Filsafat sebagai suatu sikap, adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan
alam semesta.
Filsafat sebagai suatu metode, artinya sebagai cara berpikir secara reflektif
(mendalam), penyelidikan yang menggunakan alasan, berpikir secara hati-
hati dan teliti.
Filsafat sebagai kelompok persoalan, banyak persoalan abadi yang
dihadapai manusia dan para filsuf berusaha memikirkan dan menjawabnya.
Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran, besarnya kadar
subyektivitas seorang filsuf dalam menjawab masalah-masalah itu
menjadikan kita sulit untuk menentukan teori atau sistem pemikiran yang
baku dalam filsafat.
Filsafat sebagai analisa logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah,
kebanyakan filsuf memakai metode analisa untuk menjelaskan arti suatu
istilah dan pemakaian bahasa.
Filsafat dari segi etimologi
INDUKTIF
Berawal dari proposisi (hubungan 2 konsep) khusus
(sebagai hasil pengamatan) berakhir pada kesimpulan
(pengetahuan baru) berupa asas umum.
Contoh :
-Gajah mempunyai mata
-Kucing mempunyai mata
-Tikus mempunyai mata
-Gajah,kucing,tikus adalah binatang. Jadi binatang
juga mempunyai mata.
DEDUKTIF
Karl Popper
Pengetahuan ilmiah harus obyektif dan teoritikal dan pada akhirnya
merupakan penggambaran dari dunia yang dapat diamati secara inderawi
Penganut KORESPONDENSI tentang kebenaran
Menolak asas verifikasi dan proses induksi
Proses DEDUKSI
HIPOTESIS berfungsi sebagai sejenis lampu pencari yang disorotkan
pada kenyataan yang diamati
Lampu pencari seringkali berdasarkan pandangan-pandangan
Intersubyektif
Penguji kebenaran : Asas FALSIFIKASI
Suatu ilmu “benar untuk sementara”
DAPAT DITERAPKAN pada ILMU HUKUM (Hans Albert)
3. TEORI THOMAS KUHN