Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Atas segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktik klinik keperawatan dasar dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Pada Tn. S Di Ruang Aster
RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid kota Bekasi” dengan lancar. Laporan ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktik klinik keperawatan dasar.

Selesainya laporan ini tidak lain berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ns. Seniwati, S.Kep.
M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan juga saran
untuk penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pasien
dan keluarga yang bersedia dikaji untuk asuhan keperawatan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.

Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun .

Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini

Jakarta, Februari 2020

Kelompok 8

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 1
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................................1

Daftar Isi.............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan penulisan .....................................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................................5

2.1 Konsep Dasar Kebutuhan Cairan dan Elektrolit ...........................................................5


2.2 Konsep Asuhan Keperawatan........................................................................................9
a. Pengkajian …………………………………………………………………...9
b. Diagnosa…………………………………………………………………...10
c. Perencanaan dan Implementasi……………………………………………12
d. Evaluasi……………………………………………………………………13
BAB III TINJAUAN KASUS ..........................................................................................14

3.1 Pengkajian ……………………………………………………………………14


3.2 Diagnosa …………………………………………………………………….24
3.3 Perencanaan …………………………………………………………………25
3.4 Implementasi………………………………………………………………..29
3.5 Evaluasi …………………………………………………………………….32

Bab IV Penutup.................................................................................................................36

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................36
4.2 Saran …………………………………………………………………………36

Daftar Pustaka...................................................................................................................37

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel-sel hidup dalam tubuh diselubungi cairan interstisial yang mengandung
konsentrasi nutrine , gas dan elektrolit yang yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi normal sel . Kelangsungan hidup memerlukan lingkungan
internal yang konstan ( Homeostatis) . Mekasnisme regulator penting untuk
mengendalikan keseimbangan volume , komposisi dan keseimbangan asam basa
cairan tubuh selama fluktuasi metabolic normal atau saat terjadi abnornalisasi
seperti penyakit atau trauma.
Menjaga agar volume cairan tubuh tetap realtif konstan dan komposisinya tetap
stabil adalah penting untuk homepstatis . Sistem pengaturan mempertahankan
konstannya cairan tubuh , keseimbangan cairan dan elektrolit dan asam basa , dan
pertukaran kompratemen cairan ekstraseluler dan intraseluler
Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada disekitarnya termasuk
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum lebih kurang 60%
berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan ( air dan elektrolit ) .
Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur , jenis kelamin , dan
kandungan lemak dalam tubuh.
Secara umur orang yang lebih muda mempunyai presentasi cairan tubuh yang
lebih tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua , dan pria secara propesional
mempunyai lebih banyak cairan tubuh disbanding dengan wanita. Orang yang lebih
gemuuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang
yang lebih krus, karena sel lemak mengandung sedikit air

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian keseimbangan cairan dan elektrolit ?
b. Apa saja anatomi dan fisiologis pergerakan keseimbangan cairan dan
elektrolit ?
c. Apa saja gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit?
d. Apa etiologi dalam keseimbangan cairan dan elektrolit ?
e. Bagaimana patofisiologis dalam keseimbangan cairan dan elektrolit ?
f. Apa saja manifestasi klinis pada orang yang memiliki gangguan keseimbangan
cairan ?
g. Apa Penatalaksanaan yang bisa dilakukan sebagai perawat ?
h. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien yang memiliki gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit ?

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 3
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Mahasiswa dapat menjelaskan Anatomi fisiologi pergerakan cairan dan elektrolit
dalam tubuh
c. Mahasiswa dapat menjelaskan Gangguan dalam keseimbangan cairan dan
elektolit
d. Mahasiswa dapat menjelaskan Etiologi Keseimbangan cairan dan elektrolit
e. Mahasiswa dapat menjelaskan Patofisologi keseimbangan cairan dan elektrolit
f. Mahasiswa dapat menjelaskan Manifestasi klinis pada pasien dengan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
g. Mahasiswa dapat melakukan penatalaksanaan sebagai perawat
h. Mahasiswa dapat membuat Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan cairan dan elektrolit.

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 4
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit


A. Definisi

Agar dapat mempertahankan kesehatan dan kehidupanya manusia


membutuhkan cairan dan elektrolit dalam jumlah dan proporsi yang tepat di
berbagai jaringan tubuh. Cairan dan elektrolit sangat di perlukan dalam jangka
menjaga kondisi tubuh tetap sehat . Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam
tubuh adalah salah satu bagian dari rasiologi homeostatis . Keseimbangan cairan
dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh .
Cairan adalah larutan yg terdiri dari air dan zat terlarut . Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel yg bermuatan listrik yg di sebut ion .
(potter&perry 2006 fundamental&keperawatan ).

Keseimbangan cairan yaitu keseimbangan antara intake dan output.


Dimana pemakaian cairan pada orang dewasa antara 1.500 ml - 3.500 ml/hari .
Keseimbangan cairan dan eletrolit berarti adanya distribusi yg normal dari air
tubuh total dan eletrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.keseimbangan cairan dan
elektrolit saling bergantung satu dengan yang lain. Jika salah satu terganggu
maka berpengaruh pada yang lainnya.

