Soal:
2. Alur berfikir tercakup dalam metode ilmiah yang dapat dijabarkan dalam beberapa
langkah. Uraikan langkah- langkah tersebut!
3. A. Apakah yang dimaksud dengan logika, metafisika, epistemology dan etika dalam
Filsafat?
B. Penalaran logika tidak pernah sempurna secara mutlak, karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Sebutkan faktor tersebut!
6. Bahaslah teori falsifikasi dari Propper. Berdasarkan falsafah sains dari popper ini
bagaimana sebetulnya yang dimaksud kebenaran dalam science.
7. Bahaslah mengenai Ockham Razor’s principle of simplicity. Apakah menurut sdr. ini
berarti kebenaran itu selalu sederhana? Bisakah memberikan contoh-contoh.
Catatan: Jawaban di emal paling lambat Kamis 12 Desember 2019 jam 20.00 wib
2. Langkah- langkah alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah yaitu:
Perumusan Masalah merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas
batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis merupakan
argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai
faktor yang saling mengkait dan membentuk kontelasi ilmiah
Perumusan hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang
diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang
dikembangkan.
Pengujian hipotesis merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan,
diterima, atau ditolak.
3. A * Logika adalah hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah ilmu pengetahuandan kecakapan untuk berpikir
lurus(tepat) (Alex Lanur, 1983, 7) atau ‘ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan
tepat’ (Poespoprojo, 2011: 13). Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek
materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran
yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis.
Praktis di sini berarti logika dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat
fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai
metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan
sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji.
Epistomologi adalah cabang dari filsafat yang berkaitan dengan teori pengetahuan.
Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan
rasionalitas keyakinan, epistomologi merupakan cabang filsafat yag mengkaji sumber-
sumber, watak, dan kebenaran pengetahuan. Banyak perdebatan dalam epistemologi
berpusat pada empat bidang: analisis filsafat terkait hakikat dari pengetahuan dan
bagaimana hal ini berkaitan dengan konsep-konsep seperti kebenaran, keyakinan, dan
justifikasi, berbagai masalah skeptisisme, sumber-sumber dan ruang lingkup
pengetahuan dan justifikasi atas keyakinan, dan kriteria bagi pengetahuan dan
justifikasi. Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa yang
membuat kebenaran yang terjustifikasi dapat dijustifikasi?" Apa artinya apabila
mengatakan bahwa seseorang mengetahui sesuatu? dan pertanyaan yang mendasar,
Bagaimana kita tahu bahwa kita tahu?
Etika adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian
moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk, dan tanggung jawab, perbincangan moralitas yakni apa yang benar dan salah
sebagaimana dipersepsi manusia.
Sebagai cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku manusia, etika memberikan
standar atau penilaian terhadap perilaku tersebut. Oleh karena itu, etika terbagi
menjadi empat klasifikasi yaitu: Etika Deskriptif: Etika yang hanya menerangkan apa
adanya tanpa memberikan penilaian terhadap objek yang diamati. Etika Normatif:
Etika yang mengemukakan suatu penilaian mana yang baik dan buruk, dan apa yang
sebaiknya dilakukan oleh manusia. Etika Individual: Etika yang objeknya manusia
sebagai individualis. Berkaitan dengan makna dan tujuan hidp manusia Etika Sosial:
Etika yang membicarakan tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial dan
hubungan interaksinya dengan manusia lain. Baik dalam lingkup terkecil, keluarga,
hingga yang terbesar bernegara.
Manusia yang tidak sempurna selalu ada kemungkinan keliru dalam mengamati
fakta serta dalam melaksanakan proses rasional
Instrumen yang digunakan yang mungkin tidak memiliki validitas dan reabilitas
yang memadai
Proses analisis data yang tidak tepat
Bidang kajian yang kompleks dan terus berubah
4. A. Prosedur metode analisis yang digunakan dalam filsafat
Berangkat dari keragu- raguan metodis maka diyakini tidak ada yang diyakini benar.
Karena itu kita tidak boleh tergesa-gesa dan berprasangka. Kita hanya menerima
kebenaran yang betul- betul sejalan dengan akal.
Urailah materi yang telah ditelaah itu menjadi beberapa bagian untuk membantu
memecahkan persoalan
Berfikir dengan memahami sesuatu atau bagian yang mudah dan sederhana terus
bergerak memahami sesuatu yang lebih kompleks dan relatif. Maka sampailah pada
sesuatu yang bersifat universal sebagai suatu kepastian.
B. Cara memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat para filosof memunculkan
pemikirannya berdasarkan logikanya sendiri sehingga muncullah beberapa aliran- aliran,
sedikitnya 5 aliran yaitu: Empirisme, Rasionalisme, Intusionisme, Skeptisme, Kritisisme
atau Transendentalisme.
5. Aliran yang terdapat dalam filsafat yaitu Rasionalisme, Empirisme, Positivisme, dan
Kritisisme.
a. Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting untuk memperoleh pengetahuan.
b. Empirise adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
c. Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-
satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan
metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris.
d. Kritisisme adalah filsafat yang memulai perjalanannya dengan terlebih dulu
menyelidiki kemampuan rasio dan batas-batasnya. Filsafat kritisisme adalah faham
yang mengkritik terhadap faham Rasionalisme dan faham Empirisme
Apakah menurut sdr. Ini berarti kebenaran itu selalu sederhana? Bisakah
memberikan contoh-contoh.
Kebenaran tidak selalu sederhana, sebagai contoh untuk mendapatkan hasil penelitian
pada bidang ilmu kimia harus dilalui dengan beberapa tahapan dan metode yaitu: