Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATEMATIKA

PENGENCERAN, PEMEKATAN DAN PENENTUAN KADAR

Disusun oleh:
Muhammad Rus’an Hidayat SF19069
Riska Hidayati SF19169
Syawaliah SF19177
Nazwa Fadhila SF19153
Delia Sari Lestari SF19125

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI


PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
BANJARBARU
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang pengenceran, pemekatan dan penentuan
kadar. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang analgetik ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, 28 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................3
BAB I ..................................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................7
BAB III ...............................................................................................................................12
DARTAR PUSTAKA ........................................................................................................14

3
BAB I
PENGENCERAN

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan


cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika
suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah
panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat
pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang
harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke
dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik.
Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit.
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa
dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa
yang dilarutkan/diencerkan. Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu
sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui
konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering
dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut
pelarut. Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen
antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Pengenceran merupakan suatu kondisi dimana kita membutuhkan larutan yang
konsentrasinya lebih rendah dari larutan yang ada.  Rumus umum pengenceran
adalah:
V1 x M1 = V2 x M2
Keterangan:
V1 : volume larutan yang tersedia
M1 : konsentrasi larutan yang tersedia

4
V2 : volume larutan sesudah pengenceran
M2 : konsentrasi larutan sesudah pengenceran

Contoh soal
a. Sebanyak 100 mL larutan gula 3 M akan dibuat menjadi larutan gula 0,50
M. Tentukan volume larutan setelah diencerkan ditambahkan?
Jawab:
V1 x M1 = V2 x M2
100 x 3 = 0,50 x V2
V2 = 600 mL
b. Berapakah Volume dari larutan H2SO4 5 M yang diperlukan untuk
membuat larutan 500 mL H2SO4 0,7 M?
Jawab:
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 5 = 500 x 0,7
V1 = 70 mL
c. Tentukan konsentrasi larutan 50 mL HCl 0,3 M jika diencerkan hingga 10
kali.
Jawab: Kata diencerkan 10 kali artinya V2 = 10 x V1
V1 x M1 = V2 x M2
50 x 0,3 = 10 x 50 mL × M2
M2 = 0,03
d. Larutan induk 300 ppm yang diencerkan menjadi 18 ppm sebanyak 50 ml.
Jawab:
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 300 = 50 x 18
V1 = 3 mL
e. Larutan induk 500 ppm yang diencerkan menjadi 3 ppm sebanyak 50 ml
Jawab:
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 500 = 50 x 3
V1 = 0,3 mL

5
f. Cuka 25% di tukang baso agar lebih aman akan di encerkan menjadi 10%
dan di tempatkan di botol 100mL. berapakah banyak cuka 25% yang di
butuhkan?
Jawab:
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 25 = 100 x 10
V1 = 40 mL
g. Tentukan konsentrasi larutan 100 mL HCl 0,5 M jika diencerkan hingga
25 kali.
Jawab:
V1 x M1 = V2 x M2
100 x 0,5 = 25 x 100 mL x M2
M2 = 0,02

6
BAB II
PEMEKATAN

Pemekatan merupakan suatu kegiatan untuk menjadikan suatu larutan


konsentrasinya lebih tinggi dari larutan yang ada atau tersedia.  Untuk melakukan
suatu pemekatan dibutuhkan larutan atau zat yang konsentrasinya lebih tinggi
dibandingkan larutan yang ada sehingga kita dapat membuat larutan yang kita
inginkan (dan konsentrasinya lebih tinggi dari biasanya).
Rumus umum pemekatan yang biasanya dipakai adalah.
Mol larutan awal + Mol larutan pekat = Mol akhir
(V1xM1)+(V2xM2)=V3xM3
(V1 x M1) + (V2 x M2) = (V1 + V2) x M3
V1 adalah volume larutan sebelum pengenceran
M1 adalah konsentrasi larutan sebelum pengenceran
V2 adalah volume larutan pekat yg ditambahkan
M2 adalah konsentrasi larutan pekat yang ditambahkan
V3 adalah volume akhir sesudah pemekatan oleh karena itu V3 bisa diganti
menjadi V1+V2 karena V3 merupakan volume akhir dimana larutan encer
ditambah larutan pekat
M3 adalah konsentrasi akhir sesudah pemekatan

Contoh Kasus:
1. 500mL larutan HCl 1 Molar ingin dipekatkan menjadi HCl 2 Molar
menggunakan HCl 4 Molar. Berapa banyak HCl 4 M yang dibutuhkan? Dan
berapa volume akhirnya?
Jawab :
(V1 x M1) + (V2 x M2) = V3 x M3
(V1 x M1) + (V2 x M2) = (V1 + V2) x M3

(500mL x 1M) + ( V2 x 4M) = (500mL + V2) x 2M


500mmol + 4M.V2 = 1000mmol + 2M.V2
-2M.V2 + 4M.V2 = 1000mmol - 500mmol

7
2M.V2 = 500mmol
V2 = 500mmol : 2M
V2 = 250 mL

Jadi HCl 4M yang ditambahkan adalah 250 mL


Dan jumlah larutan akhir adalah
V3 = V1 + V2
V3 = 500 mL + 250 mV3 = 750 mL
2. Berapa konsentrasi 1000mL larutan HCl 1 M setelah ditambah HCl 3M
sebanyak 750 mL?
Jawab :
(V1 x M1) + (V2 x M2) = V3 x M3
(V1 x M1) + (V2 x M2) = (V1 + V2) x M3
(1000mL x 1M) + (750mL x 3M) = (1000mL + 750mL) x M3
1000mmol + 2250 mmol = 1750mL.M3
3250mmol = 1750mL.M3
M3 = 3250 mmol : 1750 mL
M3 = 1.8571 M
Jadi konsentrasi akhirnya adalah 1.8571 M

3. Berapa gram NaOH yang harus ditambahkan untuk membuat larutan NaOH
2M dari NaOH yang ada yaitu 0.2M sebanyak 500mL
Jawab:
Pertama hitung mol NaOH yang dibutuhkan. Sebelumnya untuk diingat, jika
ditambahkan padatan maka volume akhirnya juga tetap sama dengan volume awal
(V1 x M1) + (V2 x M2) = V3 x M3
(V1 x M1) + Mol pekat = V3 x M3

(500 mL x 0.2M) + Mol pekat= 2M. 500mL


100 mmol + mol pekat = 1000 mmol
Mol pekat = 1000mmol - 100mmol
Mol pekat = 900 mmol

8
Mol pekat = 0.9 mol

Kedua cari gram NaOH yang akan ditambahkan dengan perhitungan mol dasar
Gram NaOH = mol NaOH x Mr NaOH
Gram NaOH = 0.9 mol x 40 gram/mol
Gram NaOH = 36 gram
Jadi NaOH yang harus ditambahkan adalah 36 gram..

4. Sebanyak 150 mL larutan mengandung 87,75 gram NaCl (Mr = 58,5). Jika
larutan ini diuapkan, volumenya menjadi 50 mL. Hitunglah konsentrasi larutan
yang terjadi!
Penyelesaian :
Sebelum dipekatkan
V1 = 150 mL
V2 = 50 mL
M2 =?
V1M1 = V2M2
150 mL x 10,005 M = 50 mL x M2
M2 = 30,015 M

Jadi, konsentrasi larutan sesudah diperlukan adalah 30,015 M

5. Banyaknya air yang harus ditambahkan kedalam 200 mL larutan 0,4 M NaOH
agar menjadi 0,1 M adalah…
Jawaban :
V1 . M1 = V2 . M2

200. 0,4 = V2 . 0,1

V2 = 800 mL

Jadi, banyaknya air yang harus ditambahkan = 800 – 200 = 600 mL

9
6. 500 mL larutan NaCl 1N ingin dipekatkan menjadi NaCl 2N. Menggunakan
NaCl 4N. Berapa NaCl 4N yang dibutuhkan ? Dan berapa volume akhirnya
Dik: V1 = 500mL
N1 = 1N
N2 = 4N
N3 = 2N
Dit : V2 Dan V akhir
Jawab :
(V1.N1) + (V2.N2) = V3.N3
(500.1) + ( V2 . 4 ) = (500+ V2).2
500 + 4V2 = 1000 + 2V2
4V2 – 2V2 = 1000 – 500
2V2 = 500
V2 = 250 mL

Vol.akhir = 500 + 250


= 750 mL

7. 800mL larutan HCl 1 Molar ingin dipekatkan menjadi HCl 2 Molar


menggunakan HCl 4 Molar. Berapa banyak HCl 4 M yang dibutuhkan? Dan
berapa volume akhirnya?
Jawab :
(V1 x M1) + (V2 x M2) = V3 x M3
(V1 x M1) + (V2 x M2) = (V1 + V2) x M3
(800mL x 1M) + ( V2 x 4M) = (800mL + V2) x 2M
800mmol + 4M.V2 = 1600mmol + 2M.V2
-2M.V2 + 4M.V2 = 1600mmol - 800mmol
2M.V2 = 800mmol
V2 = 800mmol : 2M
V2 = 400mL
Jadi HCl 4M yang ditambahkan adalah 400mL

10
Dan jumlah larutan akhir adalah
V3 = V1 + V2
V3 = 800 mL + 400mL
V3 = 1200 mL

11
BAB III
PENENTUAN KADAR

Komposisi larutan adalah perbandingan zat-zat di dalam campuran. Untuk


menentukan komposisi larutan digunakan istilah kadar dan konsentrasi. Kedua
istilah ini menyatakan kuantitas zat terlarut dengan satuan tertentu. Satuan yang
digunakan untuk menyatakan kadar larutan adalah persen berat (%b/b), persen
volume (%V/V), dan bagian per sejuta (bpj) atau ppm (part per million).
Konsentrasi disebut juga kadar/kepastian adalah banyaknya zat terlarut dalam
suatu larutan.
Rumus Menghitung Konsentrasi/Kadar Larutan Persen berat menyatakan
fraksi berat zat terlarut terhadap berat larutan dalam satuan persen. Persen berat
biasa diterapkan dalam campuran padat-cair atau padat-padat. Secara matematika,
persen berat suatu zat dirumuskan sebagai berikut.
1. Persen : banyaknya zat dalam seratus bagian larutan pembagiannya
Massa zat (g)
% b/b = × 100%
Massa larutan (ml)

Massa zat (g)


% b/v = × 100%
Volume larutan (L)

Volume zat (ml)


% v/b = × 100%
Massa larutan (ml)

Volume zat (ml)


% v/v = × 100%
Massa larutan (ml)

2. Ppm
mg
ppm=
L

3. Molaritas

12
4. Molalitas

5. Fraksi mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan
perbandingan antara konsentrasi mol zat terlarut atau pelarut terhadap
larutannya. Adapun persamaan fraksi mol adalah sebagai berikut.

Keterangan:

Xt = fraksi mol zat terlarut;

Xp = fraksi mol pelarut;

nt = mol zat terlarut; dan

np = mol zat pelarut

DAFTAR PUSTAKA

13
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Banjarbaru: Universitas
Lambung Mangkurat.
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara.
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya: Kartika.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Viandari, Eka. 2019. Konsentrasi Larutan. Jakarta: Quipper.

14

Anda mungkin juga menyukai