Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Oleh
NAMA : SUMIYATI
NIM : 214120500013
PROGRAM PASCASARJANA
2021
1
KONSTRUKSI EPISTEMOLOGI ILMU PENGETAHUAN
A. Pendahuluan
Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu
tanya untuk mendapatkan jawaban. Namun setiap jawaban itu juga selalu
semu, melainkan kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa
pesat sekarang ini, tidak lah menjadikan manusia berhenti untuk mencari
mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori yang sudah ada
artinya ia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung
terhadap dunianya.1
1
Bintacecilia.Filsafat Ilmu dan Logika.Jurnal.2018.Hlm.1.
2
Epistemologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu episteme dan logos.
Kata episteme berarti pengetahuan dan logos adalah ilmu. Jadi dari silsilah
adalah cabang filsafat yang membahas sifat dasar, sumber dan validitas
pengetahuan3.
2
Akhyar Yusuf Lubis. Filsafat Ilmu Klasik hingga Kontemporer.PT Grafindo Persada.2020.Hlm.31-
32.
3
Suhartono Taat Putra. Filsafat Ilmu Ontologi, epistemology, aksiologi dan Logika Ilmu
Pengetahuan.Pustaka Pelajar.2014.Hlm.72
3
obyek yang diketahui atau merupakan suatu upaya memaknai secara kritis
Dalam sejarah filsafat, Plato dan Aristoteles adalah dua filsuf yang
4
Sementara itu, Aristoteles berpandangan bersebrangan dengan gurunya,
kriteria verifikasi.
empirisme, merupakan dua aliran yang paling banyak diterima dan paling
melalui (a) orang lain dan (b) benda-benda fisik, namun bukan hasil
5
Di tulisan ini akan diterangkan sebisa mungkin menyangkut sumber-
Honderich tersebut.
1. Perception (Persepsi/Pengamatan Indrawi)
istilah yang lebih umum untuk istilah persepsi ini adalah empiri atau
2. Memory (Ingatan)
didukung oleh ingatan agar hasil pengalaman itu dapat disusun secara
3. Reason (Akal, Nalar)
Akal diterima sebagai salah satu sumber pengetahuan. adapun pikiran atau
logika (penalaran)
4. Intropection (introspeksi)
6
5. Intuition (intuisi)
6. Authority (otoritas)
otoritas juga dapat berasosiasi atau berarti negatif bila otoritas itu justru
bersifat dominasi, menindas dan otoritasnya tidak absah. Otoritas ini dapat
masyarkat pra ilmiah dan pada masa abad pertengahan otoritas ini
7. Prekognition (Prakognisi)
8. Clairvoryance
7
barang anda yang hilang beberapa hari lalu, maka orang ini memiliki
kemampuan clairvoyence.
9. Telephaty (Telepati)
komunikasi.4
1. Metode Induktif
lebih umum. Dan menurut suatu pandangan yang luas diterima, ilmu-
bertolak dari teori ini kita akan tahu bahwa logam lain yang jika
4
Akhyar Yusuf Lubis. Filsafat Ilmu Klasik hingga Kontemporer.PT Grafindo Persada.2020.Hlm.32-
41.
8
dipanasi juga akan mengembang. Dari contoh di atas bisa diketahui
2. Metode Deduktif
yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis
teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau
ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori
3. Metode Abduksi
4. Metode Dialektis
9
analisa sistematik tentang ide-ide mencapai apa yang terkandung dalam
periode besar yaitu periode klasik, periode peralihan dan periode modern.
Periode klasik atau kuno terjadi antara tahun 4000 SM – 400 M; periode
periode modern.5
1. Periode Klasik.
Periode klasik atau kuno dimulai dari zaman prasejarah yaitu suatu
2. Periode Peralihan
abad klasik dan abad modern. Abad gelap Eropa dikenal beberapa
10
menerjemahkan karya Eucides ke dalam bahas latin. Ilmuwan lain
melalui tujuh kecakapan atau dikenal dengan the seven liberar arts
doktrin-doktrin gereja.
3. Periode Modern
11
Masa modern dikenal dengan nama masa renaissance tokoh
12
mengenal tradisi kritik epistemologis dalam artian yang sesungguhnya.
Tradisi kritik ini penting, sebab pada dasarnya epistemologi adalah cara
untuk mendapatkan yang benar, nilai kebenaran akan lebih baik dan lebih
pengetahuan.
banyak cara untuk mempelajari alam, sehingga ilmu bisa diperoleh dari
wahyu maupun akal, dari observasi maupun intuisi, dari tradisi maupun
13
empirik, pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan spekulatif
pengetahuan, yakni metode kasyf. Metode ini sangat unik karena tidak
14
tradisi intelektual Yunani. Tokoh pendiri epistemologi ini adalah
Aristoteles6
ditulis berisi uraian tentang geometrid an ilmu optic yang mengacu pada
pendapat Euclides, Heron dan Ptolomeus. Abu Nasr al-Farabi juga sangat
tersebut hanya dapat diterima oleh insan dengan daya usaha kerja, amal
juga menjadi pembeda atau tolak ukur kebaikan dan kebenaran. Sumber
15
dilihat dari kekuatannya, karena al-Qur’an berkualitas qhat’iy baik secara
menguraikan
adalah daya berfikir yang terdapat dalam jiwa manusia yang dengannya
16
manusia dapat membedakan yang benar dan yang batil, bersih dan kotor,
bermanfaat dan madharat, serta baik dan buruk. Akal dapat menarik
telah biasa dilakukan oleh para pemikir Islam dalam merumuskan ilmu
dapat menjadi pelengkap bagi manusia ketika akal tidak lagi mampu
matanya.
F. Kesimpulan
dan Islam adalah pada epistemology Islam bersumber pada Alloh SWT,
17
Konstrukstivisme epistemology pengetahuan mengalami
DAFTAR PUSTAKA
18