif yang diambil. Beberapa orang
berpendapat bahwa filsafat dan agama tidak saling bertentangan; sebaliknya,
mempelajari filsafat dapat mendalamkan pemahaman terhadap agama. Misalnya,
filsafat ketuhanan memungkinkan manusia untuk memikirkan Tuhan dengan
menggunakan akal budi, membantu pencarian kebenaran Tuhan dengan pertimbangan
manusia. Filsafat juga dianggap sebagai panduan untuk berpikir secara luas dan
mendalam, membebaskan dari pemahaman yang sempit. Filsafat ilmu pengetahuan
dianggap sebagai ilmu yang membahas hal-hal bermanfaat, tidak seharusnya
diabaikan oleh mereka yang berpikir. Namun, ada pandangan lain yang menyatakan
bahwa belajar filsafat dapat menjauhkan seseorang dari agamanya, terutama karena
filsafat awalnya tidak memasukkan nilai-nilai keagamaan. Meskipun demikian, ada
argumen yang menyatakan bahwa filsafat memahami aspek-aspek agama, kenabian,
dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu, hubungan keduanya tidak dapat dianggap
bertentangan. Ada keragaman pandangan mengenai hubungan antara filsafat ilmu dan
agama. Sementara beberapa orang percaya bahwa filsafat dapat mendalamkan
pemahaman agama, yang lain menganggap bahwa belajar filsafat dapat membuat
seseorang menjauh dari agamanya. Penting untuk mempertimbangkan berbagai sudut
pandang dan argumen sebelum membuat kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai