Anda di halaman 1dari 11

FILSAFAT ILMU

Materi;1; Kls.R./Polda; Kamis 7 Oktober 20211

KONSEP DASAR FILSAFAT ILMU

A. Pendahuluan:
Ada sebuah patung yang termasyur dari Auguste Rodin yaitu patung seorang
manusia yang sedang tekun berfikir. Itu adalah lambang kemanusiaan kita, Homo
Sapienns manusia yang berfikir.2 Dalam setiap aspek kehidupan, kita tidak akan terlepas
dari berfikir untuk dapat menghasilkan suatu apa yang disebut dengan pengetahuan; jadi
pengetahuan itu merupakan produk kegiatan berfikir. Dan dalam mempoeroleh
pengetahuan itu didasarkan pada 3 (tiga) masalah pokok yaitu : (1).Apa yang ingin kita
ketahui?; (2).Bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan itu?; (3).Apa nilai
pengetahuan itu bagi kita?.
Proses pendidikan menuntut seseorang untuk memahami setiap bidang kajian
ilmu dengan lebih luas dan mendalam. Proses pembelajaran atau pendidikan ini akan
menuntun seseorang untuk latihan berfikir ilmiah, logis dan kritis. Sehingga dibutuhkan
ilmu filsafat untuk mendukung seseorang untuk memahami ilmu pengetahuan secara
lebih mendalam. Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian dan ruang lingkup
dari filsafat ilmu yang akan dipelajari.
B. Memahami Filsafat Secara Umum.3
Berdasar asal katanya, kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani PHILOSOPHYA.
Kata ini merupakan gabungan dari dua kelompok akar kata: “Kelompok akar kata
pertama adalah kata Philein dan sophos.  Philein berarti cinta dan sophos berarti
kebijaksanaan.
Cinta bukan sebagai noun, bukan sebegai adjective, tetapi cinta = verb
Verbà ? atau kerja manusia untuk mengerjasamakan ketiga unsur dalam
jiwanya untuk bijaksana.
Kelompok akar kata kedua adalah kata phylo dan sophya. Phylo = sahabat, dan
sophya = kebijaksanaan. Maksudnya: Manusia harus dapat berperan sebagai
sahabat kebijaksanaan dalam kondisi apapun juga.
Arti Filsafat Secara Historis; Filsafat sebagai mother of scientiaum, perlu diingat
1
Dosen Pengampu; Dr. Nurlely Darws BcIP; SH; MSi
2
Jujun S. Suriasumantri; Ilmu Dalam Perspektif , sebuah kumpulan karangan tentang Hakikat Ilmu;
yayasan Obor Jakarta; 2011; hlm. 1
3
Louis O, Kattsiff. Alih Bahasa, Soejono Soemargono; Pengantar Filsafat; Tiara Wacana Jogya;
1992
1
sejarah awal lahirnya filsafat sampai berkembangnya faham Positivisme; Filsafat
sebagai interdisipliner ilmu, perlu diingat berbagai fenomena dalam perkembangan ilmu
(arogansi ilmiah, yang idiot persoalan humanistik)
Arti Filsafat Secara Terminologis; Filsafat sebagai Pandangan Hidup (Falsafah),
merupakan hasil pensikapan manusia terhadap alam sekitarnya, kebenarannya masih
bersifat subjektif, baik individual maupun kolektif. Filsafat sebagai ilmu (filsafat), yang
memenuhi syarat ilmu: Syarat Ilmu ……..…Filsafat Sebagai Ilmu berarti;
1. Ber objek .. Objek material = segala sesuatu yang ada , Objek Formal = dari segi
hakikat;
2. Bermetode … Analisis Abstraksi
3. Bersistem …   adanya kesatuan dari unsur ontologi, epistemologi, dan aksiologi
4. Universal …. kebenaran hasil pemikirannya dapat diterima dimana saja, kapan
saja, dan oleh siapa saja, minimal bagi kelompok ilmuwan yang sama.
Ciri Dan Prinsip Berfilsafat adalah sama dengan Ciri-Ciri Berfikir Filosofis
1. Radikal ..   mendasar, mendalam
2. Integral …..   kesatuan unsur-unsur intrinsic
3. Komphrehensif …..   kesatuan dengan unsur-unsur lain yang relevan  …
menyeluruh
4. Sistematik  … bertahap dan bertanggung-jawab
Prinsip-Prinsip Berfikir Filosofis
1. Principium Identitatis  …. A=A
2. Principium Contradictionis  …..   A >< B
3. Principium Exclusi tertii  …….. A=A / A=B
4. Principium Sufficient Reason,  A=B harus ada alasan
cukup
5. Principium Exemplaris à Ada example, contoh/bukti nyata.
Filsafat merupakan ilmu yang paling tua. Itulah sebabnya orang mengatakan
bahwa filsafat merupakan ibu dari segala ilmu. Namun, kita harus paham juga apa yang
dimaksud dengan filsafat dan bagaimanakah hubungannya dengan logika;
Filsafat merupakan kosakata bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa
Arab, falsafah. Falsafah itu sendiri berasal dari bahasa Yunani philosophia.
Philos artinya “suka, gemar, atau cinta” dan sophia artinya “kebijaksanaan”.
Jadi, philosophia dapat diartikan “cinta pada kebijakan”.

2
Terdapat beberapa kata yang dikembangkan dari kata filsafat. Kata-kata yang
dimaksudkan yaitu: filosof, filosofi, dan filosofis. Filsafat itu sendiri merupakan sebuah
disiplin ilmu. Ia merupakan disiplin ilmu yang berintikan Logika (penalaran yang tepat),
Estetika (keindahan rasa, kaidah, maupun sifat hakiki dari keindahan itu), metafisika
(segala sesuatu yang ada di luar alam biasa), dan Epistimologi (dasar-dasar pengetahuan
terutama dalam batas-batas hubungan dan nilai). Filosof yaitu orang yang ahli dalam
filsafat. Filosofi memiliki makna ilmu filsafat.
Filosofis yakni bersifat filsafat, misalnya pada kalimat, “Buah pikiran yang
dikemukakannya sangat filosofis dan dalam”. Dalam pemakaian sehari-hari, kata
filsafat sering diartikan menjadi cara berpikir atau alam pikiran. Orang yang mau
berpikir sering disebut orang yang berfilsafat. Orang yang berpikir secara filsafat atau
lazim disebut filosofis yaitu orang yang berpikir sungguh-sungguh dan mendalam
penuh kebijakan. Oleh karena itu, tidaklah heran jika ada orang yang berkata,
“Seseorang pada dasarnya filosof”. Pernyataan itu benar, namun tidak seluruhnya.
Filosof hanyalah orang yang berpikir sungguh-sungguh dan mendalam dengan penuh
kebijakan mengenai suatu objek, misalnya keTuhanan, Alam semesta, juga manusia
serta dapat menghasilkan suatu pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia
seharusnya setelah beroleh pengetahuan tersebut.4
Dalam memahami Logika, secara etimologi kata logika berasal dari kata logikos
(bahasa Yunani) yang berarti sesuatu yang diutarakan atau sesuatu pertimbangan akal
yang diungkapkan melalui bahasa. Sedangkan secara Epistemologi (istilah), logika
dapat dikatakan sebagai ilmu dalam lingkungan filsafat yang mempelajari, menyusun,
mengembangkan dasar membahas asas-asas, aturan, norma-norma, prosedur serta
kriteria yang shahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai kebenaran yang
dapat dipertanggung jawabkan.5
Selain sebagai ilmu, logika juga dilihat sebagai ketrampilan dan seni, yakni
ketrampilan rasional untuk berfikir lurus, tepat dan teratur yang terwujudkan dalam
tindakan bahkan ada yang mengatakan bahwa logika adalah metode untuk meneliti
ketepatan berfikir. Sumber lain mengatakan logika berasal dari kata logos yang berarti
perkataan atau sabda. Istilah lainnya adalah mantiq, kata Arab yang diambil dari kata
kerja nataqa yang berarti berkata atau berucap. Pengertian logika secara terminologi
menurut beberapa ahli :
4
Ibid; hlm.3
5
Ibid; hlm.27
3
1. Logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa. Jan Hendrik Rapar, (1996 : 5)
2. Logika adalah ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat.W.
Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso. (2006: 13)
3. Logika adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan
menalar. Soekadijo, (1983-1994: 3)
4. Menurut Aristoteles logika adalah ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah
membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai
pikiran.(Harun, 1980) Surajiyo, Sugeng Astanto, Sri Andiani(…..:10)
5. Menurut William Alston logika adalah studi tentang penyimpulan, secara lebih
ceramat usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan
yang sah dan tidak sah. Surajiyo, Sugeng Astanto, Sri Andiani(…..: 9)
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian
logika secara etimologi maupun terminology bahwa logika menegaskan dua hal yang
menjadi inti pengertian logika.
Pertama, logika sebagai ilmu; logika adalah elemen dasar setiap ilmu pengetahuan.
Kedua, logika sebagai seni atau ketrampilan, yakni seni atau asas-asas pemikiran yang
tepat, lurus, dan semestinya. Sebagai ketrampilan, logika adalah seni dan kecakapan
menerapkan sesuatu pengertian.
Sebagaian ahli juga menyamakan logika dengan filsafat. Kattsoff (1963) misalnya
menulis didalam bukunya yang berjudul Elements of Philosophy bahwa pengertian
filsafat mencakup:
1. Filsafat .... adalah berfikir secara kritis
2. Filsafat ... adalah berfikir dalam bentuk sistematis
3. Filasafat.... harus menghasilkan sesuatu yang runtut
4. Filsafat... adalah berfikir secara rasional
5. Filsafat.... harus bersifat komprehensif (bertahap)

C. Definisi Ilmu
Dalam Ensiklopedia Indonesia, Ilmu didefinisikan sebagai berikut: ilmu
Pengetahuan adalah suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing
mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut
asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan; suatu system dari pelbagai  pengetahuan
yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan
dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu.
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas Pajajaran mendefinikan ilmu
adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan suatu pendekatan atau metode
pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang

4
dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Ilmu, merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima –
ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui, sementara itu secara istilah ilmu diartikan
sebagai Idroku syai bi haqiqotih (mengetahui sesuatu secara hakiki). Dalam bahasa
Inggeris Ilmu biasanya  dipadankan  dengan  kata  science, sedang    pengetahuan
dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science (berasal dari bahasa latin dari
kata Scio, Scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan
dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang
sama.
The Liang Gie menyatakan dilihat dari ruang lingkupnya pengertian ilmu adalah
sebagai berikut :
a. Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebutkan segenap pengetahuan
ilmiah yang dipandang sebagai suatu kebulatan. Jadi ilmu mengacu pada ilmu
seumumnya.
b. Ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang
mempelajari pokok soal tertentu, ilmu berarti cabang ilmu khusus
 Harsoyo mendefinisikan ilmu dengan melihat pada sudut proses historis dan
pendekatannya yaitu :
a. Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan atau kesatuan
pengetahuan yang terorganisasikan
b. Ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan
waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca  indera manusia.
Lebih jauh dengan memperhatikan pengertian-pengertian  Ilmu sebagaimana
diungkapkan di atas, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengertian
ilmu yaitu :
a. Ilmu adalah sejenis pengetahuan
b. Tersusun atau disusun secara sistematis
c. Sistimatisasi dilakukan dengan menggunakan metode tertentu
d. Pemerolehannya dilakukan dengan cara studi, observasi, eksperimen.
Dengan demikian sesuatu yang bersifat pengetahuan biasa dapat menjadi suatu
pengetahuan ilmiah bila telah disusun secara sistematis serta mempunyai metode
berfikir yang jelas, karena pada dasarnya ilmu yang berkembang dewasa ini merupakan

5
akumulasi dari pengalaman/pengetahuan manusia yang terus difikirkan,
disistimatisasikan, serta diorganisir sehingga terbentuk menjadi suatu disiplin yang
mempunyai kekhasan dalam objeknya

