Anda di halaman 1dari 10

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021


FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JL. RAYA TLOGOMAS NO.246 MALANG

Mata Ujian : Filsafat Ilmu Kelas : A, B, C


Dosen Pengampu : Dr. Harun Rasyid, MP Sifat Ujian : Tertutup
Jurusan : Fisioterapi Waktu : 75 Menit
Hari/Tgl Ujian : Senin/19 April 2021

PERATURAN :
 Diketik harus rapi, bagus, dan jelas, serta menggunakan times new romans tipe : 12 spasi: 1.5.
 Menjawab harus urut berdasarkan nomor soal, tidak lompat-lompat tidak karuan.
 Nama File Jawaban Ujian tertulis : Nama, NIM, Jurusan, Klas.
 Batas Pengumpulan Jawaban lewat e-mail : Hari : Senin/19 April 2021 Jam : 08.00 - 9.30 WIB.
 Jawaban saudara dikirim dalam bentuk PDF dan dikumpulkan ke PJMK.
 PJMK Kelas II A B C masing-masing kelas akan mengirim kumpulan jawaban ke P. Harun
Rasyid melalui google drive atau e-mail: rasyidharun30@yahoo.co.id.

Nama : Dewi Hapsari.


Nim : 202010490311067.
Jurusan : Fisioterapi.
Kelas : B.

SOAL :
1. Orang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seseorang yang berpijak di bumi sedang
tengadah ke bintang-bintang , ia ingin mengetahui hakikat dirinya.
1. Jelaskan dan uraikan pengertian filsafat ilmu !
2. Sebutkan objek formal filsafat dan jelaskan objek material filsafat itu sendiri !
3. Apa manfaat mempelajari filsafat ? Jelaskan !
2. Filsafat ilmu mengkaji ilmu dari sisi filsafat untuk memberi jawaban terhadap sejumlah pertanyaan.
1. Dalam filsafat ilmu terdapat tiga pilar besar yang harus dikaji. Sebutkan dan jelaskan ketiga
tersebut tersebut !
2. Sebutkan aliran-aliran atau paham di dalam ilmu pengetahuan berdasarkan sumber ilmu ! Jelaskan
3. Dalam Islam Ilmu pengetahuan bisa didapat melalui Wahyu. Sebutkan tingkatan berdasarkan teori
kebenaran dalam mendapatkan ilmu pengetahuan dari Wahyu tersebut ! Jelaskan !
3. Sejarah perkembangan ilmu perlu dikaji dalam filsafat
ilmu
1. Uraikan sejarah perkembangan ilmu di jaman Yunani !
2. Jelaskan bagaimana perkembangan ilmu dalam Islam !
3. Bagaimanakah perkembangan ilmu Zaman Renaisans dan Modern ?

4.Di dalam ilmu pengetahuan terdapat kebenaran ilmiah.


a). Apa yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah ? Jelaskan
b) Sebutkan dan uraikan metode dalam ilmu pengetahuan! Minimal tiga aliran konsep metode ilmu
pengetahuan
c) Kebenaran dalam ilmu pengetahuan bersifat apa ? Uraikan dengan singkat !
5. Jelaskan pengertian-pengertian berikut ini :
1. Rasionalisme
2. Empirisme.
3. Mitos
4. Induksi
5. Silogisme
JAWABAN.

