Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Salsa Antik Maretna

NIM : 34403519085
Mata Kuliah : Pancasila
Tanggal : 09 Maret 2020
Kelas : 1B

A. Filsafat
Filsafat adalah sebuah kajian masalah umum dan juga mendasar tentang persoalan seperti
eksistensi, pengetahuan, akal dan pikiran, nilai dan juga bahasa.Pengertian filsafat secara
umum adalah sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofi) untuk memberikan pandangan
hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman
ilmiah.Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab-sebab yang
sedalam mungkin bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.Arti Filsafat adalah
pandangan hidup dari seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mengenai kehidupan yang inginkan atau di cita-citakan.Filsafat merupakan suatu ilmu
pengetahuan karena dalam filsafat sendiri memiliki logika, metode dan juga sistem. Namun
filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia
secara kritis dan juga dijabarkan dalam konsep mendasar.Secara etimologis filsafat memiliki
pengartian yang sepadan dengan kata falsafah dalam bahasa arab atau kata philosophy dalam
bahasa Inggris. Dari kata-kata tasi semuanya berasal dari kata latin philosophia, sebuah kata
benda yang merupakan hasil kegiatan plhiloshopiem sebagai kata kerjanya.
Philosophia berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia
(persahabatan,tertarik kepada … ) dan sophos (kebijaksanaa, ketrampilan, pengalaman praktis
dan intelgensi). Dengan demikian, kata filsafat secara etimologi diartikan sebagai cinta atau
kecenderungan akan kebijaksanaan.Atau juga pengertian filsafat secara etimologi adalah
sebagai cinta secara mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan
kearifan atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran.
1. Menurut Aristoteles
Pengertian filsafat menurut Aristoteles adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab
dan asas segala benda. Dengan ini, filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas mengenai
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
2. Menurut Al-Kindi
Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi
manusia. Beliau memberikan pengertian filsafat dikalangan umat Islam membagi filsafat itu
dalam 3 hal lapangan ilmu:

 Fisika/al-ilmu al-tabiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan terendah.


 Matematika/al-ilmu al-riyadil, ilmu ini merupakan tingkatan tengah.
 Ketuhanan/al-ilmu ar-rububiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan tertinggi.
3. Menurut Johan Gotlich Fickte
filsafat adalah ilmu dari ilmu-ilmu, yaitu ilmu umum yang menjadi dasar dari segala ilmu.
Filsafat membicarakan seluruh dari bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran
dari kenyataan.
Filsafat bukanlah dilakukan dengan cara eksperimen atau percobaan akan tetapi dengan cara
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi dari masalah itu, memberikan
argumentasi dan juga alasan yang tepat untuk sebuah solusi.Untuk ilmu filsafat, harus dan
mutlak dipenuhi dengan logika berpikir dan logika bahasa. Logika sendiri adalah sebuah ilmu
yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat.Hal ini membuat filsafat menjadi
sebuah ilmu yang pada sisi tertentu berciri eksakta disamping nuansa khas dari filsafat, yakni
spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan.Filsafat berarti perjalanan menuju
sesuatu yang dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh ilmu lainnya dengan sikap
skeptic yang mempertanyakan banyak hal.
B. Ilmu
ilmu itu adalah segala suatu proses kegiatan terhadap suatu keadaan dengan cara memakai
alat, prosedur, cara, metode, dan sehingga menghasilkan pengetahuan baru bagi manusia itu
sendiri. Orang yang berilmu berarti orang yang mempunyai pengetahuan, dasar, pemahaman,
dan mempunyai batasan tergantung pada keterbatasannya dalam mencari suatu ilmu yang
diperolehnya.
1. KBBI.
Menurut KKBI menjelaskan bahwa Ilmu ialah bermakna pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun dengan secara sistematis menurut metode yang ilmiah yang bisa digunakan
untuk menjelaskan dan menerangkan suatu kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
2. Afanasyef
Menurut Afanasyef seorang pemikir Marxist dari Rusia yang mengungkapkan tentang ilmu
ialah suatu pengetahuan manusia tentang alam, pikiran dan masyarakat. Beliau mencerminkan
alam & berbagai konsep, kategori & hukum-hukum, yang mana ketetapan & kebenarannya
diuji oleh suatu pengalaman praktis.
3. Mohammad Hatta
Menurut Mohammad Hatta menyatakan bahwa Ilmu adalah suatu pengetahuan yang teratur
dalam mengenai pekerjaan hukum secara kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
tabiatnya, ataupun menurut kedudukannya yang tampak dari luar, ataupun dari dalam.
4. Izuddin Taufiq
Menurut Izuddin Taufiq menytaakan bahwa Ilmu ialah suatu penelusuran informasi atau data
melalui suatu pengamatan, pengkajian & eksperimen, yang bertujuan untuk menetapkan suatu
hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.
5. Karl Pearson
Menurut Karl Pearson menyatakan bahwa Ilmu ialah suatu keterangan yang stabil &
komprehensif tentang sebuah fakta dari pengalaman dengan istilah yang sederhana.
6. Ashely Montagu
Menurut Ashely Montagu menyatakan bahwa Ilmu adalah suatu pengetahuan dalam satu
sistem yang berasal dari studi, pengamatan juga dalam percobaan untuk menentukan suatu
dasar prinsip tentang suatu hal yang sedang dikaji.
7. John G. Kemeny
Menurut John G. Kemeny menytaakan bahwa Ilmu adalah segala pengetahuan yang
dikumpulkan dengan menggunakan suatu metode ilmiah dan merupakan hasil dari
suatu proses yang dibuat dengan menggunakan sebuah metode tersebut.
8. Thomas Kuhn
Menurut Thomas Kuhn menyatakan bahwa Ilmu adalah suatu himpunan kegiatan yang
bisa menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan
ataupun pengembangannya.
Persamaan Ilmu
 Filsafat dan ilmu, keduanya menggunakan metode berpikir reflektif ( refflectife thinking )
dalam menghadapi fakta-fakta dunia dan hidup.Filsafat dan ilmu, keduanya tertarik terhadap
pengetahuan yang terorganisasi dan tersusun secara sistematis.Ilmu membantu filsafat dalam
mengembangkan sejumlah bahan- bahan deskriktif dan faktual serta esensial bagi pemikiran
filsafat.Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-ide yang
bertentangan dengan pengetahuan ilmiahFilsafat merangkum pengetahuan yang terpotong-
potong, yang menjadikan beraneka macam ilmu dan yang berbeda serta menyusun bahan-
bahan tersebut kedalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia dan menyeluruh dan
terpadu.
Jenis – Jenis Ilmu
Berdasarkan tujuan ilmu dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu :
Ilmu Teoritis
Ilmu – ilmu teoritis yang penyelidikannya bertujuan memperoleh pengetahuan tentang
kenyataan.
Ilmu Praktis
Ilmu – ilmu praktis atau produktif yang penyelidikannya bertujuan menjelaskan perbuatan
yang berdasarkan pada pengetahuan.
C. Logika
Logika merupakan sebuah hasil pertimbangan dari akal pikiran yang diutarakan melalui kata
serta dinyatakan dalam bahasa. Kata Logika berasal dari Yunani kuno λόγος (logos) yang
berarti sebagai salah satu cabang ilmu filsafat.Dalam hal ini logika disebut sebagai logike
episteme atau dalam bahasa Latin: logica scientia yang artinya ilmu logika atau sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan
teratur. Menurut beberapa ahli pengertian logika berbeda-beda yakni :
1. Aristoteles
Logika diartikan sebagai ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah yang membicarakan
tentang bentuk pikiran itu sendiri serta hukum-hukum yang menguasai pikiran tersebut.
2. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso
Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso, dalam pandangan beliau logika diartikan sebagai ilmu dan
kecakapan menalar, berpikir dengan tepat.
3. Jan Hendrik Rapar
Jan Hendrik Rapar juga mengemukakan pendapatnya. Menurut toko ahli yang satu ini Logika
diartikan sebagai sebuah pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa.
4. Soekadijo
Seorang ahli bernama Soekadijo juga mengemukakan pandangan beliau tentang logika.
Menurut beliaulLogika diartikan sebagai suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk
meneliti ketepatan nenalar.
5. William Alston
Logika diartikan sebagai studi tentang penyimpulan, secara lebih cermat usaha untuk
menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan tidak sah.Berpikir
secara logika di bedakan menjadi 2 yakni logika modern dan logika tradisional. Keduanya
saling berkaitan atau bisa di bilang mirip antara yang satu dengan yang lainnya. Pada logika
modern atau yang lebih di kenal dengan logika simbolik yakni dengan menggunakan tanda-
tanda atau symbol-simbol matematik.Dimana, seseorang hanya sanggup membahas hubungan
antara tanda-tanda tersebut, padahal realitas ini tidak mungkin bisa untuk ditangkap secara
penuh dan secara tepat dengan menggunakan symbol-simbol matematik tersebut.Sedangkan
pada logika tradisional ini lebih membahas pada definisi, konsep, dan term menurut struktur,
susunan dan nuansanya, serta beberapa hal diantaranya yang berkaitan dengan seluk-beluk
penalaran. Hal ini tidak lain untuk mendapatkan sebuah kebenaran yang lebih sesuai dengan
realitas.Ketika anda pandai dalam keduanya maka akan sangat mudah untuk mendapatkan
kebenaran dan tidak mudah tertipu oleh isu-isu yang sedang beredar. Pasalnya pemikiran
logika saat ini lebih dominan dalam  hal pembuktian, sehingga akan sangat mudah untuk kita
mencari bukti dari fakta tersebut.
Ada beberapa jenis logika yang bisa diketahui. Diantara jenis logika tersebut yaitu:
1. Logika Formal
Logika Formal merupakan sebuah pemikiran atau pengertian logika yang di anggap sebagai
logika tradisional atau logika filosofis. Dimana dalam hal ini berkaitan dengan studi tentang
kesimpulan dengan konten formal dan eksplisit murni.Bentuk pernyataannya dapat
dinyatakan sebagai penerapan secara khusus dari peraturan yang sepenuhnya masih di
anggap  abstrak. Apabila dikaitkan maka aturan logika formal ini sama dengan yang sudah
kita bahas dari pengertian Aristoteles.Adanya sistem formal atau yang disebut dengan
kalkulus logis ini digunakan untuk mendapatkan satu ekspresi atau kesimpulan dari satu atau
lebih ungkapan atau premis yang lain.Keberadaan tempat ini mungkin aksioma atau proposisi
yang jelas, diterima begitu saja serta dari adanya teorema yang diturunkan dengan
menggunakan seperangkat aturan inferensi dan aksioma tetap, tanpa menggunakan asumsi
tambahan lainnya.Formalisme merupakan sebuah teori dari filosofis yang menyatakan bahwa
pernyataan formal (logis atau matematis) tersebut memang tidak memiliki makna intrinsik.
Namun simbolnya karena dianggap sebagai Identitas fisik untuk menunjukkan suatu bentuk
yang mempunyai sebuah aplikasi yang lebih bermanfaat.
2. Logika Informal
Logika informal atau yang lebih di kenal dengan Informal Logic merupakan sebuah disiplin
ilmu baru yang mempelajari tentang argumen bahasa alami.Pasalnya pengertian logika ini
lebih mengarahkan untuk mencoba mengembangkan logika untuk menilai, menganalisis dan
memperbaiki penalaran pada bahasa sehari-hari.Maksud dari bahasa alami di sini yakni bisa
diartikan dengan bahasa yang diucapkan, ditulis serta yang ditandatangani oleh manusia untuk
menjalin sebuah komunikasi dengan tujuan umum.Hal ini dapat dibedakan dalam bahasa
formal seperti pada bahasa pemrograman komputer serta pada bahasa yang dibangun seperti
bahasa Esperanto.Pasalnya ini bisa lebih fokus pada hal penalaran dan argumen yang
ditemukan oleh seseorang dalam bentuk pertukaran pribadi, periklanan, debat politik,
argumen hukum serta adanya komentar sosial yang mencirikan surat kabar, televisi, Internet
dan bentuk media massa yang lain.
3. Logika Simbolis
Logika simbolis merupakan sebuah logika dimana membahas tentang abstraksi simbolis yang
menangkap pada ciri formal inferensi logis.Hal ini akan sangat berhubungan apabila
dibandingkan dengan hubungan simbol satu sama lain, seringnya menggunakan kalkulus
matematika secara kompleks, serta dalam usaha lainnya untuk memecahkan sebuah
permasalahan yang sulit untuk dipahami, dalam hal ini logika formal tradisional tidak dapat
diatasi. Terdapat 2 hal berikut pembagian menurut sub-cabangnya yakni:Predicate
Logic. Predicate Logic merupakan sebuah sistem di mana formula yang mengandung variabel
secara terukur.Logika Proposisional. Logika Proposisional atau dikenal dengan logika
Sentensial merupakan sebuah sistem yang mana termasuk dalam formula yang mewakili
proposisi dapat dibentuk dengan menggabungkan proposisi atomik dengan menggunakan
penghubung logis.
4. Logika Matematika
Logika matematika ini lebih mengarah pada penerapan teknik logika pada penerapan teknik
matematika, atau lebih fokusnya pada representasi dan analisis logika formal. Pada dasarnya
di sini bentuk penggunaan awal matematika dan geometri yakni apabila dikaitkan dengan
logika dan filsafat yang kembali ke zaman Yunani Kuno seperti Euclid, Plato dan
Aristoteles.Dimana dalam ilmu komputer mulai muncul sebagai sebuah disiplin di tahun
1940an yakni dengan karya Alan Turing (1912 – 1954) atau tentang masalah Entscheidung,
yang diikuti oleh teori Kurt Gödel (1906 – 1978) terlebih dengan ketidaklengkapan
teoremanya.Kemudian pada tahun 1950 an dan 1960 an ini dari para periset memperkirakan
bahwa ketika pengetahuan manusia dapat diekspresikan melalui sebuah logika notasi
matematika. Dasar dari pengertian logika inilah yang memungkinkan untuk membuat mesin
yang beralasan atau kecerdasan buatan. Meskipun pada kenyataannya lebih sulit daripada
yang diharapkan karena kompleksitas penalaran seorang manusia.

Anda mungkin juga menyukai