Anda di halaman 1dari 10

“MAKALAH KESEIMBANGAN CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA”

Dosen Pengampu : Ika Purnamasari.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Matakuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Sugeng Riyadi (2021270025)


2. Nur Faatikhatun Azizah (2021270027)
3. Aeena Fitri Kharisma (2021270028)
4. Zahra Nur Aini Putri (2021270029)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN

WONOSOBO JAWA TENGAH

2021/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keseimbangan Elektrolit dan Asam Basa” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti. Makalah ini telah penyusun selesaikan berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun samapaikan banyak terimakasih kepada segenap pihak yang
telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penyusun menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Demikian yang bisa penyusun sampaikan, semoga
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi kita semua.

Wonosobo, 10 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
1. Latar Belakang ..................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
3. Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
1. Definisi Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa................................ 5
2. Keseimbangan Cairan Elektrolit......................................................................... 5
3. Keseimbangan Asam dan Basa............................................................................ 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 7
1. Kesimpulan ............................................................................................................ 7
2. Saran ...................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk dapat menjalankan fungsi tubuh dengan baik sangatlah dipengaruhi denga pengaturan
keseimbangan cairan yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal
mengatur control volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan
mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal
mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dari air dalam urin sesuai
kebutuhan untuk mengkonpensasi asupan dan kehilangan abnormalan dari air dan garam
tersebut.
Cairan melindungi semua sel di dalam tubuh dan juga di dalam sel, Cairan tubuh
mengandung elektrolit seperti natrium dan kalium dan juga memiliki tingkat keasaman.
Keseimbangan Elektrolit dan asam basa di dalam tubuh manusia menjaga Kesehatan dan fungsi
semua system tubuh karena efeknya pada fungsi sel. Krakteristik ini termasuk jumlah cairan
(volume), konsentrasi (osmolalitas), komposisi (konsentrasi elektrolit), dan derajat
keasaman(pH). semua karakteristik ini memiliki karakteristikme pengaturan yang membuat
mereka tetap seimbang untuk fungsi normal.
Dalam bab ini kita akan belajar tentang bagaimana tubuh mempertahankan keseimbangan
cairan,elektrolit, dan keseimbangan asam basa, agar Kesehatan tubuh tetap terjaga dan terpenuhi
kebutuhan akan cairan elektrolit dan asam basa.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu Cairan Elektrolit dan Asam Basa?


2. Apa itu Keseimbangan Cairan Elektrolit?
3. Maksud dari Keseimbangan Asam dan Basa?

1.3 Tujuan

1. Definisi Cairan Elektrolit dan Asam Basa


2. Keseimbangan Cairan Elektrolit beserta funsinya
3. Keseimbangan Asam Basa beserta fungsinya

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Ciran Elektrolit dan Asam Basa

Cairan dalam tubuh, merupakan larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). sedangkan Elektrolit adalah zat kimia yang larut terurai ke dalam
bentuk ion-ion Ketika larut kedalam air.
Asam adalah zat yang menghasilkan ion hydrogen muatan positif dalam larutan,
sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida muatan negative dalam
larutan.

2. Keseimbangan Cairan Elektrolit

Cairan dalam tubuh mengandung garam mineral yang di kenal secara teknis
sebagai Elektrolit. Elektrolit adalah zat kimia yang larut terurai berbentuk ion-ion Ketika
larut kedalam air. Ion yang bermuatan positif disebut Kation sedangkan yang bermuatan
negative disebut Anion.
Kation dalam tubuh adalah cairan natrium, sedangkan Anion dalam cairan tubuh adalah
ion klorida dan dikarbohidrat . Anion dan Kation bergabung untuk membentuk garam.
Fungsi Cairan Elektrolit adalah untuk membantu menjaga Kesehatan fungsi otot, saraf,
menjaga pertumbuhan tubuh yang Normal, dan mengontrol asam basa dalam tubuh.
Agardapat memenuhi kebutuhan cairan Elektrolit dalam tubuh kita harus
mempertimbangkan 3 proses dalam homeostasis Elektrolit yaitu:

1) Asupan dan penyerapan Elektrolit

Asupan mineral seperti Buah dan Sayur yang cukup sangatlah


mempengaruhi keseimbangan Elektrolit dalam tubuh, namun asupan juga harus
diiringi dengan kemampuan penyerapan Elektrolit dalam tubuh, yang bisa

5
disebabkan karena asupan elektrolit yang kurang sehingga tubuh kurang mampu
untuk menyerap elektrolit Kembali.

2) Distribusi Elektrolit

Tubuh mengatur volume cairan melalui jumlah garam dalam tubuh yaitu
melalui ginjal dan hormone yang berperan dalam aldosterone sedangkan
pengaturan osmolaritas cairan ekstraselular dilakukan dengan mengatur jumlah
air,yaitu melalui mekanisme rasa haus dan hormone yang berperan adalah
vasopressin.

3) Keluaran Elektrolit

Contoh Keluaran Elektrolit pada Ginjal, Ginjal mempertahankan


keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai
kebutuhan untuk mengkonpensasikan asupan dan kehilangan abnormal dari air
dan cairan tersebut.

3. Keseimbangan Asam dan Basa

Agar sel berfungsi optimal tubuh memerlukan keseimbangan asam dan basa
karena keseimbangan asam dan basa sangat berpengaruh dalam metabolisme tubuh kita
seperti pencernaan, metabolisme dan produksi hormone.
Homeostasis asam dan basa adalah interaksi dinamis dari 3 proses yaitu:
1) Produksi Asam basa normal
Produksi asam basa yang normal dipertahankan dengan ekskresi asam yang sama
dengan produksi asam, Asam melepaskan ion hydrogen Basa mengambil ion
hydrogen semakin asam larutmya maka akan semakin asam juga larutanya.
2) Penyangga Asam
Larutan penyangga asam merupakan larutan yang mengandung asam lemah dan
basa konjugasinya,larutan ini dapat mempertahankan Ph pada kondisi asam
kurang dari 7 pH.
3) Ekskresi Asam
Tubuh memiliki 2 ekskresi asam yaitu pada paru-paru dan ginjal. Paru-paru
mengeluarkan asam karbonat sedangkan ginjal mengeluarkan asam metabolik

6
4. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan Elektrolit
a. Usia
Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal ini, usia berpengaruh
terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, kebutuhan metabolik, serta berat badan.
b. Aktivitas
Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit.
Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh. Hal ini
mengakibatkan penigkatan haluaran cairan melalui keringat. Dengan demikian, jumlah
cairan yang dibutuhkan juga meningkat. Selain itu, kehilangan cairan yang tidak disadari
(insensible water loss) juga mengalami peningkatan laju pernapasan dan aktivasi kelenjar
keringat.
c. Iklim
Normalnya, individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak
akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan. Dalam
situasi ini, cairan yang keluar umumnya tidak dapat disadari (insensible water loss, IWL).
Besarnya IWL pada tiap individu bervariasi, dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tingkat
metabolisme,dan usia. Individu yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di
dearah deangan kelembapan yang rendah akan lebih sering
mengalami kehilangan cairandan elektrolit. 4. Diet
Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika asupan
makanan tidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein dengan terlebih
dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan penurunan
kadar albumin
d. Stress
Saat stress, tubuh mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan konsentrasi
glukosa darah, dan glikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan retensi air dan natrium.
Disamping itu, stress juga menyebabkan peningkatan produksi hormone anti deuritik
yang dapat mengurangi produksi urine.

5. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan Asam dan Basa


Pengaturan keseimbangan asam basa diselenggarakan melalui koordinasi dari 3 sistem
a. sistem Buffer
sistem penyangga asam basa kimiawi dalam dalam tubuh, yang dengan cara bergabung
dengan asam atau basa untuk mencegh perubahan konsentrasi ioa hidrogen yang
berlebihan.
b. Sistem paru
mengendalikan kandungan asam karbonik dari cairan ekstraseluler.
c. Sistem ginjal
ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorbsi ion hidrogen dan
ion bikarbonat.
6. Jenis-jenis gangguan keseimbangan cairan tubuh
Edema dan Dehidrasi

7
a. Dehidrasi Dehidrasi merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan yang
kurang atau keluaran yang berlebihan. Kondisi dehidrasi bisa terdiri dari 3 bentuk, yaitu:
isotonik (bila air hilang bersama garam, contoh: GE akut, overdosis diuretik), hipotonik
(Secara garis besar terjadi kehilangan natrium yang lebih banyak dibandingkan air yang
hilang. Karena kadar natrium serum rendah, air di kompartemen intravaskular berpindah ke
ekstravaskular, sehingga menyebabkan penurunan volume intravaskular), hipertonik (Secara
garis besar terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan natrium yang hilang.
Karena kadar natrium tinggi, air di kompartemen ekstravaskular berpindah ke kompartemen
intravaskular, sehingga penurunan volume intravaskular minimal)
b. Edema
Edema adalah terkumpulnya cairan didalam jaringan interstsial lebih dari
jumlahnyang biasa atau di dalam berbagai rongga tubuh. Ini terjadi akibat gangguan
pertukaran cairan dan elektrolit antara plasma dan jaringan interstisial. Jika edema
mengumpul dalam rongga dinamakan difusi, misalnya efusi perikardum dan efusi
pleura. Penimbunan cairan dalam rongga peritonium dinamakan asites. Edema umum
dinamakan anasarka.
7. Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolit yang umum yang sering ditemukan pada kasuskasus di rumah sakit
hanyalah beberapa sahaja. Keadaan-keadaan tersebut adalah :
• Hiponatremia dan hypernatremia
• Hipokalemia dan hyperkalemia
• Hipokalemia
Hiponatremia
Hiponatremia adalah gangguan elektrolit yang terjadi ketika kadar natrium (sodium) dalam darah lebih rendah
dari normalnya. Tidak normalnya kadar natrium ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kondisi
kesehatan hingga penggunaan obat-obatan tertentu.
Penyebab hiponatremia : Penurunan kadar natrium, Penurunan kadar natrium ini dapat disebabkan
oleh berbagai macam faktor, antara lain: Perubahan hormon, Syndrome of inappropriate anti-
diuretic hormone (SIADH), Diare atau muntah parah dan kronis, Obat-obatan tertentu, Kondisi
kesehatan.
Hypermatremia

Hypernatremia adalah kondisi yang ditandai dengan terlalu tingginya kadar natrium dalam darah.
Natrium merupakan elektrolit yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, seperti
keseimbangan cairan, kontraksi otot, dan pembentukan impuls saraf. Ginjal dan juga kelenjar
adrenal bertanggung jawab untuk mengontrol kadar natrium.

Penyebab hypermatremia : Terlalu banyak kehilangan cairan atau terlalu banyak penambahan natrium
dalam tubuh adalah penyebab utama hipernatremia,

8
Hipokalemia
Hipokalemia adalah kondisi di mana kadar kalium dalam peredaran darah dalam tubuh lebih rendah
daripada normal, yaitu di bawah 3,5 mEq/L. Jika kadar kalium berada di bawah angka 2,5 mEq/L,
akibatnya bisa fatal.

Penyebab Hipokalemia : Banyak yang dapat menyebabkan kondisi hipokalemia. Penyebab tersering
adalah kehilangan kalium berlebihan dari urine akibat obat-obatan seperti diuretik. Obat diuretik biasanya
digunakan oleh penderita hipertensi dan penyakit jantung. Penyebab kedua tersering adalah kehilangan
cairan dari muntah, diare atau keduanya.

Hyperkalemia
Hyperkalemia adalah kondisi ketika kadar kalium dalam darah terlalu tinggi. Gejala yang muncul
akibat hiperkalemia bisa amat beragam, mulai dari lemah otot, kesemutan, sampai gangguan irama
jantung.

Penyebab Hiperkalemia bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gangguan kesehatan hingga efek
samping obat-obatan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar
kalium dalam darah: Gangguan fungsi ginjal, Penyakit kelenjar adrenal, Pelepasan kalium
ke aliran darah, Penggunaan obat-obatan

Hipokalemia
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar kalium yang terdapat di dalam darah berada pada jumlah
yang lebih rendah dari 3.8 mEq/L darah. Hipokalemia merupakan tanda dari kekurangan kalium tubuh.
Kalium merupakan salah satu dari sejumlah elektrolit penting yang diperlukan oleh tubuh.

Penyebab Hipokalemia : Hipokalemia yang terjadi pada tubuh dapat disebabkan oleh beberapa keadaan
berikut : Masalah saluran pencernaan, Asidosis tubular ginjal, Penggunaan diuretik, Penyakit
hormon endokrin, Penyakit genetik ginjal, Asupan kalium rendah.

. Gangguan Keseimbangan Asam Basa


metabolik

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan pada makalah ini adalah cairan merupakan larutan yang terdiri dari
air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). sedangkan Elektrolit adalah zat kimia yang
larut terurai ke dalam bentuk ion-ion Ketika larut kedalam air.
Asam adalah zat yang menghasilkan ion hydrogen muatan positif dalam larutan,
sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida muatan negative dalam
larutan.

B. SARAN

Pembelajaran terhadap sistem-sistem tubuh yang mengatur kesimbangan cairan


dan asam-basa tubuh perlu ditingkatkan,supaya memiliki pengetahuan yang lebih
mendalam tentang regulasi dalam tubuh manusia, berfungsi mempertahankan
kesimbangan cairan asam dan basa.

10

Anda mungkin juga menyukai