OLEH :
FADIYAH
KELAS :
1B
A. MEKANIKA TUBUH
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.Hal ini mempengaruhi tingkat
kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung tingkat
kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien. Disamping
itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk menghibur pasien yaitu dengan
meningkatkan kenyamanan dan kerjasama.Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai
kelompok otot untuk setiap aktivitas keperawatan, memberikan obat, mengangkat, dan
memindahkan klien dan menggerakan objek.
B. KESEGARISAN TUBUH
Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama dan
mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring. Kesegarisan
tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskusloskeletal,
mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.
Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan klien dengan
aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.
Adapun faktor yang mempengaruhi kesegarisan tubuh:
1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal, terdapat
organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga dapat
memengaruhi pembentukan postur tubuh.
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Faktor social
Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik atau
sebaliknya menjadi lebih buruk. Seseorang yang mempunyai gaya hidup yang tidak
sehat misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari,
dapat mengalami ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan
baik.
Adanya perubahan perilaku dan ilai seseorang dapat memengaruhi postur tubuh.
Sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat
mempengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk
selalu bersih dari sampah.
C. JENIS POSISI
1. Posisi Fowler
Posisi Fowler adalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk. Tujuan
a) Mempertahankan kenyamanan
b) Memfasilitasi fungsi pernapasan
2. Posisi Sim
Pada posisi ini pasien berbaring miring baik ke kanan atau ke kiri. Tujuan :
a) Memberikan kenyamanan.
b) Melakukan huknah.
c) Memberikan obat per anus (supositoria).
d) Melakukan pemeriksaan daerah anus.
3. Posisi Trendelenburg
Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari
bagian kaki. Tujuan :
a) Melancarkan peredaran darah ke otak.
5. Posisi Litotomi
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan mengangkat
kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen. Tujuan :
6. Posisi Genu
Pektoral
Pada posisi genu pectoral, pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Tujuan :
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani
fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan
mempercepat penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai,
pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang
berlawanan disebut dengan counter traksi.
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu.Suku Aztec dan mesir
menggunakan traksi manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi telah
menjadi sebuah ketetapan dalam management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi internal
menggunakan nail, pin dan plate menjadi praktek yang sering. Pengembangan ini
berpasangan dengan kurangnya pembedahan fraktur dengan kebutuhan ekonomi untuk
perawatan rumah sakit yang lebih.