Anda di halaman 1dari 27

BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN

INDHIT TRI UTAMI, Ns., M.Kep


PENGERTIAN MEKANIKA
 Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang
ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan
bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan
mekanik yang disebut “gaya”
 Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari cabang
ilmu dalam fisika
KESEIMBANGAN
 Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang
mana setiap cabang olahraga menerapkan dengan cara yang
berbeda. Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada
tingkat keseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet
harus berada pada tingkat keseimbangan yang rendah.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN
 Stabilitas berbanding lurus dengan luas
dasar penumpu
 Stabilitas berbanding lurus dengan
besarnya jarak proyeksi jauhnya titik
berat badan tepi alas yang searah
dengan arah gerakan
 Stabilitas berbanding lurus dengan
berat badan
 Untuk memperoleh stabilitas titik berat
badan harus jatuh didalam bidang dasar
menumpu
 Gaya geser
 Letak segmen – segmen badan
 Penglihatan dan faktor faktor psikologis
 Faktor fisiologis
PENGERTIAN BIOMEKANIKA
 Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi.
Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu –
ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
tubuh makhluk hidup. Dalam biomekanika prinsip – prinsip mekanika dipakai dalam
penyusuan konsep, analisis, dan pengembangan peralatan dan sistem biologi dan
kesehatan.
BIOMEKANIKA……
 Frankel dan Norsin (1980), biomekanika merupakan ilmu untuk
analisis sistem kerangka otot manusia.
 Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk
menjelaskan gerakan pada bermacam – macam bagian tubuh pada
aktivitas sehari - hari
KONSEP DASAR BIOMEKANIKA

 Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan
macam – macam gerakan atas dasar prinsip – prinsip mekanika dan
menganaslis suatu gerakan.
 Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan
ditunjang oleh disiplin ilmu lainnya, seperti anatomi, fisiologi, dan fisika
kemudian dasar – dasar atau prinsip dari ketiga ilmu tersebut menjadi
biomekanika.
 Biomekanika tidak saja digunakan untuk
perbaikan teknik cabang olahraga, tetapi juga
banyak digunakan oleh para ahli di luar bidang
ilmu olahraga, misalnya bidang kesehatan, desain
alat – alat kebutuhan manusia.
RUANG LINGKUP BIOMEKANIKA

1. Developmental biomechsnics  yaitu biomekanika yang secara khusus mempelajari


perubahan pola – pola gerak selama hidup dan orang – orang cacat. Contoh: analisis
yang dilakukan terhadap orang- orang yang menerima celebral palsy

2. Biomechanic of exercise  yaitu biomekanika yang mempelajari usaha – usaha untuk


meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan kemugkinan terjadi cedera.
RUANG LINGKUP BIOMEKANIKA
3. Rehabilitation mechanics  yaitu biomekanika yang mepelajari pola gerak
orang orang yang mengalami cedera

4. Equipment design  yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan


yang digunakan dalam olahraga. Misalnya desain raket tenis, bulu tangkis,
sepatu atletik, sepeda balap

5. Sport biomechanics  yaitu ilmu biomekanika yang digunakan untuk


meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika menampilkan cabang olahraga,
misalnya analisis teknik identifikasi cedera olahraga
PENERAPAN PRINSIP BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN

 Dasar dari prinsip kerja biomekanika adalah


hukum Newton yang terdiri dari
 Hukum I Newton
 Hukum II Newton
 Hukum III Newton
HUKUM I NEWTON

 Bunyi hukum : selama jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda
sama dengan nol, maka benda akan tetap berada dalam keadaan
diam atau bergerak secara lurus beraturan (kecepatannya
konstan)

 Konsep dari hukum ini dikenal dengan kelembanan (inersia) yaitu sifat
suatu benda untuk cenderung mempertahankan kedudukannya. Benda
yang diam akan terus diam dan benda yang bergerak akan terus
bergerak.

 Contoh: ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain
juga dala keadaan rileks, maka ketika kita akan menggerakannya harus
dimulai dari perlahan – lahan, (perlu pemanasan). Jika secara tiba – tiba
digerakkan maka kemungkinan akan terjadi cedera pada organ
HUKUM II NEWTON
 Jika Sebuah benda diberikan gaya maka benda tersebut akan bergerak dan
mengalami percepatan. Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus
dengan besarnya gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan besar
massanya.
 F= m.a,
 F= gaya (Newton)
 m = massa (kg)
 a = percepatan ( m/s.s)
 Konsep berat sama dengan gaya grafitasi berat merupakan hasil kali antara massa
dengan percepatan gravitasi (w= mg)

CONTOH: gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang
berat dibandingkan dengan ketika mengangkat beban yang ringan. Ketika mendorong
sebuah kereta pasien/kursi roda, gaya yang diperlukan lebih besar ketika mendorong
pasien yang berbadan besar dibandingkan dengan ketika mendorong pasien yang bertubuh
kecil
HUKUM III NEWTON

 Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda lain,


maka benda tersebut akan mendapatkan balasan
gaya yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan.
Hukum ini dikenal dengan hukum aksi dan reaksi.
 Contoh: ketika telapak kaki menginjak tanah dan
mendorong ke belakang, maka tanah akan membalas
dengan memberikan gaya yang besarnya dengan
arah ke depan sehingga badan akan terdorong maju
MEKANIKA TUBUH

 Mekanika tubuh (body mechanic) adalah usaha untuk mengkordinasi sistem


muskuloskeletal dan saraf, sehingga individu dapat mengangkat, bergerak,
membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan melakukan aktivitas sehari – hari
dengan sempurna.
 Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko cedera sistem
muskuloskeletal. Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh
ynag memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan
penggunaan otot yang berlebihan. Hal – hal tersebut mencangkup kesegarisan
tubuh (body alignment), keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.
PRINSIP MEKANIKA TUBUH
 Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.
Hal ini mempengaruhi tingkat kesehatan mereka.
Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk
mendukung tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan
serta untuk menjaga keselamatan klien. Mekanika
tubuh bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan
kerjasama. Perawat menggunakan berbagai kelompok
otot untuk melakukan aktivitas keperawatan seperti
mengangkat, atau memidahkan klien
KESEGARISAN TUBUH
 Kesegarisan tubuh ( body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama
dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring.
Kesegarisan tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur
muskuloskleteal, mempertahankan tonus(ketegangan) otot secara kuat dan
menunjang keseimbangan. Body alignment harus tetap dipertahankan saat
memberikan tindakan kepada pasien, seperti memindahkan pasien dari tempat
tidur ke brankar atau ke kursi roda
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEGARISAN TUBUH

 Status kesehatan  kelemahan akan


mempengaruhi pembentukan postur tubuh
 Nutrisi  nutrisi kurang, energi akan berkurang
dapat mengganggu keseimbangan
 Emosi  menyebabkan kurang kendali
 Gaya hidup  selalu menggunakan alat bantu
dalam krhidupan sehari – hari sehingga postur
tubuh tidak berkembang dengan baik
POSITIONING (PERUBAHAN POSISI)

Tujuan:
1. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot

2. Mempertahankan tonus otot

3. Mencegah terjadinya komplikasi imobilisasi:


ulkus dekubitus, kerusakan pembuluh darah dan
kontrkatur
PRINSIP PENGATURAN POSISI
1. Pertahankan kasur yang digunakan dapat memberikan
support yang baik bagi tubuh
2. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan
kering, krn alas tidur yang lembab dan terlipat akan
meningkatkan risiko terjadinya ulkus dekubitus
3. Jangan meletakkan satu bagian tubuh di atas bagian
tubuh yang lain, terutama dengan daerah penonjolan
tulang
4. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam
setiap 2 jam dan lakukan secara teratur
5. Awali setiap posisi setiap posisi dasar
6. Pertahankan mekanika tubuh yang benar baik klien
maupun pemberi posisi.
JENIS POSISI TIDUR
 1. Fowler posisi fowler adalah posisi tidur klien
dimana kepala dan badan dinaikkan 45-60 O .
Kombinasi posisi fowler adalah semi fowler (30-45 O )
dan posisi high fowler tinggi (45-90 O ).  untuk yg
mengalami masalah pernapasan (sesak)
(meningkatkan kesempatan bersosialisasi/ relaks
dengan kombinasi semi fowler dan high fowler)
 2. Dorsal Recumbent  posisi tidur terlentang
dengan kepala dan bahu sedikit ditinggikan dengan
bantal

 3. Prone klien berbaring dengan posisi telungkup


dan kepala menghadap ke samping (mencegah
kontraktur fleksi pada bokong dan lutut),
meningkatkan drainase dari mulut. Cocok untuk klien
pasca operasi mulut
 Lateral  klien berbaring padda satu sisi dari tubuh.
Digunakan untuk klien yg membutuhkan istirahat/tidur
yang baik.
 Baik untuk menghilangkan tekanan pada sakrum dan
tumit

 Sims  posisi antara lateral dan posisi prone


o Trendelenberg : yaitu posisi dimana kepala lebih
rendah daripada kaki dengan tujuan mengalirkan
darah ke kepala. Biasanya untuk pasien – pasien
yang mengalami syok hipovolemik/tekanan darah
sangat turun

o Litotomi : merupakan posisi yang digunakan untuk seseorang yang


hendak melahirkan atau juga pembedahan yang melbatkan organ
reproduksi wanita

Anda mungkin juga menyukai