Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

“KESEIMBANGAN CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM


BASA”

DISUSUN OLEH:
1.PATRICIA O.NUBATONIS (214111026)

2.RAMBU ERY ATA DAUKI (214111027)

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI STUDI SARJANA FARMASI
2021/2022
UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Keseimbangan Cairan Elektrolit Dan Asam Basa”

Kami berterima kasih atas beberapa pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan dan beberapa hal yang
bersangkutan dengan materi tersebut. tersebut. Kami juga menyadari menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir kata,
kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.

Kupang, 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

 KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………
C. TUJUAN…………………………………………………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI KESEIMBANGAN CAIRAN…………………………………


B. DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH…………………………………………
C. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH…………………………………………
D. FUNGSI CAIRAN TUBUH………………………………………………
E. PERGERAKAN CAIRAN TUBUH………………………………………
F. PENGATUR CAIRAN TUBUH…………………………………………..
G. PENGATUR ELEKTROLIT……………………………………………
H. PENGATUR ELEKTROLIT KESEIMBANGAN ASAM BASA……….

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semua sel dan jaringan tubuh manusia terendam dalam cairan yangmemiliki
komposisi kimia serupa dengan air laut. Hal ini mencerminkan awalevolusi manusia.
Agar fungsi sel dapat berlangsung normal, komposisi cairan iniharus relative konstan.
Keseimbangan yang dinamis atau homeostasis dari air,elektroloit, dan keseimbangan
asam-basa dalam tubuh dipelihara melaluimekanisme faal kompleks yang melibatkan
banyak system tubuh lain.Keseimbangan cairan dan elektrolit pada manusia adalah
salah satumateri penting yang harus kita pelajari dalam ilmu dasar keperawatan,
yangmana cairan tubuh memiliki arti satu kesatuan cairan dalam tubuh, denganadanya
regulasi dalam hal volume dan unsur-unsur yang dikandungnya melalui pertukaran
antar kompartemen (hubungan osmotic). Dengan dibuatnya makalahini untuk
memenuhi persyaratan tugas yang wajib diselesaikan, dan tentunyamenjadi suatu
bahan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi kami.Gangguan volume cairan
dalah suatu keadaan ketika individu beresikomengalami penurunan, peningkatan, atau
perpindahan cepat dari satu kelainancairan intravaskuler, interstisial dan intraseluler.
Keadaan dimana seorangindividu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan
cairan intraseluler atauinterstisial. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan cairansangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.Cairan dan elektrolit
sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisitubuh tetap sehat. Keseimbangan
cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalahmerupakan salah satu bagian dari fisiologi
homeostatis. Keseimbangan cairandan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
( pelarut) dan zat tertentu (zatterlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan
danelektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairanintravena
(IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairandan elektrolit
berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total danelektrolit ke dalam
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit. Saling bergantung satu
dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu makaakan berpengaruh pada yang
lainnya.Disini kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai keseimbangancairan
dan elektrolit berserta gangguannya itu sendiri. Untuk itu Dalam makalah ini penulis
akan menguraikan mengenai pengertian dari cairan dan elektrolit,komposisi cairan
dan elektrolit dalam tubuh manusia, cairan dan elektolit dalamtubuh manusia, fungsi
cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia, pergerakancairan dan elektrolit tubuh
manusia, keseimbangan cairan dan elektrolit, faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguankeseimbangan cairan dan elektolit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari keseimbangan cairan tubuh?
2. Bagaimana distribusi cairan dalam tubuh manusia?
3. Apa saja komposisi cairan dalam tubuh manusia?
4. Apa fungsi cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia?
5. Bagaimana pergerakan cairan dan elektrolit tubuh manusia?
6. Bagaimana pengaturan caiaran tubuh?
7. Bagaimana pengaturan elektrolit?
8. Bagaimana keseimbangan asam basa?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari keseimbangan cairantubuh
2. Untuk mengetahui dan memahami distribusi cairan dalam tubuh manusia
3. Untuk mengetahui dan memahami komposisi cairan dalam tubuh manusia
4. Untuk mengetahui dan memahami fungsi cairan dan elektrolit dalam
tubuhmanusia
5. Untuk mengetahui dan memahami pergerakan cairan dan eelektroli.
Tubuhmanusia
6. Untuk mengetahui dan memahami pengaturan caiaran tubuh
7. Untuk mengetahui dan memahami pengaturan elektrolit
8. Untuk mengetahui dan memahami keseimbangan asam basa

 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI KESEIMBANGAN CAIRAN


Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu(zat terlarut).
Cairan sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga kondisi tubuhtetap sehat.
Keseimbangan cairan merupakan salah satu bagian dari fisiologihomeostatis yang
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairanintravena (IV) dan didistribusi ke
seluruh bagian tubuh. Dengan demikian keseimbangan cairan berarti adanya distribusi
yang normal dari air tubuh totalke dalam seluruh bagian tubuh. Bila hal tersebut
berubah atau mendapat kangangguan, maka akan terjadi gangguan keseimbangan
cairan baik berupakekurangan cairan atau kelebihan cairan
B. DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Keseimbangan cairan adalah keseimbangan antara asupan dan keluarancairan. Cairan
merupakan komponen terbesar yang membentuk tubuh yaitu 60%dari berat badan
dewasa terdiri atas cairan. Pada wanita dewasa, cairan tubuhmeliputi 50% dati total
berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase inirelative lebih besar dibandingkan
orang dewasa dan lansia.Cairan dalam tubuh di distribusikan dalam 2 kompartemen
yaitu caiaran intraseluler dan cairan ekstraseluler.
1. Cairan intraseluler ( intracellular fluid/ICF )Cairan intraseluler terdiri dari
semua cairan yang berada dalam sel tubuh,sekitar 42% dari jumlah total berat
badan. Pada dewasa sekitar 2/3 jumlah totalcairan tubuh.
2. Cairan ekstraseluler ( ekstraselluler fluid/ECF)Cairan ekstraseluler adalah
semua cairan yang berada di luar sel, sekitar 17%dari jumlah total berat badan
atau 1/3 jumlah total cairan tubuh. Cairanekstraseluler terbagi dalam tiga
kompertemen kecil yaitu :cairan interstial, yang terdiri dari cairan limfa,
adalah cairan yang beradadiantara sel dan diluar sistem vvaskuler
 Cairan intravaskuler adalah plasma darah yang ditemukan pada
sistemvaskuler.
 Cairan transeluler adalah cairan terpisah dari cairan tubuh
lainnya yangdilindungi oleh selaput sel dan terdiri atas cairan
serebrospinal, pleural,gastrointestinal, intraokuler, peritoneal,
dan synovial.
C. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir
60% dari berat badannya adalah air dan rata- rata wanita mengandung 55%air
dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut
(zatterlarut): elektrolit dan non-elektrolit
 Elektrolit : Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutandan
akan menghantarkan arus listrik.
 Kation: ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam
larutan. Kationekstraselular utama adalah natrium (Na+ ),
sedangkan kationintraselular utama adalah kalium (K+)
 Anion: ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam
larutan.Anionekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ),
sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-
).
 Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak 
berdisosiasi dalam larutan. Non-elektrolit lainnya yang secara
klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin

D. FUNGSI CAIRAN TUBUH


1. Memberi Bentuk Pada Tubuh
2. Berperan Dalam Pengaturan Suhu Tubuh
3. Berperan Dalam Berbagai Fungsi Pelumasan
4. Sebagai Bantalan
5. Sebagai Pelarut Dan Tranfortasi Berbagai Unsur Nutrisi Dan Elektrolit
6. Media Untuk Terjadinya Berbagai Reaksi Kimia Dalam Tubuh
7. Untuk Performa Kerja Fisik
E. PERGERAKAN CAIRAN TUBUH
Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui enam proses, yaitu
1. Difusi
Perpindahan partikel melewati membran permeabel dan sehingga keduakompartemen
larutan atau gas menjadi setimbang. Partikel listrik juga dapat berdifusi karena ion
yang berbeda muatan dapat tarik menarik. Kecepatan difusi(perpindahan yang terus
menerus dari molekul dalam suatu larutan atau gas)dipengaruhi oleh :
 Ukuran molekul ( molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul
besar).
 Konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi S
 Temperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan
difusi
2. Osmosis
Pelarut bergerak melewati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebihtinggi.
Tekanan osmotik terbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasisuatu membran
permeabel yang selektif. Proses osmosis (perpindahan pelarutdari dari yang
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi), dipengaruhi oleh pergerakan air dan
semipermeabilitas membrane.
3. Tranforaktif
Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradienelektrokimia
dari area berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebihtinggi. Pada proses ini
memerlukan molekul ATP untuk melintasi membran sel.
4. Tekanan hidrostatik
Gaya dari tekanan zat cair untuk melawan tahanan dinding pembuluh darah.Tekanan
hidrostatik berada diantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan ber[indah dari
kapiler ke intertisial. Tekanan hidrostatik ditentukan oleh :
 Kekuatan pompa jantung
 Kecepatan aliran darah
 Tekanan darah arteri
 Tekanan darah vena

5. Filtrasi
Filtrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang
lebihtinggi dari ruang intertisial. Perpindahan cairan melewati membran
permeabeldari tempat yang tinggi tekanan hidrostatiknya ke tempat yang lebih
rendahtekanan hidrostatiknya.
6. Tekanan osmotik koloid
Terbentuk oleh larutan koloid (protein atau substansi yang tidak bisa berdifusi)dalam
plasma. Tekanan osmotik koloid menyebabkan perpindahan cairan
antaraintravaskuler dan intertisial melewati lapisan semipermeabel. Hal ini karena
protein dalam intravaskuler 16x lebih besar dari cairan intertisial, cairan masuk ke
capiler atau kompartemen pembuluh darah bila pompa jantung
efektif.Perpindahancairandanelektrolittubuhterjadidalamtigafaseyaitu :
 Fase I : Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi,dan
nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal
 Fase II : Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan
sel
 Fase III : Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari
cairaninterstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membrane
selyang merupakan membrane semipermiabel mampu memfilter tidak
semuasubstansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.

F. PENGATURAN CAIRAN TUBUH


Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara jumlah cairan
yang masuk dan jumlah cairan yang keluar.
1. Asupan
Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ±2500cc per
hari.Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah darimakanan lain.
Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakanmekanisme haus. Pusat
pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan adalah
hipotalamus. Apabila terjadi ketidakseimbanganvolume cairan tubuh di mana asupan
cairan kurang atau adanya perdarahan,maka curah jantung menurung, menyebabakan
terjadinya penurunan tekanan darah.

1) Pengeluaran
Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupancairan pada
orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ±2300 cc. Jumlah air yang paling banyak
keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine), sebanyak ±1500 cc per hari pada
orang dewasa. Hal ini juga dihubugkan dengan banyaknya asupan air melalui mulut.
Asupan air melalui mulut dan pengeluaranair melalui ginjal mudah diukur, dan sering
dilakukakan melalui kulit (berupakeringat) dan saluran pencernaan (berupa
feses).Pengeluaran cairan dapat pula dikategorikan sebagai pengeluaran cairanyang
tidak dapat diukur karena, khususnya pada pasien luka bakar atau luka besar lainnya,
jumlah pengeluaran cairan (melalui penguapan) meningkatsehingga sulit untuk
diukur. Pada kasus seperti ini, bila volume urine yangdikeluarkan kurang dari 500 cc
per hari, diperlukan adanya perhatian khusus.Setiap 1 derajat celcius akan
berpengaruh pada output cairan.Pasien dengan ketidakadekuatan pengeluaran cairan
memerlukan pengawasan asupan dan pengeluaran cairan secara khusus. Peningkatan
jumlahdan kecepatan pernapasan, deman, keringat, dan diare dapat
menyebabkankehilangan cairan secara berlebihan adalah muntah secara terus
menerus.Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah:
 Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika
urinaria(kandung kemih). Proses ini merupakanproses pengeluaran
cairan tubuhyang utama. Cairan dalam ginjal disaring pada glomerulus
dan dalamtubulus ginjal untuk kemudian diserap kembali ke dalam
aliran darah. Hasilekskresi terakhir proses ini adalah urine. Jika terjadi
penurunan volumedalam sirkulasi darah, reseptor atrium jantung kiri
dan kanan akanMengirimkan impuls kembali ke ginjal dan
memproduksi ADH sehinggamempengaruhi pengeluaran urine.
 Keringat
Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu
yang panas. Keringat banyak mengandung garam, urea, asam laktat,
dan ionkalium. Banyaknya jumlah keringat yang keluar akan
memengaruhi kadar natrium dalam plasma.

 Feses
Feses yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat.
Pengeluaranair melalui feses merupakan pengeluaran cairan yang
paling sedikit jumlahnya. Jika cairan yang keluar melalui feses
jumlahnya berlebihan,makadapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas.
Jumlah rata-rata pengeluarancairan melalui feese adalah 100 ml/hari.

G. PENGATURAN ELEKTROLIT
1. Natrium (Na+)Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstrasel.
Na+Mempengaruhikeseimbanagan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Ion
natrium didapat dari saluran pencernaan, makanan atau minuman masuk ke dalam
cairanekstrasel melalui proses difusi. Pengeluaran ion natrium melalui ginjal,
pernapasan, saluran pencarnaan, dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion dilakukan oleh
ginjal. Normalnyasekitar 135-148 mEq/lt.
a) Kalium (K +)Merupakan kation utama cairan intrasel. Berfungsi sebagai
ExcitabilityneuromuskulerDan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan
glikogen,sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa, karena ion K
+Dapat diubahmenjadi ion hidrogen (H+). Kalium dapat diperoleh melalui
makanan sepertidaging, buah-buahan dan sayur-sayuran. Kalium dapat
dikeluarkan melaluiginjal, keringat dan saluran pencernaan. Pengaturan
konsentrasi kaliumdipengaruhi oleh perubahan ion kalium dalam cairan ekstrasel.
Nilai normalnyasekitar 3,5-5,5 mEq/lt.
b) Kalsium (Ca2+)Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh,
berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan
darah, serta pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dalam cairan ekstra sel diatur
oleh Kelenjar paratiroid dan tiroid. Hormon paratiroid mengabsorpsi kalisum
melaluigastrointestinal, sekresi melalui ginjal. Hormon Thirocalcitonin
Menghambat penyerapan Ca+ Tulang. Kalsuim diperoleh dari absorpsi usus dan
resorpsi tulangdan di keluaran melalui ginjal, sedikit melalui keringaserta di
simpan dalamtulang. Jumlah normal kalsium 8,5 – 10,5 mg/dl
c) Magnesium (Mg2+)Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel.
Sangat penting untuk aktivitas enzim,Neurochemia, danMuscular excibility.
Sumber magnesiumdidapat dari makanan seperti sayuran hijau, daging dan ikan.
Nilai normalnyasekitar 1,5-2,5 mEq/lt.
d) Klorida (Clˉ)Terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, berperan dalam
pengaturanosmolaritas serum dan volume darah, regulasi asam basa, berperan
dalam bufer  pertukaran oksigen, dan karbon dioksida dalam sel darah merah.
Kloridadisekresi dan di absorpsi bersama natrium di ginjal dan pengaturan klorida
olehhormin aldosteron.Normalnya sekitar 95-105 mEq/lt.
e) Bikarbonat (HCO3ˉ ) HCO3Adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat
pada cairan ekstra seldan intrasel dengan fungsi utama adalah regulasi
keseimbangan asam basa.Biknat diatur oleh ginjal.
f) FosfatMerupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Berfungsi
untuk meningkatkan kegiatan neuromuskular, metabolisme karbohidrat,
pengaturanasambasa. Pengaturan oleh hormon paratiroit.

H. KESEIMBANGAN ASAM BASA


Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan pengaturankonsentrasi ion H
bebas dalam cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah 7,4, pHdarah arteri 7,45 dan
darah vena 7,35. Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis,dan jika pH darah > 7,45
dikatakan alkalosis. Ion H terutama diperoleh dariaktivitas metabolik dalam tubuh.
Ion H secara normal dan kontinyu akanditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber,
yaitu:
1) Pembentukan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion H dan
bikarbonat.
 Katabolisme zat organik disosiasi asam organic pada metabolisme
intermedia,misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak
dan asam laktat,sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion
H.Fluktuasi konsentrasi ion h dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi
normal sel,antara lain:
 Perubahan eksitabilitas saraf dan otot; pada asidosis terjadi
depresisusunan saraf pusat, sebalikny pada alkalosis terjadi
hipereksitabilitas
 Mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh.
 Mempengaruhi konsentrasi ion Kbila terjadi perubahan konsentrasi ion
H maka tubuh berusahamempertahankan ion H seperti nilai semula
dengan cara:
 Mengaktifkan sistem dapar kimia
 Mekanisme pengontrolan ph oleh sistem pernapasan
 Mekanisme pengontrolan ph oleh sistem perkemihan
 Sistem dapar kimia, yaitu:
 Dapar bikarbonat; merupakan sistem dapar di cairan
ekstrasel teutama untuk  perubahan yang disebabkan oleh
non-bikarbonat.
 Dapar protein; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel
dan intrasel.
 Dapar hemoglobin; merupakan sistem dapar di dalam
eritrosit untuk perubahanasam karbonat.
 Dapar fosfat; merupakan sistem dapar di sistem perkemihan
dan cairan intrasel.Sistem dapar kimia hanya mengatasi
ketidakseimbangan asam-basa sementera.Jika dengan dapar
kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan,maka
pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang
berespons secaracepat terhadap perubahan kadar ion H
dalam darah akibat rangsangan padakemoreseptor dan pusat
pernapasan, kemudian mempertahankan kadarnyasampai
ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. Ginjal
mampumeregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat
dengan mensekresikan ion Hdan menambahkan bikarbonat
baru ke dalam darah karena memiliki dapar fosfatdan
ammonia.

 
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Cadangan internal suatu bahan adalah jumlah bahan tersebut di CES.
 Pemasukan ke cadangan internal tersebut adalah melalui ingesti atau produksi
bahan secara metabolis. Pengeluaran dari cadangan internal adalah melaluiekskresi
atau konsumsi metabolic bahan.
 Pemasukan harus sama dengan pengeluaran agar keseimbangan bahan terjaga
 Secara rerata, cairan tubuh membentuk 60% dari berat tubuh total. Angka ini
bervariasi di antara orang, bergantung pada berapa banyak lemak (jaringan
yangkandungan H2O- nya rendah) yang dimiliki seseorang.
 Dua pertiga dari H2O tubuh terdapat di cairan intrasel (CIS). Sisa
sepertiganyaterdapat di cairan ekstrasel (CES) yang terdistribusi antara plasma
(20% CES)dan cairan interstisium (80% CES).
B. SARAN
Kami berharap teman- teman dapat memberikan saran yang membangun agar
seterusnya makalah yang kami buat dapat lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2000). Keperawatan Medical Medah.(Edisi 8). Volume 1.Jakarta :EGC

 Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan asam –basa / Mima M. Home ;alih bahasa, Indah
Nurmala Dewi, Monika Ester ; editor, Yasmin Asih, -Ed. 2. Jakarta: EGC,2000

Martin.T. (1998). Standar Keperawatan Pasien : Pasien Standar Care. Jakarta : EGCPotter &
Perry.2010

Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Volume 3. Indonesia: Salemba


Medika

Potter, Patricia A. 2005.

Buku Ajar Fundamental Keperawatan.

Jakarta : EGCTamsuri, Anas. 2009. Seri Asuhan

Keperawatan “Klien Gangguan KeseimbanganCairan & Elektrolit”

. Jakarta: ECG

                                                              

 
                                            

Anda mungkin juga menyukai