1.) A. Filsafat ilmu berasal dari kata filsafat dan ilmu. Filsafat sendiri berasal dari
bahasa yunani kuno yaitu dari kata philo yang berarti cinta dan kata shopia
yang berarti bijaksana atau bisa disebut juga sebagai ilmu yang mencintai
kebijaksanaan atau kebenaran. Sedangkan ilmu merupakan pengetahuan
yang disusun secara sistematis berdasarkan studi, pengamatan dan
percobaan yang di kaji untuk menentukan hakikat dan prinsip. Menurut
commy semiawan filsafat ilmu adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu
pengetahuan yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.
B. Objek material yaitu suatu penyelidikan, pemikiran dan penelitian seperti
adanya pohon. Objek material disini ada tiga pembagian yaitu: -thinkable
yaitu mengetahui dan merasakan dengan pancaindera kita tentang banyak
hal. -unthinkable yaitu suatu yang tidak pernah difikirkan kita tetapi
difikirkan orang lain. -unthoughtable yaitu sesuatu yang pernah difikirkan
tetapi difikirkan bahwa itu ada.
Objek formal yaitu suatu objek material yang ditinjau dari berbagai sudut
pandang sehingga menghasilkan ilmu yang berbeda-beda seperti .objek
formalnya kita atau batang. Bagaimana kita tau adanya pohon. Bagaimana
pohon itu bisa ada batangnya.
C. 1. Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis
terhadap kegiatan ilmiah.
2. Merupakan metode untuk mereflleksi, menguji, mengkritisi, memberikan
asumsi keilmuan.
3. Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
2.) A. 1. Ontologi
Ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada dengan berdasarkan logika
semata.
2. Epistimologi
Suatu ilmu yang mengkaji tentang sumber pengetahuan atau asal mula
metode, struktur, dan valid tidaknya suatu pengetahuan.
3. Aksiologi
suatu teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
telah diperoleh.
B. 1. Rasionalisme
Yang merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio, didalam
rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun sutau ilmu
pengetahuan tanpa harus menghiraukan realitas diluar rasio
2. Empirisme
Pada aliaran ini berpendapat bahwa pada bidang pengetahuan berasal dari
pengalaman sehingga pengenalan inderawi yang merupakan yang paling
jelas dan sempurna.
3. Kritisisme
Yang merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas kemampuan
rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh sebab itu kritisisme
sangat berbeda corak dengan rasionalisme yang mempercayai kemampuan
rasio secara mutlak.
4. Idealisme
aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri dari ide-ide
pikiran-pikiran akal atau jiwa dan bukan benda material dan kekuatan.
5. Naturalisme
Merupakan paham pendirian bahwa setiap bayi lahir dalam kedaan suci dan
dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang secara
alamiah. Karena itu pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu
proses pemberian kemudahan agar anak dapat berkembang sesuai dengan
kodrat alamiahnya.
6. Positivisme
Positivisme berasal dari kata ( positi ) yang artinya dengan faktual yaitu apa
yang berdasarkan fakta-fakta menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang
terdapat antara fakta-fakta pengetahuan tidak boleh melebihi fakta.
Positivisme hanya mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan
pengalaman seperti empirisme.
7. Materialisme
Yang merupakan aliran yang menganggap bahwa didunia ini tidak ada
selain materi atau nature ( alam ) dan dunia fisik adalah satu. Faham
materialisme ini tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan
abstrak juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas
dan mudah dapat dimnegerti.
8. Fenomenalisme
Aliran atau faham yang menganggap bahwa fenomenalisme ( gejala ) ialah
sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang fenomenalisme suka melihat
gejala, berbeda dengan seorang ahli imu positif yang mengumpulkan
sebuah data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan
teori, fenomenalisme bergerak dibidang yang pasti.
9.Intusionalisme
Suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi ( naluri/perasaan )
ialah sumber pengetahuan dan kebenaran intuisi termasuk salah satu
kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur
aduk dengan perasaan.
10. Sekularisme
Merupakan suatu proses pembebasan manusia dalam berpikirnya dan dalam
berbagai aspek kebudayaan dari segala yang bersifat keagamaan dan
metafisika sehingga bersifat duniawi belaka sekularisme bertujuan member
interprestasi atau pengertian terhadap kehidupan manusia tanpa percaya
kepada tuhan kitab suci dan hari kemudian.
11. Monisme
Monisme ( monism ) yang berasal dari kata yunani yaitu monos ( sendiri,
tunggal ) secara istilah monisme adalah suatu paham yang berpendapat
bahwa unsure pokok dari segala sesuatu adalah unsure yang bersifat
tunggal/esa.
12. Dualisme
Dualisme ( dualism ) yang berasal dari kata latin yaitu duo ( dua ). Dualism
ialah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang
berlainan dan bertolak belakang masing-masing substansi bersifat unik dan
tidak dapat direduksi.
C. 1. Teori Korespondensi (Bertand Russel 1872-1970)
Teorikebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-
pernyataan adalah benar jika berkorespondensi (berhubungan) terhadap fakta yang
ada. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika adakesesuaian antara arti
yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi (ungkapan atau
keputusan) adalah benar apabila terdapat suatu faktayang sesuai dan menyatakan apa
adanya. Teori ini sering diasosiasikan denganteori-teori empiris pengetahuan.
2. Teori Koherensi atau Konsistensi
Teori kebenaran Koherensi. Tokoh teori ini adalah Spinosa, Hegel dan Bradley.
Suatu pengetahuan dianggap benar menurut teori ini adalah “bila suatu proposisi
itu mempunyai hubungan dengan ide-ide dari proposisi yang terdahulu yang
bernilai benar”. Jadi, kebenaran dari pengetahuan itu dapat diuji melalui kejadian-
kejadian sejarah, atau melalui pembuktian logis atau matematis. Pada umumnya
ilmu-ilmu kemanusiaan, ilmu sosial, ilmu logika, menuntut kebenaran koherensi.
3. Teori Pragmatis (Charles S 1839-1914)
Teori pragmatik dicetuskan oleh Charles S. Peirce (1839-1914) dalam sebuah
makalah yang terbit pada tahun 1878 yang berjudul “How to Make Ideals Clear”.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh beberapa ahli filsafat yang kebanyakan
adalah berkebangsaan Amerika yang menyebabkan filsafat ini sering dikaitkan
dengan filsafat Amerika. Ahli-ahli filsafat ini di antaranya adalah William
James(1842-1910), John Dewey (1859-1952), George Hobart Mead (1863-1931)
dan C.I.Lewis (Jujun, 1990:57).
4. Teori Performatif
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh
pemegang otoritas tertentu. Contohnya mengenai penetapan 1 Syawal. Sebagian
muslim di Indonesia mengikuti fatwa atau keputusan MUI atau pemerintah,
sedangkan sebagian yang lain mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi
tertentu.Masyarakat menganggap hal yang benar adalah apa-apa yang diputuskan
oleh pemegang otoritas tertentu walaupun tak jarang keputusan tersebut
bertentangan dengan bukti-bukti empiris.
5. Teori Konsensus
Suatu teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada paradigma atau
perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung
paradigma tersebut. Masyarakat sains bisa mencapai konsensus yang kokoh karena
adanya paradigma. Sebagai komitmen kelompok, paradigma merupakan nilai-nilai
bersama yang bisa menjadi determinan penting dari perilaku kelompok meskipun
tidak semua anggota kelompok menerapkannya dengan cara yang sama.
6. Teori Kebenaran Sintaksis
Teori ini berkembang diantara para filsuf analisa bahasa, seperti Friederich
Schleiermacher. Menurut teori ini, ‘suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu mengikuti aturan sintaksis (gramatika) yang baku’.
7. Teori Kebenaran Semantis
Menurut teori kebenaran semantik, suatu proposisi memiliki nilai benar ditinjau
dari segi arti atau makna. Apakah proposisi itu pangkal tumpuannya pengacu
(referent) yang jelas? Jadi, memiliki arti maksudnya menunjuk pada referensi atau
kenyataan, juga memiliki arti yang bersifat definitif.
8. Teori Kebenaran Non-Deskripsi
Teori Kebenaran Non-Deskripsi. Teori ini dikembangkan oleh penganut filsafat
fungsionalisme. Jadi, menurut teori ini suatu statemen atau pernyataan itu akan
mempunyai nilai benar ditentukan (tergantung) peran dan fungsi pernyataan itu
(mempunyai fungsi yang amat praktis dalam kehidupan sehari-hari).
9. Teori Kebenaran Logik
Teori ini dikembangkan oleh kaum positivistik. Menurut teori ini, bahwa problema
kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa saja dan hal ini akibatnya
merupakan suatu pemborosan, karena pada dasarnya apa— pernyataan—yang
hendak dibuktikan kebenarannya memiliki derajat logik yang sama yang masing-
masing saling melingkupinya.
10. Agama sebagai Teori Kebenaran
Manusia adalah makhluk pencari kebenaran, salah satu cara untuk menemukan
suatu kebenaran adalah melalui agama. Agama dengan karakteristiknya sendiri
memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia, baik
tentang alam, manusia maupun tentang tuhan. Kalau ketiga teori kebenaran
sebelumnya lebih mengedepankan akal, budi, rasio, dan reason manusia, maka
dalam teori ini lebih mengedepankan wahyu yang bersumber dari tuhan.

3.) A . Perkembangan filsafat di Yunani merupakan inti poin untuk memperbaharui umat
manusia dalam peradaban. Dari abad 6 SM sampai dengan abad 6 M. Pada waktu itu,
bangsa yunani menertibkan suatu sikap dimana orang-orang itu senang dalam menyelidiki
sesuatu secara keritis, dan sulit menerima pengalaman orang lain tanpa ada dasar dan
bukti. Sehingga sampai saat ini filsafat semakin berkembang dan efektif.
B . Pada tahun ini banyak dijumpai produk-produk teknologi canggih seperti radio, televise,
laptop, handphone, dan barang-barang mewah lainnya serta berbagai hiburan bagi orang
tua, remaja, anak kecil yang tentunya alat-alat itu tidak memiliki tanggung jawab atas apa
yang di akibatkannya. Pada saat itu, pemikiran islam klasik(650-1250M) sempat
berpengaruh tehadap pemikiran modern peradaban barat, karena warisan dari kebudayaan
islam yang amat maju (tumbuhnya teori dan pemikir-pemikir ilmu pengetahuan baru)
(Karim,2014).
C . Orang pertama yang menggunakan istilah renaisans yaitu, Michelet seorang sejarawan
terkenal.
Renaisans adalah periode perkembangan peradaban yang terletak sesudah abad ke-8
sampai muncul abad modern. Renaisans adalah zaman penuh dengan kemajuan dan
perubahan perkembangan ilmu. Ciri utama renaisans yaitu humanisme, individualisme,
sekulerisme, empirisme, dan rasionalisme
1. Pada masa ini manusia berhasil mencapai prestasi gemilang dalam
berbagai bidang seni,filsafat,literatur, sains,politik,pendidikan, agama,
perdagangan dan lainnya.
2. Ranaisans telah membangkitkan kembali cita-cita, alam pemikiran,
filsafat hidup kemudian menstrukturisasi standar dunia modern seperti
optimisme, hedonisme, naturalisme, dan individualisme.
3. Terjadi kebangkitan kembali minat mendalami terhadap kekayaan
warisan Yunani dan Romawi Kuno.
4. Terjadi kebangkitan humanisme sekuler yang menggeser orientasi
berfikir manusia dari yang bersifat teosentrik menjadi antroposentrik.
5. Terjadi pemberontakan terhadap gereja yang kemudian muncul
kebebasan intelektual dan agama.
4.) A. Secara etimologi, dengan merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengambangan Bahasa, 1994; 114-115), kata kebenaran
dapat diartikan sebagai: Keadaan atau hal yang cocok dengan keadaan atau hal yang
sesungguhnya; Sesuatu yang sungguh-sungguh atau benar-benar ada; Kelurusan hati,
kejujuran. Sementara itu Lorens Bagus (1996; 412) mengatakan bahwa istilah kebenaran
merupakan lawan dari kesalahan, kesesatan, kepalsuan dan juga kadang opini.
B. - Etika adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
- Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran
yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang
filsafat.
- Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan
ilmu yang membahas keindahan bisa terbentuk dan dapat merasakannya.
C. Berawal dari masa Yunani Kuno yaitu salah satu tokohnya Socrates, sekalipun secara tidak
langsung, yang telah meletakkan dasar-dasar kebenaran ilmiah dengan pengandaiannya
bahwa ada kebenaran objektif, ada kelakuan yang baik dan ada kelakuan yang kurang
baik. Kemudian ada tindakan yang pantas dan ada tindakan yang jelek. Kemudian
dilanjutkan oleh muridnya Plato yang mengatakan bahwa kebenaran itu sebagai
ketidaktersembunyian adanya tidak dapat dicapai manusia selama berada di dunia ini.
Dengan kata lain, menurut Plato kebenaran adalah sesuatu yang terdapat pada apa yang
dikenal atau pada apa yang dikejar untuk dikenal. Dari perdebatan antara guru dan murid
ini sedemikian rupa telah menebarkan sikap kritis , terbuka, dan dialogis di
kalangan filsuf yang terus ditumbuh kembangkan sehingga membentuk suatu sejarah
perkembangan filsafat yang dapat di simpulkan kepada yang sifatnya pertama secara linier
(garis lurus) menuju kepada progresifisme. Kedua perkembangan filsafat itu
bersifat dialektis. Kemudian ketiga perkembangan yang secara berputar (sirkuler),
merupakan pengulangan-pengulangan. Tulisan ini mencoba menyajikan apa dan
bagaimana kebenaran ilmiah itu, dengan menggunakan pendekatan historis mulai dari
zaman Yunani Kuno sampai zaman Kontemporer. Dengan demikian selain melihat apa
dan bagaimana kebenaran ilmiah itu dalam tulisan ini penulis akan menyajikan beberapa
pemikiran para filsuf pada zamannya berkenaan dengan kebenaran dalam rentang
sejarahnya. Kemudian bagaimanakah hubungan antara kebenaran ilmiah itu dengan ilmu
pengetahuan dan bidang praksis.
5.) A. Rasionalisme
Yang merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio, didalam rasio terdapat
ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun sutau ilmu pengetahuan tanpa harus
menghiraukan realitas diluar rasio.

B. Empirisme
Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley
dan John Locke. Ajaran empirisme memberikan kebimbangan kepada sains dan agama
pada zaman modern filsafat, sehingga dapat diasumsikan mengecilkan peranan akal.
Istilah empirisme sendiri berasal dari bahasa Yunani empeirin yang berarti coba-coba atau
pengalaman. Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Untuk
memahami isi doktrin ini perlu dipahami lebih dahulu dua ciri pokok empirisme, yaitu
mengenai teori tentang makna dan teori tentang pengetahuan. Teori makna dinyatakan
sebagai teori tentang asal pengetahuan, yaitu asal-usul idea atau konsep. Sedangkan teori
tentang pengetahuan menyatakan bahwa semua kebenaran adalah kebenaran a posteriori,
yaitu kebenaran yang diperoleh melalui observasi.
C. Mitos
cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang
mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri
yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
D. Induksi
cara berpikir di mana ditarik kesimpulan umum dari berbagai kasus yang bersifat
individual, selain itu metode induksi ialah cara penanganan terhadap suatu objek tertentu
dengn jalan menarik kesimpulan yang bersifat umum atau bersifat lebih umum
berdasarkan atas pemahaman atau pengamatan terhadap sejumlah hal yang bersifat
khusus. Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas
penalaran yang betul dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang
bersifat boleh jadi.
E. Silogisme
jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme merupakan penemuan terbesar
dari ahli filsafat terkenal yaitu Aristoteles. Dalam pengertian umum, silogisme adalah
suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai