TINJAUAN PUSTAKA
A. Mikromeritik
1
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam
farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam pembuatan
sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya.
2
3
jenis garis tengah yang digunakan mencerminkan metode yang dipakai untuk
memperoleh garis tengah tersebut. Seperti akan terlihat kemudian, garis tengah
yang diproyeksikan didapatkan dengan teknik mikroskopik, sedang garis tengah
Stokes ditentukan dari penelitian sedimentasi pada partikel-partikel tersuspensi.
Dalam partikel yang heterogen, ada dua sifat yang penting untuk
diketahui, yaitu:
2. Pengayakan
Metode ini menggunakan satu seri ayakan yang telah dikalibrasi oleh
National Bureau of Standards. Merupakan suatu metode yang paling
sederhana, tetapi relatif lama dari penentuan ukuran partikel. Di sini
penentunya adalah pengukuran geometrik partikel. Sampel diayak melalui
sebuah susunan menurut meningginya lebarnya jala ayakan penguji yang
disusun ke atas. Bahan yang akan diayak dibawa pada ayakan teratas dengan
lebar jala paling besar. Partikel yang ukurannya lebih kecil daripada lebar jala
yang dijumpai, berjatuhan melewatinya. Mereka membentuk bahan halus
(lolos). Partikel yang tinggal kembali pada ayakan, membentuk bahan kasar.
7
atau
, dengan
8
aliran dan sifat-sifat pengemasan dari suatu serbuk, juga mempunyai beberapa
pengaruh terhadap luas permukaan. Luas permukaan per satuan berat atau
volume merupakan suatu karakteristik serbuk yang penting jika kita akan
mempelajari adsorpsi permukaan dan laju disolusi.
1. Bentuk Partikel
Suatu bola mempunyai luas permukaan minimum per satuan volume.
Makin tidak simetris suatu partikel, makin besar luas permukaan per satuan
volumenya. Seperti telah dibicarakan sebelumnya, suatu partikel berbentuk
bola diberi ciri sempurna dengan garis tengahnya. Jika partikel menjadi
lebih tidak simetris, semakain sulit untuk menetapkan garis tengah yang
berarti bagi partikel tersebut. Oleh karena itu seperti telah kita lihat, perlu
sekali garis tengah bola ekuivalen dengan partikel tersebut. Adalah suatu hal
yang mudah untuk memperoleh luas permukaan atau volume dari suatu bola,
karena untuk partikel seperti itu :
luas permukaan = πd2
volume = 1/6 πd3
Dimana d adalah garis tengah (diameter) partikel. Oleh karena itu luas
permukaan dan volume dari partikel bulat (berbentuk bola) berbanding lurus
dengan garis tengah kuadrat (d2) dan garis tengah pangkat tiganya (d3).
Namun demikian untuk mendapatkan suatu perkiraan dari luas permukaan
atau voume suatu partikel (atau sekumpulan partikel) yang bentuknya tidak
bulat, seseorang harus memilih suatu garis tengah yang merupakan
karakteristik dari partikel tersebut dab menghubunkan garis tengah ini dengan
luas permukaan atau volumenya, dengan menggunakan suatu faktor koreksi.
Misalkan partikel-partikel tersebut dilhat di bawah mikroskop, dan diingikan
untuk menghitung luas permukaan dan voume dari garis tengah yang
diproyeksikan, dp, dari partikel tersebut. Kuadrat atau pangkat tiga dari
10
dimensi yang dipilih ini (dalam hal ini dp) berturut-turut sebanding dengan
luas permukaan dan volume. Dengan memakai konstanta perbandingan, maka
kita dapat menuliskan :
Dimana:
πd
s2
αs =
d
p2
αs
=6
Untuk Bola : αv
αs
¿ 6¿
Untuk partikel asimetris : α v
2. Luas Permukaan Spesifik
Luas permukaan spesifik adalah luas permukaan per satuan volume (Sv)
atau per satuan berat (Sw)
2
Lperm. partikel n αs d α
Sv = = 3
= s
Volume partikel n αs d αv d
Sv
Sw =
ρ
11
αs
Sw =
ρ d vs α v
3. Metode Untuk Menentukan Luas Permukaan
Luas permukaan suatu sampel serbuk dapat dihitung dari hasil distribusi
ukuran partikel yang diperoleh dengan menggunakan dua metode.
a. Metode Adsorpsi
Jumlah dari suatu zat terlarut gas/cairan yang diadsorpsikan diatas
sampel serbuk membentuk lapisan tunggal (monolayer) merupakan
fungsi langsung dari Luas permukaan sampel. Alat yang digunakan
adalah Quantasorb
1. Ukuran pori
Bahan-bahan yang mempunyai luas spesifik tinggi bisa
mempunyai retakan-retakan dan pori-pori yang mengabsorpsi gas dan
uap, seperti air, ke dalam sela-selanya. Serbuk obat yang relatif tidak
larut dalam air bisa melarut lebih atau kurang cepat dalam medium air
bergantung pada absorpsinya terhadap kelembaban atau udara.
Dimana:
1) Ukuran butir
Semakin kecil ukuran butir maka rongga yang terbentuk akan
semakin kecil pula dan sebaliknya jika ukuran butir besar maka
rongga yang terbentuk juga semakin besar.
2) Bentuk butir
Batuan dengan bentuk butir jelek akan memiliki porositas yang
besar, sedangkan kalau bentuk butir baik maka akan memiliki
porositas yang kecil.
3) Susunan butir
Apabila ukuran butirnya sama maka susunan butir sama dengan
bentuk kubus dan mempunyai porositas yang lebih besar
dibandingkan dengan bentuk rhombohedral.
4) Pemilahan
Apabila butiran baik maka ada keseragaman sehingga
porositasnya akan baik pula. Pemilahan yang jelek
menyebabkan butiran yang berukuran kecil akan menempati
rongga diantara butiran yang lebih besar akibatnya porositasnya
rendah.
5) Komposisi mineral
Apabila penyusun batuan terdiri dari mineral-mineral yang
mudah larut seperti golongan karbonat maka porositasnya akan
baik karena rongga-rongga akibat proses pelarutan dari batuan
tersebut.
6) Kompaksi
Adanya kompaksi dan pemampatan akan mengurangi harga
porositas. Apabila batuan terkubur semakin dalam maka
porositasnya akan semakin kecil yang diakibatkan karena
adanya penambahan beban.
b. Kerapatan Partikel
14
16
DAFTAR PUSTAKA
Ardhaneswari. 2016. Mikromeritik. www.slideserve.co.uk/mikromeritik-jurnal
(13 November 2016)
http://www.library.usd.ac.id/Data%20PDF/F.
%20Farmasi/Farmasi/078114067_full.pdf (13 November 2016)
Sumardjo, damin. 2010. Pengantar kimia buku panduan kuliah. Jakarta: EGC
17