Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKU

M
PERMANGA
NOMETRI
Kelompok B4.2
ANGGOTA
Sativa Pradnya Swasti (P24840120086)
Shafa Salsabila (P24840120088)
Siti Rahmi Maulia Ahmad (P24840120090)
Sulthan Fachri Ali Syabana (P24840120092)
Tazkiya Khairani (P24840120096)
Zakila Azzahra (P24840120104)
Zulia Agus Saputri (P24840120106)
Teori
Titrasi : salah satu teknik analisis kimia   kuantitatif yang dipergunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, di mana penentuannya menggunakan
suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.

PERMANGANOMETRI: titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium


permanganat () dan difokuskan pada reaksi redoks yang terjadi antara dengan bahan
baku tertentu. Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium
permanganat untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam (H 2SO4 encer).
Teknik titrasi ini digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu
sampel.

Pada praktikum permanganometri ini, LBP yang digunakan adalah asam oksalat,
LBS yang digunakan adalah , dan sampel yang digunakan adalah ferro sulfat ().
Titrasi permanganometri ini tidak memerlukan indikator karena larutan sudah
berfungsi sebagai indikator, yaitu ion ungu, setelah direduksi akan menjadi tidak
berwarna, dan disebut sebagai autoindikator.
TUJUAN

1.  Mengetahui nilai Normalitas sesungguhnya dari dengan baku primer
Asam Oksalat.
2. Menetapkan kadar .7H2O
Tinjauan
1. Ferrosi Sulfas (FI VI, hal. 287)
Besi (II) Sulfat Pustaka
Besi (II) Sulfat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari 104,5% FeSO4.7H2O
Rumus Molekul : FeSO4.7H2O
Bobot Molekul : 278,01
Pemerian : Hablur atau granul warna hijau kebiruan, pucat; tidak berbau, dan merekah di
udara kering. Segera teroksidasi dalam udara lembap, berbentukbesi(III) sulfat berwarna
kuning kecokelatan. Larutan zat (1 dalam 10) bereaksi asam terhadap lakmus P dan pH lebih kurang
3,7.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; tidak larut dalam
etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2. Asam Oksalat (FI III, hal. 651)


Mengandung tidak kurang dari 99,5% C2H2O4.2H2O
Rumus Molekul : (CO2H)2.2H2O
Pemerian : Hablur; tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol (95%) P
3. KALII PERMANGANAS (FI III, hal. 330)
Kalium Permanganat
Kalium Permanganat mengandung tidak kurang dari 99,0% KMnO4 , dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan
Rumus Molekul : KMnO4
Bobot Molekul : 158,03
Pemerian : Hablur mengkilap; ungu tua atau hampir hitam; tidak berbau; rasa manis atau sepat
Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air; mudah larut dalam air mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. ACIDUM SULFURICUM (FI III, hal.58


Asam Sulfat
Asam Sulfat mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 98,0%
Rumus Molekul : H2SO4
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna; jika ditambahkan kedalam air
menimbulkan panas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Prosedur
• Alat dan bahan
Praktikum
• Reaksi Pembakuan

• Reaksi penetapan kadar

• Perhitungan

• Pembuantan LBS-LBP

• Cara kerja pembakuan penetapan kadar


Buret Makro 50 ml Spatula Logam Kertas Perkamen
(1 buah ) (1 buah) (6 buah)

Alat
Timbangan Analitik
(1 buah)
Erlenmeyer
(6 buah)
Pipet Filler
(1 buah)
yang
diperluk
an
Alat yang Diperlukan
Gelas Ukur (2 buah) Beaker Glass (1 buah) Pipet Tetes (1 buah ) Corong (1 buah)
Bahan yang
Digunakan
Nama Bahan

KMnO4 0,1 N

Asam Oksalat 0,1 N BE : ½, BM : 126

FeSO4.7H2O 0,1 N BE : 1 BM : 278

Asam Sulfat 2 N
Pembuatan LBP (H2C2O4
0,1N 100ml)
1. Ambil larutan H2C2O4 dengan pipet volume sebanyak 25,00ml
2. Masukkan kedalam labu ukur 100,00ml, kemudian tambahkan aquadest sedikit
demi sedikit (sambil dikocok) hingga batas tanda
3. Lalu kocok ad homogen
 
PERHITUNGAN :
N = g/l : (BE x BM x V)
N = 25,4460 : (1/2 x 126 x 1)
N = 0,4039 N

PENGENCERAN :
V1 X N1 = V2 X N2
100 ml x 0,1 N = V2 x 0,4039 N
V2 = 100 ml x 0,1 N : 0,4039 N
V2 = 24,75 ml ~ 25,00 ml
Normalitas H2C2O4 sebenarnya 25 ml /100 ml x 0,4039 N = 0,1009 N
Pembuatan LBS (KMnO4 0,1N 250ml dari
sediaan KMnO4 0,5N)
1. Ambil KMnO4 0,5 N sebanyak 50 ml, tuangkan kedalam gelas ukur
2. Kemudian masukkan KMnO4 0,1 N ke dalam labu ukur 250 ml, kemudian
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit (sambil dikocok) hingga batas
tanda
4. Lalu kocok, ad homogen

PERHITUNGAN LBS KMnO4 0,1N 250ml dari sediaan KMnO4 0,5N :


V1 X N1 = V2 X N2
250 ml x 0,1 N = V2 x 0,5 N
V2 = 250 ml x 0,1 N : 0,5 N
V2 = 50 ml
PEMBAKUAN
1. Pipet 25 ml larutan asam oksalat, masukkan kedalam erlenmeyer
2. Tambahkan 10 ml asam sulfat 2 N (10%), masukan kedalam erlenmeyer
3. Panaskan erlenmeyer diatas waterbath dengan suhu 70°C
4. Titrasi dengan KMnO4, sampai asam oksalat berubah menjadi warna merah muda.
5. Catat volume titrasi
6. Lakukan sebanyak 3 kali
7. Hitunglah volume rata-rata dan normalitas sebenarnya dari KMnO 4

Volume Titran KMnO4


Volume Titrat Asam Volume
NO
Oksalat 0,1N Awal Akhir Akhir

1 25,00 ml 0,00 ml 24,30 ml 24,30 ml Rata-Rata


2 25,00 ml 0,00 ml 24,40 ml 24,40 ml = (24,30 + 24,40 + 24,50) / 3
= 73,2 / 3
3 25,00 ml 0,00 ml 24,50 ml 24,50 ml = 24,40 ml
Reaksi Pembakuan
Reaksi Pembakuan Normalitas KMnO4 Sebenarnya

2 Na+ + C2O42- + 2H+  H2C2O4 + 2Na+


2MnO4- + 5H2C2O4 + 6H+  2Mn2+ + 10 CO2 + 8H2O Mol gek H2C2O4 = Mol gek KMnO4
Titrat= Titran
1 mol MnO4- ~ 5 e- V1 X N1 = V2 X N2
1/5 mol MnO4 ~ 1 e- 25 ml x 0,1009 N = 24,4 ml x N2
2,52 ml = 24,40 ml x N2
BE MnO = 1/5
N2 = 0,1032 N
1 mol H2C2O4 ~ 2 e-
1/2 mol H2C2O4 ~ 1 e-
BE H2C2O4 = 1/2
PEMBUATAN
SAMPEL FeSO4.7H O
1. Ambil larutan FeSO dengan pipet volume sebanyak 25,00 ml (dari
sediaan kadar 10%) 2
4

2. Masukan kedalam labu ukur 100 ml, kemudian tambahkan aquadest


sedikit demi sedikit sambil dikocok, hingga batas tanda
3. Lalu kocok, ad homogen
 
Penetapan Kadar Ferro Sulfat sediaan 10% :
N = % x 10 / BE x BM
N = 10 x 10 / 1 x 278
N = 100 / 278
N = 0,3597 N

Pengenceran :
VI x N1 = V2 x N2
100,00 ml x 0,1 N = V2 x 0,3597 N
10,00 ml = V2 x 0,3597 N
V2 = 10,00 ml / 0,3597
V2 = 27,80 ml ~ 25,00ml
PENETAPAN KADAR
LARUTAN FERO SULFAT
1. Pipet 25,00 ml larutan FeSO4, masukan kedalam erlenmeyer
2. Tambahkan 10 ml asam sulfat 2N (10%)
4. Titrasi sampai larutan FeSO4 berubah menjadi warna merah muda
5. Catat volume titrasi
6. Lakukan sebanyak 3 kali
7. Hitung volume rata-rata dan kadar dari FeSO 4

Volume Titran KMnO4


Volume Larutan Volume
NO Sampel FeSO4 Awal Akhir Akhir

1 25,00 ml 0,00 ml 24,00 ml 24,00 ml


Rata-Rata
2 25,00 ml 0,00 ml 24,10 ml 24,10 ml = (24,00+24,10+24,70) / 3
3 25,00 ml 0,00 ml 24,70 ml 24,70 ml = 72,80 / 3
= 24,26 ml
Reaksi Penetapan
Kadar
Mn04- + 8H+ + 5e- -> Mn2+ + 4H20
Fe2+ -> Fe3+ + e- x5

MnO4- + 8H+ + 5Fe2+ -> Mn 2+ + 4 H20 + 5Fe3+


Fe2+ -> Fe3+ + e-
1 mol FeSO4 - e-
BE = 1
Perhitungan Kadar
Sampel
 M gek titrat = M gek titran  Kadar = Massa hasil titrasi X 100 %
=NxV
vol pipet sampel
= 0,1032 N x 24, 26 ml
= 2,5036 mgek = 2,784 g X 100 %
25,00 ml
 Massa (g) = mgek x BE x BM
= 11,13 %b/v
= 2,5036 mgek x 1 x 278
= 696.0008 mg :1000
= 0,6960 g

 Dalam labu ukur 100 ml :


100,00ml x 0,6960 g = 2,784 g
25,00ml
Hasil Percobaan dan
Kesimpulan
1. Normalitas KMnO4 dari hasil pembakuan dengan H2C2O4 adalah 0,1032
N
2. Kadar FeSO4.7H2Odalam sampel ialah 11,13%b/v hasil ini tidak sesuai
dengan yang tertera dalam etiket sediaan yaitu 10%
Daftar Pustaka
• Sitrain, Midian, dkk. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
• https://id.scribd.com/doc/307165855/Penetapan-Kadar-Ferro-Sulfat. Cintya, Penetapan Kadar
Ferro Sulfat, 16 Maret 2021, 11:20 WIB.
• Video Pembuatan : https://youtu.be/jR7LoQu3ObA PLT FST UIN JAKARTA
• Elisya, Yetri, dkk. 2018. Pedoman Praktikum Kimia Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
• Elisya, Yetri. 2019 . Kimia Dasar . Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
• Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Tanya Jawab
1. Jelaskan pengertian dari titrasi permanganometri!
Jawab : Permanganometri adalah titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat () dan
difokuskan pada reaksi redoks yang terjadi antara dengan bahan baku tertentu

2. Kenapa reaksi permanganometri dilakukan dalam suasana asam?


Jawab : Karena jika reaksi dilakukan dalam suasana basa atau netral, MnO4- akan mengalami reduksi menjadi
endapan MnO2 berwarna coklat yang mengganggu

3. Jika KMnO4 yang digunakan memiliki konsentrasi 0,01N


1.   apakah memerlukan indikator?
Jawab : Iya perlu, indikator yang dapat digunakan ialah PP, Feroin dan asam N-antranilat

4. Kenapa saat pembakuan perlu pemanasan sedangkan saat penetapan kadar tidak diperlukan pemanasan?
Jawab : Karena saat pembakuan reaksi berjalan lambat, sehingga butuh pemanasan untuk mempercepat jalannya
reaksi, sementara saat penetapan kadar tidak diperlukan pemanasan, dikarenakan apabila FeSO 4 dipanaskan akan
berubah menjadi Ferri

5. Dari mana didapatkan BE KMnO4 1/5?


Jawab : Didapatkan dari reduksi 5 elektron 2MnO4- 2Mn2+
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai