Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 FILSAFAT ILMU

Dosen Pengampu : Drs. Dionisius Felenditi, M.Si

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Tanggal Pemberian Tugas : 6 Maret 2023

Nama : Tiara Saputri

NIM : 221011050081

Kelas :A

1. Jelaskan 4 unsur yg terkandung dlm definisi klasik filsafat.


Jawab :
 Logika: Logika merupakan studi tentang argumen dan pemikiran yang valid. Ini
melibatkan analisis dan evaluasi argumen dengan menggunakan aturan-aturan
yang jelas dan objektif. Logika juga mencakup studi tentang berbagai jenis
proposisi dan cara-cara untuk menguji kebenaran atau kevalidan dari proposisi
tersebut.
 Epistemologi: Epistemologi mempelajari tentang pengetahuan dan keyakinan. Ini
mencakup pertanyaan tentang apa yang dapat diketahui, bagaimana kita bisa tahu
hal tersebut, dan sejauh mana kebenaran itu dapat diakses. Epistemologi juga
mempertanyakan cara-cara untuk mencapai pengetahuan yang benar dan
menghindari kesalahan atau ilusi.
 Metafisika: Metafisika merupakan ilmu yang mempertanyakan sifat dan hakikat
realitas. Ini mencakup pertanyaan tentang eksistensi, substansi, penyebab, dan
tujuan dari segala sesuatu di alam semesta. Metafisika juga mempertanyakan
hubungan antara fisik dan non-fisik, seperti antara pikiran dan materi.
 Etika: Etika merupakan ilmu yang mempertanyakan moralitas dan nilai-nilai. Ini
mencakup pertanyaan tentang apa yang benar dan salah, baik dan buruk, dan
bagaimana kita harus bertindak dalam situasi tertentu. Etika juga
mempertanyakan asal-usul nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral serta bagaimana
mereka dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Jelaskan hubungan antara knowledge, science, philosophy dan religy.


Jawab :
 Knowledge (Pengetahuan) adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh
seseorang, Science (Sains) merupakan ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh
manusia yang diperoleh dari kegiatan pengamatan dan penelitian untuk
mengetahui teori yang disepakati, Philosophy (Filsafat) merupakan pengetahuan
dan penyelidikan menggunakan akal budi mengenai sebab, asas hukum dan
sebagainya, dan Religy(Agama) pada dasarnya merupakan kepercayaan terhadap
adanya kekuatan gaib, luar biasa atau supernatural yang berpengaruh terhadap
kehidupan individu dan masyarakat, bahkan terhadap gejala gejala alam.
 Keempat hal ini tentunya saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama
lain Antara filsafat dan ilmu memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari
kebenaran. Dari aspek sumber, filsafat dan ilmu memiliki sumber yang sama,
yaitu akal atau rasio. Karena akal manusia terbatas, yang tak mampu menjelajah
wilayah yang metafisik, maka kebenaran filsafat dan ilmu dianggap relatif
Sementara agama bersumber dari wahyu, yang kebenarannya dianggap absolut,
mutlak·. Keterkaitan antara keempat hal ini juga terletak pada tiga potensi utama
yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, yaitu akal, budi dan rasa serta
keyakinan.

3. Setiap ilmu memiliki "obyek materi" dan "obyek formal". Apa arti kedua istilah di
atas. Jelaskan dg contoh persamaan dan perbedaan antara ilmu2 kemanusiaan sehub
dg ob materi dan ob formalnya.
Jawab :
 Objek Material merupakan benda atau hal yang menjadi objek atau bidang ilmu.
Objek material filsafat adalah manusia, alam semesta dan Tuhan.
 Objek Formal merupakan aspek atau sudut pandang suatu ilmu dalam melihat
objek ilmu dan sebagainya. Objek formal filsafat adalah perenungan atau refleksi
terhadap segala sesuatu (manusia, alam dan Tuhan) untuk mendapatkan
hakikatnya yang terdalam.
 Perbedaan filsafat dengan ilmu-ilmu lain adalah objek material dan objek
fromalnya. Biasanya di ilmu lain objek materialnya hanya seputar manusia dan
alam semesta, sedangkan pada filsafat objek materialnya meliputi Manusia,
Tuhan, dan Alam semesta. Juga filsafat ini membahas segala sesuatu dengan
hakekat atau dengan kebenaran yang sesungguhnya au yang sejati, atau yang
esensial saja dan tidak bersifat kebetulan.

4. Apa arti istilah "eksistensi" dan "esensi" dan manakah perbedaan antara keduanya?
Berikan contoh.
Jawab :
 "Eksistensi" dan "esensi" adalah istilah dalam filsafat yang merujuk pada dua
konsep yang berbeda namun saling terkait.
 "Eksistensi" merujuk pada kenyataan bahwa suatu benda, entitas, atau fenomena
ada atau terdapat di dunia ini. Ini berkaitan dengan pertanyaan tentang apakah
sesuatu benar-benar ada atau tidak. Dalam konteks ini, eksistensi sering dikaitkan
dengan ide bahwa segala sesuatu memiliki kenyataan nyata atau realitas.
 Sementara itu, "esensi" merujuk pada sifat atau karakteristik yang mendefinisikan
suatu benda atau entitas, atau "keberadaannya" itu sendiri. Ini berfokus pada apa
yang membuat suatu objek menjadi dirinya sendiri, atau pada sifat-sifat yang
esensial atau penting bagi objek tersebut.
 Perbedaan antara kedua konsep ini adalah bahwa eksistensi berbicara tentang
apakah sesuatu ada atau tidak, sementara esensi berbicara tentang apa yang
membuat sesuatu menjadi seperti itu dan penting. Singkatnya, eksistensi
berkaitan dengan keberadaan suatu benda, sementara esensi berkaitan dengan
sifat-sifat yang menentukan identitas benda tersebut. Contohnya adalah manusia.
Eksistensi manusia merujuk pada kenyataan bahwa ada manusia di dunia ini.
Namun, esensi manusia dapat dilihat sebagai kombinasi sifat-sifat seperti
rasionalitas, moralitas, dan kemampuan berbicara yang membedakan manusia
dari makhluk lain.

5. Filsafat bercorak " radikal" sedangkan ilmu bercorak " supervisial". Jelaskan
perbedaannya.
Jawab :
Filsafat yang bercorak "radikal" mengutamakan pemikiran kritis dan mengajukan
pandangan yang cenderung kontroversial dan melawan arus. Filsafat radikal
seringkali mencoba untuk meruntuhkan atau menggantikan pandangan tradisional
atau konvensional dengan ide-ide baru dan revolusioner. Contohnya, filsafat
eksistensialisme dan nihilisme, yang mengajukan bahwa keberadaan manusia tidak
memiliki makna intrinsik atau tujuan yang jelas.Sementara itu, ilmu (atau metode
ilmiah) bercorak "supervisial" atau objektif, yaitu memfokuskan pada pengumpulan
data empiris dan pengujian hipotesis secara sistematis untuk mencapai pengetahuan
yang akurat dan dapat dipercaya. Ilmu mencoba untuk menghindari interpretasi atau
penafsiran yang subyektif atau berdasarkan pendapat pribadi. Pendekatan supervisial
sangat penting dalam penelitian dan eksperimen ilmiah, di mana para ilmuwan
berusaha untuk memisahkan fakta dari opini dan asumsi yang tidak terbukti. Dalam
hal ini, perbedaan antara filsafat yang bercorak radikal dan ilmu yang bercorak
supervisial terletak pada pendekatan mereka terhadap pengetahuan dan kebenaran.
Filsafat radikal cenderung mengajukan ide-ide yang kontroversial dan mendorong
perdebatan, sedangkan ilmu supervisial mencari kebenaran berdasarkan data empiris
yang dapat diverifikasi.

6. Filsafat bercorak transendental/ holistis/ problematik totalitas, sedangkan ilmu


bercorak perspektivistis/ parsial. Jelaskan perbedaannya.
Jawab :
Filsafat yang bercorak transendental, holistis, atau problematik totalitas menekankan
pada pandangan yang lebih luas dan menyeluruh tentang dunia dan realitasnya.
Pandangan ini mengasumsikan bahwa ada aspek-aspek yang melebihi pengalaman
empiris dan bahwa realitas tidak dapat dipahami secara parsial atau terpisah dari
konteks yang lebih besar. Filsafat transendental, holistis, atau problematik totalitas
juga sering mempertanyakan asumsi-asumsi dasar yang mendasari pemahaman kita
tentang dunia dan realitas. Di sisi lain, ilmu bercorak perspektivistis atau parsial
cenderung fokus pada aspek-aspek tertentu dari realitas dan mengabaikan konteks
yang lebih besar. Ilmu sering kali didasarkan pada metode ilmiah yang memerlukan
observasi dan pengujian yang spesifik dan terbatas. Hal ini membuat ilmu cenderung
lebih suka membatasi perhatiannya pada objek yang dapat diamati dan diukur secara
objektif, serta mengabaikan aspek-aspek yang sulit diamati atau diukur. Namun
demikian, filsafat dan ilmu tidak selalu bertentangan. Dalam banyak kasus, filsafat
dan ilmu dapat saling melengkapi dan menghasilkan wawasan yang lebih mendalam
tentang dunia dan realitasnya. Misalnya, pendekatan filosofis dapat membantu para
ilmuwan dalam mempertanyakan asumsi-asumsi dasar yang mendasari penelitian
mereka, sementara penelitian ilmiah dapat memberikan data empiris yang mendukung
atau membantah teori-teori filosofis.

7. Apa itu " sientisme"? Apa yg salah dlm pandangan ini sehingga ditolak?
Jawab :
Scientisme (atau sering juga disebut sebagai "ilmuisme") adalah keyakinan bahwa
metode ilmiah adalah satu-satunya cara yang valid untuk mengetahui dan memahami
dunia, dan bahwa ilmu pengetahuan adalah otoritas tertinggi dalam segala hal. Dalam
pandangan scientisme, hanya pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah
yang layak dianggap sebagai pengetahuan yang benar dan dapat diandalkan.
Pandangan scientisme sering kali dikritik karena terlalu membatasi bidang
pengetahuan dan mengecilkan peran dari bidang lainnya seperti agama, filsafat, seni,
dan budaya. Selain itu, scientisme juga dapat menghasilkan pandangan yang sempit
dan memaksakan pengetahuan dengan cara-cara yang mungkin tidak dapat diterapkan
pada semua bidang pengetahuan. Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak
ilmuwan dan filsuf terkemuka yang memilih untuk mengambil pendekatan ilmiah
dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang dunia, dan mereka dapat
melakukannya tanpa harus mengadopsi pandangan scientisme yang radikal.

Anda mungkin juga menyukai