Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman dahulu banyak praktek pengobatan berkaitan erat dengan
praktik-praktik keagamaan. Sebelum berkembangnya keperawatan modern,
banyak wanita suku nomaden yang melaksanakan tugas keperawatannya,
seperti membantu pemuda, orang tua dan orang yang sedang sakit. Bahkan
disela waktu para ibu rumah tangga juga berlatih keperawatan. Karena
kebutuhan manusia semakin bertambah, perkembangan keperawatan pun
semakin meluas. Maka lahirlah keperawatan modern.
Sejarah perkembangan keperawatan senantiasa mengalami masa pasang
surut dari zaman ke zaman. Perkembangan ini tidak terlepas dari proses
perubahan peradaban manusia dan tingkat pemenuhan kebutuhan manusia
akan layanan kesehatan, khususnya layanan keperawatan, yang terus
meningkat sesuai taraf kehidupannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sejarah keperawatan?
2. Bagaimana sejarah keperawatan di dunia?
3. Bagaimana sejarah keperawatan di Inggris?
4. Bagaimana sejarah keperawatan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia keperawatan melalui
sejarah keperawatan di dalam maupun luar negeri dan menjadi ladang evaluasi
agar kualitas perawat dapat ditingkatkan seiring perkembangan zaman.

1.4 Manfaat Penulisan

Dengan adanya makalah ini pembaca dapat lebih meningkatkan pemahaman


tentang sejarah keperawatan di dalam dan luar negeri sekaligus memudahkan
pembaca agar memiliki bekal pengetahuan tentang keperawatan.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Keperawatan
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat baik dalam sakit maupun sehat.
(UU RI No. 38 th. 2014).

2.2 Sejarah Keperawatan di Luar Negeri

Merawat orang sama tuanya dengan keberadaan umat manusia.


Oleh karena itu perkembangan keperawatan, termasuk yang kita ketahui
saat ini, tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan terhadap
animisme, penyebaran agama-agama besar dunia serta kondisi sosial
ekonomi masyarakat.

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)

Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri


sendiri (tercermin pada seorang ibu). Harapan pada awal
perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri
keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian
bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu
tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama
Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan
karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-
pohon besar dan gunung-gunung tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-


dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit
disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan
sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta
kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan
keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop,

2
yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta
dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu
keperawatan.

2. Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual


dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya
dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah
sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib
yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang
hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

3. Zaman Permulaan Masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama


Nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu
suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang
sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.

Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan


Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang
sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah
Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.

Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya


yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam.
Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak
lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan
agama Islam.

Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu


pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan.
Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan
kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan

3
dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab
adalah Rufaidah.

4. Permulaan abad 21

Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah


dari agama menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan
dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup,
padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat
orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak
negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat.
Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila
yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada
masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban
perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka
terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai
perawat.

Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :

a. Mulai dikenal konsep P3K

b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga


timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.

Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu


terhadap perkembangan keperawatan :

1. Hotel Dieu di Lion

Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas


WTS yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat
digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan
keperawatan di RS ini.

4
2. Hotel Dieu di Paris

Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama.


Sesudah Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan
pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas.
Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.

3. ST. Thomas Hospital (1123 M)

Pelopor perawat di RS ini adalah Florence


Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai
dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War,
Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk menata
asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut
memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi
dan sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian
Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the
Lamp”.

 Perkembangan keperawatan di Inggris

Florence kembali ke Inggris setelah perang


Crimean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami
perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat
mulai bermunculan dan Florence membuka sekolah
perawat modern. Konsep pendidikan Florence ini
mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.

Kontribusi Florence bagi perkembangan


keperawatan :

a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan


keperawatan.

b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang


sakit

5
c. Manajemen RS

d. Mengembangkan pendidikan keperawatan

e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi


kedokteran

f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.

6
2.3 Sejarah Keperawatan di Dalam Negeri

Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada


masa sebelum kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan.

1. Masa Sebelum Kemerdekaan

Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi


sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan
Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari
penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken
Oppaser sebagai penjaga orang sakit.

Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk


memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha pemerintah
kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan
Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit
di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan
profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara
Belanda.

Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)

Gubernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles


sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya
yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya
untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain :

7
– pencacaran umum

– cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa

– kesehatan para tahanan

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda,


kesehatan penduduk lebih maju. Pada tahun 1819 didirikan RS.
Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan ke
Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942
berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI
Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung,
RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-
sekolah perawat.

Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami


kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman
kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak
terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya
terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.

2. Masa Setelah Kemerdekaan

a. Periode 1945 -1962


Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan keperawatan
pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari pengembanagan
tenaga keperawatan yang masih menggunakan sistem pendidikan
yang telah ada, yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO +
3 tahun pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B
untuk perawat jiwa. Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar
(SR + 4 tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru
rawat.

8
Baru kemudian tahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat
dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas.
Pada tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan
pendidikan SR ditambah pendidikan satu tahun dan sekolah
pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK, ditambah
pendidikan lagi selama satu tahun.
Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi Keperawatan dengan
pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta, di RS.
Cipto Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper
Depkes di Jl. Kimia No. 17 Jakarta Pusat.
Walupun sudah ada pendidikan tinggi namun pola
pengembangan pendidikan keperawatan belum tampak, ini ditinjau
dari kelembagaan organisasi di rumah sakit. Kemudian juga ditinjau
dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan tindakan dan
belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan. Konsep-
konsep perkembangan keperawatan belum jelas, dan bentuk kegiatan
keperawatan masih berorientasi pada keterampilan prosedural yang
lebih dikemas dengan perpanjangan dari pelayanan medis.
b. Periode 1963-1983
Periode ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang
keperawatan. Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah
organisasi profesi dengan nama Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau langkah maju
dalam perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun 1983
organisasi profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan
melalui kerjasama dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya.

c. Periode 1984 Sampai Dengan Sekarang


Pada tahun 1985, resmi dibukanya pendidikan S1 keperawatan
dengan nama Progran Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesi di Jakarta. Sejak saat itulah PSIK-
UI telah menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana sehingga

9
pada tahun 1992 dikeluarkannya UU No. 23 tentang kesehatan yang
mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi.
Pada tahun 1996 dibukanya PSIK di Universitas Padjajaran
Bandung. Pada tahun 1997 PSIK-UI berubah statusnya menjadi
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI), dan
untuk meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998 kurikulum
pendidikan Ners di sahkan dan digunakan. Selanjutnya juga pada
tahun 1999 kurikulum D-III keperawatan mulai dibenahi dan mulai
digunakan pada tahun 2000 sampai dengan sekarang.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemajuan IPTEK di segala bidang termasuk bidang kesehatan,
peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian

10
terhadap pelaksanaan HAM, kesadaran masyarakat akan kebutuhan
kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya
hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang
memberikan pelayanan kesehatan guna meningkatkan kesehatan bagi
masyarakat. Keperawatan sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga
saat ini Profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah
perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di
tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di dunia
pendidikan keperawatan. Pendidikan keperawatan memberi pengaruh
yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya, perawat
harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui
pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

3.2 Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon
perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya
melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita
tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional.

11

Anda mungkin juga menyukai