Segala puji bagi Allah SWT. Atas segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktik klinik keperawatan dasar dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Pada Tn. S Di Ruang Aster
RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid kota Bekasi” dengan lancar. Laporan ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktik klinik keperawatan dasar.
Selesainya laporan ini tidak lain berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ns. Seniwati, S.Kep.
M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan juga saran
untuk penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pasien
dan keluarga yang bersedia dikaji untuk asuhan keperawatan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun .
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini
Kelompok 8
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
Bab IV Penutup.................................................................................................................36
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................36
4.2 Saran …………………………………………………………………………36
Daftar Pustaka...................................................................................................................37
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 2
BAB I
PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 3
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Mahasiswa dapat menjelaskan Anatomi fisiologi pergerakan cairan dan elektrolit
dalam tubuh
c. Mahasiswa dapat menjelaskan Gangguan dalam keseimbangan cairan dan
elektolit
d. Mahasiswa dapat menjelaskan Etiologi Keseimbangan cairan dan elektrolit
e. Mahasiswa dapat menjelaskan Patofisologi keseimbangan cairan dan elektrolit
f. Mahasiswa dapat menjelaskan Manifestasi klinis pada pasien dengan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
g. Mahasiswa dapat melakukan penatalaksanaan sebagai perawat
h. Mahasiswa dapat membuat Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan cairan dan elektrolit.
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 5
urin , merupakan proses output cairan tubuh yang utama dalam kondisi
normal output urine sekitar 1400-1500 ml/24 jam atau sekitar 30-50
ml/jam . Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi
dalam setiap harinya .
IWL (invessible water loss) , terjadi melalui paru-paru dan kulit dengan
mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal iwl sekitar 300-400
ml/hari. Tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka iwl
juga dapat meningkat
Rumus IWL
IWL : ( 15 x BB )
24 jam
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ terpenting penting untuk mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit. Fungsi utama ginjal dalam
mempertahankan keseimbangan cairan yg normal antara lain :
Pengatur volume dan asmosilitas CES melalui retensi eksresi selektif
cairan tubuh,
Pengatur kadar elektrolit dalam CES dalam retensi selektif subtansi
yang di butuhkan dan eksresi selektif substansi yang di butuhkan
Pengeluaran ph CES melalui retensi ion - ion hyrogen
Ekresi sampah metabolisme
Substansi toksik
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 6
menggangu perfusi ginjal oleh karna itu mengganggu peraturan air dan
elektrolit .
3. Paru-paru
Paru paru juga vital dalam mempertahankan hemeostasis. Melalui
ekhalasi, paru - paru membuang kira kira 300 ml air setaip hari pada orang
dewasa normal
2. Hipervolemik
Hipervelemik ( kelebihan volume cairan ) adalah kelebihan cairan
ekstraseluler yang dapat terjadi bila natrium dan air dan keduanya tertahan
dengan proporsi yang kira kira sama. Dengan terkumpulnya cairan isotonik
yang berlebihan pada ekstraseluler maka cairan akan berpindah ke
kompartemen cairan interstitial sehingga menyebabkan edema.
D. Etiologi
1. Hipovolemik
Hipovelemia dapat terjadi disebabkan oleh :
Penurunan pemasukan
Kehilangan cairan abnormal melalui : kulit , gastrointestinial , ginjal
abnormal dll.
Perdarahan
2. Hipervolemik
Hipervolemik dapat terjadi jika terdapat :
Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air
Fungsi ginjal abnormal dengan penurunan eksresi natrium dan air
Kelebihan pemberian iv
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 7
E. Patofiologis
1. Hipovolemik
Umumnya gangguan ini di awali dengan kehilangan cairan
intraseluler lalu di ikut dengan perpindahan cairan intraseluler , menuju
intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler untuk
mengkompensasi kondisi ini, tunuh melakukan perpindahan cairan
intraseluler, cairan dapat berpindah dari lokasi intraseluler menuku lokasi
potensial seperti pleura , peritonium, perikardium, atau rongga sendi.
2. Hipervolemik
Kelebihan cairan dapat terjadi apabila tubuh menyimpan cairan
elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi seimbang karena
adanya retensi cairan, isotonik, konsentrasi natrium, masih normal.
Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan /adanya ganguan
mekanisme homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan.
F. Manifestasi Klinis
1. Hipovolemik
Tanda dan gejala yang mungkin di dapatkan adalah pusing ,
kelemahan, keletihan, sinkope , anoreksia, mual muntah, haus, konstipasi,
oliguria. Penipisan CES Berat dapat mengakibatkan syok hipovelemik.
Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi ini dapat berupa rangsangan
system saraf simpatis rasa haus, pelepasan hormon ADH dan pelepasan
aldosteron . Kondisi hipovelemia yg lama dapat menimbulkan ginjal akut
2. Hipervolemik
Tanda dan gejala klien yg mungkin di dapat pada kondisi ini antara
lain : sesak nafas, ortopnea, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat ,
asites, edema, nafas ronkhi, mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi
berupa pelepasan aldosteron dan ADH. Hipervolemia dapat menimbulkan
gagal jantung dan edema pulmoner.
G. Penatalaksanaan
Terapi cairan iv
Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap
Terapi obat - obatan
Menghitung balance cairan
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 8
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Cairan dan Elektrolit
A. Pengkajian Fokus
1. Riwayat Keperawatan
Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan ( oral, parenteral )
Tanda umum Masalah elektrolit
Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan
elektroliit
Pengobatan tertentu yang sedang dijalanin dapat mengganggu minus status
cairan
Status perkembangan seperti usia atau status social
Factor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu
pengobatan
2. Pengukuran Klinik
a) Berat badan
Kehilangan/ bertambahnya berat badan menunjukkan adanya
masalah kesimbangan cairan yaitu :
± 2% : Ringan
± 5% : Sedang
±10% : Berat
Pengkuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.
b) Keadaan Umum
Pengukuran tanda-tanda vital seperti Suhu, tekanan darah, nadi,
pernafasan dan tingkat kesadaran
1) Pengukuran pemasukan cairan
Cairan Oral : Oral dan NGT
Cairan parenteral termasuk obat-obatan Iv
Makanan yang cenderung mengandung air
Irigasi kateter atau Ngt
2) Pengukuran pengeluaran cairan
Urine : Volume , kejernihan/kepekatan
Feses : junkah dan konsentrasi
Muntah
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 9
Tube drainase
IWL
Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat : normalnya sekitar ±
20cc
c) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit
difokuskan pada :
Integumen : keadaan Turgor kulit , edema, kelelahan, kelemahan,
otot, tetani, dan sensasi rasa
Kardiovaskuler : detensi vena jugularis , tekanan darah , hemoglobin ,
dan bunyi jantung
Mata : cekung, air mata kering
Neurologi : reflek, gangguan motoric dan sensorik , tingkat kesadaran
Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut , mulut dan lidah , muntah-
muntah , dan bising usus.
d) Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap : pemeriksaan ini meliput jumlah sel
darah , hemoglobin ( HB) , dan Hematokrit ( Ht)
Ht naik : adanya dehidrasi berat dan gejala syok
Ht turuun : adanya pendarahan akut , massif , dan reaksi
hemolitik
Hb naik : adanya Hemokonsentrasi
Hb turun : adanya pendarahan hebat , reaksi hemolitik
2) Pemeriksaan elektrolit serum : pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui kadar natrium , kalium, klorida, ion bikarbonat .
3) pH dan Berat jenis urine : berat jenis menunjukkan kemampuan
ginjal untuk mengatur konsentrasi urine , normalnya pH urine adalah
4,5-8 dan berat jenisnya 1,003-1,030.
4) Anlisa gas darah : biasanya yang biasa diperiksa adalah pH, PO 2,
HO3, PCO, dan saturasi O₂
PCO₂ normal : 35- 40 mmhg
PO₂ normal : 80-100 Hg
HCO₃ normal : 25-29 mEq/1
B. Diagnosa Keperawatan
1. HIPOVOLEMIA
Definisi : Penurunan volume cairan inravaskuler, interestitial dan intraseluler
Penyebab: a) Kehilangan cairan aktif
b) Kegagalan mekanisme regulasi
c) Peningkatan permiabilitas kapiler
d) kekurangan intake cairan
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 10
e) Evaporasi
Gejala dan tanda :
a) Mayor
Frekuensi nadi meningkat
Nadi teraba lemah
Tekanan darah menurun
Tekanan nadi menyempit
Turgor kulit menurun
Membrane mukosa kering
Volume urine menurun
Hematocrit meningkat
b) Minor
Merasa lemah
Mengeluh haus
Pengisian vena menurun
Status mental berubah
Suhu tubuh meningkat
Konsentrasi urine meningkat
Berat badan turun tiba – tiba
Kondisi klinis terkait :
a) Penyakit Addison
b) Trauma / pendarahan
c) Luka bakar
d) AIDS
e) Penyakit crohn
f) Muntah
g) Diare
h) Colitis ulseratif
i) Hypoalbuminemia
2. HIPERVOLEMIA
Definisi: Peningkatan volume cairan intravaskuler, interestitial dan
intraseluler
Penyebab: a) Gangguan mekanisme regulasi
b) Kelebihan Asupan Cairan
c) Kelebihan Asupan Natrium
d) Gangguan Aliran Balik vena
e) Efek agen farmakologis
Gejala dan tanda :
a) Mayor
Ortopnea
Dyspnea
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 11
Edema anasarca dan/atau edema perifer
Berat badan meningkat dalam waktu singkat
Jugular Venous Pressure (JVP) dan/atau Central Venous Pressure
(CVP)
Refleks hepatojugular positif
b) Minor
Distensi vena Jugularis
Terdengar suara nafas tambahan
Hepatomegali
Kadar Hb/Ht menurun
Oliguria
Intake lebih banyak dari ouput (balance cairan positif)
Kongesti paru
Kondisi klinis terkait :
a) Penyakit ginjal : gagal ginjal akut/kronis, sindrom nefrotik
b) Hypoalbuminemia
c) Gagal jantung kongestif
d) Kelainan hormone
e) Penyakit hati (mis. Sirosis, asites, kanker hati )
f) Penyakit vena perifer (mis. Varises vena, thrombus vena, phlebitis)
g) Imobilitas
C. Rencana Keperawatan
1) Tujuan yang diharapkan
Mempertahankan keseimbangan volume cairan
Menunjukkan adanya keseimbangan cairan seperti output urine adekuat,
tekanan darah stabil , membrane mukosa mulut lembab , turgor kulit baik
2) Rencana Tindakan ( Standar Intervensi Keperawatan Indonesia PPNI)
HIPOVOLEMIK HIPERVOLEMIK
Periksa tanda dan gejala Periksa tanda dan gejala
hypovolemia hipervolemia
Monitor intake dan output Identifikasi penyebab hypervolemia
Hitung kebutuhan cairan Monitor status hemodinamik
(frekuensi jantung. Tekanan darah)
Berikan posisi modified Monitor intake dan output cairan
Trendelenburg
Berikan asupan oral Monitor tanda hemokonsentrasi
(mis. Kadar natrium , BUN,
Hematokrit, berat jenis urine)
Anjurkan memperbanyak asupan Monitor tanda peningkatan tekanan
cairan oral onkotik plasma (mis. Kadar protein
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 12
dan albumin meningkat)
Anjurkan menghindari perubahan Monitor kecepatan infus secara ketat
posisi mendadak
Kolaborasi pemberian cairan IV Monitor efek samping diuretik
Isotonis (mis. NaCl, RL)
Kolaborasi pemberian cairan IV Timbang berat badan
Hipotonis (mis. Glukosa 2,5 %, NaCl
0,4 %)
Kolaborasi pemberian cairan Koloid Batasi asupan caoiran dan garam
(mis. Albumin, plamanate)
Kolaborasi pemberian produk darah Tinggikan kepala tempat tidur 30 -
400
Anjurkan melapor jika haluaran urin
< 0,5 mL/kg/jam
Anjurkan melapor jika BB
bertambah >1 kg dalam sehari
Ajarkan cara mengukur da mencatat
asupan dan haluaran cairan
Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi pemberian diuretic
Kolaborasi penggantian kehilangan
kalium akibat diuretic
Kolaborasi pemberian CRRT
D. Evaluasi
Hipovolemik Hipervolemik
Klien minum ± 2000 ml/hari Klien tahu apa penyebab edema dan
sudah mengerti tentang pencegahan
edema
Klien mengerti tentang pentingnya Tidak ada tanda – tanda edema
meningkatkan masukan cairan selama
stress
Tidak terjadi tanda – tanda dehidrasi Tidak terjadi peningkatan BB
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 13
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Rabu, 5 Februari 2020
Ruang/ kelas : Aster ruang 3A bed 3
Nomor Register : 18173486
Dx Medis : Dyspnea, CKD
Tanggal Masuk : Selasa 4 Februari 2020
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 62 tahun
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Supir truk
Alamat : Kp. Kayuringin RT 2/14 No. 24-A
Sumber biaya : BPJS
Sumber informasi : Pasien dan keluarga
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan utama : Klien mengatakan sesak nafas, badan lemas,
lutut dan kaki sakit
b. Kronologis keluhan : klien dan keluarganya datang ke IGD dengan
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 14
keluhan demam sudah 1 hari, bengkak di bagian
kaki disertai sesak nafas dan batuk-batuk. Lalu
klien dirawat di ruang Aster 3A bed 3
Faktor pencetus : Bengkak
Timbulnya keluhan : Bertahap
Lamanya : Demam (1 hari), bengkak (1 minggu)
Upaya mengatasi : keluarga klien membawa klien ke dokter
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan) :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi
b. Riwayat kecelakaan :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
c. Riwayat dirawat di rumah sakit :
Klien mengatakan pernah dirawat di Hermina dengan penyakit
yang sama
d. Riwayat pemakaian obat :
Ranitidine HCL, Spironolactone, Paracetamol 500 mg
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 15
3. Pola Kesehatan Sehari-hari
2. Eliminasi
a. BAB
1x/ 2 hari 2x/ hari
Frekuensi
Waktu Malam Pagi dan sore
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 16
Pemakaian laxative Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Frekuensi <4x/hari >4x/ hari
Warna Keruh Kuning jernih
keluhan Urine yang keluar Tidak ada
sedikit
3. Personal Hygiene
a. Mandi
2x/ hari 2x/ hari
Frekuensi
Pemakaian sabun Tidak Ya (Lifebuoy)
b. Sikat gigi
2x/ hari 2x/ hari
Frekuensi
Pemakaian pasta gigi Ya (pepsodent) Ya (Pepsodent)
c. Keramas
Frekuensi 2x/ hari 2 hari sekali
4. Data Fisik
a. Keadaan kesadaran : keadaan umum baik
b. Tingkat kesadaran : Composmetis
c. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 17
Suhu : 36,4 °C
Nadi : 100x/ menit
Pernapasan : 22x/ menit
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 73 kg (sebelum sakit)
83 kg (saat sakit)
C. PEMERIKSAAN FISIK
1). Kepala
a. Rambut : Warna hitam keputihan,distribusi rata, tidak ada ketombe, tidak
rontok, tidak ada benjolan
b. Dahi : Fingerprint (-), tidak ada lesi
c. Palpebrae : Tidak edema
d. Sclera : Anikterik
e. Konjungtiva: Anemis
f. Pupil : Ukuran pupil simetris, ada reflex pupil
g. Hidung : Simetris, tidak ada secret, tidak deviasi tulang, tidak polip
h. Telinga : Daun telinga simetris, warna sama dengan warna kulit, tidak ada
tanda- tanda infeksi, serumen konstipasi padat, tekstur telinga
lembut, tidak ada lesi, klien dapat mendengar suara dengan jelas
i. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan,
posisi trakea simetris
2). Badan
a. Thoraks
1. Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris , pola nafas cepat,
RR: 25x/m, terpasang O2, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,pengembangan paru kanan dan kiri sama,
Vocal fremitus paru kiri tidak ada getaran
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas ronkhi
2. Jantung
Inspeksi : Terlihat di intercostalis ke-5 tidak nampak ictus cordis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran jantung
Perkusi : Bunyi jantung redup
Auskultasi : Bunyi jantung S1/S2 (regular normal) , tidak ada murmur
b. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, terdapat asites, tidak ada pelebaran pembuluh darah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar,
tidak ada pembesaran ginjal
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 18
Perkusi : Bunyi dullness, ginjal sebelah kiri sakit
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
1 1
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 19
DATA PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 7 februari 2020
Pemeriksaan Flag Hasil Unit Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin DHF
Leukosit H 26,2 Ribu/dL 5-10
Hemogloblin 15,0 g/dL 13-17,5
Hematocrit 48,7 % 40-54
Trombosit 305 Ribu/uL 150-400
KIMIA KLINIK
Albumin L 3,46 g/dL 3,5-4,5
Ureum H 53 mg/dL 20-40
Kreatinin +e GFR
Kreatinin H 2,37 mg/dL 0.5-1,5
eGFR L 30 mL/mnt/1,73 90-110
Glukosa darah H 159 mg/dL 60-110
sewaktu
Elektrolit
Natrium (Na) 141 mmol/L 135-145
Kalium (K) L 3,4 mmol/L 3,5-5,0
Clorida (Cl) 97 mmol/L 94-111
THERAPI
1) Lasix 1x2 ampul (IV)
2) Ambroxol 3x30 mg (PO)
3) Lisinofril 1x5 mg(PO)
4) Moxifloxacin 1x500 ml( IV)
5) Amlodipin 1x5mg (PO)
6) Infus RL 500 ml (inj)
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 20
PERHITUNGAN BALANCE CAIRAN
Hari -1 (05 februari 2020) pukul: 17.00
a. Input
Cairan infus : 100 cc (RL)
Asupan makan : 100 cc
Asupan minum : 640 cc → 3 gelas
+
Total = 840 cc
b. Output
Urine : 250 cc 4x BAK
IWL : 15 x 83 (BB) 1245
= = 51,9 cc (Suhu: 36,4 0 c)
24 24
Bila dalam 8jam → 8 x 51,9 cc = 415,2 cc
+
Total = 665,2 cc
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 21
= 730 – 703, 6cc
= +26,4 cc
Hari -3 (07 februari 2020) pukul: 13.00
a. Input
Cairan infus : 100 cc (Moxifioxacin)
Asupan makan : 150 cc
Asupan minum : 220,25 cc → 1 gelas 1/4
+
Total = 470, 25 cc
b. Output
Urine : 300 cc 3x BAK
IWL : 553, 6 cc (suhu 37)
+
Total = 853,6 cc
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 22
ANALISA DATA
Nama Klien: Tn.S
Ruangan: ASTER (3A-3)
Data Penyebab Masalah
Ds:
1. Klien mengatakan sulit Penurunan energi Pola Nafas Tidak Efektif
bernafas (sesak)& batuk.
2. Klien mengatakan sesak yang
dirasakan memberat saat pasien
dalam posisi berbaring dan
membaik jika duduk.
3. Klien mengatakan badannya
lemas.
Do:
1. Terpasang nasal kanul
2. Nafas pendek
3. Posisi klien semi fowler
4. RR= 25x/menit
5. Suara paru ronkhi
Ds:
1. Klien mengatakan kakinya Gangguan Mekanisme Hipervolemia
bengkak. Regulasi
2. Klien mengatakan lemas dan
sesak.
Do:
1. Tampak edema pada
ekstremitas bawah klien
(ki/ka)
2. Pitting edema 2mm.
3. Perut klien Asites dan BB
Naik (jadi 83kg)
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 23
4. Td: 140/90 mmHg
Nadi: 100x/menit
Suhu: 36,4 ◦c
5. Ureum : 3,46g/dL (20-40)
Kreatinin : 2,37mg/dL
(0,5-1,5)
6. Input : 840 cc
Output : 665,2 cc
7. Balance cairan : + 174,8cc
Ds:
1. Klien mengatakan lutut dan Kelemahan Intoleransi Aktivitas
kakinya sakit.
2. Klien mengatakan mudah lelah
saat beraktifitas.
3. Klien mengeluh sesak saat
beraktifitas berlebihan dan selesai
beraktifitas.
4. Klien mengeluh sesak saat
beraktifitas.
Do:
1. Klien tampak dibantu oleh
keluarga saat ingin melakukan
suatu aktifitas.
2. Klien tampak duduk/berbaring
saja ditempat tidur.
3. Klien menggunakan kursi roda/
kereta dorong saat mobilisasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 24
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan Manajemen pola Manajemen pola nafas
Efektif b.d Penurunan tindakan keperawatan nafas
1. Untuk
Energi d.d Klien Sullit selama 3x24 jam
Observasi : mengidentifikasikan
Bernafas klien menunjukan
adanya gangguan
keefektifan pola nafas 1. Monitor pola pola nafas pada klien
dengan kriteria hasil nafas 2. Untuk mendeteksi
Ds :
2. Monitor bunyi adanya suara nafas
1. Klien tambahan
1. Klien menunjukan yang abnormal
mengatakan ( seperti 3. Meningkatkan
pola nafas wheezing, ronkhi)
sesak nafas & yang paten kenyamanan klien
batuk Terapeutik : sekaligus
(tidak merasa
2. Klien sesak ) memungkinkan klien
3. Posisi semi
mengatakan 2. Frekuensi untuk
fowler atau
sesak yang pernafasan mengoptimalkan
fowler
dirasakan dalam rentang ekspansi paru dengan
4. Berikan minum
memberat saat normal baik
hangat
melakukan 3. Pola nafas 4. Minum air mampu
5. Monitor oksigen
aktivitas/ normal meningkatkan kadar
Edukasi :
berbaring & 4. Tidak O2
membalik jika terpasang nasa 6. Ajarkan teknik 5. Membantu
duduk kanul batuk efektif meringankan Gg.
3. Klien 5. Batuk Kolaborasi : Pernafasan
mengatakan berkurang 6. Untuk mengeluarkan
badannya lemas 7. Kolaborasi sekret pada jalan
pemberian nafas ( jika klien
Do : bronkodiltor, hipersekresi )
1. Terpasang nasal ekspektoran, 7. Untuk menurunkan
kanul mukolitik spasme bronkus
2. Nafas pendek
3. Posisi klien
semi fowler
4. RR : 25x/menit
5. Suara paru
ronkhi
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 25
Setelah dilakukan
Hipervolemia b.d tindakan keperawatan Manajemen
Gg.mekanisme Manajemen
selama 3x24 jam hipervolemia hipervolemia
Regulasi d.d edema klien diharapkan
pada eks.bawah Observasi : 1. Untuk mengetahui
kelebihan volume
keadaan umum klien
cairan tidak terjadi 1. Monitor ttv 2. Untuk mengetahui
dengan kriteria hasil : 2. Monitor intake & retensi penurunan
Ds :
1. Edema pada output cairan natrium & output
1. Klien mengatakan eks.bawah Terapeutik : serta balance cairan
kaki nya bengkak berkurang 3. Untuk memntau bb
3. Timbang bb apakah ada
2. Klien mengatakan 2. Perut tidak 4. Tinggikan kepala penurunan
lemas & sesak membesar tempat tidur 30- 4. Untuk meningkatkan
Do : 3. Ttv dalam batas
normal 40 rasa nyaman
1. Tampak edema Edukasi : 5. Meningkatkan
4. Output & input
pada kaki ( ki/ka ) pengetahuan
cairan seimbang
2. Pitting edema 5. Ajarkan keluarga untuk
5. Balance cairan
2mm membatasi cairan mengontrol cairan
seimbang
3. Perut klien asites Kolaborasi : yang masuk
6. BB kembali
4. BB naik jadi 83kg 6. Menurunkan volume
stabil 6. Pemberian
5. TD : 140/90mmHg plasma & retensi
N : 100x/mnt diuretik
cairan
S : 36,4
6. Ureum : 53 mg/Dl
(20
Kreatinin : 2,37
mg/dL ( 0,5
7. Input : 840 cc
Output : 655,2 cc
8. Balance cairan : +
174,8 cc Manajemen energi
Setelah dilakukan Manajemen energi
tindakan keperawatan
Observasi : 1. Mengetahui
Intoleransi aktivitas selama 3x24 jam bagian tubuh yang
b.d kelemahan d.d diharapkan 1. Identifiksi mengalami
mudah lelah intoleransi aktivitas Gg.fungsi tubuh gangguan
saat/selesai aktivitas klien berurang yang 2. Mengetahui faktor
dengan kriteria hasil : mengakibatkan penyebab
Ds : kelelahan intoleransi
1. Aktivitas 2. Monitor lokasi & 3. Untuk
1. Klien klien adekuat
mengatakan ketidaknyamanan menghindari
2. Klien tidak selama kekauan otot
lutut & kakinya mudah lelah
sakit melakukan karena bedrest
3. Perasaan aktivitas 4. Menambah
2. Klien lemah/lemas
mengatakan pengetahuan klien
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 26
mudah lelah berkurang Terapeutik : untuk
saat/selesai 4. Rasa sesak menyelesaikan
aktivitas klien 3. Lakukan latihan masalah
3. Klien berkurang rentang gerak
mengtakan saat aktivitas aktif/pasif
dirinya merasa Edukasi :
lemah & lemas 4. Ajarkan strategi
koping untuk
Do : mengurangi
kelelahan
1. Klien tampak
dibantu
keluarga saat
meakukan
aktivitas
2. Klien tampak
duduk/
terbaring di
tempat tidur
3. Klien
menggunakan
kursi roda/
kereta dorong
saat mobilisasi
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 27
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN KEPERAWATAN
II 1. Memonitor ttv
Respon : ₰
TD :140/90mmHg
N : 100x/mnt
S : 36,4
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 28
RR : 25 x/mnt
2. Memonitor intake & output cairan
Respon :
Input : 840 cc
Output : 655,2 cc
3. Menimbang BB
Respon : klien mengatakan bb 83kg
17.00 III
1. Mengidentifikasi fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
Respon : klien mengatakan paru-parunya
₰
bermasalah sehingga membuat klien sesak &
kelelahan saat aktivitas
2. Memonitor lokasi & ketidaknyamanan selama
aktivitas
Respon : klien mengatakan lututnya sakit &
kakinya bengkak sehingga membuat klien
sulit beraktivitas
3. Melatih rentang gerak aktiv & pasif
Respon : klien sudah mengikuti karena masih
lemas
4. Mengajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Respon : klien & keluarga menerima informasi
dengan baik
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 29
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien/Umur : Tn. S/ Umur 62
No.Kamar / Ruang : 3a-3 / Aster
Dx
Tanggal /
keperawata Paraf
waktu Pelaksanaan
n
06/02/202 I 1. Memonitor pola nafas ( Frekuensi , kedalaman ) ₰
0 Respon : Klien mengatakan sesak sedikit
berkurang nafas dengkal, RR : 23x/menit
13.00
2. Memposisikan semi Fowler/fowler
Respon : Klien Nampak nyaman
3. Memonitor oksigen
Respon : Klien masi terpasang nassa kanul
4. Berkolaborasi pemberian obat Bronkodilator
Respon : Klien minum obatnya
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 30
CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/ Dx
Paraf
waktu Keperawatan Pelaksanaan
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 31
EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal / DX Paraf
Waktu
Keperawatan Evaluasi CI MHS
05/02/2020 I S : klien mengatakan masih sesak nafas dan ₰
batuk
19.00
O:
1. nafas klien pendek
2. posisi klien semifowler
3. RR 25x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor pola nafas ( frekuensi dan
kedalaman )
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Monitor Oksigen
4. Kolaborasi pemberian bronkodilator
II S : Klien mengatakan kakiknya bengkak ₰
O:
1.Tampak edema pada kaki (ka/ki)
2.Masih ada pitting edema
3.Perut masih asites
4.TD : 140/ 90 mmhg
N : 100x / menit
S : 36,4 0c
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Monitor intake/output
3. Pemberian diuretic
III S: ₰
1. klien mengatakan lutut kakiknya masi
sakit
2. Klien mengatakan masi lemas
O : klien tampak berbaring ditempat tidur saja
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 32
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor lokasi dan ketidak nyamanan
selama aktivitas
2. Lakukan latihan rentan gerak aktif /
pasif
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 33
CATATAN PERKEMBANGAN
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 34
CATATAN PERKEMBANGAN
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia didalam sel . Tiap sel
mengandung cairan intraseluler ( cairan di dalam sel ) yang Komposisinya
paling cocok untuk sel tersebut dan berada didalam cairan ekstraseluler
( cairan diluar sel ) yang cocok pula .Cairan tubuh dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler ,cairan
intraseluler adalah cairan yang berada didalam sel diseluruh tubuh ,
sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel dan
terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intavaskuler (plasma) . cairan
interstitial dan cairan transeluler. Cairan tubuh terdiri dari air ( pelarut ) , dan
subtansii terlarut ( zat terlarut).
2) Gangguan pada volume cairan terbagi menjadi dua yaitu : hypovolemia
(kekurangan cairan tubuh) dan Hipervolemia (kelebihan cairan tubuh)
3) Beberapa factor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
diantaranya adalah Usia , Jenis kelamin, Sel-sel lemak, Stress, Sakit
Temperatur lingkungan, dan diet
4) Hasil pengkajian membuktikan bahwa pada Tn. S mengalami Gagal Ginjal
Kronik dengan Kelebihan Cairan tubuh (hipervolemia)
5) Diagnosa keperawatab yang muncul pada Tn. S yaitu Hipervolemia
berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi, ditandai dengan edema
yang terdapat pada ekstremitas bawah klien dan juga pengeluaran urine yang
sedikit
6) Intervensi yang akan dilakukan pada Tn. S yaitu monitor TTV, monitor
intake dan output, monitor berat badan, ajarkan pembatasan cairan, beri
diuretic yang diresepkan
7) Implementasi dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat untuk Tn. S
yang menderita gagal ginjal kronik dengan hipervolemik
8) Evaluasi dari implementasi yang dilakukan pada Tn. S, yaitu kondisi pasien
saat ini masih tampak edema pada ekstremitas bawah dan perutnya juga
masih ascites. Keluarga pasien juga mengatakan pasien mengalami kejang –
kejang sehingga terjadi penurunan kesadaran. Saat diperiksa tanda – tanda
vital klien yaitu: TD : 70/50 mmHg, N : 93x/menit, RR : 16 x/menit dan S :
38,70C. Masalah yang muncul pada klien belum teratasi sehingga perawat
masih harus menggali mengapa kriteria hasil belum tercapai dengan
melanjutkan intervensi yang sudah direncanakan sebelumnya.
4.2 Saran
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 36
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, konsep, proses dan
praktik. EDISI 4.Jakarta: EGC
Alimul , Aziz. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Academia.edu/36392304/LAPORAN_PENDAHULUAN_KEBUTUHAN_CAIRAN
(diakses tanggal 9 februari 2020)