D. Konsep Dasar Filsafat Ilmu.6


Dalam setiap aspek kehidupan, kita tidak akan terlepas dari apa yang disebut
dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan serta teknologi. Proses pendidikan menuntut
seseorang untuk memahami setiap bidang kajian ilmu dengan lebih luas dan mendalam.
Proses pembelajaran atau pendidikan ini akan menuntun seseorang untuk latihan
berfikir ilmiah, logis dan kritis. Sehingga dibutuhkan ilmu filsafat untuk mendukung
seseorang untuk memahami ilmu pengetahuan secara lebih mendalam. Dalam hal ini
akan dibahas tentang pengertian dan ruang lingkup dari filsafat ilmu yang akan
dipelajari.
Dalam Ensiklopedia Indonesia, Ilmu didefinisikan sebagai: ilmu Pengetahuan
adalah suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu
lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas
tertentu, hingga menjadi kesatuan; suatu system dari pelbagai  pengetahuan yang
masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan dan
memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu.
Dari penjelasan tentang definisi dari filsafat dan definisi dari Ilmu maka para ahli
telah banyak mengemukakan definisi/pengertian filsafat ilmu dengan sudut pandangnya
masing-masing, dan setiap sudut pandang tersebut amat penting guna pemahaman yang
komprehensif tentang makna filsafat ilmu, berikut ini akan  dikemukakan beberapa
definisi filsafat ilmu
Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa filsafat ilmu merupakan bagian dari
epistemology yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu. Dalam bentuk pertanyaan,
pada dasar filsafat ilmu merupakan telahaan berkaitan dengan objek apa yang ditelaah
oleh ilmu (ontologi), bagaimana proses pemerolehan ilmu (epistemology), dan
bagaimana manfaat ilmu (axiologi), oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu
adalah :
Ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini
6
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/konsep-dasar-filsafat-ilmu/;

6
mencakup masalah realitas dan penampakan (reality and appearance), serta bagaimana
hubungan ke dua hal tersebut dengan subjek/manusia.
Epistemologi berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu, bagaimana
prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar.
Axiologi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu,
serta bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.
Istilah filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis. Dari segi semantik
perkataan filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia yang berarti philos = cinta,
suka (loving) dan Sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta
kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang
berfilsafah akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut
philosopher dalam bahasa Arab disebut failasuf. Dari segi praktis filsafat berarti alam
pikiran atau alam berfikir. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir
berarti berfilsafat. Berfilsafat maknanya berpikir secara mendalam dan sungguh-
sungguh.7
Rene Descartes, seorang pelopor filsafat modern dan pelopor pembaharuan pada
abad ke 17 terkenal dengan ucapannya, “Cogito ergo Sum” yang bararti karena berpikir,
maka saya ada sebagai landasan filsafatnya. Berfilsafat berarti berpangkal kepada suatu
kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.
Menurut Prof. dr. N. Driyarkara S. J. Filasafat adalah pikiran manusia yang
radikal, dengan mengesampingkan pendapat-pendapat dan pendirian-pendirian yang
diterima saja dengan mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari
lain-lain pandangan dan sikap praktis. Pandangan kepada sebab-sebab yang terakhir
atau sebab pertama (filsafat causes), dan tidak diarahkan kepada sebab yang terdekat
(secondary causes), sepanjang kemungkinan yang ada pada budi nurani manusia sesuai
kemampuannya.
Alfred Narth Whichead mendefinisikan Filsafat adalah keinsyafan dan pandangan
jauh kedepan dan suatu kesadaran akan hidup. Pendeknya, kesadaran akan kepentingan
yang memberikan semangat kepada seluruh usaha peradaban manusia.
Beberapa pendapat para ahli mengenai filsafat yaitu :
1. Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 – 347 Sebelum Masehi
mengartikan filsafat  sebagai pengetahuan tentang segala yang ada, serta
pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
7
Opcit; Jujun S. Suriasumantri; hlm. 4
7
2. Aristoteles (382 – 322 S.M) murid Plato, mendefinisikan filsafat sebagai ilmu
pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Dia juga
berpendapat bahwa filsafat itu menyelidiki sebab dan asas segala benda.
3. Cicero (106 – 43 S.M). filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha
agung dan usaha-usaha mencapai hal tersebut.
4. Al Farabi (870 – 950 M). seorang Filsuf Muslim mendefinidikan Filsafat sebagai
ilmu pengetahuan tentang alam maujud, bagaimana hakikatnya yang sebenarnya.
5. Immanuel Kant (1724 – 1804). Mendefinisikan Filsafat sebagai ilmu pokok dan
pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan yaitu :
a. Metafisika (apa yang dapat kita ketahui).
b. Etika (apa yang boleh kita kerjakan).
c. Agama ( sampai dimanakah pengharapan kita)
d. Antropologi (apakah yang dinamakan manusia).
6. H.C Webb dalam bukunya History of Philosophy menyatakan bahwa filsafat
mengandung pengertian penyelidikan. Tidak hanya penyelidikan hal-hal yang
khusus dan tertentu saja, bahkan lebih-lebih mengenai sifat – hakekat baik dari
dunia kita, maupun dari cara hidup yang seharusnya kita selenggarakan di dunia
ini.
7. Harold H. Titus dalam bukunya Living Issues in Philosophy mengemukakan
beberapa pengertian filsafat yaitu :
a. Philosophy is an attitude toward life and universe (Filsafat adalah sikap
terhadap kehidupan dan alam semesta).
b. Philosophy is a method of reflective thinking and reasoned inquiry (Filsafat
adalah suatu metode berfikir reflektif dan pengkajian secara rasional)
c. Philosophy is a group of problems (Filsafat adalah sekelompok masalah)
d. Philosophy is a group of systems of thought (Filsafat adalah serangkaian
sistem berfikir)

E. Definisi Filsafat Ilmu


Dari penjelasan tentang definisi dari filsafat dan definisi dari Ilmu maka para ahli
telah banyak mengemukakan definisi/pengertian filsafat ilmu dengan sudut pandangnya
masing-masing, dan setiap sudut pandang tersebut amat penting guna pemahaman yang

8
komprehensif tentang makna filsafat ilmu, berikut ini akan  dikemukakan beberapa
definisi filsafat ilmu
Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa filsafat ilmu: “Merupakan bagian dari
epistemology yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu. Dalam bentuk pertanyaan,
pada dasarnya filsafat ilmu merupakan telahaan berkaitan dengan objek apa yang
ditelaah oleh ilmu (ontologi), bagaimana proses pemerolehan ilmu (epistemologi), dan
bagaimana manfaat ilmu (axiologi), oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu
adalah :
1. Ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini
mencakup masalah realitas dan penampakan (reality and appearance), serta
bagaimana hubungan ke dua hal tersebut dengan subjek/manusia.
2. Epistemologi berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu, bagaimana
prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar
3. Axiologi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan
ilmu, serta bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.
Peter Caw memberikan makna filsafat ilmu sebagai bagian dari filsafat yang
kegiatannya menelaah ilmu dalam kontek keseluruhan pengalaman manusia.
Steven R. Toulmin memaknai filsafat ilmu sebagai suatu disiplin yang diarahkan
untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian ilmiah, penentuan
argumen, dan anggapan-anggapan metafisik guna menilai dasar-dasar validitas ilmu
dari sudut pandang logika formal, dan metodologi praktis serta metafisika.
Sementara itu White Beck lebih melihat filsafat ilmu sebagai kajian dan evaluasi
terhadap metode ilmiah untuk dapat difahami makna ilmu itu sendiri secara
keseluruhan, Masalah kajian atas metode ilmiah juga dikemukakan oleh Michael V.
Berry setelah mengungkapkan dua kajian lainnya yaitu logika teori ilmiah  serta
hubungan antara teori dan eksperimen. Demikian juga halnya Benyamin yang
memasukan masalah metodologi dalam kajian filsafat ilmu disamping posisi ilmu itu
sendiri dalam konstelasi umum disiplin intelektual (keilmuan).
Menurut The Liang Gie, filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia. Pengertian ini sangat umum dan
cakupannya luas, hal yang penting untuk difahami adalah bahwa filsafat ilmu itu
merupakan telaah kefilsafatan terhadap hal-hal yang berkaitan/menyangkut ilmu, dan

9
bukan kajian di dalam struktur ilmu itu sendiri.
Terdapat beberapa istilah dalam pustaka yang dipadankan dengan Filsafat ilmu
seperti : Theory of  science, meta science, methodology, dan science of science, semua
istilah tersebut nampaknya menunjukan perbedaan dalam titik tekan pembahasan,
namun semua itu pada dasarnya tercakup dalam kajian filsafat ilmu .
Sementara itu Gahral Adian mendefinisikan filsafat ilmu sebagai cabang filsafat
yang mencoba mengkaji ilmu pengetahuan (ilmu) dari segi ciri-ciri dan cara
pemerolehannya.  Filsafat ilmu selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mendasar/radikal terhadap ilmu seperti tentang apa ciri-ciri spesifik yang menyebabkan
sesuatu disebut ilmu, serta apa bedanya ilmu dengan pengetahuan biasa, dan bagaimana
cara pemerolehan ilmu, pertanyaan – pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk
membongkar serta mengkaji asumsi-asumsi ilmu yang biasanya diterima begitu saja
(taken for granted), Dengan demikian filsafat ilmu merupakan jawaban filsafat atas
pertanyaan ilmu atau filsafat ilmu merupakan upaya penjelasan dan penelaahan secara
mendalam hal-hal yang berkaitan dengan ilmu.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan tentang apa itu filsafat
ilmu. Filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu,
sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan seperti landasan ontologis,
epistimologis dan aksiologis. Filsafat ilmu adalah proses berpikir secara mendalam dan
sungguh-sungguh mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses pendidikan dan
bidang keilmuan tertentu. Filsafat ilmu merupakan perenungan yang mempelajari ilmu
secara lebih mendalam, mengenai sebab akibat dan sebagainya.
 
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta : Rajagrafindo Persada Filsafat Ilmu.
(online) http://filsafat-ilmu.blogspot.com. Diakses pada tanggal 21 maret 2013
Pengertian dan ruang Lingkup Filsafat Ilmu. (online)
http://gurutrenggalek.blogspot.com. Diakses pada 11 April 2013
Salam, Burhanuddin. 2000. Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi. Jakarta: PT Rineka
Cipta Suharsaputra, Uhar. 2004. Makalah Penelitian Filsafat Ilmu. Universitas
Kuningan
Suriasumantri, Jujun. 2005. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Tafsir, Ahmad. 2004. Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Whitehead. Alfred North. 1960. Science and The Modern World. New York: The New
American Library of World Literature.
 

10
TUGAS MANDIRI
FILSAFAT ILMU (Materi I; 7 Oktober 2021)
KONSEP DASAR FILSAFAT ILMU

1. Kemukakan pengertian anda tentang Filsafat secara Umum;


2. Apa kegunaan kita belajar dan memahami filsafat.
3. Apa yang kamu ketahui tentang Ilmu dan Pengetahuan
4. Jelaskan hubungan filsafat dengan ilmu
5. Kemukakan pengertian anda tentang Filsafat Ilmu;
6. Tiga tiang penyangga ilmu pengetahuan dalam filsafat, yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi jelaskan masing-masing.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan logika dalam Ilmu Filsafat
8. Beberapa ahli atau Pakar mengemukanan pengertian tentang Logika.
9. Kamu setuju dengan yang mana... sampaikan alasan mu;
10. Kemukakan Definisi “Filsafat Ilmu”.. berikut penjelasan mu.

Catatan:
1. Tugas Mandiri di buat ... dikumpulkan paling lambat tanggal 21 Oktober 2021;
2. Bila tidak tepat waktu dianggap tidak bekerja;
3. Dibuat dalam bentuk ketikan komputer (file Word).
4. Di kirim ke ....... email...... nurlely.darwis@gmail.com
5. Teknis pengiriman tugas jangan di email melintang.... harus tegak agar biasa
terbaca...

11

Anda mungkin juga menyukai