Anda di halaman 1dari 9

ASPEK-ASPEK EPISTIMOLOGI DALAM KAJIAN ILMU

PENGETAHUAN

OLEH KELOMPOK 3:
ERNAWATI (2327201030076)
RATNA HAFIZAH (2327201030099)
SITI BARIDAH (2327201030065)
SITI MUJIYEM (2327201030018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


LATAR BELAKANG
Epistimologi merupakan cabang dari filsafat yang membicarakan mengenai
sumber-sumber, karakteristik, sifat dan kebenaran pengetahuan. Epistimologi
seringkali disebut dengan teori pengetahuan atau filsafat pengetahuan, karena
yang dibicarakan dalam epistimologi ini berkenaan dengan hal-hal yang yang
ada sangkut pautnya dengan masalah pengetahuan. Misalnya, Apakah
pengetahuan itu? Dari mana Asalnya? Apakah sumber-sumber pengetahuan?
Bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan? Dari mana pengetahuan
yang benar? Apa yang menjadi karakteristik pengetahuan? Apakah
pengetahuan it tergolong benar atau keliru, dan sebagainya. Beberapa
pertanyaan innilah yang kemudian disebut dengan persoalan epistimologi.
PENGERTIAN EPISTIMOLOGI

Istilah epistimologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata.
yaitu "episteme yang berarti pengetahuan, dan logos" yang berarti pikiran,
teori atau ilmu. Jadi, epistimologi berarti teori atau metode tentang
pengetahuan atau ilmu pengetahuan. Istilah lain juga biasa digunakan, yaitu
teori pengetahuan atau filsafat pengetahuan. Dalam rumusan yang lebih
rinci disebutkan bahwa epistimologi merupakan salah satu cabang filsafat
yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula
pengetahuan, struktur, metode, dan validitas.

Menurut Poedjiadi (2001:13) epistimologi adalah cabang filsafat yang


membahas tentang pengetahuan, adapun yang dibahas antara lain adalah
asal mula, bentuk atau struktur, dinamika, validitas dan metodologi, dan
yang bersama-sama membentuk pengetahuan manusia.
Cakupan Pokok Epistimologi

Sumber Pengetahuan Objek Pengetahuan


1 Sumber pengetahuan ialah apa yang
2 Objek pengetahuan adalah hal atau materi yang
menjadi titik-tolak atau apa yang
merupakan objek pengetahuan itu menjadi perhatian bagi pengetahuan (objek
sendiri. Sumber itu dapat bersifat material). Dalam istilah epistemology, ini disebut
atau berasal dari dunia eksternal"
dengan masalah ontology. Honderich (1995)
atau juga terkait dan berasal dari
"dunia internal" atau kemampuan menyatakan bahwa objek pengetahuan adalah: 1)
subjek, yaitu: gejala alam fisik. 2) masa lalu, 3) masa depan, 4)
a. Perception (Persepsi/Pengamatan nilai-nilai (aksiologis), 5) abstraksi, 6) pikiran
Indrawi)
b. Memory (Ingatan) (philosophy of mind: our own experiences our own
c. Reason (Akal, Nalar) inner states, other minds), (Honderich, 1995:931)
d. Intuition (Intuisi) a. Struktur pengetahuan
e. Authority (Otoritas)
b. Teori atau kriteria kebenaran
c. Batas dan jenis pengetahuan
Hubungan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Filsafat sering disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science) dapat menjadi pembuka dan
sekaligus ilmu pemungkas keilmuan yang tidak dapat diselesaikan oleh ilmu. Kenapa demikian? Sebab
filsafat dapat merangsang lahirnya sejumlah keinginan dari temuan filosof melalui berbagai observasi dan
eksperimen yang melahirkan berbagai percabangan ilmu. Beberapa hal menunjukkan hubungan antara
filsafat dan ilmu pengetahuan antara lain:
a. Filsafat mempunyai obyek yang lebih luas, sifatnya universal (universal science), sedangkan ilmu-ilmu
pengetahuan obyeknya terbatas, khusus lapangannya saja.
b. Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight/pemahaman yang lebih menalam dengan
menunjukkan sebab-sebab terakhir sedangkan ilmu pengetahuan juga menunjukkan sebab, tetapi tak
begitu mendalam.
c. Filsafat memberikan syntesis kepada ilmu pengetahuan yang khusus, mempersatukan dan
mengkoordinasikan.
d. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan ilmu pengetahuan, tetapi sudut pandangnya
berlainan, jadi ini merupakan dua ilmu pengetahuan yang tersendiri.
1. Epistimologi Metafisis
Epistimologi metafisis adalah epistomologi yang didasarkan atas
asumsi metafisis (realita). Plato dan Hegel membicarakan bahwa
pengetahuan bertolak belakang dari pandangan tentang metafisika
(realitas) yang dianggap mendasari semua realitas.
Macam-Macam
2. Epistimologi Skeptis
Epistimologi Epistimologi ini dari Rene Descartes, dia mengatakan bahwa ini
adalah sebagai upaya untuk menemukan metode yang pasti,
sehingga filsafat dan pengetahuan dapat mengatasi berbagai
perbedaan dan pertentangan pendapat yang muncul. Cara yang
digunakan yaitu dengan kesangsian metodis. Dari metode ini,
descartes mau mendirikan bangunan filsafat yang kokoh dan
terpercaya, suatu sistem yang didasarkan atas aksioma-aksioma
dan tersusun menurut langkah-langkah yang logis

3. Epistimologi Kritis
Epistimologi kritis bertolak dari sikap kritis terhadap berbagai
macam asumsi, teori dan metode yang ada dalam pemikiran
(pengetahuan dan ilmu pengetahuan) serta yang ada dalam
Penyebab Timbulnya Pengetahuan
Menurut beberapa ahli, terdapat berbagai penyebab timbulnya
pengetahuan, antara lain:
a. Baruch Spinoza
1) Pengetahuan a priori adalah pengetahuan yang terjadi tanpa
adanya atau mengalami , pengalaman, baik pengalaman
indera ataupun pengalaman bathin.
2) Pengetahuan a posteriori adalah pengetahuan yang terjadi
karena adanya pengalaman

b. Thomas Hobbes
Menurut Thomas, pengenalan atau pengetahuan diperoleh
karena pengalaman. Pengalaman adalah awal segala
pengetahuan. Juga awal pengetahuan tentang asas-asas yang
diperoleh dan diteguhkan oleh pengalaman.

c. Locke
Menurut Locke, segala pengetahuan datang dari pengalaman
dan tidak lebih dari itu. Semua akal serupa dengan secarik
kertas yang tanpa tulisan, yang menerima segala sesuatu yang
datang dari pengalaman.

d. Georgy Berkeley
Menurut Georgy Berkeley, segala pengetahuan kkita
bersandarkan pada pengamatan. Pengamatan adalah identik
dengan gagasan yang diamati.
KESIMPULAN
Jadi, Epistemologi merupakan salah satu objek
kajian dalam filsafat, dalam pengembangannya
menunjukkan bahwa epistemologi secara
langsung berhubungan secara radikal
(mendalam) dengan diri dan kehidupan manusia.
Pokok kajian epistemologi akan sangat menonjol
bila dikaitan dengan pembahasan mengenai
hakekat epistemologi itu sendiri. Kajian
epistimologi ini bersumber dari beberapa hal
yaitu: presepsi, ingatan, akal, intuisi dan otoritas.
Serta penyebab timbulnya epistimologi adalah
pengalaman, dan pengamatan dari manusia itu
sendiri.
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai