Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Disusun :

Windhi Anggraini (182023020014)


Eva Yunia Fitriyani (182023020016)
Fatimatuz Zahroh (182023020017)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan
Dasar Kebidanan I pada semester kedua ditahun ajaran 2024,dengan judul “Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit”

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu sudah selayaknya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dyah
Mubarokah A yang telah memberi tanggung jawab kepada kami.orang tua dan keluarga kami yang
telah memberi banyak bantuan, dorongan dan motivasi.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun karya tulis ini, sangat kami harapkan.

Kudus, 18 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit............................................................................................................5
A. Masalah Cairan dan Elektrolit...............................................................................................................6
Gejala Gangguan Elektrolit..........................................................................................................................6
B. Tindakan Mengatasi Masalah Cairan dan Elektrolit..................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................................................8
PENUTUP..........................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakn salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel yang
bermuatan listrik yang disebut ion. Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh.
Agar dapat mempertahankan kesehtan dan kehidupannya, manusia membutuhkan
cairan dan elektrolit dalam jumlah dan proporsi yang tepat di berbagai jaringan tubuh. hal
tersebut dapat tercapai dengan serangkaian manuver fikasi kima yang kompleks. Air
menempati proporsi yang besar dalam tubuh, sesorang dengan berat badan 70 kg bias
memiliki sekitar 50 liter air dalam tubuhnya. Air menyusun 75% berat badan bayi, 70%
berat badan pria dewasa, dan 55% tubuh pria lanjut usia. Karen wanita memiliki simpanan
lemak yang relative banyak (relative bebas air), kandungan air dalam tubuh waniat 10%
lebih sedikit dibandingakan pria.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kebutuhan Cairan dan Elektrolit?
2. Apa Saja Masalah Cairan dan Elektrolit?
3. Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Cairan dan Elektrolit?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Kebutuhan Cairan dan Elektrolit.
2. Mengetahui Masalah Cairan dan Elektrolit.
3. Mengetahui Tindakan Mengatasi Masalah Cairan dan Elektrolit.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit


Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stresor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan ekstraseluler dipelihara
melalui pengaturan asupan dan keluaran cairan yang ketat. Saat tubuh tidak
mempunyai jumlah air yang memadai, sensasi haus dipicu, dalam keadaan normal
akan menyebabkan seseorang meminum cairan dan makanan yang mengandung
cairan. Pengaturan cairan juga tergantung pada kepekaan osmoloalitas (konsentrasi
dalam volume kcairan tertentu) atau osmolaritas (konsentrasi larutan dalam volume
cairan tertentu).
Beberapa jenis kebutuhan elektrolit dalam air akan dipecah dalam bentuk ion
elektrolit contohnya NaCl akan dipecah menjadi ion Na + dan Cl-. Pecahan elektrolit
tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan
negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation. Contoh
kation natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Contoh anion klorida, bikarbonat,
dan fosfat. Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sebagai berikut.

Natrium :135-145 mEq/lt

Kalium :3,5-5,3 mEq/lt

Kalsium :4-5 mEq/lt

Magnesium :1,5-2,5 mEq/lt

Klorid :100-106 mEq/lt

Bikarbonat :22-26 mEq/lt

Fosfat :2,5-4,5 mg/100 ml

5
A. Masalah Cairan dan Elektrolit

Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit di dalam tubuh tidak seimbang.
Bisa jadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Elektrolit adalah bahan kimia yang terbentuk secara alami dalam cairan tubuh melalui
gabungan beberapa zat. Mulai dari klorida, fosfat, kalium, natrium, hingga kalsium.

Elektrolit sangatlah penting untuk fungsi tubuh normal dan harus ada dalam konsentrasi
tertentu. Ketika tingkat elektrolit dalam tubuh terlalu rendah atau terlalu tinggi, kondisi
tersebut dianggap sebagai ketidakseimbangan elektrolit.

Kondisi kadar elektrolit yang tidak seimbang ini dapat menimbulkan berbagai gangguan
pada fungsi organ di dalam tubuh. Bahkan pada kasus yang cukup parah, kondisi ini dapat
menyebabkan kejang, koma, bahkan gagal jantung.

Gejala Gangguan Elektrolit


Gangguan elektrolit ringan umumnya tidak menunjukkan gejala. Gejala biasanya mulai
muncul ketika kondisi sudah semakin berat. Berikut ini adalah gejala-gejala yang dapat
timbul akibat ketidakseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh:

 Sakit kepala
 Lemas
 Mual
 Muntah
 Diare
 Sembelit
 Detak jantung cepat
 Kram otot
 Sering buang air kecil
 Kejang
 Kesemutan
 Mati rasa
 Kram perut
 Kebingungan
 Mudah marah

B. Tindakan Mengatasi Masalah Cairan dan Elektrolit


Pengobatan pada pasien gangguan elektrolit tergantung pada jenis elektrolit di dalam tubuh
yang mengalami ketidakseimbangan dan penyebab yang mendasarinya. Namun, pada
intinya, tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan keseimbangan kadar elektrolit di
dalam tubuh.

6
Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan kadar
elektrolit di dalam tubuh adalah:

 Pemberian cairan infus yang mengandung natrium klorida, untuk mengembalikan


cairan tubuh dan kadar elektrolit yang menurun akibat diare atau muntah
 Pemberian obat-obatan melalui pembuluh darah vena (suntik), untuk meningkatkan
kadar elektrolit dalam darah, seperti kalsium atau kalium
 Pemberian obat-obatan atau suplemen (obat minum), untuk mengatasi gangguan
elektrolit yang bersifat kronis

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting yaitu
volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan
keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas ekstrasel dengan mempertahankan
keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur
keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan
kehilangan abrnormal dari air dan garam tersebut.
B. Saran
Saya sangat mengharapkan sekali kepada dosen mata kuliah untuk perbaikan makalah ini
apabila ada kekurangan dari pembahasan ini dan semoga makalah ini bermanfaat untuk
mengetahui dan untuk menambah wawasan yang lebih luas untuk kearah yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Syafuddin.2011.Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan


dan kebidanan,Ed 4.Jakarta:EGC
Kowalak, Jeniffer P.2011.Buku Ajar Patofisiologi.Jakarta:EGC
Uliyah,Musrifatul.2015.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2,Edisi
2/A.Jakarta:Salemba Medika
Mubarak,iqbal Wahid.2007.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori&aplikasi dalam
praktik.Jakarta:Salemba Medika.
Vaughans,Bennita.2011.Keperawatan Dasar.Yogyakarta:Indonesia

Anda mungkin juga menyukai