Cairan tubuh di bagi menjadi dua kelompok besar yaitu cairan


intraseluler dan cairan ekstraseluler . Cairan intraseluler cairan yg brada dalam
sel tubuh , sedangkan cairan ekstraseluler cairan yg berada di luar sel dan terdiri
dari 3 kelompok yaitu cairan plasma , cairan interestitial dan cairan transeluler.
(respati, fitri. 2014 konsep kebutuhan dasar manusia )

Faktor-faktor yg mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit


tubuh antara lain, umur, iklim, diet , stress dan kondisi sakit . Kehilangan cairan
tubuh ada empat rute (proses ) yaitu :

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 5
 urin , merupakan proses output cairan tubuh yang utama dalam kondisi
normal output urine sekitar 1400-1500 ml/24 jam atau sekitar 30-50
ml/jam . Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi
dalam setiap harinya .
 IWL (invessible water loss) , terjadi melalui paru-paru dan kulit dengan
mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal iwl sekitar 300-400
ml/hari. Tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka iwl
juga dapat meningkat
Rumus IWL

IWL : ( 15 x BB )
24 jam

Rumus IWL pada pasien kenaikan suhu :

IWL + 200 x (suhu tinggi – 36, 8 0C )


Ket : 36, 8 = kostanta
 Keringat, berkeringat terjadi sebagai respons terhadap kondisi tubuh yg
panas.
 Feses , pengeluaran air terhadap feses berkisar antar 100-200 /hari yg di
atur melalui mekanisme reabsorpsi di dalam mukosa usus besar (kolon)

B. Anatomi Fisiologi Pergerakan Cairan Dan Elektrolit

1. Ginjal
Ginjal merupakan organ terpenting penting untuk mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit. Fungsi utama ginjal dalam
mempertahankan keseimbangan cairan yg normal antara lain :
 Pengatur volume dan asmosilitas CES melalui retensi eksresi selektif
cairan tubuh,
 Pengatur kadar elektrolit dalam CES dalam retensi selektif subtansi
yang di butuhkan dan eksresi selektif substansi yang di butuhkan
 Pengeluaran ph CES melalui retensi ion - ion hyrogen
 Ekresi sampah metabolisme
 Substansi toksik

2. Jantung dan Pembuluh Darah


Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal dibawah
tekanan yang sesuai untuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa ini

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 6
menggangu perfusi ginjal oleh karna itu mengganggu peraturan air dan
elektrolit .

3. Paru-paru
Paru paru juga vital dalam mempertahankan hemeostasis. Melalui
ekhalasi, paru - paru membuang kira kira 300 ml air setaip hari pada orang
dewasa normal

4. Hormon antiduretik (ADH) dan mekanisme rasa haus


ADH kadang di disebut sebagai hormon penyimpanan air. Fungsi
ADH termasuk mempertahankan tekanan osmotik sel dengan mengendalikan
retensi / ekresi air oleh ginjal dengan mengatur volume darah. ADH juga
berperan penting dalam mempertahankan konsentrasi natrium dan masukan
cairan oral. Masukan cairan oral di kendalikan pusat rasa haus yang berada
di hipotalamus.

C. Gangguan Keseimbangan cairan


1. Hipovolemik
Hipovolemik (kekurangan volume cairan ) di definisikan sebagai
kehilangan cairan tubuh sebagai isotonik yang di sertai kehilangan natrium air
dengan jumlah yang relatif sama. Hipovolemia dapat di definisikan sebagai
penipisan volume cairan di dalam bagian ekstraseluler (CES) .

2. Hipervolemik
Hipervelemik ( kelebihan volume cairan ) adalah kelebihan cairan
ekstraseluler yang dapat terjadi bila natrium dan air dan keduanya tertahan
dengan proporsi yang kira kira sama. Dengan terkumpulnya cairan isotonik
yang berlebihan pada ekstraseluler maka cairan akan berpindah ke
kompartemen cairan interstitial sehingga menyebabkan edema.

D. Etiologi
1. Hipovolemik
Hipovelemia dapat terjadi disebabkan oleh :
 Penurunan pemasukan
 Kehilangan cairan abnormal melalui : kulit , gastrointestinial , ginjal
abnormal dll.
 Perdarahan
2. Hipervolemik
Hipervolemik dapat terjadi jika terdapat :
 Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air
 Fungsi ginjal abnormal dengan penurunan eksresi natrium dan air
 Kelebihan pemberian iv

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 7
E. Patofiologis
1. Hipovolemik
Umumnya gangguan ini di awali dengan kehilangan cairan
intraseluler lalu di ikut dengan perpindahan cairan intraseluler , menuju
intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler untuk
mengkompensasi kondisi ini, tunuh melakukan perpindahan cairan
intraseluler, cairan dapat berpindah dari lokasi intraseluler menuku lokasi
potensial seperti pleura , peritonium, perikardium, atau rongga sendi.
2. Hipervolemik
Kelebihan cairan dapat terjadi apabila tubuh menyimpan cairan
elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi seimbang karena
adanya retensi cairan, isotonik, konsentrasi natrium, masih normal.
Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan /adanya ganguan
mekanisme homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan.

F. Manifestasi Klinis
1. Hipovolemik
Tanda dan gejala yang mungkin di dapatkan adalah pusing ,
kelemahan, keletihan, sinkope , anoreksia, mual muntah, haus, konstipasi,
oliguria. Penipisan CES Berat dapat mengakibatkan syok hipovelemik.
Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi ini dapat berupa rangsangan
system saraf simpatis rasa haus, pelepasan hormon ADH dan pelepasan
aldosteron . Kondisi hipovelemia yg lama dapat menimbulkan ginjal akut
2. Hipervolemik
Tanda dan gejala klien yg mungkin di dapat pada kondisi ini antara
lain : sesak nafas, ortopnea, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat ,
asites, edema, nafas ronkhi, mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi
berupa pelepasan aldosteron dan ADH. Hipervolemia dapat menimbulkan
gagal jantung dan edema pulmoner.

G. Penatalaksanaan
 Terapi cairan iv
 Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap
 Terapi obat - obatan
 Menghitung balance cairan

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 8
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Cairan dan Elektrolit
A. Pengkajian Fokus
1. Riwayat Keperawatan
 Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan ( oral, parenteral )
 Tanda umum Masalah elektrolit
 Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
 Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan
elektroliit
 Pengobatan tertentu yang sedang dijalanin dapat mengganggu minus status
cairan
 Status perkembangan seperti usia atau status social
 Factor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu
pengobatan
2. Pengukuran Klinik
a) Berat badan
Kehilangan/ bertambahnya berat badan menunjukkan adanya
masalah kesimbangan cairan yaitu :
 ± 2% : Ringan
 ± 5% : Sedang
 ±10% : Berat
Pengkuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.
b) Keadaan Umum
Pengukuran tanda-tanda vital seperti Suhu, tekanan darah, nadi,
pernafasan dan tingkat kesadaran
1) Pengukuran pemasukan cairan
 Cairan Oral : Oral dan NGT
 Cairan parenteral termasuk obat-obatan Iv
 Makanan yang cenderung mengandung air
 Irigasi kateter atau Ngt
2) Pengukuran pengeluaran cairan
 Urine : Volume , kejernihan/kepekatan
 Feses : junkah dan konsentrasi
 Muntah

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 9
 Tube drainase
 IWL
Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat : normalnya sekitar ±
20cc
c) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit
difokuskan pada :
 Integumen : keadaan Turgor kulit , edema, kelelahan, kelemahan,
otot, tetani, dan sensasi rasa
 Kardiovaskuler : detensi vena jugularis , tekanan darah , hemoglobin ,
dan bunyi jantung
 Mata : cekung, air mata kering
 Neurologi : reflek, gangguan motoric dan sensorik , tingkat kesadaran
Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut , mulut dan lidah , muntah-
muntah , dan bising usus.

d) Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap : pemeriksaan ini meliput jumlah sel
darah , hemoglobin ( HB) , dan Hematokrit ( Ht)
 Ht naik : adanya dehidrasi berat dan gejala syok
 Ht turuun : adanya pendarahan akut , massif , dan reaksi
hemolitik
 Hb naik : adanya Hemokonsentrasi
 Hb turun : adanya pendarahan hebat , reaksi hemolitik
2) Pemeriksaan elektrolit serum : pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui kadar natrium , kalium, klorida, ion bikarbonat .
3) pH dan Berat jenis urine : berat jenis menunjukkan kemampuan
ginjal untuk mengatur konsentrasi urine , normalnya pH urine adalah
4,5-8 dan berat jenisnya 1,003-1,030.
4) Anlisa gas darah : biasanya yang biasa diperiksa adalah pH, PO 2,
HO3, PCO, dan saturasi O₂
 PCO₂ normal : 35- 40 mmhg
 PO₂ normal : 80-100 Hg
 HCO₃ normal : 25-29 mEq/1

B. Diagnosa Keperawatan
1. HIPOVOLEMIA
Definisi : Penurunan volume cairan inravaskuler, interestitial dan intraseluler
Penyebab: a) Kehilangan cairan aktif
b) Kegagalan mekanisme regulasi
c) Peningkatan permiabilitas kapiler
d) kekurangan intake cairan

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 10
e) Evaporasi
Gejala dan tanda :
a) Mayor
 Frekuensi nadi meningkat
 Nadi teraba lemah
 Tekanan darah menurun
 Tekanan nadi menyempit
 Turgor kulit menurun
 Membrane mukosa kering
 Volume urine menurun
 Hematocrit meningkat
b) Minor
 Merasa lemah
 Mengeluh haus
 Pengisian vena menurun
 Status mental berubah
 Suhu tubuh meningkat
 Konsentrasi urine meningkat
 Berat badan turun tiba – tiba
Kondisi klinis terkait :
a) Penyakit Addison
b) Trauma / pendarahan
c) Luka bakar
d) AIDS
e) Penyakit crohn
f) Muntah
g) Diare
h) Colitis ulseratif
i) Hypoalbuminemia

2. HIPERVOLEMIA
Definisi: Peningkatan volume cairan intravaskuler, interestitial dan
intraseluler
Penyebab: a) Gangguan mekanisme regulasi
b) Kelebihan Asupan Cairan
c) Kelebihan Asupan Natrium
d) Gangguan Aliran Balik vena
e) Efek agen farmakologis
Gejala dan tanda :
a) Mayor
 Ortopnea
 Dyspnea
 Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 11
 Edema anasarca dan/atau edema perifer
 Berat badan meningkat dalam waktu singkat
 Jugular Venous Pressure (JVP) dan/atau Central Venous Pressure
(CVP)
 Refleks hepatojugular positif

b) Minor
 Distensi vena Jugularis
 Terdengar suara nafas tambahan
 Hepatomegali
 Kadar Hb/Ht menurun
 Oliguria
 Intake lebih banyak dari ouput (balance cairan positif)
 Kongesti paru
Kondisi klinis terkait :
a) Penyakit ginjal : gagal ginjal akut/kronis, sindrom nefrotik
b) Hypoalbuminemia
c) Gagal jantung kongestif
d) Kelainan hormone
e) Penyakit hati (mis. Sirosis, asites, kanker hati )
f) Penyakit vena perifer (mis. Varises vena, thrombus vena, phlebitis)
g) Imobilitas

C. Rencana Keperawatan
1) Tujuan yang diharapkan
 Mempertahankan keseimbangan volume cairan
 Menunjukkan adanya keseimbangan cairan seperti output urine adekuat,
tekanan darah stabil , membrane mukosa mulut lembab , turgor kulit baik
2) Rencana Tindakan ( Standar Intervensi Keperawatan Indonesia PPNI)

HIPOVOLEMIK HIPERVOLEMIK
Periksa tanda dan gejala Periksa tanda dan gejala
hypovolemia hipervolemia
Monitor intake dan output Identifikasi penyebab hypervolemia
Hitung kebutuhan cairan Monitor status hemodinamik
(frekuensi jantung. Tekanan darah)
Berikan posisi modified Monitor intake dan output cairan
Trendelenburg
Berikan asupan oral Monitor tanda hemokonsentrasi
(mis. Kadar natrium , BUN,
Hematokrit, berat jenis urine)
Anjurkan memperbanyak asupan Monitor tanda peningkatan tekanan
cairan oral onkotik plasma (mis. Kadar protein

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 12
dan albumin meningkat)
Anjurkan menghindari perubahan Monitor kecepatan infus secara ketat
posisi mendadak
Kolaborasi pemberian cairan IV Monitor efek samping diuretik
Isotonis (mis. NaCl, RL)
Kolaborasi pemberian cairan IV Timbang berat badan
Hipotonis (mis. Glukosa 2,5 %, NaCl
0,4 %)
Kolaborasi pemberian cairan Koloid Batasi asupan caoiran dan garam
(mis. Albumin, plamanate)
Kolaborasi pemberian produk darah Tinggikan kepala tempat tidur 30 -
400
Anjurkan melapor jika haluaran urin
< 0,5 mL/kg/jam
Anjurkan melapor jika BB
bertambah >1 kg dalam sehari
Ajarkan cara mengukur da mencatat
asupan dan haluaran cairan
Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi pemberian diuretic
Kolaborasi penggantian kehilangan
kalium akibat diuretic
Kolaborasi pemberian CRRT

D. Evaluasi

Hipovolemik Hipervolemik
Klien minum ± 2000 ml/hari Klien tahu apa penyebab edema dan
sudah mengerti tentang pencegahan
edema
Klien mengerti tentang pentingnya Tidak ada tanda – tanda edema
meningkatkan masukan cairan selama
stress
Tidak terjadi tanda – tanda dehidrasi Tidak terjadi peningkatan BB

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 13
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Rabu, 5 Februari 2020
Ruang/ kelas : Aster ruang 3A bed 3
Nomor Register : 18173486
Dx Medis : Dyspnea, CKD
Tanggal Masuk : Selasa 4 Februari 2020

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 62 tahun
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Supir truk
Alamat : Kp. Kayuringin RT 2/14 No. 24-A
Sumber biaya : BPJS
Sumber informasi : Pasien dan keluarga

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan utama : Klien mengatakan sesak nafas, badan lemas,
lutut dan kaki sakit
b. Kronologis keluhan : klien dan keluarganya datang ke IGD dengan

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 14
keluhan demam sudah 1 hari, bengkak di bagian
kaki disertai sesak nafas dan batuk-batuk. Lalu
klien dirawat di ruang Aster 3A bed 3
 Faktor pencetus : Bengkak
 Timbulnya keluhan : Bertahap
 Lamanya : Demam (1 hari), bengkak (1 minggu)
 Upaya mengatasi : keluarga klien membawa klien ke dokter
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan) :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi
b. Riwayat kecelakaan :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
c. Riwayat dirawat di rumah sakit :
Klien mengatakan pernah dirawat di Hermina dengan penyakit
yang sama
d. Riwayat pemakaian obat :
Ranitidine HCL, Spironolactone, Paracetamol 500 mg

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 15
3. Pola Kesehatan Sehari-hari

Saat Sakit Sebelum Sakit


1. Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi makan 3x/ hari 3x/ hari
Nafsu makan Kurang baik Baik
Jenis makanan
Makanan tidak disukai
Tidak ada Tidak ada
Makanan disukai
Semua suka Semua suka
Makanan pantang
Kacang-kacangan, Kacang-kacangan, durian
durian
b. Minum
Frekuensi minum 3x/ hari 5x/ hari
Nafsu minum Kurang baik Baik
Jenis minuman
Minuman tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Minuman disukai Air putih Sirup, air putih
Minuman pantang kopi kopi

2. Eliminasi
a. BAB
1x/ 2 hari 2x/ hari
Frekuensi
Waktu Malam Pagi dan sore

Warna Coklat kehitaman Kecoklatan

Bau Khas feses Khas feses


Konsistensi Padat Padat
Keluhan Tidak ada Tidak ada

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 16
Pemakaian laxative Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Frekuensi <4x/hari >4x/ hari
Warna Keruh Kuning jernih
keluhan Urine yang keluar Tidak ada
sedikit
3. Personal Hygiene
a. Mandi
2x/ hari 2x/ hari
Frekuensi
Pemakaian sabun Tidak Ya (Lifebuoy)
b. Sikat gigi
2x/ hari 2x/ hari
Frekuensi
Pemakaian pasta gigi Ya (pepsodent) Ya (Pepsodent)

c. Keramas
Frekuensi 2x/ hari 2 hari sekali

Pemakaian shampoo Tidak Ya (Clear)


4. Pola Tidur
Lama tidur 5 jam 8 jam

Tidur siang Tidak Tidak


Tidak ada Menonton TV
Kebiasaan sebelum tidur
Sulit tidur karena Tidak ada
Keluhan
sesak
5. Pola Aktivitas 12 jam
Lama kegiatan 5 jam
Supir truk
Jenis kegiatan Tidur
Frekuensi kegiatan 2xx/ hari Setiap hari

4. Data Fisik
a. Keadaan kesadaran : keadaan umum baik
b. Tingkat kesadaran : Composmetis
c. Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah : 140/90 mmHg

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 17
 Suhu : 36,4 °C
 Nadi : 100x/ menit
 Pernapasan : 22x/ menit
 Tinggi badan : 156 cm
 Berat badan : 73 kg (sebelum sakit)
83 kg (saat sakit)

C. PEMERIKSAAN FISIK
1). Kepala
a. Rambut : Warna hitam keputihan,distribusi rata, tidak ada ketombe, tidak
rontok, tidak ada benjolan
b. Dahi : Fingerprint (-), tidak ada lesi
c. Palpebrae : Tidak edema
d. Sclera : Anikterik
e. Konjungtiva: Anemis
f. Pupil : Ukuran pupil simetris, ada reflex pupil
g. Hidung : Simetris, tidak ada secret, tidak deviasi tulang, tidak polip
h. Telinga : Daun telinga simetris, warna sama dengan warna kulit, tidak ada
tanda- tanda infeksi, serumen konstipasi padat, tekstur telinga
lembut, tidak ada lesi, klien dapat mendengar suara dengan jelas
i. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan,
posisi trakea simetris
2). Badan
a. Thoraks
1. Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris , pola nafas cepat,
RR: 25x/m, terpasang O2, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,pengembangan paru kanan dan kiri sama,
Vocal fremitus paru kiri tidak ada getaran
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas ronkhi
2. Jantung
Inspeksi : Terlihat di intercostalis ke-5 tidak nampak ictus cordis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran jantung
Perkusi : Bunyi jantung redup
Auskultasi : Bunyi jantung S1/S2 (regular normal) , tidak ada murmur

b. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, terdapat asites, tidak ada pelebaran pembuluh darah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar,
tidak ada pembesaran ginjal

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 18
Perkusi : Bunyi dullness, ginjal sebelah kiri sakit
Auskultasi : Bising usus 12x/menit

c. Genitalia : Tidak ada keluhan


d. Anus : Tidak ada keluhan
e. Ekstremitas
1. Atas :
Inspeksi : Tidak ada lesi, terpasang infus RL 500 Ml, tidak edema
Palpasi : Akral cukup hangat, tonus otot baik, turgor kulit baik
2. Bawah :
Inspeksi : Tidak ada lesi, edema/bengkak
Palpasi : kulit lembab, turgor kulit baik, pitting edema 2mm
Kekuatan otot Ka Ki
2 1

1 1

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 19
DATA PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 7 februari 2020
Pemeriksaan Flag Hasil Unit Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin DHF
 Leukosit H 26,2 Ribu/dL 5-10
 Hemogloblin 15,0 g/dL 13-17,5
 Hematocrit 48,7 % 40-54
 Trombosit 305 Ribu/uL 150-400
KIMIA KLINIK
Albumin L 3,46 g/dL 3,5-4,5
Ureum H 53 mg/dL 20-40
Kreatinin +e GFR
 Kreatinin H 2,37 mg/dL 0.5-1,5
 eGFR L 30 mL/mnt/1,73 90-110
 Glukosa darah H 159 mg/dL 60-110
sewaktu
Elektrolit
 Natrium (Na) 141 mmol/L 135-145
 Kalium (K) L 3,4 mmol/L 3,5-5,0
 Clorida (Cl) 97 mmol/L 94-111

THERAPI
1) Lasix 1x2 ampul (IV)
2) Ambroxol 3x30 mg (PO)
3) Lisinofril 1x5 mg(PO)
4) Moxifloxacin 1x500 ml( IV)
5) Amlodipin 1x5mg (PO)
6) Infus RL 500 ml (inj)

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 20
PERHITUNGAN BALANCE CAIRAN
 Hari -1 (05 februari 2020) pukul: 17.00
a. Input
 Cairan infus : 100 cc (RL)
 Asupan makan : 100 cc
 Asupan minum : 640 cc → 3 gelas
+
Total = 840 cc

b. Output
 Urine : 250 cc 4x BAK
 IWL : 15 x 83 (BB) 1245
= = 51,9 cc (Suhu: 36,4 0 c)
24 24
Bila dalam 8jam → 8 x 51,9 cc = 415,2 cc
+
Total = 665,2 cc

c. Balance Cairan =Input – Output


= 840 - 665,2 cc
= +174,8 cc

 Hari -2 (06 februari 2020) pukul : 14.00


a. Input
 Cairan infus : 300 cc (RL)
 Asupan makan : 100 cc
 Asupan minum : 330 cc → 3 gelas
+
Total = 730 cc
b. Output
 Urine : 150 cc 2x BAK
 IWL : suhu meningkat 37,7 jadi :
Rumusnya :
IWL + 200 x (suhu tinggi – 36, 8 0C )
= 415,2 + 200 (37,7 0C - 36, 8 0C)
= 615,2 (0.9)
= 553, 6 cc
Total = 703,6
c. Balance Cairan =Input - Output

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 21
= 730 – 703, 6cc
= +26,4 cc
 Hari -3 (07 februari 2020) pukul: 13.00
a. Input
 Cairan infus : 100 cc (Moxifioxacin)
 Asupan makan : 150 cc
 Asupan minum : 220,25 cc → 1 gelas 1/4
+
Total = 470, 25 cc
b. Output
 Urine : 300 cc 3x BAK
 IWL : 553, 6 cc (suhu 37)
+
Total = 853,6 cc

c. Balance Cairan = Input – Output


= 470, 25 – 853,6 cc
= -383,35 cc

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 22
ANALISA DATA
Nama Klien: Tn.S
Ruangan: ASTER (3A-3)
Data Penyebab Masalah
Ds:
1. Klien mengatakan sulit Penurunan energi Pola Nafas Tidak Efektif
bernafas (sesak)& batuk.
2. Klien mengatakan sesak yang
dirasakan memberat saat pasien
dalam posisi berbaring dan
membaik jika duduk.
3. Klien mengatakan badannya
lemas.
Do:
1. Terpasang nasal kanul
2. Nafas pendek
3. Posisi klien semi fowler
4. RR= 25x/menit
5. Suara paru ronkhi

