1. metode induktif.
2. metode deduksi
3. metode positivisme
4. metode kontemplatif
5. metode dialektis.
C. persyaratan epistemologi
Menurut conny R. Semiawan (2005;90) syarat-syarat terpenting bagi suatu
pengetahuan untuk dapat tergolong ke dalam ilmu pengetahuan atau pengetahuan
ilmiah ialah dasar pembenaran, sifat sistematis, dan sifat intersubjektif.
D. Landasan Epistemologi, landasan epistemologi ilmu di sebut metode ilmiah, yaitu
cara yang di lakukan ilmu dalam pengetahuan yang benar. Metode ilmiah
merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang di sebut ilmu, jadi, ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Tidak
semua pengetahuan di sebut ilmiah, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang vara
mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti yang telah
dikemukakan pada pembahasan sebelumnya.
Menurut burhanuddin salam metode ilmiah dapat dideskripsikan dalam langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Penemuan atau penentuan masalah
2. Perumusan kerangka masalah
3. Pengajuan masalah
4. Hipotesis dan deduksi
5. Pembukaan hipotesis
6. Penerimaan hipotesis menjadi teori ilmiah
E. Aliran Epistemologi
Menurut Ahmad tafsir (2005: 24-25) ada beberapa aliran yang mengkaji tentang
cara memperoleh pengetahuan tersebut, antara lain :
1. Aliran Empirisme
2. Aliran Rasionalisme
3. Aliran postivisme.
3.kegunaan filsafat ilmu (aksiologi dalam filsafat, ilmu dan moral serta
tanggung jawab ilmuan, serta objek aksiolog)
A. Pengertian aksiologi filsafat ilmu
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang asal kata berasal dari bahasa
yunani, terdiri dari dua suku kata- axios dan logos- yaitu, nilai dan ilmu. Jadi
pengertian sederhananya aksiologi ialah ilmu penegtahuan yang menyelidiki hakekat
nilai, pada umumnya di tinjau dari sudut pandangan kefilsafatan.
Menurut jujun s suriasumantri, aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. Kegunaan filsafat dapat di
kelompokkan menjadi guna filsafat secara teorotis dan guna filsafat secara praktis.
Secara umum guna filsafat yaitu membawa berfikri logis, runtut dan sitematis;
mengarahkan untuk memiliki wawasan luas; secara mendalam; menambah
ketakwaan; menjadikan manusia sadar akan kedudukannya.
B. Ilmu, dan Amal, serta tanggung jawab sosial ilmuwan aksiologi dalam filsafat.
Dalam kajian filsafat ilmu, khususnya pembahasan aksiologi sebagai salah satu
kegunaan ilmu (ilmu pengetahuan), dan tanggung jawab sosial ilmuan. Aksiologi
sebagai kegunaan ilmu pengetahuan terkait dalam filsafat yang mengacu kepada
teori, fakta, dan teknologi. Ilmu telah berkembang pesat dan makin eksetoris
sehingga ilmuan telah mengetahua apa yang mungkin terjadi apabila adanya
penyalahgunaan. Ilmu dapat mengubah manusia dan kemanusiaan yang paling
hakikat. Berkenalan dengan nilai guna ilmu, tak dapat dibantah lagi bahwa ilmu itu
sangat bermanfaat bagis eluruh umat manusia, dengan ilmu seseorang dapat
mengubah wajah dunia. Berkaitan dengan hal ini, menurut francis bacon yaitu
bahwa “ pengetahuan adalah kekuasaan” ilmu memiliki sifat netral, ilmu tidak
mengenal baik ataupun buruk melainkan tergantung pada pemilik dalam
menggunakannya. Bagi ilmuan aksiologoi, ilmu, dan moral (amal), harus menjadi
tanggung jawabnya. Menurut abdul kadir tanggung jawab terbagi ke dalam empat
macam atau jenis :
Identifikasi dan objek bila di hubungkan dengan aksiologi dalam filsafat ilmu, adalah
sesuai dengan pengertian aksiologi tersebut yaitu ilmu yang mempelajari tentang
nilai, maka identifikasi objek aksiologi dalam filsafat ilmu adalah ilmu dan nilai. Ilmu
(pengetahuan) dan nilai (moral) merupakan satu kesatuan yang utuh. Apabila
berbicara soal ilmu berarti juga membicarakan nilai, dan juga berarti membicarakan
aksiologi.
Penilaian yang di gunakan dalam aksiologi, etika bersal dari bahasa yunani yaitu
ethos yang berarti karakter, watak, kesusilaan atau adat istiadat di mana etika
berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilaian
kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah di lakukan.
Contoh ilmu sains, kimia (chemistry), bilogi (biology), fisika (physic), ilmu bumi (earth
science)
Tujuan sains
Untuk dapat menghasilkan suatu model yang dapat di gunakan untuk realitas.
Sabagai sarana untuk mengungkapkan sebuah fakta
Untuk dapat melakukan metode penelitian ilmiah seperti observasi, hipotesis,
prediksim penelitian dan kemudian kesimpulan.
Jenis-jenis Sains
Ilmu alam
Ilmu budaya
Ilmu sosial
Bahasa Keilmuan
Bahasa merupakan sarana komunikasi maka segala sesuatu yang berkaitan dengan
komunikasi tidak lepas dari bahasa, seperti halnya berpikir sistematis dalam
memperoleh ilmu.
●Dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu
sama lain.
●Bahasa memiliki arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh kata-kata
yang membangun bahasa.
●Kriteria adalah suatu prinsip atau standar yang digunakan untuk menilai sesuatu
●Ilmiah adalah suatu ilmu yang bersifat rasional dan teruji kebenarannya,sistematis
dan objektif.
Objektivitas adalah suatu sikap atau cara pandang yang konsisten dan jujur
terhadap sesuatu.
Generalisasi adalah sebuah pernyataan yang berlaku untuk semua atau sebagain
besar gejala yang di amati
● Pertama, metode berpikir ilmiah tidak dapat digunakan kecuali pada kajian objek-
objek material yang dapat diindra.
● Ketiga, kesimpulan yang didapat ini adalah bersifat spekulatif atau tidak pasti
(dugaan) ;
● Pertama, metode berpikir ilmiah tidak dapat digunakan kecuali pada kajian
objek-objek material yang dapat diindra.
● Kedua, metode ilmiah mengasumsikan adanya penghapusan seluruh
informasi sebelumnya tentang objek yang dikaji, dan mengabaikan
keberadaanya.
● Ketiga, kesimpulan yang didapat ini adalah bersifat spekulatif atau tidak
pasti (dugaan).
8. Etika ilmiah dalam penelitian ilmiah (etika ilmu, hubungan etika ilmu dan
masyrakat ilmiah, ciri masyarakat berbudaya ilmu pengetahuan
Dengan demikian dapat disumpulkan bahwa etika ilmiah dan penelitian adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh fakta-fakta dengan menganalisis data
secara sistematis dan sesuai dengan nilai-nilai dan moral-moral yang berkembang
pada masyarakat dan menjadi pegangan bagi seseorang/sekelompok orang dalam
mengatur tingkah lakunya dalam melakukan penelitian ilmiah.
prinsip utama etika penelitian yang diterapkan oleh para peneliti, yaitu:
Manfaat :
Dalam menerapkan prinsip, asas manfaat tersebut antara lain adalah untuk
mempertimbangkan rasio antara manfaat dan resiko yang akan dibebankan pada
peneliti itu sendiri.
Menghargai sesama :
Hak yang dimaksud adalah hak untuk menetapkan diri dan hak untuk mendapatkan
penjelasan yang lengkap.
Hak Keadilan
Selain hak untuk mendapatkan keadilan dan kebebasan, peneliti juga harus mampu
memperlakukan orang lain dengan baik dan membuat penelitian tersebut memiliki
manfaat yang merata kepada setiap orang.
B. ETIKA ILMU
Etika ilmu berhubungan dengan efek berbahaya yang mungkin timbul dari
hasil suatu penelitian. Efek jangka panjang dari hasil ilmu mungkin tak
terduga, tetapi hasil apa yang diharapkan dari suatu karya ilmiah dapat
diperkirakan dengan mengetahui siapa yang menjadi sponsor penelitian itu
C. HUBUNGAN ETIKA ILMU DAN MASYARAKAT
Definisi Etika
Secara etimologi, etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat.
Secara terminologi, etika adalah cabang ilmu filsafat yang membicarakan
tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungan baik dan buruk.
Etika dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Etika deskriptif yaitu hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan,
dan tidak memberikan penilaian.
2. Etika normatif yaitu sudah memberikan penilaian yang baik dan buruk,
yang harus dikerjakan
Keterkaitan antara etika dan ilmu Etika adalah sebuah ilmu bukan sebuah
ajaran. Aristoteles mengatakan bahwa ilmu itu tidak mengabdi kepada pihak
lain. Ilmu digunakan oleh manusia demi kepentingan diri sendiri.
Etika adalah sebuah ilmu bukan sebuah ajaran.