Anda di halaman 1dari 24

1.

Pertemuan ke - 4
Pengertian Filsafat berkembang
dari Masa Ke Masa
2. Pengertian Filsafat sering
berbeda antara Tokoh yang satu
dengan yang lain
3. Kata filsafat digunakan untuk
menunjuk berbagai objek yang
berbeda
4. Metode Filsafat
5. Ciri-ciri Pemikiran Filsafat
Pengertian Filsafat berkembang
dari masa ke masa
1. Filsafat diartikan sebagai the love of wisdom.
@ Pada fase ini filsafat berarti sifat seseorang yang
berusaha menjadi orang yang bijak atau sifat orang
yang ingin atau cinta pada kebijakan .
@Pada fase ini filsafat juga berarti sebagai kerja
seseorang yang berusaha menjadi orang yang bijak.
@Pada fase ini yaitu pada Ariestoteles , misalnya ,
pengertian filsafat sangat umum , luas sekali. Karena
semua pengetahuan, termasuk special science,
tercakup dalam filsafat ( Runes, 1971 ; 235 ).
Akibatnya , definisi dari Ariestoteles tidak dapat
dipahami oleh para pelajar zaman ini.
2. Perkembangan selanjutnya
memperlihatkan bahwa ;
@Filsafat mulai menyempit , yaitu lebih
menekankan pada latihan berpikir untuk
memenuhi kesenangan intelektual
@Pada fase ini jelas pengertian filsafat jauh
lebih sempit dari pada pengertian filsafat
pada masa Ariestoteles .
@Pada fase ini tugas filsafat , menjawab
pertanyaan yang tinggi (multimate), yaitu
pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh
sains.
Pengertian Filsafat Sering
Berbeda antara Tokoh yang satu
dengan yang lain
 Perbedaan itu disebabkan oleh
 1. Perbedaan konotasi filsafat.
 2. Pengaruh lingkungan dan
pandangan hidup yang berbeda
serta akibat perkembangan
filsafat itu sendiri.
 3. Filsafat dikatakan sebagai
kumpulan pertanyaan yang tidak
pernah terjawab oleh sains secara
memuaskan.
Kata Filsafat digunakan untuk
menunjuk berbagai objek yang
berbeda
 1. Istilah filsafat digunakan sebagai
nama bidang pengetahuan , yaitu
pengetahuan filsafat, suatu bidang
pengetahuan yang ingin mengetahui
segala sesuatu secara mendalam.
 2. Istilah filsafat digunakan untuk
menamakan hasil karya. Hasil karya
yang mendalam dari Plato disebut
filsafat Plato.
 3. Istilah filsafat telah digunakan juga
untuk menunjuk nama suatu
keyakinan.Mulder, misalnya pernah
mendefinisikan filasafat sebagai sikap
terhadap perjuangan hidup.
Kata Filsafat digunakan untuk
menunjuk berbagai objek yang
berbeda
 4. Istilah filsafat digunakan untuk memberi
nama suatu usaha untuk menemukan
pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu .
Contohnya definisi dari Langeveld (1961:9)
filsafat berarti berfilsafat. Rune (1971 : 235)
mengatakan bahwa mencari kebenaran serta
kebenaran itu sendiri itulah filsafat. Bila ia
menjawab tentang sesuatu secara sistematis,
radikal. Dan universal, serta bertanggung jawab
, maka sistem pemikirannya serta kegiatannya
itu kita sebut filsafat.
 5. Yang paling dahulu kita kenal, istilah filsafat
digunakan untuk menamakan orang yang cinta
pada kebijakan dan ia berusaha mencapainya .
Objek Materi dan Objek Format
Filsafat
@ Semua ilmu pengetahuan pasti
mempunyai objek materi dan
objek forma.
 - Objek materi adalah hal atau
bahan yang diselidiki (hal yang
dijadikan sasaran penyelidikan) .
 - Objek forma adalah sudut
pandang (poin of view), dari
mana hal atau bahan tersebut
dipandang.
 Misalnya:
 - ilmu alam objek formanya
perubahan dan bangun benda.
 – Ilmu kimia objek formanya
susunan benda.
 – Ilmu gaya objek formanya
kekuatan dan gerak benda, akan
tetapi ketiga ilmu tersebut
mempunyai objek materi yang
sama yaitu benda.
 @ Bagaimana dengan objek materi dan
objek formanya filsafat?. Objek materi
filsafat adalah segala sesuatu yang ada.
“Ada” di sini mempunyai tiga pengertian ,
yaitu ada dalam kenyataan, pikiran , dan
kemungkinan , sedangkan objek forma
filsafat adalah menyeluruh secara umum.
Menyeluruh di sini berarti bahwa filsafat
dalam memandangnya dapat mencapai
hakekat (mendalam) , atau tidak ada
satupun yang berada di luar jangkauan
pembahasan filsafat . Umum di sini berarti
bahwa dalam hal tertentu , hal tersebut
dianggap benar selama tidak merugikan
kedudukan filsafat sebagai ilmu .
- Menurut Ir. Poedjawijatna.(1966). Objek
materi filsafat adalah ada dan yang
mungkin ada. Objek materi filsafat
tersebut sama dengan objek materi dari
ilmu seluruhnya. Yang menentukan
perbedaan ilmu yang satu dengan yang
lainnya adalah objek formanya, sehingga
kalau ilmu membatasi diri dan berhenti
pada dan berdasarkan pengalaman ,
sedangkan filsafat tidak membatasi diri,
filsafat hendak mencari keterangan yang
sedalam-dalamnya,inilah objek forma
filsafat.
Metode Filsafat
1. Metode Kritis : Socrates, Plato. Bersifat
analisis istilah dan pendapat. Merupakan
hermeneutika, yang menjelaskan keyakinan,
dan memperlihatkan pertentangan . Dengan
jalan bertanya (berdialog) , membedakan,
membersihkan, menyisihkan dan menolak,
akhirnya ditemukan hakekat.
2. Metode Intuitif : Plotinus , Bergeson.
Dengan jalan introspeksi intutif, dan dengan
pemakaian simbol-simbol diusahakan
pembersihan intelektual (bersama dengan
pensucian moral) sehingga tercapai suatu
penerangan pikiran . Bergson : dengan jalan
pembauran antara kesadaran dan proses
perubahan , tercapai pemahaman langsung
mengenai kenyataan.
Metode Filsafat
3. Metode Skolastik: Ariestoteles, Thomas
Aquinas, Filsafat abad pertengahan.
Bersifat sintesis-deduktif. Dengan
bertitik tolak dari definisi atau prinsip
yang jelas dengan sendirinya, ditarik
berbagai kesimpulan.
4. Metode Geometris : Rene Descartes
dan pengikutnya . Melalui analisis
mengenai hal-hal kompleks, dicapai
intuisi akan hakekat-hakekat sederhana
(ide terang berbeda dari yang lain ),
dari hakekat itu dideduksikan secara
matematis segala penegertian lainnya.
Metode Filsafat
5. Metode Empiris : Hobbes, Locke,
Berkeley, David Hume. Hanya
pengalamanlah menyajikan pengertian
benar, maka semua pengertian (ide-
ide) dalam introspeksi dibandingkan
dengan cerapan-cerapan (inpresi) dan
kemudian disusun bersama secara
geometris.
6. Metode transendental : Immanuel
Kant, Neo- Skolastik. Bertitik tolak dari
tepatnya pengertian tertentu, dengan
jalan analisis diselidiki sayarat-syarat
apriori bagi pengertian sedemikian.
Metode Filsafat
7. Metode fenomenologi : Husserl,
Eksistensialisme. Dengan jalan
beberapa pemotongan sistematis
(reduction), refleksi atas fenomin
dalam kesdaran mencapai penglihatan
hakekat-hakekat murni.
8. Metode Dialektis. Hegel, Marx. Dengan
jalan mengikuti dinamis pemikiran atau
alam sendiri, menurut triadetesis, anti
tesis, sintesis dicapai hakekat
kenyataan.
Metode Filsafat
9. Metode Neo-P filososfis.ositivistis.
Kenyataan dipahami menurut
hakekatnya dengan jalan
mempergunakan aturan-aturanseperti
berlaku pada ilmu pengetahuan positif
(eksakta).
10. Metode Analitika Bahasa :
Wittgenstein. Dengan jalan analisis
pemakaian bahasa sehari-hari
ditentukan sah atau tidaknya ucapan-
ucapan filosofis.
Ciri-ciri pemikiran filsafat
 1. Sangat Umum Dan Universal
Pemikiran filsafat mempunyai
kecenderungan sangat umum , dan
tingkat keumumannya sangat tinggi
(the question tend to be very of
general problem of the highest degree
of generality). Karena pemikiran
filsafat tidak bersangkutan dengan
konsep-konsep yang sifatnya umum ,
misalnya tentang manusia , tentang
keadilan, tentang kebebasan dan
lainnya.
 2. Tidak Faktual
 Kata lain tidak faktual adalah spekulatif, yang
artinya filsafat membuat dugaan-dugaan yang
masuk akal mengenai sesuatu dengan tidak
berdasarkan pada bukti. Hal ini sebagai suatu
hal yang melampaui tapal batas dari fakta-
fakta dasar pengetahuan ilmiah, jawaban
yang didapat dari dugaan-dugaan tersebut
sifatnya juga spekulatif. Hal ini bukan berarti
bahwa pemikiran filsafat tidak ilmiah, akan
tetapi pemikiran filsafat tidak termasuk dalam
lingkup kewengan ilmu khusus.
 3. Bersangkutan dengan nilai
 C.J. Ducasse mengatakan bahwa filsafat
merupakan usaha untuk mencari pengetahuan,
berupa fakta-fakta , yang disebut penilaian .
Yang dibicarakan dalam penilaian adalah
tentang yang baik dan buruk , yang susila dan
asusila dan akhirnya filsafat sebagai suatu
usaha untuk mempertahankan nilai. Maka
selanjutnya, dibentuklah sistem nilai , sehingga
lahirlah apa yang disebutnya sebagai nilai
sosial ,nilai keagamaan , nilai budaya, dan
lainnya. Selanjutnya Ducasse menyatakan
bahwa tugas filsafat dewasa ini memberikan
patokan-patokan dan membicarakan
persoalan-persoalan moral yang disajikan
kepada manusia oleh lingkungan sosialnya
 4. Berkaitan dengan Arti
Di atas telah dikemukakan bahwa nilai
selalu dipertahankan dan dicari .
Sesuatu yang bernilai tentu
didalamnya penuh dengan arti. Agar
para filosof dalam mengungkapkan
ide-idenya sarat dengan arti , para
filosof harus dapat menciptakan
kalimat-kalimat yang logis dan bahasa
yang tepat (ilmiah) , semua itu
berguna untuk menghindari adanya
kesalahan /sesat pikir (fallacy).
 5. Implikatif.
Pemikiran filsafat yang baik dan terpilih
seklalu mengandung implikasi (akibat
logis) . Dari implikasi tersebut
diharapkan akan mampu melahirkan
pemikiran yang dinamis ; dari tesis ke
anti tesis kemudian sintesis , dan
seterusnya – sehingga tiada habis-
habisnya . Pola pemikiran yang
implikatif (dialektis) akan dapat
menyuburkan intelektual.
Daftar Pustaka
Ahmadi , Asmoro. 2007.” Filsafat Umum “. Rajagrafindo
Persada Jakarta
Lengeveld, M.J. 1961. “ Menuju ke Pemikiran Filsafat”.
Pembangunan Jakarta
Poedjawiyatna. 1966. “Pembimbingan ke Arah Alam
Filasafat “ Pembangunan Jakarta
Runes, DagobertD. Ed. , 1971. “ Dictionaryof Philosophy
“ . Totowa , New Jersey: Littlefied, Adam & Co.
Surajiyo. 2007. “Ilmu Filsafat Suatu Pengantar” Bumi
Aksara Jakarta.
Tafsir , Ahmad. 2000. “ Filsafat Umum Akal Dan Hati
Sejak Thales Sampai Capra Pengantar kepada
Filsafat Untuk Perguruan Tinggi “. Remaja Rosda
Karya Bandung .
SOAL-SOAL
 Jelaskan pengertian Filsafat sebagai
“The Love of Wisdom” ?
 Apa yang menyebabkan pengertian
filsafat sering sering berbeda diantara
tokoh yang satu dengan yang lain ?
 Digunakan hal apa saja istilah filsafat
?
 Apa yang dimaksud dengan objek
materi dan objek forma filsafat ?
 Sebutkan ciri-ciri pemikiran filsafat ?
 Bagaimana penegrtian filsafat dari
masa ke masa ?
 Apa yang mendorong timbulnya
filsafat ?
 Tuliskan 5 manfaat istilah
filsafat ?
 Mengapa filsafat dikatakan
berkaitan denga arti ?
 Jelaskan objek materi menurut
Poedjawijatna ?
 Jelaskan apa yang dimaksud
dengan ciri yang tidak faktuwal
dalam berfilsafat ?
 Jelaskan arti dan tugas filsafat
menurut C.J. Ducasse ?
 Apa yang menjadi pemikiran
filsafat ? Dan apa yang bisa
diharapkan dari implikasi
tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai