Anda di halaman 1dari 2

Di suatu tempat, tinggalkan seorang wanita karir beranak dua, dimana suaminya telah

meninggal dunia 4 tahun yang lalu. Sehingga ia menjadi tulang punggung keluarga untuk
menghidupi kedua anaknya. Selama bekerja ia tidak memiliki waktu bersama anaknya dan
menyewa jasa baby sitter.
Baby Sitter : Kak, dek ayo makan siang
Kakak : Iya mbak (bangun dan menuju meja makan)
Baby Sitter : Loh kak, mana adek ???
Kakak : Masih di kamar mbak belum bangun
Baby sitter : Mbak banguni adek dulu ya
Kakak : Iya mbak

Sesampainya di kamar, baby sitter tersebut memanggil adek tetapi tidak ada sahutan. Baby
sitter tersebut pun bingung. Ia kemudian mendekatinya dan terkejut karena mukanya terlihat
sangat pucat.
Baby Sitter : Loh dek, kenapa kamu pucat banget? (Sambil memegang kening yang terasa
sangat panas) Badan kamu kok panas banget, kita ke dokter yah sayang!
Kakak : Mbak aku ikut yah
Baby Sitter : Yaudah kamu sekarang ganti baju yah, biar kita langsung ke rumah sakit
sekarang

Sesampainya di rumah sakit, Miranda langsung ditangani oleh dokter dan perawat. Setelah
selesai melakukan pemeriksaan, dokter kemudian berbicara kepada baby sitter sebagai
perwakilan orangtua.
Dokter : Dengan keluarga pasir?
Baby Sitter : Saya baby sitter nya dok, mamanya lagi sibuk dok. Sebentar lagi mungkin akan
ke sini. Bagaimana dengan kabar Miranda dok?
Dokter : Mira terkena gejala tipus, untuk lebih jelasnya lagi saya akan melakukan
pemeriksaan lebih lanjut lagi
Baby Sitter : Oh... Iyah dok, makasih yah dok

Setelah berbincang dengan dokter, baby sitter tersebut menghubungi mamanya Mira, dan
beberapa saat kemudian mama telah sampai di Rumah Sakit
Mama Mira : Permisi mbak
Resepsionis : Iya bu, ada yang bisa saya bantu
Mama Mira : Mau nanya mbak, pasien yang baru masuk atas nama Miranda di ruangan
berapa yah mbak?
Resepsionis : Sebentar yah bu, saya cek dulu. Pasien atas nama Miranda yah bu? Pasien
tersebut berada di ruangan Anggrek no. 28 yah bu
Mama Mira : Baik mbak, makasih yah mbak
Setelah menemukan ruangan anaknya, mamanya pun merasa sedih melihat anaknya terbaring
lemah. Tak lama kemudian, perawat pun datang.
Perawat : Selamat siang (sambil tersenyum)
Mama Mira: Siang sus
Perawat : Permisi yah bu, saya akan melakukan pemeriksaan keadaan Miranda yah bu
Mama Mira : Oh... Iyah sus, silahkan
Perawat : Selamat siang adek, saya perawat Indah. Benar dengan Miranda? (sambil cek
identitas di gelang pasien)
Mira : Iyah (menganggukkan kepala)
Perawat : Adek udah makan?
Mira: Belum sus, semua terasa pahit sus
Perawat : Kok belum makan? Mau suster suapin? Nanti kalau belum makan nggak bisa main-
main sama kakak atau teman-teman karna nggak punya tenaga
Mira : Tapi sus, makanannya nggak enak sus
Perawat : Enak kok, sini biar suster suap

Akhirnya Miranda makan dengan disuapi oleh perawat tersebut. Setelah makanannya habis,
maka perawat tersebut memberikan obat.
Perawat : Kita minum obat dulu yah
Mira : Nggak mau sus, obatnya pahit Mira nggak suka
Perawat : Nggak kok, ini rasanya seperti madu. Ayo diminum supaya lekas sembuh
Mira : Coba suster dulu yang minum
Perawat : Iyah setelah itu kamu yah
Perawat pun menuang obat tersebut dan meminumnya sedikit hanya untuk membujuk agar
Mira mau meminum obat. Setelah perawat tersebut meminumnya, kemudian Mirapun mau
meminum obatnya. Karena adanya bantuan perawat, Mira cepat sembuh dan juga
memberikan rasa nyaman dan aman kepada Mira selama berada di Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai