Anda di halaman 1dari 10

IODOMETRI

OLEH :
ENDHIRAYANTI CAESARIKA
NOVITA DIAN PERMATASARI
ULFATUR ROHMAH
ULVA NURAZIZAH
VICTORIA JULITA BATMOMOLIN
TEORI

Titrasi iodometri yaitu titrasi yang tidak langsung


dimana oksidator yang dianalisa kemudian
direaksikan dengan ion iodide berlebih dalam
Metode titrasi iodometri tidak langsung (iodometri) keadaan yang sesuai yang selanjutnya iodium
adalah berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan secara kuantitatif dan titrasi dengan
dibebaskan dalam reaksi kimia (Basset,1994) larutan standar.Titrasi iodometri ini termasuk
golongan titrasi redoks dimana mengacu pada
transfer electron.(Day&Undewood,2004)

Warna larutan iodium adalah cukup kuat sehingga


Larutan standar yang digunakan dalam proses iodium dapat bekerja sebagai indikatornya
iodometri adalah natrium tiosulfat.Garam ini biasanya sendiri.Akan tetapi lebih umum digunakan suatu
berbentuk sebagai pentahidrat larutan kanji,karena warna biru tua dari kompleks
(Day&Underwood,2004) kanji-iodium dipakai untuk suatu uji peka terhada
iodium.(Day&Underwood,1986)
TUJUAN

Untuk menentukan kadar Cu


didalam larutan CuSO4
ALAT DAN BAHAN
1. Ambil 25 mL larutan K2CrO4
masukkan kedalam labu
erlenmeyer
2. Tambahkan asam sulfat sebanyak
5 mL
6. Untuk menentukan kadar
3. Masukkan 0,5 gram padaan KI
CuSO4 ambil 25 mL CuSO4
4. Tambahkan beberapa tetes
amilum 7. Tambahkan asam sulfat
5. Lakukan titrasi dengan larutan sebanyak 5 mL
natrium tiosulfat untuk 8. Masukkan pula 0,5 gram KI
menentukan konsentrasi dari
natrium tiosulfat 9. Tambahkan pula beberapa
tetes amilum
10. Lakukan titrasi dengan
Natrium tiosulfat
DATA HASIL PERCOBAAN
Konsentrasi Na.
tiosulfat

K2CrO4 + H2SO4 + Padatan KI → larutan menjadi kuning


Penambahan amilum 6 mL → larutan menjadi warna biru
Titrasi dengan NaS2O3 → warna biru pada larutan hilang

Konsentrasi
kadar CuSO4

CuSO4 + H2SO4 + Padatan KI → larutan menjadi kuning


Penambahan amilum 2 mL → larutan menjadi warna biru
Titrasi dengan NaS2O3 → warna biru pada larutan hilang menjadi warna coklat kekuning kuningan
Penentuan kadar CuSO4
PERHITUNGAN V NaS2O3 7 mL
𝐵𝑀 65,37
Be = = = 65,37
𝑒−1 1
𝑉.𝑁 NaS2O3
W Cu2+ = × BE Cu
𝑉CuSO4

7 ×0,06
Normalitas Na. Tiosulfat W Cu2+ =
25
×65,37
V K 2CrO4 × N K2CrO4 = V NaS2O3 × N NaS2O3
25 mL × 0,1 = 37 mL × N NaS2O3 W Cu2+ = 1,09 gram
N NaS2O3 = 0.06 N Kadar Cu2+ =
𝑊 𝐶𝑢
× 100%
𝑊CuSO4

1,09
Kadar Cu2+ = × 100%
0,403

Kadar Cu2+ = 2,7 %


PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan


bahwa:
1) Titrasi Iodometri adalah salah satu titrasi reaksi redoks
2) Titrasi iodometri dilakukan dengan larutan standart Iodin
3) Titik akhir titrasi didapat saat larutan warna biru pada titran
hilang
4) Dari titrasi ini dapat menentukan normalitas suatu larutan dan
kadar dari suatu zat
5) Nilai normalitas dari larutan NaS2O3 0,06 N
6) Kadar Cu2+ dari larutan CuSO4 2,7 %
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai