Anda di halaman 1dari 8

Rangkuman Perkuliahan 11

Nama : Siti Salsa Antik Maretna

NIM : 34403519085

Mata Kuliah : Manajemen Patient Safety

Dosen : Moch. Reza Nur, S.Kep., Ners

Tanggal : Senin, 04 Mei 2020

Kelas : 1B

Topik : Nurshing Health

A. Body Alignment (Postur Tubuh)

Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang


berhubungan dengan bagian tubuh lain. bagian yang dipelajari dari postur tubuh
adalah persendian, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian terscabut
digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan
fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk, berdiri dan berbaring yang
benar. Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat
mengangkat klien dengan benar, menggunakan teknik posisi yang tepat, dan
memindahkan klien dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur
ke brankar. Prosedur-prosedur tersebut digambarkan dalam bagian ini sebagai
prinsip mekanika tubuh yang diperlukan untuk menjaga atau memperbaiki
kesejajaran tubuh.

Manfaat BodyAligment

Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik,
mengurangi jumlah energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan,
mengurangi kecelakaan, memperluas ekspansi paru, dan memingkatkan sirkulasi
renal dan gastrointestinal. 

Prinsip BodyAligment

Untuk mendapatkan postiur tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan, di antaranya:

1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis gravitasi (lineofgravity -garis


imaginer vertikal) mclewati pusat gravitasi (centerofgravity-titik yang berada di
pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (baseofsupport-posisi menyangga
atau menopang tubuh).

2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
3. Jika gravitasi bc:rada di luar pusat dasar tumpuan, enc:rgi akan lebih banyak
digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.

4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan
menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.

5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mcncegahketidaknyamanan otot.

6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu menc;egah kekakuan otot dan
ligamen.

7. Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan
mencegah kelelahan.

8. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.

9. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah
beban belakang.

10. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri,
kelelahan otot, dan kontraktur.

Teknik Mengangkat
Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan
lebih dari setengahnya adalah cedera punggung yang langsung akibat teknik
mengangkat dan membungkuk yang tidak tepat (Owen dan Garg, 1991).
Kebanyakan cedera punggung yang terjadi adalah ketegangan pada kelompok
otot lumbal, termasuk otot di sekitar vertebra lumbal (Owen dan Garg, 1991).
Perawat beresiko mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat,
memindahkan, atau mengubah posisi klien imoblisasi. Sebelum mengangkat,
perawat harus mengkaji kemampuan mengangkat klien atau objek yang akan
diangkat dengan menentukan kriteria dasar cara mengangkat sebagai berikut :

      Posisi beban. Beban yang akan diangkat berada sedekat mungkin dengan
pengangkat. Posisikan objek pada keadaan seperti di atas ketika perawat
menggunakan gaya mengangkat dikarenakan objek berada dalam potongan sama
(Stamp,1989). Tinggi objek. Tinggi yang paling baik untuk mengangkat vertikal
adalah sedikit di atas jari tengah seseorang dengan lengan tergantung disamping
(Owen dan Garg, 1991). 

      Posisi tubuh. Ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas
mengangkat yang berbeda, maka petunjuk umum berikut mampu dipakai untuk
sebagian besar keadaan. Tubuh diposisikan dengan batang tubuh tegak sehingga
kelompok otot-otot multipel sama dengan cara yang sinkron.

      Berat maksimum. Setiap peawat harus mengetahui berat maksimum yang


aman untuk diangkat, aman bagi perawat dan klien. Objek yang terlalu berat
adalah jika beratnya sama dengan atau lebih dari 35 % berat badan orang yang
mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya 59,1 kg tidak mencoba
mengangkat klien imobilisasi yang beratnya 45,5 kg. Meskipun nampaknya
perawat mungkin mampu melakukannya, hal ini akan berisiko klien jatuh atau
menyebabkan cedera punggung perawat. 

      Ketika mengangkat perawat harus mengikuti prosedur yang dibuat untuk
melindungi sistem muskuloskeletal. Mengangkat objek dari tempat tidur tinggi
meningkatkan resiko karena lebih sulit mempertahankan keseimbangan tubuh.
Untuk meraih objek yang berada di atas kepala, orang sering berdiri menjinjit
dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan, menaikkan
pusat gravitasi dan pada akhirnya menurunkan keseimbangan mereka. 

      Hati-hati saat menggunakannya pada klien yang mengalami trauma medula
spinalis. Jika klien harus dipindahkan maka papan pemindah harus ditempatkan
di bawah klien untuk mempertahankan kesejajaranspinal sebelum memindahkan
ke brankar. 

      Klien harus dipersiapkan untuk pemindahan dan minta bantuan jika
memungkinkan. Lingkungan harus bebas dari penghalang dan alat-alat yang tidak
dibutuhkan harus dipindahkan dari tempat tidur. Brankar harus ditempatkan sudut
kanan tempat tidur sehingga pengangkat dapat berputar ke depan brankar dan
memindahkan klien dengan cepat.

Pada semua prosedur, keamanan merupakan prioritas. Keamanan dapat


ditingkatkan pada tiga orang pengangkat apabila berkerja sama. Oleh karena itu
salah seorang harus memimpi

Teknik Mengubah Posisi

       Klien yang mengalami gangguan fungsi sistem skeletal, saraf atau otot dan
peningkatan kelemahan serta kekakuan biasanya membutuhkan bantuan perawat
untuk memperoleh kesejajaran tubuh yang tepat ketika selama berada di tempat
tidur atau duduk. Restrain adalah alat bantu tangan digunakan untuk imobilisasi,
terutama pada klien bingung atau disorientasi. 
Teknik Memindahkan 

      Perawat biasa memberi perawatan pada klien imobilisasi yang harus diubah
posisi, dipindahkan di atas tempat tidur, dan harus dipindahkan dari tempat tidur
ke kursi ataupun brankar. Mekanika tubuh yang sesuai memungkinkan perawat
untuk mengangkat, menggerakkan, atau memindahkan klien dengan aman dan
juga melindungi perawat dari cedera sistem muskuloskeletal.
      Meskipun perawat menggunakan berbagai teknik memindahkan, berikut ini
merupakan petunjuk umum yang harus diikuti saat memindahkan pada setiap
prosedur pemindahan:

 Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat tidur pada posisi berlawanan
dengan perawat untuk mencegah klien jatuh dari tempat tidur. 
 Tinggikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman. 
 Kaji imobilisasi dan kekuatan klien untuk menentukan bantuan klien
yang dapat digunakan saat memindahkan. 
 Tentukan kebutuhan akan bantuan. 
 Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari klien. 
 Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali
memindahkan.

Perawat yang menggunakan teknik memindahkan atau menggerakkan untuk


pertama kalinya harus meminta pertolongan untuk mengurangi risiko cedera pada
klien dan perawat. Perawat harus juga mengetahui kekuatan dirinya dan
keterbatasannya. Memindahkan klien imobilisasi sendirian merupakan hal yang
tersulit dan berbahaya.

   Memindahkan klien. Klien membutuhkan tingkat bantuan yang bervariasi


untuk mengangkat dari tempat tidur, menggerakkan ke posisi miring, atau duduk
di sisi tempat tidur.

Untuk menentukan apakah klien mampu melakukan sendiri dan berapa


banyak orang yang dibutuhkan untuk membantu mengangkat klien di atas tempat
tidur, perawat mengkaji klien untuk menentukan apakah penyakit klien ada
kontraindikasi dalam pengerahan tenaga (seperti penyakit kardiovaskular).
Kemudian, perawat menentukan apakah klien memahami apa yang diharapkan.
Jika ada, dibutuhkan beberapa perawat untuk menggerakkan klien diatas tempat
tidur. Perawat kemudian menentukan tingkat kenyaman klien. Perawat juga
mengevaluasi kekuatan pribadi dan pengetahuan prosedur. Pada akhirnya perawt
menentukan apakah klien terlalu berat atau klien tidak bisa bergerak sehingga
perawat menyelesaikan prosedur sendirian.

Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Kursi oleh perawat membutuhkan


bantuan klien dan tidak dilakukan pada klien yang tidak dapat membantu.
Perawat menjelaskan prosedur pada klien sebelum pemindahan. Kursi
ditempatkan dekat tempat tidur dengan punggung kursi sejajar dengan bagian
kepala tempat tidur. Penempatan kursi memungkinkan perawat berputar dengan
klien dan memindahkan berat badan klien dengan cepat.

Pemindahan yang aman adalah prioritas pertama. Perawat yang ragu-ragu


dengan kekuatannya ataupun kemampuan klien untuk membantu, harus meminta
bantuan. Klien harus duduk dan menjuntaikan kakinya di sisi tempat tidur
sebentar sebelum berdiri. Kemudian klien harus berdiri di sisi tempat tidur untuk
beberapa menit sehingga klien dapat dengan cepat menurunkan punggungnya ke
tempat tidur pada kasus pusing atau pingsan.

Ketika memindahkan klien imobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda perawat
harus menggunakan mekanika tubuh yang tepat dan apabila memungkinkan
kerjasama diperoleh sebanyak mungkin.

Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Brankar.


Klien imobilisasi yang dipindahkan dari tempat tidur ke brankar atau dari
tempat tidur ke tempat tempat tidur harus membutuhkan tiga orang pengangkat.
Teknik ini bagus dilakukan jika orang-orang yang memindahkan mempunyai
kesamaan tinggi. Jika pusat gravitasi mereka sama, mereka mengangkat sebagai
suatu tim. Cara lain memindahkan klien adalah dengan menggunakan kain
pengangkat yang ditempatkan di bawah klien.

Kain pengangkat berguna sebagai ayunan ketika klien dipindahkan ke


brankar. Pada teknik ini, perawat perlu berada di sisi berlawanan dari tempat tidur
dan berpegang pada kain pengangkat ketika memindahkan klien ke brankar.
Brankar dan tempat tidur ditempatkan berdampingan sehingga klien dapat
dipindahkan dengan cepat dan mudah dengan menggunakan kain pengangkat.

B. Nutrisi
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy
NuwerKonstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan
makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain
nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan
pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua
proses tubuh. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan
dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Jenis-Jenis Nutrien
A. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
 Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa),
maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
  Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun
banyak molekul glukosa.
 Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan
kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
B. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Fungsi lemak :
 sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan memberikan 9 kkal.
   Ikut serta membangun jaringan tubuh.
 Perlindungan.
 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
  Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung
dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
  Vitamin larut dalam lemak.
C.  Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein
akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam
amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein adalah:
 Protein menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
 Protein menghasilkan jaringan baru.
 Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru
dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan
haemoglobin.
 Protein sebagai sumber energi.
D. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Ada 2 jenis
vitamin yaitu:
 Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
 Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh
jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
E. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim,
dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.
Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis
sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral yaitu:
 Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
  Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P
(intraseluler).
 Bahan dasar enzim dan protein.
C. Pengertian Istirahat
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi
oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat
berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda
pada setiap individu (Sumber, Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul
Chayatin. S.Kep, 2007).
Karakteristik Istirahat
 Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
 Merasa diterima.
 Mengetahui apa yang sedang terjadi.
 Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
 Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai
tujuan.
 Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Perbedaan Istirahat dan Tidur
Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa
tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti
tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga
bias dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. (Sumber, Wahit Iqbal Mubarak,
SKM & Ns. Nurul Chayatin. S.Kep ,2007;225). Sedangkan pengertian tidur
antara lain :
 Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus yang bergantian dengan
periode yang lebih lama dari keterjagaan. Siklus tidur terjaga
mempengaruhi dan mengatur fungsi fisiologis dan responprilaku.
 Tidur berasal dari kata bahasa latin "somnus" yang berarti alami periode
pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran.
  Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan
periode
  Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami seseorang,
yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang
cukup (Wahit, 2007)
Jadi tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas
fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses
fsiologistubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir
sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada
keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah
seharian beraktivitas,mengurangistress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan
kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
(Sumber, Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chayatin. S.Kep ,2007;225).
Kebutuhan istirahat dapat dirasakan apabila semua karakteristik tersebut
diatas dapat terpenuhi. Hal ini dapat dijumpai apabila pasien merasakan segala
kebutuhannya dapat diatasi, adanya pengawasan, dan penerimaan dari tindakan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan sehingga dapat memberika kedamaian.
Apabila pasien tidak merasakan enam karakter tersebut diatas, maka kebutuhan
istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga diperlukan tindakan yang dapat
meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istirahat dan tidur. Misalnya,
mndengarkan secara hati-hati tentang khawatiran personal pasien dan mencoba
meringankannya jika memungkinkan.
Pasien yang mempunyai peraaan tidak diterima, tidak mungkin dapat
beristirahat dengan tenang. Oleh sebab itu, maka tenaga kesehatan harus sensitif
terhadap khawatiran pasien. Pengenalan pasien terhadap apa yang akan terjadi
merupakan keadaan lain yang penting diketahui sehingga pasien dapat
beristirahat. Adanya ketidaktahuan akan menimbulkan gangguan pada isirahat
pasien dengan kecemasan pada tingkat yang berbeda-beda. Tenaga kesehatan
harus membatu memberikan penjelasan kepada pasiennya.
Agar pasien merasa diterima dan mendapatkan kepuasan, maka pasien harus
dilibatkan dalam melaksanakan berbagai aktivitas yang mempunyai tujuan. Hal
tersebu dapat membuat pasien merasa diterima dan dihargai tentang
kompetensiyang ada pada dirinya. Pasien akan merasa aman jika ia mengetahui
bahwa ia akan mendapat bantuan sesuai dengan yang diperlukannya. Pasien yang
merasa terisolasi dengan kurang mendapat bantuan, tidak akan dapat beristirahat.
Oleh karenanya, tenaga kesehatan harus dapat menciptakan suasana agar pasien
tidak merasa terisolasi dengan melibakan keluarga dan teman-teman pasien.

Anda mungkin juga menyukai