Ds:
1. Klien mengatakan kakinya Gangguan Mekanisme Hipervolemia
bengkak. Regulasi
2. Klien mengatakan lemas dan
sesak.
Do:
1. Tampak edema pada
ekstremitas bawah klien
(ki/ka)
2. Pitting edema 2mm.
3. Perut klien Asites dan BB
Naik (jadi 83kg)

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 23
4. Td: 140/90 mmHg
Nadi: 100x/menit
Suhu: 36,4 ◦c
5. Ureum : 3,46g/dL (20-40)
Kreatinin : 2,37mg/dL
(0,5-1,5)
6. Input : 840 cc
Output : 665,2 cc
7. Balance cairan : + 174,8cc
Ds:
1. Klien mengatakan lutut dan Kelemahan Intoleransi Aktivitas
kakinya sakit.
2. Klien mengatakan mudah lelah
saat beraktifitas.
3. Klien mengeluh sesak saat
beraktifitas berlebihan dan selesai
beraktifitas.
4. Klien mengeluh sesak saat
beraktifitas.
Do:
1. Klien tampak dibantu oleh
keluarga saat ingin melakukan
suatu aktifitas.
2. Klien tampak duduk/berbaring
saja ditempat tidur.
3. Klien menggunakan kursi roda/
kereta dorong saat mobilisasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan Penurunan Energi ditandai


dengan klien sulit bernafas.
2. Hipervolenia berhubungan dengan Kelemahan ditandai dengan adanya Edema
pada Ekstermitas.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan ditandai dengan klien
mudah lelah saat / sudah beraktivitas .

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 24
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.S / Usia 62 tahun


Kamar/Ruangan : Aster/3A-3

Diagnosa keperawatan Tujuan Rencana Rasional

Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan Manajemen pola Manajemen pola nafas
Efektif b.d Penurunan tindakan keperawatan nafas
1. Untuk
Energi d.d Klien Sullit selama 3x24 jam
Observasi : mengidentifikasikan
Bernafas klien menunjukan
adanya gangguan
keefektifan pola nafas 1. Monitor pola pola nafas pada klien
dengan kriteria hasil nafas 2. Untuk mendeteksi
Ds :
2. Monitor bunyi adanya suara nafas
1. Klien tambahan
1. Klien menunjukan yang abnormal
mengatakan ( seperti 3. Meningkatkan
pola nafas wheezing, ronkhi)
sesak nafas & yang paten kenyamanan klien
batuk Terapeutik : sekaligus
(tidak merasa
2. Klien sesak ) memungkinkan klien
3. Posisi semi
mengatakan 2. Frekuensi untuk
fowler atau
sesak yang pernafasan mengoptimalkan
fowler
dirasakan dalam rentang ekspansi paru dengan
4. Berikan minum
memberat saat normal baik
hangat
melakukan 3. Pola nafas 4. Minum air mampu
5. Monitor oksigen
aktivitas/ normal meningkatkan kadar
Edukasi :
berbaring & 4. Tidak O2
membalik jika terpasang nasa 6. Ajarkan teknik 5. Membantu
duduk kanul batuk efektif meringankan Gg.
3. Klien 5. Batuk Kolaborasi : Pernafasan
mengatakan berkurang 6. Untuk mengeluarkan
badannya lemas 7. Kolaborasi sekret pada jalan
pemberian nafas ( jika klien
Do : bronkodiltor, hipersekresi )
1. Terpasang nasal ekspektoran, 7. Untuk menurunkan
kanul mukolitik spasme bronkus
2. Nafas pendek
3. Posisi klien
semi fowler
4. RR : 25x/menit
5. Suara paru
ronkhi

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 25
Setelah dilakukan
Hipervolemia b.d tindakan keperawatan Manajemen
Gg.mekanisme Manajemen
selama 3x24 jam hipervolemia hipervolemia
Regulasi d.d edema klien diharapkan
pada eks.bawah Observasi : 1. Untuk mengetahui
kelebihan volume
keadaan umum klien
cairan tidak terjadi 1. Monitor ttv 2. Untuk mengetahui
dengan kriteria hasil : 2. Monitor intake & retensi penurunan
Ds :
1. Edema pada output cairan natrium & output
1. Klien mengatakan eks.bawah Terapeutik : serta balance cairan
kaki nya bengkak berkurang 3. Untuk memntau bb
3. Timbang bb apakah ada
2. Klien mengatakan 2. Perut tidak 4. Tinggikan kepala penurunan
lemas & sesak membesar tempat tidur 30- 4. Untuk meningkatkan
Do : 3. Ttv dalam batas
normal 40 rasa nyaman
1. Tampak edema Edukasi : 5. Meningkatkan
4. Output & input
pada kaki ( ki/ka ) pengetahuan
cairan seimbang
2. Pitting edema 5. Ajarkan keluarga untuk
5. Balance cairan
2mm membatasi cairan mengontrol cairan
seimbang
3. Perut klien asites Kolaborasi : yang masuk
6. BB kembali
4. BB naik jadi 83kg 6. Menurunkan volume
stabil 6. Pemberian
5. TD : 140/90mmHg plasma & retensi
N : 100x/mnt diuretik
cairan
S : 36,4
6. Ureum : 53 mg/Dl
(20
Kreatinin : 2,37
mg/dL ( 0,5

7. Input : 840 cc
Output : 655,2 cc
8. Balance cairan : +
174,8 cc Manajemen energi
Setelah dilakukan Manajemen energi
tindakan keperawatan
Observasi : 1. Mengetahui
Intoleransi aktivitas selama 3x24 jam bagian tubuh yang
b.d kelemahan d.d diharapkan 1. Identifiksi mengalami
mudah lelah intoleransi aktivitas Gg.fungsi tubuh gangguan
saat/selesai aktivitas klien berurang yang 2. Mengetahui faktor
dengan kriteria hasil : mengakibatkan penyebab
Ds : kelelahan intoleransi
1. Aktivitas 2. Monitor lokasi & 3. Untuk
1. Klien klien adekuat
mengatakan ketidaknyamanan menghindari
2. Klien tidak selama kekauan otot
lutut & kakinya mudah lelah
sakit melakukan karena bedrest
3. Perasaan aktivitas 4. Menambah
2. Klien lemah/lemas
mengatakan pengetahuan klien

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 26
mudah lelah berkurang Terapeutik : untuk
saat/selesai 4. Rasa sesak menyelesaikan
aktivitas klien 3. Lakukan latihan masalah
3. Klien berkurang rentang gerak
mengtakan saat aktivitas aktif/pasif
dirinya merasa Edukasi :
lemah & lemas 4. Ajarkan strategi
koping untuk
Do : mengurangi
kelelahan
1. Klien tampak
dibantu
keluarga saat
meakukan
aktivitas
2. Klien tampak
duduk/
terbaring di
tempat tidur
3. Klien
menggunakan
kursi roda/
kereta dorong
saat mobilisasi

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 27
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.S / Usia 62 tahun


Kamar/Ruangan : Aster/3A-3

Tanggal/waktu Dx Pelaksanaa Paraf


keperawatan
05/02/20 I 1. Memonitor pola nafas ( frekuensi,kedalaman)

16.00 Respon : klien sulit bernafas, nafasnya pendek
RR: 25x/mnt

16.00 2. Memonitor bunyi tambahan


Respon : saat di auskultasi bunyi paru ronkhi
3. Memposisikan semi fowler/fowler
16.00
Respon : klien tampak nyaman
4. Memberikan minuman hangat
17.00
Respon : klien minum air hangat yang
diberikan
17.00
5. Memonitori oksigen
Respon : klieen sudah terpasang nasSa kanul
17.15
6. Mengajarkan batuk efektif
Respon : klien mengikuti arahan dari perawat
17.30
7. Berkolaborasi pemberian obat bronkodilator
Respon : klien mengatakan saat diberikan obat
rasa sesak sedikit berkurang

II 1. Memonitor ttv
Respon : ₰
TD :140/90mmHg
N : 100x/mnt

S : 36,4

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 28
RR : 25 x/mnt
2. Memonitor intake & output cairan
Respon :
Input : 840 cc
Output : 655,2 cc
3. Menimbang BB
Respon : klien mengatakan bb 83kg

4. Meninggikan kepala tempat tidur 30-40


17.00 Respon : klien nampak nyaman
5. Mengajarkan membatasi cairan
Respon : klien menerima informasi perawat
dengan baik
6. Memberikan diuretik
Respon : memberikan lasix 2 ampul untuk
menurunkan volume cairan

17.00 III
1. Mengidentifikasi fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
Respon : klien mengatakan paru-parunya

bermasalah sehingga membuat klien sesak &
kelelahan saat aktivitas
2. Memonitor lokasi & ketidaknyamanan selama
aktivitas
Respon : klien mengatakan lututnya sakit &
kakinya bengkak sehingga membuat klien
sulit beraktivitas
3. Melatih rentang gerak aktiv & pasif
Respon : klien sudah mengikuti karena masih
lemas
4. Mengajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Respon : klien & keluarga menerima informasi
dengan baik

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 29
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien/Umur : Tn. S/ Umur 62
No.Kamar / Ruang : 3a-3 / Aster

Dx
Tanggal /
keperawata Paraf
waktu Pelaksanaan
n
06/02/202 I 1. Memonitor pola nafas ( Frekuensi , kedalaman ) ₰
0 Respon : Klien mengatakan sesak sedikit
berkurang nafas dengkal, RR : 23x/menit
13.00
2. Memposisikan semi Fowler/fowler
Respon : Klien Nampak nyaman
3. Memonitor oksigen
Respon : Klien masi terpasang nassa kanul
4. Berkolaborasi pemberian obat Bronkodilator
Respon : Klien minum obatnya

ll 1. Memonitor tanda –tanda vital ₰


Hasil :
TD : 110/70 mmhg
N : 80x/ menit
S : 36,1 0C
2. Memoniitor intake/ ouput
Hasil :
Input = 560 cc
Output = 553,6 cc
3. Memberikan Diuretik
Hasil :
pemberian Lasix 2 ampul untuk menurunkan
volume cairan
lll 1.Memonitor lokasi dan ketidak nyamanan ₰
selama beraktivitas
Respon : klien mengatakan nyeri lututnya
sedikit berkurang tapi masih edema
2.Melakukan latihan rentang gerak aktif / pasif
Respon : Klien masih susah mengikuti karena
masih lemas

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 30
CATATAN KEPERAWATAN

Nama klien/ umur : Tn. S/ 62 tahun

No. kamar/ ruang : 3A-3/ ASTER

Tanggal/ Dx
Paraf
waktu Keperawatan Pelaksanaan

7 /2/ 2020 I 1. Memposisikan klien semi fowler


Respon: klien nampak nyaman bernafas.
2. Memonitor oksigen

Respon : klien masih terpasang nassa kanul.
3. Berkolaborasi pemberian bronkodilator.
Respon : klien meminum obatnya.
II 1. Memonitor TTV
Hasil : TD : 70/50 mmHg
N: 93x/ menit.
RR: 22x/menit.

S : 38,7 ◦c
2. Memonitor intake/output
Hasil : Input = 470, 25 cc
Output = 853,6 cc
III 1. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan saat
beraktivitas.

Hasil : Keluarga klien mengatakan Tn.S sedang
terjadi Penurunan kesadaran

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 31
EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien/umur : Tn. S/ umur 62


No.Kamar / Ruang : 3A-3 / Aster

Tanggal / DX Paraf
Waktu
Keperawatan Evaluasi CI MHS
05/02/2020 I S : klien mengatakan masih sesak nafas dan ₰
batuk
19.00
O:
1. nafas klien pendek
2. posisi klien semifowler
3. RR 25x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor pola nafas ( frekuensi dan
kedalaman )
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Monitor Oksigen
4. Kolaborasi pemberian bronkodilator
II S : Klien mengatakan kakiknya bengkak ₰
O:
1.Tampak edema pada kaki (ka/ki)
2.Masih ada pitting edema
3.Perut masih asites
4.TD : 140/ 90 mmhg
N : 100x / menit
S : 36,4 0c
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Monitor intake/output
3. Pemberian diuretic
III S: ₰
1. klien mengatakan lutut kakiknya masi
sakit
2. Klien mengatakan masi lemas
O : klien tampak berbaring ditempat tidur saja

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 32
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor lokasi dan ketidak nyamanan
selama aktivitas
2. Lakukan latihan rentan gerak aktif /
pasif

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 33
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien / Umur : Tn, S / 62 tahun


No Kamar / Ruangan : 3A-3 / Aster

Tanggal / DX Evaluasi Paraf


Waktu Keperawatan CI MHS
06/ I S : Klien Mengatakan sesaknya sedikit ₰
02/2020 berkurang
O:
1. Posisi klien masi semifowler
2. Masih terpasang Nassa kanul
3. RR : 23x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Posisikan klien
semifowler
2. Monitor oksigen
3. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
II S : Klien Mengatakan kakinya masih ₰
bengkak
O:
1. Masi tampak edem ( Ka/Ki)
2. Masih ada pitting edema
3. Perut masih acites
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Monitor intake/output
3. Pemebrian diuretic
III S: Klien Mengatakan sakit lututnya ₰
sedikit berkurang tapi masih tidak
bisa melakukan aktivitas sendiri
O : Klien masi Nampak berbaring
di tempat tidur
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor lokasi dan ketidak
nyamanan saat beraktivitas

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 34
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien/ umur : Tn. S/ 62 tahun

No. kamar/ ruang : 3A-3/ ASTER

Tanggal/ Dx Evaluasi Paraf


waktu Keperawatan CI Mhs
7/2/2020 I S : klien mengataka sesaknya berbeda ₰
dari sebelumnya
O:
1. posisi klien semi fowler
2. klien masih terpasang nassa kanul
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
II S : keluarga klien mengatakan ₰
bahwa klien kejang-kejang
O:
1. kaki masih nampak edema
2. perut klien acites
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
III S : keluarga klien mengatakan bahwa ₰
Tn. S mengalami penurunan
kesadaran (koma)
O : klien benar-benar bedrest total
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 35
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1) Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia didalam sel . Tiap sel
mengandung cairan intraseluler ( cairan di dalam sel ) yang Komposisinya
paling cocok untuk sel tersebut dan berada didalam cairan ekstraseluler
( cairan diluar sel ) yang cocok pula .Cairan tubuh dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler ,cairan
intraseluler adalah cairan yang berada didalam sel diseluruh tubuh ,
sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel dan
terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intavaskuler (plasma) . cairan
interstitial dan cairan transeluler. Cairan tubuh terdiri dari air ( pelarut ) , dan
subtansii terlarut ( zat terlarut).
2) Gangguan pada volume cairan terbagi menjadi dua yaitu : hypovolemia
(kekurangan cairan tubuh) dan Hipervolemia (kelebihan cairan tubuh)
3) Beberapa factor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
diantaranya adalah Usia , Jenis kelamin, Sel-sel lemak, Stress, Sakit
Temperatur lingkungan, dan diet
4) Hasil pengkajian membuktikan bahwa pada Tn. S mengalami Gagal Ginjal
Kronik dengan Kelebihan Cairan tubuh (hipervolemia)
5) Diagnosa keperawatab yang muncul pada Tn. S yaitu Hipervolemia
berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi, ditandai dengan edema
yang terdapat pada ekstremitas bawah klien dan juga pengeluaran urine yang
sedikit
6) Intervensi yang akan dilakukan pada Tn. S yaitu monitor TTV, monitor
intake dan output, monitor berat badan, ajarkan pembatasan cairan, beri
diuretic yang diresepkan
7) Implementasi dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat untuk Tn. S
yang menderita gagal ginjal kronik dengan hipervolemik
8) Evaluasi dari implementasi yang dilakukan pada Tn. S, yaitu kondisi pasien
saat ini masih tampak edema pada ekstremitas bawah dan perutnya juga
masih ascites. Keluarga pasien juga mengatakan pasien mengalami kejang –
kejang sehingga terjadi penurunan kesadaran. Saat diperiksa tanda – tanda
vital klien yaitu: TD : 70/50 mmHg, N : 93x/menit, RR : 16 x/menit dan S :
38,70C. Masalah yang muncul pada klien belum teratasi sehingga perawat
masih harus menggali mengapa kriteria hasil belum tercapai dengan
melanjutkan intervensi yang sudah direncanakan sebelumnya.

4.2 Saran

Demikian laporan yang telah kami susuan , semoga dengan laporan


peraktek kerja lapang ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa
memahami tentang pokok bahasan laporan ini bagi para pembacanya . Semoga
laporan Peraktek kerja lapang ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan pemenuhan kebutuhan Cairan dan elektrolit 36
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, konsep, proses dan
praktik. EDISI 4.Jakarta: EGC

Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta:


Parama Ilmu

Alimul , Aziz. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

PPNI.2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : Dewan


Pengurus Pusat

PPNI.2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : Dewan


Pengurus Pusat

Academia.edu/36392304/LAPORAN_PENDAHULUAN_KEBUTUHAN_CAIRAN
(diakses tanggal 9 februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai