SGD 12
STEP 1
STEP 2
Sistematika dari cara berfikir
Filsafat ilmu
Tujuan Metode penelitian (kenapa penelitian dilakukan?)
o Filsafat ilmu dan alasan dari sebuah penelitian
STEP 3
1. Filsafat Ilmu
a. Definisi
Suatu ilmu pengkajian tidak hanya berdasarkan pada fakta,
melebihi sampai jauh diluar fakta (sampai batas kemampuan
logika manusia)
b. Tujuan
Mencari kebenaraan didasarkan bukti-bukti yang logis dan
diterima oleh akal sehat
5. Hipotesis
6. Verifikasi
7. Induksi
3. Cara penelitian
a. Syarat seorang peneliti
i. Peneliti bersifat jujur
ii. Peneliti bersifat kritis
iii. Menguasai materi yang diteliti
b. Penyusunan permasalahan
i. Dalam kalimat pertanyaan yang sesuai dengan penelitian
c. Fungsi Penelitian
d. Jenis Penelitian
e. Pentingnya Masalah
f. Rumusan tujuan penelitian
i. Fokus Masalah
STEP 5
1. Filsafat Ilmu
a. Definisi
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah
filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua
kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan
shopia
(hikmah,
kebijaksanaan,
pengetahuan,
keterampilan,
logika
untuk
mengerti
dan
mengevaluasi
suatu
b. Tujuan
i.
ii.
iii.
iv.
v.
Filsafat Manusia
Filsafat Alam
Filsafat KeTuhanan
Filsafat Etika
Filsafat Pengetahuan
Filsafat Pengetahuan Umum
Filsafat Ilmu Pengetahuan
diperlukan ilmu alam
ilmu pasti
ilmu kemanusiaan
Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di
universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat
ini berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. Menurut Takwin (2001)
dalam pemikiran barat konvensional pemikiran yang sistematis, radikal, dan
kritis seringkali merujuk pengertian yang ketat dan harus mengandung
kita
menangkap
hujan
turun,
jika
kenyataannya
tidak
maka
bidang
filsafat
yang
mengkaji
nilai-nilai
menentukan
apa
yang
Kritik atas rasio murni, apa yang saya dapat ketahui. Ding an sich, hakikat
kenyataan yang dapat diketahui. Manusia hanya dapat mengetahui gejalagejala yang kemudian oleh akal terus ditampung oleh dua wadah pokok,
yakni ruang dan waktu. Kemudian diperinci lagi misalnya menurut kategori
sebab dan akibat dst. Seluruh pengetahuan kita berkiblat pada Tuhan, jiwa,
dan dunia. (2) Kritik atas rasio praktis, apa yang harus saya buat. Kelakuan
manusia ditentukan oleh kategori imperatif, keharusan mutlak: kau harus
begini dan begitu. Ini mengandaikan tiga postulat: kebebasan, jiwa yang tak
dapat mati, adanya Tuhan. (3) Kritik atas daya pertimbangan. Di sini Kant
membicarakan peranan perasaan dan fantasi, jembatan antara yang umum
dan yang khusus.
3. Rene Descartes. Berpendapat bahwa kebenaran terletak pada diri subyek.
Mencari titik pangkal pasti dalam pikiran dan pengetahuan manusia, khusus
dalam ilmu alam. Metode untuk memperoleh kepastian ialah menyangsikan
segala sesuatu. Hanya satu kenyataan tak dapat disangsikan, yakni aku
berpikir, jadi aku ada. Dalam mencari proses kebenaran hendaknya kita
pergunakan ide-ide yang jelas dan tajam. Setiap orang, sejak ia dilahirkan,
dilengkapi dengan ide-ide tertentu, khusus mengenai adanya Tuhan dan
dalil-dalil matematika. Pandangannya tentang alam bersifat mekanistik dan
kuantitatif. Kenyataan dibaginya menjadi dua yaitu: res extensa dan res
copgitans.
Filsafat Timur
Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia,
khususnya di India, Tiongkok, dan daerah-daerah lain yang pernah
dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas filsafat timur ialah dekatnya
hubungan filsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa
dikatakan untuk filsafat barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia
Barat filsafat an sich masih lebih menonjol daripada agama. Namanama
beberapa filosof: Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi, dan lain-lain. Pemikiran
filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional, tidak
sistematis, dan tidak kritis. Hal ini disebabkan pemikiran timur lebih
Arab, yang telah dikerjakan oleh filosof Islam (Haerudin, 2003). Majid Fakhri
cenderung mengangap filsafat Islam sebagai mata rantai yang
menghubungkan Yunani dengan Eropa modern. Kecenderungan ini disebut
europosentris yang berpendapat filsafat Islam telah berakhir sejak kematian
Ibn Rusyd. Pendapat ini ditentang oleh Henry Corbin dan Louis Massignon
yang menilai adanya eksistensi filsafat Islam. Menurut Kartanegara (2006)
dalam filsafat Islam ada empat aliran yakni:
1. Peripatetik (memutar atau berkeliling) merujuk kebiasaan Aristoteles yang
selalu berjalan-jalan mengelilingi muridnya ketika mengajarkan filsafat. Ciri
khas aliran ini secara metodologis atau epistimologis adalah menggunakan
logika formal yang berdasarkan penalaran akal (silogisme), serta penekanan
yang kuat pada daya-daya rasio. Tokoh-tokohnya yang terkenal yakni: Al
Kindi (w. 866), Al Farabi (w. 950), Ibnu Sina (w. 1037), Ibn Rusyd (w. 1196),
dan Nashir al Din Thusi (w.1274).
2. Aliran Iluminasionis (Israqi). Didirikan oleh pemikir Iran, Suhrawardi Al
Maqtul (w. 1191). Aliran ini memberikan tempat yang penting bagi metode
intuitif (irfani). Menurutnya dunia ini terdiri dari cahaya dan kegelapan.
Baginya Tuhan adalah cahaya sebagai satu-satunya realitas sejati (nur al
anwar), cahaya di atas cahaya.
3. Aliran Irfani (Tasawuf). Tasawuf bertumpu pada pengalaman mistis yang
bersifat supra-rasional. Jika pengenalan rasional bertumpu pada akal maka
pengenalan sufistik bertumpu pada hati. Tokoh yang terkenal adalah
Jalaluddin Rumi dan Ibn Arabi.
4. Aliran Hikmah Mutaaliyyah (Teosofi Transeden). Diwakili oleh seorang
filosof syiah yakni Muhammad Ibn Ibrahim Yahya Qawami yang dikenal
dengan nama Shadr al Din al Syirazi, Atau yang dikenal dengan Mulla Shadra
yaitu seorang filosof yang berhasil mensintesiskan ketiga aliran di atas.
c. Manfaat
a. Menurut Agraha Suhandi (1989) :
i. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena
yang ada.
sistem nilai.
Rasionalistik menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi
S. Suriasumantri, 1982)
Michel William mengenalkan 5 teori kebenaran dalam ilmu, yaitu :
kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran
paradigmatik
2).a. Kebenaran koherensi
Kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara
sesuatu yang lain dengan sesuatu yang memiliki hirarki yang lebih tinggi
dari sesuatu unsur tersebut, baik berupa skema, sistem, atau pun nilai.
2).b. Kebenaran korespondensi
Berfikir benar korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu
itu relevan dengan sesuatu lain. Koresponsdensi relevan dibuktikan adanya
kejadian sejalan atau berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang
diharapkan, antara fakta dengan belief yang diyakini, yang sifatnya spesifik
2).c. Kebenaran performatif
Ketika pemikiran manusia menyatukan segalanya dalam tampilan aktual dan
menyatukan apapun yang ada dibaliknya, baik yang praktis yang teoritik,
maupun yang filosofik, orang mengetengahkan kebenaran tampilan aktual.
Sesuatu benar bila memang dapat diaktualkan dalam tindakan.
2).d. Kebenaran pragmatik
Yang benar adalah yang konkret, yang individual dan yang spesifik dan
memiliki kegunaan praktis.
2).e. Kebenaran proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan yang berisi banyak konsep kompleks,
yang merentang dari yang subyektif individual sampai yang obyektif. Suatu
kebenaran dapat diperoleh bila proposisi-proposisinya benar
2).f. Kebenaran struktural paradigmatik
Sesungguhnya kebenaran struktural paradigmatik ini merupakan
perkembangan dari kebenaran korespondensi. Sampai sekarang analisis
regresi, analisis faktor, dan analisis statistik lanjut lainnya masih dimaknai
pada korespondensi unsur satu dengan lainnya. Padahal semestinya
keseluruhan struktural tata hubungan itu yang dimaknai, karena akan
mampu memberi eksplanasi atau inferensi yang lebih menyeluruh.
3). Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang
akan datang, atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut
dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut atau probalistik.
Menampilkan konfirmasi absolut biasanya menggunakan asumsi,
postulat, atau axioma yang sudah dipastikan benar. Tetapi tidak salah
bila mengeksplisitkan asumsi dan postulatnya. Sedangkan untuk
membuat penjelasan, prediksi atau pemaknaan untuk mengejar
kepastian probabilistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif,
ataupun reflektif.
4). Logika inferensi
Penarikan kesimpulan baru dianggap sahih kalau penarikan kesimpulan
tersebut dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika.
Secara garis besarnya, logika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu logika
induksi dan logika deduksi. (Jujun Suriasumantri)
f. Hubungan filsafat dengan pengetahuan
penawaran kemudahan mendapat advance degree seperti ini, sekarang telah ada
undang-undangnya dengan ancaman denda yang cukup tinggi.
Interest
Harus memiliki keinginan tahu yang mendalam dan spesifik. Di Departemen
Budidaya Pertanian, Dr Fred Rumawas adalah contoh peneliti yang interestnya tidak
pernah luntur. Jangan kita meneliti karena ikut-ikutan teman, atau merasa dipaksa.
Beberapa contoh misalnya : kasus Edna dengan Jagung, kasus ketua peneliti di
daerah transmigran, anak TK yang ingin tahu kelamin kucing, Abi yang ingin tahu
pertumbuhan kelamin laki-laki.
Di usia kelas empat SD, Edna lebih percaya kakak kelasnya yang kelas enam
tentang jagung yang dapat dipanen dalam waktu satu buloan untuk direbus,
dibanding ibunya yang setiap hari bergulat untuk mendapatkan jagung hibrida.
Keingintahuan yang mendalam membuat dia mengadakan pengamatan dari jagung
yang dia tanam, sampai yakin bahwa dia salah karena setelah 25 hari keluar
bunganya saja belum! Kasus ketua peneliti di daerah transmigrasi ternyata hanya
dikenal pada awal penelitian ketika yang bersangkutan memperkenalkan para
enumerator. Contoh bahwa ybs kurang memiliki rasa ingin tahu sebagai seharusnya
seorang peneliti.
Imagination
Tanpa kehadiran pengarang/penulis seperti cerita komik Flash Gordon dengan
perang bintang dsb, mungkin kita belum sampai ke bulan. Daya khayal dengan
memamfaatkan inteligensia sebenarnya bukan sesuatu omong kosong. Di usia 25
35 tahun biasanya dapat muncul ide yang mungkin aneh tetapi sebenarnya
briliant, seperti umumnya penerima hadiah Nobel yang mulai memunculkan
gagasan awalnya di usia muda. Perhatikan imaginasi anak kecil, contoh Abi dengan
petiole cherry.
Initiative
Menunda pekerjaan merupakan kebiasaan yang dapat sangat menghambat
kegiatan penelitian/penulisan. Kerjakan apa yang dapat dikerjakan hari ini. Uang
dan tenaga dapat diganti, tetapi waktu yang sudah berlalu tidak akan diperoleh
kembali (kecuali bila time machine telah ditemukan!). contoh kasus pencarian benih
sampai 2-3 minggu, euweuh kahayang, nggak ada guam, memble. Jangan juga
sradak sruduk dengan tidak jelas referensinya.
Information
Jika kita langsung saja meneliti, mungkin sekali penelitian berakhir dengan reinventing the wheel, padahal roda sudah lama sekali ditemukan! Malahan yang
ditemukan kemudian mungkin tidak bundar! Usahakan untuk mencari informasi di
pustaka, langsung ke sumbernya, di internet, dan lain-lain. Patent search sebelum
meneliti, terutama ke arah perbaikan teknologi, merupakan suatu keharusan.
Mengenai teknik sepetu roda ternyata sudah lebih dari 300 temuan yang
dipatenkan, namun demikian paten baru tetap muncul.
Inventive
Usahakan untuk dapat menemukan sesuatu baru. Pembuatan peneliti, pulpen (bulu
angsa, tempat tinta, ball point, dan sebagainya) pada awalnya invention yang
dipatenkan. Mengerjakan sesuatu dengan metode yang berbeda dibandingkan
dengan yang biasa, merupakan suatu invention. Tentunya harus ada nilai tambah,
sepertli lebih praktis, murah, nyaman, aman, teliti dsb. Contohnya : cara
pengambilan sample, data, pipet otomatis, alur tempat kerja, cara panen singkong,
tanam kedele 1000 ajir, dsb.
Industrious
Budidaya pertanian banyak memerlukan kerja fisik. Namun jangan sampai
menimbang pupuk urea pakai sarung tangan, sehingga tidak bisa membedakan
urea vs gula pasi, atau masuk ke sawah dengan kaki dibungkus plastik, dsb.
Kelemahan umum lulusan PT adalah kurang praktek (?), lebih pada teori. Hands on
experience sangat diperlukan. Dalam berorganisasi misalnya cari dana jangan
sampai harus diarahkan. Jadilah manager : undang selebritis, beli makanan jadi, jual
lebi mahal untung lebih kecil!
Intense Observation
Observasi yang dilakukan sendiri di lapang sering menghasilkan tambahan
observasi yang tidak tertulis di proposal, tetapi di akhir penelitian ternyata
observasi tersebut dapat menjawab keanehan data/hasil yang mungkin terjadi.
Terkadang kita perlu menambah penelitian di lab atau penambahan perlakuan
dalam eksperimen. Contoh : pengaruh hujan, angin, rebah, tanaman jagung muda
yang dimakan sapi, dsb. Penelitian membutuhkan cucuran keringat, dan seringkali
juga air mata! Hiduplah dengan penelitian!
Integrity (Iman)
Integritas/kejujuran/iman merupakan syarat yang tidak dapat ditawar. Bila suka
mengotak-atik angka atau data agar sesuai dengan kemauan peneliti, atau suka me
mark up biaya, sebaiknya jangan jadi peneliti. Bekerja di Valas mungkin lebih cocok,
karena bidang tersebut memerlukan keberanian berspekulasi. Hasil yang tidak
sama dengan hipotesis, justru harus dicari sebabnya (contoh kasus kenaf).
Kegagalan yang dilaporkan apa adanya dapat mencegah peneliti lain bebuat hal
yang sama.
Infectious Enthusiasm
Alamarhum Prof Andi Hakim Nasoetion pernah mengungkapkan kenapa pencuri di
kampus hanya mencuri barang elektronik, tetapi bukan hasil penelitian! Hati-hati
bila ada satu atau kelompok kecil peneliti yang sangat berahasia dengan
kegiatannya. Apakah ada paten yang akan diajukan atau ada kesalahan yang takut
diketahui orang lain? Ajakan dengan penuh antusias akan memberikan empati, dan
pada saatnya dapat menguntungkan kegiatan kita secara keseluruhan. Contoh
kasus : Field day (Hari Temu Lapang) seminar.
Indefatigable Writer
Ungkapan publish or perish merupakan salah satu kelemahan ilmuwan Indonesia
yang terbiasa menuliskan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah yang berkualitas,
baik pada tingkat nasional terlebih lagi pada tingkat internasional. Mata ajaran
Teknik Penulisan ilmiah yang saya asuh mencoba mengatasi hal ini. Ilmuwan
indonesia kurang dikenal, karena tulisannya tidak banyak diterbitkan. Publikasi
harus mengikuti aturan khusus penulisan, singkat, padat, jelas. Memiliki
kemampuan menulis skripsi, tesis, disertasi merupakan modal penting, meskipun
belum menjamin dapat menulis untuk publikasi ilmiah di jurnak ilmiah. Diperlukan
pelatihan dan latihan agar tidak mudah putus asa dalam menulis. Contoh : bolakbalik konsultasi ke pembimbing atau ke dewan editor.
Incentive
Jika motivasi utama untuk menjadi peneliti/penulis produktif adalah insentif materi,
maka kemungkinan besar yang bersangkutan akan tetap menjadi peneliti yang
mengejar materi, bukan temuan ilmu. Bagi seorang ilmuwan, insentif yang
diperoleh dapat berupa kepuasan batin yang sulit diukur, kenaikan pangkat atau
jabatan, undangan ke pertemuan dengan para peneliti di tingkat nasional atau
internasional, dapat paten, paten dibeli, dapat royalties dst. Siapa tahu hadiah
Nobel yang sangat bergensi tersebut suatu hari akan menjadi insentif bagi peneliti
di Indonesia.
Insya Allah
Manusia hanya bisa berusaha, segalanya Tuhan yang menentukan. Semoga kita
selalu dalam lindunganNYa
3. Cara penelitian
a. Penyusunan permasalahan
b. Fungsi Penelitian
MEMAHAMI MASALAH
Peneliti memperjelas suatu masalah/informasi yang tidak
diketahui dan selanjutnya menjadi tahu
MEMECAHKAN MASALAH
Peneliti meminimalkan/menghilangkan masalah
MENGANTISIPASI MASALAH
Peneliti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
c. Jenis Penelitian
d. Pentingnya Masalah
e. Rumusan tujuan penelitian
PENEMUAN
Sebelumnya belum pernah diketahui
PEMBUKTIAN
Membuktikan keraguan terhadap informasi/ pengetahuan
tertentu
PENGEMBANGAN
Memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah
ada
Manfaat Filsafat Ilmu
Tujuan penelitian
Macam-macam Penelitian
Ditinjau dari segi t4 atau sumber data dari mana penelitian itu
dilakukan