Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp.

J
DENGAN HIPERTENSI PADA IBU T DI RT. 01 RW : 012
KELURAHAN PUSAKA RAKYAT KECAMATAN TARUMAJAYA KAB. BEKASI

A. DATA DASAR KELUARGA


1. Nama kepala keluarga (KK) : Bp. J
2. Umur : 54 tahun
3. Pendidikan : Tamat SMP
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : RT 01 RW 012 Kelurahan Pusaka Rakyat
Kecamatan Tarumajaya, Bekasi
6. Komposisi keluarga :
No Nama L/P Hub. Dgn KK Umur Pendidikan Pekerjaan
1 Ibu. T P Isteri 50 tahun SD IRT

2 An. D L Anak 28 tahun SMK Karyawan


swasta
3 An A P Anak 20 tahun SMK Karyawan
swasta
4 An S P Anak 14 tahun SMP Pelajar

Genogram :

Ny. T, 50 thn, hipertensi

1
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak J adalah keluarga inti (nuclear family) dimana dalam satu keluarga
keluarga inti, juga terdapat Ibu T sebagai isteri, An D, An A, An S sebagai anak, dan
bapak S sebagai kepala keluarga (suami).

8. Latar belakang budaya


Keluarga Bp. S mempunyai latar belakang budaya Betawi, telah lama menetap di Pusaka
Rakyat sehingga tidak ada hal-hal yang bertentangan dalam kehidupan sehari-hari terkait
dengan latar belakang budaya ini. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia.

9. Agama
Keluarga Bp.J menganut agama Islam. Aktivitas keagamaan dijalankan keluarga
sebagaimana muslim lainnya. Anggota keluarga tidak pernah meninggalkan sholat 5
waktu.

10. Status sosial ekonomi


Bp.J mengatakan bahwa, sebagai seorang buruh, ia merasa pendapatan yang ia peroleh
kurang karena harus menanggung keperluan sehari – hari seluruh anggota. Bapak J
mengatakan pendapatannya sekitar 2 juta rupiah. Guna menambah penghasilan, Ibu T
sering membantu bapak J menjadi buruh cuci tetangganya. Anak ibu T yang sudah
bekerja membantu hanya sekedarnya saja.

11. Aktifitas rekreasi atau waktu luang keluarga


Keluarga Bp. J tidak pernah melakukan rekreasi secara terencana. Bagi Bp. J yang
bekerja sebagai buruh, pekerjaan yang ia lakukan selain sebagai sarana mencari nafkah
juga ia manfaatkan sebagai rekreasi, meski terkadang ia merasa jenuh atas pekerjaan itu.
Sebagian besar waktu luang dimanfaatkan oleh keluarga untuk menonton televisi.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bp. J saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa,
dimana Bp J mempunyai dua anak dewasa yang berusia 28 tahun dan 20 tahun.

2
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Menurut Ibu T, keluarga belum sepenuhnya dapat melaksanakan tugas perkembangan
keluarga dengan merawat anak usia dewasa yang belum menikah yaitu memberikan
perhatian secara psikologis

14. Riwayat keluarga inti


Keluarga Bapak J berada pada tahap perkembangan keluarga dengan orang dewasa,
namun keluarga ini terdapat lansia yang mempunyai tanggung jawab dalam memenuhi
seluruh kebutuhan keluarganya.. yaitu:
-Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
-Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
-Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

15. Riwayat kesehatan sebelumnya


Tn. J menderita hipertensi, tapi keluarganya Tn.R dari pihak Bapak/ Ibu tidak ada
yang menderita hipertensi.

C. LINGKUNGAN
16. Karakteristik rumah
Keluarga Bp. J tinggal di
sebuah rumah di Rt 01 RW 012
dengan luas rumah kurang
lebih6X 8 meter persegi,tipe
permanen, beratap asbes tanpa
langit-angit. Sinar matahari
masuk ke ruang tamu dan ruang
belakang melalui 2 sisi atap
asbes yang selingi dengan
tranparan. Rumah ini terdiri dari 5
ruangan yaitu ruang tamu, 2
kamar tidur, serta dapur yang
berhimpitan dengan kamar mandi. Kamar tidur yang dipakai oleh Ibu T tanpa ventilasi
sama sekali, sementara kamar tidur depan, terdapat ventilasi yang cukup. Posisi rumah
berada di tengah tiga bangunan rumah yang berhimpitan, sisi kiri, belakang dan kanan.

3
Sementara terdapat lorong kecil sebelah kanan rumah yang dimanfaatkan untuk jalan ke
arah pintu belakang. Penataan ruangan relatif kurang teratur, ruang tamu dimanfaatkan
oleh Ibu T untuk tidur, anaknya yang sudah dewasa. Bila pun ia tidur di kamar, pintu
karus selalu dibuka. Sumber air berasal dari sumur di bagian ruang belakang yang
mengunakan mesin ditutup dengan lapisan beton untuk menempatkan perlatan dapur,
jarak sumur dengan septic tank kurang dari 10 meter. Ventilasi rumah kurang dari 10
persen luas rumah, Lantai rumah terbuat dari keramik, ventilasi udara hanya melalui pintu
depan dan pintu belakang, sementara jendela depan selalu tertutup karena letak rumah
bapak S persis di depan jalan tempat orang lalu lalang menuju jalan utama. .Ventilasi
rumah kurang dari 10% luas lantai rumah. Pencahyaan siang hari memanfaatkan cahaya
matahari yang masuk melalui atap sehingga terkesan relatif panas, sementara malam hari
relatif terang dengan menggunakan penerangan lampu listrik. Kamar mandi licin, dengan
closed jongkok. Keadaan ruangan rumah padat penuh barang-barang, dan tidak teratur.

17. Karakteristik tetangga atau komunitas RW


Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membangun
rumah dikerjakan saling gotong royong

18. Mobilitas geografis keluarga


Ibu T mengatakan rumah yang ia tempati adalah pemberian dari orang tua bapak J. Dulu
sebelum usaha bapak J bangkrut, keluarga bapak J tinggal di rumah yang besar dan luas.
Rumah tersebut ada di depan rumah, yang mereka tempati sekarang. Rumah tersebut di
jual untuk membayar hutang bapak J. Saat bercerita, ibu T tampak sedih. Rumah tersebut
dihuni oleh ibu T dan keluarganya sudah cukup lama, sejak anak-anak masih kecil. Ibu T
mengatakan dulu kehidupannya serba berkecukupan, tidak seperti sekarang.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Bapak J dan Ibu T tidak pernah ikut kegiatan kemasyarakatan seperti pertemuan arisan
dan pengajian dilingkungan masyarakat karena kelelahan setelah kerja. Interaksi dengan

4
mayarakat dilakukan ketika sore hari di depan dan sekeliling rumah saja. Sejak usaha
suaminya bangkrut, ibu T jarang bergaul, lebih banyak berdiam diri di rumah. Ibu T
tampak terpukul dan malu karena usaha suaminya mengalami bangkrut.

20. Sistem pendukung sosial keluarga


Fasilitas yang dimanfaatkan keluarga untuk pemeliharaan kesehatan adalah Puskesmas
dan klinik yang ada di sekitar tempat tinggal ibu T. Keluarga bapak J mempunyai kartu
jaminan kesehatan. Keluarga bapak J selalu berkunjung ke puskesmas untuk
memeriksakan kesehatannya.

D. STRUKTUR KELUARGA
21. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa betawi dalam berkomunikasi sehari-harinya
dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.

22. Struktur kekuatan keluarga


Tn.J menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.

23. Struktur peran


 Formal
a. Bapak S mampu menjalankan perannya sebagai suami maupun kepala rumah
tangga, sebagai pencari nafkah keluarga..
b. Ibu T menjalankan perannya sebagai istri, pendamping suami, mendidik
anaknya yang tinggal bersamanya dan membantu perekonomian keluarga
dengan menjadi buruh cuci di sekitar rumah.
c. Anak A dan anak S menjalankan perannya sebagai anak, walaupun anak A
sudah bekerja, perkonomian keluarga tetap menjadi tanggung jawab bapak J.
 Informal
a. Bp. J merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, adik-adiknya tinggal dekat
dengan rumahnya dan sudah berkeluarga. Adik-adiknya menghormati keluarga
bapak J.
b. Anak A dan anak S merupakan anak dari bapak J dan ibu T masih menjadi
tanggung jawab kedua orang tuanya. Anak S anak yang paling kecil merupakan
anak yang sangat disayangi oleh ibu T dan bapak J.. Anak S menjadi hiburan

5
bagi kedua orang tuanya disaat sedih karena hanya anak S yang sering di rumah
menjadi teman ibu T, sementara kedua kakaknya jarang berada di rumah.

24. Nilai, norma dan budaya.


Menurut keluarga, norma yang berlaku didalam keluarga adalah agama, adat istiadat,
budaya, sosial. Bapak J menanamkan kepada istri dan anak untuk selalu menghargai
orang lain jika ingin dihargai.

E. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke
petugas kesehatan atau rumah sakit.

26. Fungsi sosialisasi


Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang baik.

27. Fungsi Perawatan Kesehatan


Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk pauk, dan sayur
dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga
merawat dan mengantarkan ke rumah sakit atau petugas kesehatan.

28. Fungsi reproduksi


Ibu T mengatakan sudah menaupouse. Ibu T mengatakan tidak masalah dengan masalah
reproduksinya, dan hubungannya dengan bapak J.

29. Fungsi Ekonomi


Ibu T mengatakan kehidupan keluarganya saat ini pas-pasan, tidak mempunyai tabungan,
uang yang diberikan bapak S hanya cukup untuk makan, sementara ibu T membantu
dengan menjadi buruh cuci.

STRESS DAN KOPING KELUARGA


1) Stresor jangka pendek dan panjang :
Stresor jangka pendek : Ny. T sering mengeluh pusing
Stresor jangka panjang : Ny. T khwatir karena tekanan darahnya tinggi.

6
2) Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas dengan
petugas kesehatan.
3) Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Ny. T bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Bapak J, umur 54 tahun, TD: 130/90 mmHg, N: 98 x/menit, S: 36,5 ºC, RR: 22
x/menit, BB 78 kg. Keadaan kulit tidak kering. Rambut bersih tampak uban,
penglihatan normal, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, telinga bentuk
normal, hidung normal bersih, tidak terdapat sariawan, gigi geraham tidak lengkap,
mukosa bibir kering dan hitam, lidah tidak kotor, wheezing (-), ronchi (-), abdomen
tidak kembung, ekstremitas tidak ada kelainan.
2. Ny. T. umur 50 tahun, TD: 150/100 mmHg, N: 88 x/menit, S: 36ºC, RR: 20 x/menit,
BB 55 kg. Keadaan kulit elastis, rambut hitam bersih, sklera tidak ikterik, konjungtiva
tidak pucat, telinga bentuk normal, hidung normal bersih, mulut bersih, gigi masih
lengkap, mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor, abdomen normal, wheezing (-),
ronchi (-), ekstremitas tidak ada kelainan.
3. An A, 20 tahun, BB : 48 kg, TD : 110/70 mmHg. S : 36 C, N : 80 X/menit. Keadaan
kulit elastis, rambut hitam bersih, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, telinga
bentuk normal, hidung normal bersih, mulut bersih, gigi masih lengkap, mukosa bibir
lembab, lidah tidak kotor, abdomen normal, wheezing (-), ronchi (-), ekstremitas tidak
ada kelainan.
4. An S, 14 tahun, BB : 40 kg. Keadaan kulit elastis, rambut hitam bersih, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak pucat, telinga bentuk normal, hidung normal bersih, mulut
bersih, gigi masih lengkap, mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor, abdomen normal,
wheezing (-), ronchi (-), ekstremitas tidak ada kelainan.

7
B. ANALISA DATA

NO. DATA PENDUKUNG MASALAH

1. Data Obyektif:
TD: 150/100 mmHg, N: 98 x/menit, S: 36,5 ºC,
RR: 22 x/menit, BB 55 kg,

Subjektif:
 Ny. T mengatakan sakit darah tinggi sudah 1 Ansietas
tahun.
 Ny. T mengatakan khawatir tensinya
semakin tinggi
 mengatakan sering emosi bila ada hal yang
tidak berkenan

2. Subjektif :
 Ny. T mengatakan sulit untuk tidur Gangguan Rasa Nyaman
 Ny. T mengatakan tidak mengetahui tentang
penyakitnya
 Ny. T mengatakan sering merasakan sakit
kepala

3. Subyektif :
 Keluarga mengatakan kurang
memahami cara merawat.
 Keluarga mengatakan makanan Ny. T Manajemen Kesehatan Keluarga
sama dengan keluarga yang lain Tidak Efektif
 Keluarga kurang memahami cara
mengenal masalah Ny. T yang khawatir
tensinya akan bertambah tinggi

Skoring Masalah
1. Ansietas

Pembenaran
Kriteria SKOR Perhitungan
Sifat masalah: Status sejahtera: 4 3/3 x 1= 1 Masalah sudah terjadi, dan ibu T
Aktual Defisit kesehatan: mengatakan anaknya tidak pulang
3 ke rumah sudah 3 bulan.
Mengancam
kesehatan: 2
Krisis: 1

8
Kemungkinan Mudah = 2 1/2 x 1= 1/2 Keluarga tidak mengetahui terkait cara
masalah dapat Sebagian = 1 menangani ansietas.
diubah: Tidak dapat = 0 Kemungkinan masalah dapat diubah
Sebagian adalah sebagian karena ibu T
mengatakan anaknya tidak dapat
dihubungi lagi.
Ibu T mengatakan sangat menyayangi
anak-anaknya. Ibu T selalu berdoa untuk
keselamatan anaknya.
Potensi masalah Tinggi = 3 2/3 x 1= 2/3 Ibu T mengatakan tidak dapat
untuk dicegah: Cukup = 2 menghubungi anaknya lagi, ibu T
Tinggi Rendah = 1 mengatakan akan berusaha pasrah dan
berdoa untuk keselamatan anaknya
Menonjolnya Segera diatasi = 2 1/2 x 1= 1/2 Keluarga menyadari masalah ansietas
masalah: Ada Tidak segera namun tidak perlu segera ditangani
masalah tapi tidak diatasi = 1 karena bapak J menganggap anaknya
perlu segera Tidak dirasakan sudah dewasa dan dapat menjaga diri.
ditangani Bapak J yakin anaknya pasti datang ke
adanya masalah =
rumah lagi
0
TOTAL 2 2/3

Skoring Masalah
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran
Sifat Masalah Status sejahtera: 4 3/ 3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi,
Defisit kesehatan: 3 dimana Ibu T sudah
Mengancam menderita Hipertensi sejak
kesehatan: 2 1 tahun yang lalu, dan ibu
Krisis: 1 T saat pemeriksaan fisik
didapati TD : 150/100
Kemungkinan Mudah = 2 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan masalah
masalah dapat Sebagian = 1 dapat diubah adalah
diubah Tidak dapat = 0 sebagian karena Ibu T
ingin mengontrol tekanan
darahnya dan mulai
mengurangi porsi makan.
Potensial Tinggi = 3 1/3 x 1 = 1/3 Potensial masalah untuk
masalah untuk Cukup = 2 dicegah adalah rendah
dicegah Rendah = 1 karena bapak J mengatakan
ibu T mau berobat jika
diantar oleh bapak J. Ibu T
mengatakan tidak ada
masalah yang dirasakan
akibat penyakit hipertensi

9
Menonjolnya Segera diatasi = 2 1/2 x 1 = 1/2 Menonjolnya masalah
masalah Tidak segera diatasi adalah tidak segera diatasi
=1 karena ibu T mengatakan
Tidak dirasakan merasakan adanya keluhan
adanya masalah = 0
Total 3

Skoring Masalah
3. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran
Sifat Masalah 3 3/ 3 x 1 = 1 Rasa takut menyebabkan
peningkatan TD yang dapat
memperburuk keadaan
Kemungkinan masalah dapat 1 1/2 x 2 = 1 Pemberian penjelasan yang
diubah tepat dapat membantu
menurunkan rasa takut
Potensial masalah untuk dicegah 2 2/3 x 1 = 0.6 Penjelasan dapat membantu
mengurangi rasa takut
Menonjolnya masalah 1 1/2 x 1 = 0.5 Keluarga menyadari
dengan mematuhi diet yang
dianjurkan dapat
mengurangi rasa khawatir
Ny. T
Total 3.1

10
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Keperawatan
1 Tum Tuk Kriteria Standar 6
2 3 4 5
Ansietas b.d Selama 3x Selama 1x60 menit Respon Verbal Hipertensi adalah keadaan 1. jelaskan kepada
Kurang terpapar kunjungan kunjungan, keluarga ketika tekanan darah keluarga pengertian
informasi rumah, Ansietas mampu mengenal sistolik lebih dari 130 hipertensi
dari penyakit masalah hipertensi mmhg dan tekanan 2. tanyakan tentang
hipertensi pada pada keluarga , dengan diastolik lebih dari 90 pengertian hipertensi
Ny. T (50 tahun) cara : mmhg 3. beri pujian atas usaha
Mengenal masalah Hipertensi disebabkan oleh yang dilakukan
hipertensi pada karena faktor keturunan, keluarga
anggota keluarga usia, garam, obesitas, 4. diskusikan bersama
dengan menyebutkan stress, keluarga tentang
pengertian, penyebab, rokok,kafein,&alkohol,kur penyebab hipertensi
tanda dan gejala ang olahraga. dengan lembar balik
hipertensi. Tanda dan Gejala 5. motivasi keluarga
hipertensi adalah sakit untuk menyebutkan
kepala, lemas, masalah kembali penyebab
dalam penglihatan, nyeri hipertensi 3. berikan
dada, sesak napas, aritmia, pujian atas usaha yang
adanya darah dalam urine. dilakukan keluarga
6. diskusikan dengan
keluarga tanda tanda
hipertensi
7. motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali tanda
hipertensi
8. berikan pujian atas

11
usaha yang dilakukan
keluarga
Gangguan Rasa Selama 3x Selama 1x60 menit Respon Verbal menyebutkan cara 1. mengajarkan keluarga
Nyaman b.d kunjungan kunjungan, keluarga memodifikasi lingkungan dan klien cara
Ketidakadekuatan rumah, mampu mengenal untuk mencegah hipertensi mencegah hipertensi
sumber daya Gangguan Rasa masalah hipertensi dari komplikasi dengan memodifikasi
(sosial dan Nyaman dari pada keluarga , dengan a. kurangi makanan lingkungan
pengetahuan) penyakit cara : yang mengandung 2. memotivasi keluarga
hipertensi pada keluarga mampu banyak garam untuk memodifikasi
Ny. T (50 tahun) dalam memodifikasi b. mengatur pola lingkungan
lingkungan dengan hidup 3. beri reinforcement
keluarga hipertensi : c. kurangi berat badan positif atas perilaku
menyebutkan cara d. olahraga keluarga yang baik
memelihara atau e. menguranngi stress
memodifikasi
lingkungan
Manajemen Selama 3x Selama 1x60 menit Respon Verbal memanfaatkan kunjungan 1. informasi mengenai
Kesehatan kunjungan kunjungan, keluarga ke fasilitas kesehatan : pengobatan dan
Keluarga Tidak rumah, mampu mengenal a. mendapatkan pendidikan yang
Efektif b.d Manajemen masalah hipertensi pelayanan didapatkan keluarga
Kesulitan Kesehatan pada keluarga , dengan kesehatan untuk dipuskesmas
Ekonomi Keluarga Tidak cara : mengatasi 2. memotofasi keluarga
Efektif dari kemampuan keluarga hipertensi memanfaatkan
penyakit dalam menggunakan b. mendapatkan pelayanan kesehatan
hipertensi pada atau memanfaatkan pendidikan dalam mengatasi
Ny. T (50 tahun) fasilitas kesehatan : kesehatan tentang masalah hipertensi
memanfaatkan hipertensi 3. beri reinforcement
pelayanan kesehatan c. menunjukkan kartu positif atas perilaku
dalam mengatasi berobat adanya keluarga yang baik
masalah hipertensi terapi pengobatan

12
D. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d Kurang 1. Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang hipertensi Subyektif :
terpapar informasi Ds : Ny. T mengatakan bahwa hipertensi adalah darah - Ny. T mengatakan hipertensi adalah tekanan
tinggi, penyebabnya adalah makan asin dan stres, darah tinggi
tandanya pusing. - Ny. T mengatakan penyebab hipertensi adalah
Do : keluarga tampak kooperatif dalam menjawab keturunan, faktor usia, kegemukan,
pertanyaan-pertanyaan perawat makanmakanan asin
2. Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian, - Ny. T mengatakan tanda dan gejala hipertensi
penyebab dan tanda gejala hipertensi dengan adalah pusing
menggunakan lembar balik - Ny. T mengatakan sudah mengetahui akibat
Ds : Ny. R mengatakan hipertensi adalah tekanan darah lanjut dari hipertensi
tinggi, dan penyebabnya itu bisa dari makan makanan - Ny. T mengatakan cara perawatan penyakit
yang asin, keturunan, kegemukan, stress sedangkan hipertensi adalah olahraga teratur, kurangi
tandanya sering pusing, cara mengatasinya menggurangi berat badan, mengurangi mengkonsumsi
makan makanan yang asin-asin makanan yang asin, kontrol periksa ke
Do : keluarga tampak koopertif saat dilakukan diskusi puskesmas/Rs dan rutin minum obat secara
dan keluarga memperhatikan perawat saat melakukan teratur
penyuluhan dihadiri oleh Ny. T Obyektif :
3. Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan oleh - Ny. T mampu menyebutkan pengertian
keluarga hipertensi dengan benar
Ds : Ny. T mengatakan sudah mengerti apa itu - Ny. T dapat menyebutkan penyebab
hipertensi hipertensi
Do : keluarga tampak senang setelah mendapat pujian - Ny. T mampu menyebutkan tanda dan gejala
hipertensi
- Ny. T mampu menyebutkan cara pencegahan
hipertensi dengan benar
- Keluarga terlihat kooperatif memperhatikan
apa yang dijelaskan oleh perawat
Analisa : masalah teratasi

13
Planning : minta keluarga untuk mempertahankan
2. Gangguan Rasa 1) Menyebutkan cara memodifikasi lingkungan untuk Subjektif :
mencegah hipertensi dari komplikasi Ny. T mengatakan sudah tau cara memodifikasi
Nyaman b.d lingkungan adalah mengurangi stress dan
Ds : Ny. T mengatakan cara memodifikasi lingkungan
Ketidakadekuatan untuk mencegah hipertensi adalah mengurangi stress, menciptakan suasana yang nyaman
menciptakan suasana yang nyaman Objektif :
sumber daya (sosial - Ny. T tampak rileks dan nyaman
Do : klien mampu menyebutkan cara memodifikasi
dan pengetahuan) lingkungan yang nyaman bagi penderita hipertensi - Ny. T tampak kooperatif dan dapat menjawab
2) Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan keluarga pertanyaan dengan benar
Ds : Ny. T mengatakan mengerti cara memodifikasi Analisa : masalah teratasi
lingkungan penderita hipertensi Planning : minta keluarga untuk mempertahankan
Do : Ny. T tampak senang diberikan pujian
3. Manajemen 1) Memberikan informasi mengenai pengobatan dan Subjektif :
pendidikan yang di dapatkan keluaga di puskesmas - Ny. T mengatakan berkunjung kepelayanan
Kesehatan Keluarga
Ds : Ny. T mengatakan berkunjung kepelayanan kesehatan adalah mendapatkan pelayanan
Tidak Efektif b.d kesehatan adalah mendapatkan pelayanan kesehatan dan kesehatan tentang hipertensi
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hipertensi - Keluarga membawa klien ke puskesmas untuk
Kesulitan Ekonomi
Do : Ny. T sangat kooperatif dan dapat memanfaatkan berobat
pelayanan kesehatan Objektif :
2) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan - Ny. T sangat kooperatif dan dapat
kesehatan dalam mengatasi masalah hipertensi menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan
Ds : Ny. T mengatakan manfaat yankes sangat banyak, - Keluarga mau membawa Ny. T ke puskesmas
salah satunya dapat memberikan solusi anggota keluarga Analisa : masalah teratasi
yang sakit termasuk Ny. T Planning : minta keluarga untuk mempertahankan
Do : Ny. T tampak kooperatif dan mengerti manfaat
yankes
3) Memberikan pujian atas usaha keluarga yang dilakukan
Ds : Ny. T mengatakan mengerti manfaat yankes
Do : Ny. T tampak senang setelah mendapatkkan pujian

14

Anda mungkin juga menyukai