B. PENGERTIAN NUTRIEN
Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan baik berupa karbohidrat, lemak,
protein, mineral, vitamin, dan air
2. Lemak
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit), karena dalam mulut
tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah
sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian diangkut melalui getah
bening dan selanjutnya masuk ke dalamn peredaran darah untuk kemudian tiba di hati.
Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak
seperti aslinya. Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi
gliserol asam lemak. Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang teremulsi ini
mampu diserap melewati dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula
tidak semua lemak dapat diserap, maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif
selektif.
3. Protein
Protein kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease. Enzim Protease dalam
lambung, yaitu pepsin, yang mengubah protein menjadi albuminosa dan Pepton. Kemudian,
tripsin dalam usus dua belas jari yang berasal dari pankreas mengubah sisa protein yang
belum sempurna menjadi albuminosa dan pepton. Dalam usus halus, albuminosa dan pepton
seluruhnya diubah oleh enzim pepsin menjadi asam-asam amino yang siap untuk diserap.
Protein yang telah diubah ke dalam bentuk asam amino mempunyai sifat larut dalam air.
Seperti halnya hidrat arang, asam amino yang mudah larut dalam air ini juga dapat
diserapsecara pasif dan langsung memasuki pembuluh darah.
4. Mineral
Mineral tidak membutuhkan percernaan. Mineral hadir dalam bentuk tertentu sehingga tubuh
mudah untuk memprosesnya. Umumnya, mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus
halus secara difusi pasif maupun transportasi aktif. Mekanisme transportasi aktif penting jika
kebutuhan tubuh meningkat atau adanya diet rendah kadar mineral. Hormon adalah zat yang
memegang peranan penting dalam mengatur mekanisme aktif ini. Penyerapan dapat lebih
jauh dipengaruhi oleh isi sistem pencernaan. Beberapa senyawa organik tertentu, seperti asam
oksalat, akan menghambat penyerapan kalsium. Mineral dipakai dalam berbagai hal.
Beberapa dari mineral adalah komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya
esensial pada proses kimia tertentu.
5. Vitamin
percernaan vitamin melibatkan penguraian menjadi molekul molekul yg lebih kecil sehingga
dapat diserap dengan efektif.beberapa penyerapan vitamin diakukan dengan difusi sederhana,
tetapi sistem trasportasi aktif sangat penting untung memastikan pemasukan yang cukup.
Vitamin yang larut dalam lemak diserap oleh sistem transportasi aktif yg jg membawa lemak
ke seluruh tubuh,sedangkan vitamin yang larut dalam air mempunyai benerapa variasi
mekanise transportasi aktif. Sebagai contoh,faktor dasar yang dihasilkan oleh lambung
memudahkan penyerapan vitaminb12 tanpa faktr tersebut, tubuh tidak mampu menyerap
dengan cukup, sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi vitamin tersebut.
6. Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yg dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh
manusia terdiri atas 50-70% air. Asupan air secara teratur sangat penting bagi makhluk hidup
untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain. Bayi memiliki proporsi
air yg lebih besar dibandingkan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka proporsi
air dalam tubuhnya akan semakin berkurang. Pada orang dewasa, asupan air kisaran antara
1200-1500cc perhari, namun dianjurkan sebanyak 1.900cc sebagai batas optimum. Selain itu
air yg masuk ketubuh melalui makanan lain berkisar antara 500-900cc perhari. Air juga dapat
diperoleh melalu hasil akhir proses oksidasi. Kebutuhan asupan air akan semakin meningkat
jika terjadi oeningkatan pengeluaran air, misalnya melalui keringat, muntah, diare, atau
adanya gejala gejala dehidrasi.
C. KESEIMBANGAN ENERGI
Energi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas, dapat diukur melalui
pembentukan panas. Energi pada manusia dapat diperoleh dari berbagai masukan zat gizi, di
antaranya protein, karbohidrat, lemak, maupun bahan makanan yang disimpan dalam tubuh.
Tubuh memerlukan keseimbangan energi untuk melakukan sebuah aktivitas. Keseimbangan
tersebut dapat dihitung melalui kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan seseorang, kebutuhan
kalori dasar/basal, dan tingkat aktivitas.
2. Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat yang berbentuk monosakarida dan disakarida diserap melalui
mukosa usus. Setelah proses penyerapan (di dalam pembuluh darah), semua berbentuk
monosakarida. Bersama-sama dengan darah, karbohidrat ini dibawa ke hati. Monosakarida
(fruktosa, galaktosa, serta glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa hati. Di hati,
ketiga monosakarida ini diubah menjadi glukosa dan dialirkan melalui pembuluh darah ke
otot untuk dibakar, membentuk glikogen melalui proses glikoneogenesis.
3. Metabolisme Lemak
Lemak diserap dalam bentuk gliserol asam lemak. Gliserol larut dalam air sehingga dapat
diserap secara pasif, langsung memasuki pembuluh darah dan dibawa ke hati. Melalui
beberapa proses kimiawi, gliserol diubah menjadi glikogen, selanjutnya mengikuti
metabolisme hidrat arang sampai menghasilkan tenaga. Jadi, gliserol diubah menjadi tenaga
melewati proses yang dilakukan oleh karbohidrat. Asam lemak yang telah membentuk emulsi
setelah melewati dinding usus halus memasuki pembuluh limpa. Bersama-sama dengan getah
bening emulsi, lemak dibawa ke dalam darah. Pertemuan pembuluh getah bening dengan
pembuluh darah terjadi pada vena porta. Bersama-sama dengan darah, sebagian emulsi asam
lemak dibawa ke hati dan dibentuk menjadi trigliserida yang akan dialirkan kembali ke dalam
pembuluh darah. Trigliserida yang dialirkan kembali ke dalam pembuluh darah tersebut
adalah lipoprotein. Metabolisme lemak menghasilkan tenaga berbentuk ATP dengan sisanya
hidrogendioksida dan karbon dioksida. Lemak yang dibakar mempunyai hasil sampingan
yang disebut kolesterol.
4. Metabolisme Protein
Pada umumnya, protein diserap dalam bentuk asam amino dan bersama-sama dengan darah
dibawa ke hati, kemudian dibersihkan dari toksin. Proses masuknya asam amino dapat
dikatakan tidak bersifat dinamis dan selalu diperbarui. Asam amino yang masuk tidak
sebanding dengan jumlah asam amino yang diperlukan untuk menutupi kekurangan amino
yang dipakai oleh tubuh.