Anda di halaman 1dari 37

PRINSIP BIOMEKANIKA

DALAM KEPERAWATAN
dr. I Nyoman Suartha, M. Repro
Biomekanika
• Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.
• Contoh : Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ
lain juga dalam keadaan relaks. Maka ketika kita akan
menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan ( perlu
pemanasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan
akan mengakibatkan cedera pada organ tersebut.
• Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika
pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara
disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh
mahluk hidup.
• Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan
sistem dalam biologi dan kedokteran.
Konsep dasar biomekanika
• Disiplin ilmu biomekanika ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya,
seperti anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau
prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu
yang disebut biomekanika.
• Ruang lingkup Biomekanika meliputi developmental biomechanics,
biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment design
dan sport biomechanics (biomekanika olahraga).
• Developmental biomechanics, yaitu biomekanika yang secara khusus
mempelajari perubahan pola-pola gerak selama hidup dan orang-
orang cacat. Misalnya: analisis yang dilakukan terhadap orang-orang
yang menderita celebral palsy.
• Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha
usaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan
dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera.
• Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola
gerak orang-orang yang mengalami cedera.
• Equipment design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain
peralatan yang digunakan dalam olahraga. Misalnya: desain raket
tenis, bulutangkis, sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda balap,
peralatan golf, dan lain-lain.
• Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu
biomekanika yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet
ketika menampilkan cabang olahraga.
Penerapan prinsip biomekanika dalam
keperawatan
Pengertian mekanika tubuh
• Mekanika tubuh (Body Mechanic) adalah usaha untuk mengkordinasi
sistem musculoskeletal dan saraf, sehingga individu dapat bergerak,
mengangkat, membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan melakukan
aktivitas sehari-hari dengan sempurna.
• Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko
cedera sistem musculoskeletal. Mekanika tubuh juga dapat
memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik
tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang
berlebihan.Hal-hal tersebut mencakup kesegarisan tubuh (Body
Alignment), keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.
Penerapan Mekanika tubuh yang tepat
Kesegarisan tubuh
• Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah
yang sama dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan
otot selama berbaring/berdiri. Kesegarisan tubuh yang benar
mengurangi ketegangan pada struktur muskusloskeletal,
mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan
menunjang keseimbangan.
Kesegarisan tubuh
Faktor yang mempengaruhi kesegarisan
tubuh
Status kesehatan
• Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak
optimal, terdapat organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau
kelemahan sehingga dapat memengaruhi pembentukan postur tubuh.
Nutrisi
• Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam
membantu proses keseimbangan organ, otot, tendon, ligament, dan
persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energi pada organ
tersebut juga akan berkurang, sehingga dapat mengganggu proses
keseimbangan.
Lanjutan....
Emosi
• Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga
keseimbangan tubuh. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses
koordinasi pada otot, ligament, sendi, dan tulang.
Gaya hidup (life style)
• Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang menjadi
lebih baik atau sebaliknya menjadi lebih buruk. Seseorang yang
mempunyai gaya hidup yang tidak sehat misalnya selalu menggunakan
alat bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami
ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan baik.
Pengaturan posisi
Posisi Fowler

Posisi Fowler adalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.
Tujuan :
• Mempertahankan kenyamanan
• Memfasilitasi fungsi pernapasan
Posisi Fowler
• Alat dan bahan :
• Penopang / bantal
Prosedur kerja :
1) Cuci tangan
2) Lakukan persiapan seperti di sebut di atas
3) Tinggikan kepala tempat tidur 45-60 derajat
4) Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil
5) Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidak
dapat mengontrolnya secara sadar atau tidak dapat menggunakan tangan
dan lengan
Lanjutan..
6) Tempatkan bantal tipis di punggung bawah
7) Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.
8) Tempatkan bantal kecil atau gulungan di bawah pergelangan kaki.
9) Tempatkan papan kaki di dasar telapak kaki pasien.
10) Turunkan tempat tidur.
11) Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik
potensi tekanan.
12) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Posisi Sim
• Pada posisi ini pasien berbaring miring baik ke kanan atau ke kiri.
• Tujuan :
• Memberikan kenyamanan.
• Melakukan huknah.
• Memberikan obat per anus (supositoria).
• Melakukan pemeriksaan daerah anus.
Posisi Sim
Posisi Sim
• Prosedur kerja :
1) Cuci tangan.
2) Lakukan persiapan seperti diuraikan di atas.
3) Tempatkan kepala datar di tempat tidur.
4) Tempatkan pasien dalam posisi telentang.
5) Posisikan pasien dalam posisi miring yang sebagian pada abdomen.
6) Tempatkan bantal kecil di bawah kepala.
Lanjutan..
7) Tempatkan bantal di bawah lengan atas yang difleksikan, yang
menyokong lengan setinggi bahu. Sokong lengan lain di atas tempat
tidur.
8) Tempatkan bantal di bawah tungkai atas yang difleksikan, yang
menyokong tungkai setinggi panggul.
9) Tempatkan bantal pasien parallel dengan permukaan plantar kaki.
10) Turunkan tempat tidur.
11) Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik
potensi tekanan.
Posisi Trendelenberg
• Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala
lebih rendah dari bagian kaki.
Tujuan :
• Melancarkan peredaran darah ke otak.
Posisi Trendelenberg
• Prosedur Kerja :
1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
2) Cuci tangan.
3) Pasien dalam keadaan berbaring telentang.
4) Tempatkan bantal di antara kepala dan ujung tempat tidur pasien.
5) Tempatkan bantal di bawah lipatan lutut.
6) Tempatkan balok penopang di bagian kaki tempat tidur.
7) Atau atur tempat tidur khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.
8) Cuci tangan.
Posisi dorsal Recumbent
• Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan
kedua lutut fleksi di atas tempat tidur.
Tujuan:
• Perawatan daerah genitalia.
• Pemeriksaan genetalia.
• Posisi pada proses persalinan.
Posisi dorsal Recumbent
• Prosedur Kerja :
1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
2) Cuci tangan
3) Pasien dalam keadaan berbaring (telentang)
4) Pakaian bawah dibuka.
5) Tekuk lutut dan direnggangkan.
6) Pasang selimut untuk menutupi area genitalia.
7) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Posisi litotomi

• Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan


mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.
Tujuan :
• Pemeriksaan alat genitalia.
• Proses persalinan.
• Pemasangan alat kontrasepsi.
Posisi Litotomi
Posisi Litotomi
• Prosedur Kerja :
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Cuci tangan.
3) Pasien dalam keadaan berbaring (telentang).
4) Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen.
5) Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha.
6) Letakkan bagian lutut/ kaki pada penyangga kaki di tempat tidur khusus untuk
posisi litotomi.
7) Pasang selimut
8) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Posisi genu pektoral
• Pada posisi genu pectoral, pasien menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur.
• Tujuan : Pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid
Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Cuci tangan.
3) Minta pasien untuk mengambil posisimenungging dengan kedua kaki
di tekuk dan dada menempel pada matras tempat tidur.
4) Pasang selimut untuk menutupi daerah perineal pasien.
5) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Traksi
• Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot.
• Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur tulang, dislokasi
sendi atau spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan
mempercepat penyembuhan.
• Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian
tubuh,tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang
diaplikasikan pada arah yang berlawanan disebut dengan counter
traksi.
Klasifikasi traksi
• Traksi manual : dengan menggunakan tarikan/dorongan tangan
penolong untuk mengembalikan posisi tulang yang patah/dislokasi
sebelum dipasang plester gip. Traksi manual digunakan pada fraktur
yang sederhana
• Traksi skeletal : memberikan tahanan/dorongan yang diaplikasikan
langsung pada tulang dengan menggunakan pin, wire atau baut
dimasukkan langsung ke dalam tulang. Traksi skeletal digunakan untuk
fraktur yang tidak stabil
• Traksi kulit : traksi pada bagian tubuh yang terkena melalui jaringan
lunak
Beban traksi
• Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari berat badan, maksimal 5 kg.
• Beban pada traksi skeletal dapat 2 atau 3 kalilipat (1/5 dari berat
badan).
Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari
Tujuan Traksi dibagi dua golongan yaitu :
berat
1.Untuk reposisibadan,
(reduction traction)
maksimal 5 kg.Beban pada traksi
2.Untuk mempertahankan posisi
skeletal dapat 2 atau 3 kalilipat (1/5 dari
berat badan).
Traksi
Traksi tulang belakang
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai